Di sebuah Club Malam
Hingar bingar musik dan sorotan lampu yang remang remang, membuat siapa saja yang datang ke sana seolah olah takjub dengan pesona malam.
Tampaklah laki laki dewasa sedang menikmati alunan musik dengan segelas win ditangannya. Pesona ketampanan laki laki itu membuat siapa saja wanita ingin mendekatinya bahkan tak segan segan melemparkan tubuhnya.
Disamping laki laki itu sudah ada seorang wanita yang sudah duduk dipangkuan lelaki. Dengan tangannya yang mencoba menekan nekan dada bidang lelaki itu, membuat hasrat lelaki itu kian memuncak.
"Sabar baby ini masih sore" ucap sang wanita
"Gak tahan honey" jawab lelaki itu dengan terus melu***t bibir wanitanya.
Tampak di depan pintu masuklah ke empat anak laki lakk dan perempuan. Mereka kemudian menghampiri seseorang yang sudah lama menunggu di sana.
"Kalian lama sekali" tanya Satria dengan menggandeng pacarnya
"Biasa ni putri salju lelet dandannya" jawab Jeje
"Elu pake baju seksi sekali De, badan elu dah bagus, gak usah pake baju begituan sudah oke, apalagi pake gini, noh lihat semua laki laki mandangin elu dengan tatapan nafsunya" kata Satria dengan memperhatika baju yang dipake Delima
Delima malam ini memakai atasan kaos yang agak ketat dan rok span diatas lutut. Dan bagi yang melihatnya akan terkesan sangat seksi sekali, karena menampilkan lekukan tubuh Delima.
"Sengaja gue...pengen tau aja rasanya diperhatiin gimana" jawab Delima
"Gila elu...kurang perhatian cowok cowok di sekolahan De, sampai mereka pada nekad untuk dapetin elu" ucap Rey
"Hee...bercanda kakak"
"Elu dan Jeje jangan jauh jauh dari kita dan mereka" ucap Satria dengan menunjuk 2 bodyguard yang sengaja diminta olehnha untuk menjaga Delima dan Jeje.
"Siap bosku, Je turun yuk asyik musiknya" sambil turun Delima menggandeng Jesi
"Jaga dan awasi mereka" perintah Satria ke bodyguard nya itu.
Club malam ini adalah milik papi Satria, karena papi Satria sibuk dengan bisnis perusahaannya, maka secara pelan pelan dilimpahkan ke Satria, walau terbilang masih muda, Satria sukses mengelola club malam papinya itu dengan baik.
Setiap seminggu sekali Delima dan sahabatnya mengunjungi club malam milik Satria. Ajaib bukan, most wanted SMA Nusanatara yang disamping mempunyai paras ganteng dan cakep serta selalu menjadi juara, ternyata juga doyan main ke club.
Tapi kata mereka gak masalah, nakal boleh tetapi prestasi tetap nomor satu. Ya walau nakalnya mereka masih dalam tahap wajar dan normal, karena mereka ingin mencari jati diri mereka masing masing. Walaupun mereka sering keluar masuk club, tetapi mereka tidak suka mabuk, merokok atau mengkonsumsi barang haram. Mentok minum minuman beralkohol tetapi tidak sampai mabuk.
Sementar di meja yang berbeda, dua orang laki laki sedang memperhatikan Delima.
"Bos lihat tuh seksi bos, body nya okey" ucap Arkan.
Laki laki yang dari tadi memperhatikan Delima adalah Arkan dan Kenzo. Arkan terus memperhatika. Delima, sedangkan Kenzo masih asyik dengan wanita di sampingnya.
Lama lama Kenzo menghentikan aksinya mencumbu wanitanya itu, kemudian mata nya beralih menatap perempuan yang ditunjuk Arkan.
"Cantik banget, seksi dan hot" seketika senjata pamungkas Kenzo mengeras, bukan karena elusan wanitanya tetapi karena melihat Delima dengan baju yang seksi sedang menari di lantai bawah, tentunya dengan pengawasan dari anak buah Satria. Sedangkan wanita yang disamping Kenzo, sudah diminta untuk pergi.
Arah pandangan mata Kenzo tak lepas sedetik pun mengenai lekuk tubuh Delima. Paras yang cantik, dengan sentuhan make up yang tidak begitu tebal tetapi sudah menampilkan aura kecantikannya, ya yang namanya cantik ya mau diapain juga tetap cantik.
Menyadari tatapan saudaranya itu, Satria kemudian berjalan menghampiri Kenzo.
"Sayang elu disini dulu, gue mau nyamperin kak Ken" ucap Satria pada kekasihnya, dan kekasihnya mengangguk karena sudah kenal juga dengan Kenzo.
"Kak....disini juga?" tanya Satria kepada Kenzo yang masih tidak berhenti menatap Delima.
"Masih tanya aja Sat, biasanya juga gue kesini, elu itu pulang sono masih kecil main di club" jawab Kenzo
"Kak Ken amnesia kalau club ini punya gue?"
