Apartemen Gery
"Kriiiiing kriiiiing" alarm Gery berbunyi keras. Tangan Gery keluar dari bawah selimut meraih hpnya di nakas. Lalu dimatikan alarm tersebut dan Gery memejamkan matanya lagi.
Sesaat pria di bawah selimut itu bangkit, duduk menyingkap selimut dan mengacak-acak rambutnya.
"Hrrggghh, ya Tuhan, kenapa wajah gadis ceroboh itu selalu menghantui tidurku" gerutu Gery terhadap dirinya sendiri.
Gery meraih kembali ponselnya. Dia membuka grup whastap rumah sakit, melihat jadwal operasi yang membutuhkan dirinya. Sekarang memang masih jam 05.30, sementara jadwal operasi jam 10.00. Masih ada 4,5 jam waktu dia beristirahat.
"Hhhh kenapa semua operasinya, lansia sih" dr. Gery mengerutkan keningnya menggeser layar hp nya naik turun. Itu berarti dr. Alya nggak akan ikut masuk ruang operasi.
Dokter Gery menggaruk kepalanya yang tidak gatal menuju ke kamar mandi untuk wudzu. Setelah sholat subuh dia kembali memejamkan matanya kembali. Tapi kemudian dia bangun lagi.
"Dia tidak akan ke ruang operasi hari ini, bagaimana cara aku menemuinya? Dia jaga apa hari ini? Apa aku datangi saja ke bangsal kerjanya?"
"Ya Tuhan tolong aku! Bahkan rasanya aku ingin terus melihatnya" Dokter Gery menutup selimutnya kembali.
Tapi tetap tidak bisa tidur lagi. Akhirnya dia memilih bangun, membersihkan diri, sarapan dan bersiap ke rumah sakit.
****
Kediaman Tuan Aryo Gunawijaya
"Sreeek"
Bu Rita membuka tirai kamar, semburat kuning cahaya mentari menembus kaca kamar di lantai 3 itu. Membuat silau laki-laki paruh baya yang masih terkapar di atas kasur dengan tubuh polosnya setelah beraktivitas malam.
"Silau Mah" keluh laki-laki paruh baya itu.
"Papah itu, selalu deh ninggalin sholat subuh" gerutu Mama Rita yang sudah cantik dengan polesan make upnya.
Mama Rita memang rutin melalukan olahraga dan perawatan. Dia masih tampak cantik dan anggun, meski usianya sudah kepala 5.
Sebagai istri CEO dari perusahaan raksasa yang banyak cabang, Mama Rita memang harus merawat tubuhnya dan pandai -pandai menyenangkan suami.
Banyak lawan bisnisnya yang ingin merayu Tuan Aryo dengan gadis-gadis bayaran yang masih muda. Entah bertujuan untuk menghancurkan atau sengaja melamar menjadi istri kedua. Akan tetapi Tuan Aryo tetap setia kepada istrinya meski sudah mulai menua. Sehingga secapek apapun Mama Rita, dia akan selalu berusaha mengikuti suaminya.
"Papah capek Mah" keluh Tuan Aryo merentangkan tanganya di bawah selimut.
"Capek karena maumu sendiri kok" Mama Rita menjawab suaminya ketus. "Nggak boleh bilang capek, itu kan kesukaan papa. Ayo bangun Pah!" Mama Rita menepuk pipi suaminya memaksa suaminya bangun.
"Sudah cepat bangun mandi sholat, sudah habis waktu subuhnya lho, mataharinya udah tinggi. Dosa lho Pah!" Mama Rita menarik paksa selimut Tuan Aryo.
"Ambilkan handuk dulu dong Mah, jangan langsung ditarik gitu selimutnya" ucap Tuan Aryo manja padahal sudah tua.
Mama Rita yang sudah menyiapkan air mandi Tuan Aryo, mengambilkan handuk. Lalu menyiapkan pakaian untuk suaminya.
Setelah selesai mandi, Tuan Aryo menunaikan sholat subuh yang kesiangan itu. Lalu bersiap turun untuk sarapan pagi. Mama Rita dengan sigap memakaikan dasi ke leher suaminya. Itu memang rutinitas yang dijalani Mama Rita selama puluhan tahun.
"Pah, Mamah punya kejutan buat Papah" ucap Mama Rita selesai merapihkan dasi.
"Kejutan apa Mah? Ulang tahun papah kan masih lama" jawab Tuan Aryo.
"Papah ini, Ge Er!" Mama Rita mencubit pinggang Tuan Aryo.
"Kejutanya ada di bawah"lanjut Mama Rita semangat memberi kejutan suaminya. Dia yakin putranya sudah siap di meja makan.
Lalu pasangan suami istri tua itu turun menuju ke ruang makan. Mata Tuan Aryo berbinar melihat putra semata wayangnya sudah duduk dengan kemeja lengan panjang dan dasinya.
Tuan Aryo datang menghampiri anaknya. Tidak banyak berkata, Tuan Aryo hanya menepuk kedua bahu Ardi dengan lembut.
"Papa percaya padamu Nak, papa bangga".
Lalu Tuan Aryo duduk di kursi kebesaranya. Mama Rita membuka piring suami dan anaknya hendak mengambilkan makanan.
"Ardi bisa sendiri Mah" tutur Ardi tidak ingin merepotkan Mamanya.
Setelah semua piring terisi makanan, Ardi dan kedua orang tuanya memulai sarapan. Tidak berapa lama sarapan selesai. Ardi dan Tuan Aryo bersiap berangkat ke kantor.
"Semangat Sayang" ucap Mama Rinta memeluk tangan putranya.
"Ya Mah!" jawab Ardi singkat.
Tuan Aryo mengekor di belakang mereka tersenyum bahagia. Bahagia karena bidadarinya tidak sedih lagi dan bahagia karena jagoan kecilnya yang berubah menjadi pria matang sudah kembali melunak padanya.
"Naik mobil bareng aja ya!" pinta Mama Rita.
"Kenapa Mah?" tanya Ardi yang ingin naik mobil sendiri.
Mama Rita berbisik pada Ardi, "Jaga papah untuk