"Oh ya lupa saudaraku"
"Cih mabuk aja masih bisa ngeles"
Satria masih memperhatikan mata Kenzo. Satria tau kalau Kenzo sedang menatap Delima. Siapa sih di tempat ini yang tidak terpana dengan Delima. Gadis 16 tahun tetapi body sudah seperti model.
"Kak...kak Ken ngelihatin siapa?" Satria masih mencoba untuk bertanya sebelum memutuskan sesuatu.
"Lihat tuh di sono, cantik dan seksi sekali" jawab Kenzo dengan menunjuk ke arah Delima.
"Kak...jangan dia, dia itu sahabatku" ucap Satria.
"Kau kenal, bagus deh...kenalkan aku padanya Sat, tapi..berarti dia masih sekolah, waw....masih sekolah body nya sudah sepeeti itu, gimana kalau dah gedenya"
"Kak Ken, yang itu jangan, dia masih bersegel, jangan kau sentuh dia" ucap Satria tegas.
Satria tidak ingin baik Delima maupun Jessika terjerat denga Kenzo sang casanova.
"Tapi dia sangat hot...adik sepupuku"
"Awas aja kau kak, kalau berani menyentuh dia" ucap Satria.
Satria kemudian meninggalkan Kenzo. Satria masih melihat Kenzo yang sedari tadi tidak berkedip melihat Delima. Dan Delima juga Jessikan akhirny duduk menghampiri sahabatnya seteleh puas berjoget.
"Puas elu De?" tanya Adit.
"Lumayan Dit, hilangin penat beberapa hari di sekolah" jawab Delima
"Noh lihat tuh orang dari tadi ngelihatin elu dari disana sampai disini" jawab Adit
"Cakep tapi playboy...player juga pastinya" jawab Delima
"Seratus buat Elu De" jawab Satria dengan mengacungkan jempolnya.
"Elu kenal bang" tanya Jeje yang dari tadi juga merasa tidak nyaman dengan tatapan yang diberikan Kenzo ke Delima
"Dia sepupu gue, anak om gue" jawab Satria
"Bukannya itu Kenzo Mahendra, pengusaha muda yang akhir akhir ini menjadi tranding topik di mana mana, karena selain ganteng dia juga pintar" kata Rey
"Dan juga seorang casanova" tambah Satria lagi
"Waw komplit ya, sayang banget ganteng pinter tapi kok kayak teh celup, coba gak suka celap celup gue mau nggodain dia" kata Delima sambil tersenyum jail
"Elu jangan macem macem ma dia De, sekali dia dah dapetin elu, elu gak akan pernah bisa lepas, dia orang nya nekad, walau suka main perempuan dan cuma dijadikan cinta satu malam saja, tetapi kalau dia dah ngincer seseorang dan belum bisa mendapatkannya, dia akan terus mengejar sampai dapat, dan kalau sudah dapat terus ditinggal." kata Satria panjang lebar karena sudah paham betul dengan sifat Kenzo.
"Kayaknya dia ngincer elu De" tambah Jeje
"Noh dari sorot matanya nafsu banget ngliatin elu" tambah Adit
"Jangan jauh jauh dari kita, cepat habisin minuman elu trus kalian berdua gue anterin pulang" ucap Rey.
Merasa dari tadi diperhatikan oleh ke tiga orang laki laki, Kenzo akhirnya berdiri menghampiri mereka.
"Boleh gabung?" tanya Kenzo.
"Boleh silahkan" jawab Adit ramah.
Seperti biasa Delima hanya cuek tidak menanggapi pertanyaan Kenzo. Apalagi Delima tau Kenzo laki laki seperti apa, paling juga hanya modus.
"Cantik boleh kenalan" tanya Kenzo menatap Delima dari dekat.
"Eh maaf om...sudah malam, aku harus pulang, ayok sayang anterin aku pulang" ucap Delima manja dengan menarik tangan Rey.
Rey yang mengerti situasi itupun langsung menggandeng Delima "tentu honey"
Kenzo kaget mendengar perkataan dua orang abege itu "cihhh masih kecil sudah berani pacaran" ucap Kenzo lirih tapi masih didengar oleh Delima dan sahabat sahabatnya.
Mereka mendengar ucapan Kenzo jadi tertawa penuh kemenangan. Sekarang tinggalah Kenzo sendiri dengan wanita yang tadi ada disampingnya. Karena baik sepupu dan sahabat Satria yang lainnya pamit pulang setelah Delima dan Rey keluar tadi.
"Baby ayok kita di hotel" kata Kenzo yang sejak tadi sudah mode on. Merasa mangsa incarannya lolos, mau tidak mau Kenzo harus menuntaskan hasratnya, karena senjata pamungkas nya sudah ingin makan sesuatu.
Dan terjadilah hal hal yang diinginkan Kenzo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
❄️_vioolet_❄️
ho'oh lahhh 🤣🤣🤣
2023-11-01
0
Tika Rotika
aduh thor aq kan masih polos nggak ngerti nama nya celup mencelup🤭😁
2023-07-13
0
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwk di panggil om,jatoh deh sahamnya Kenzo🤣🤣🤣Rasain loe👏🏻👏🏻👏🏻
2023-03-16
0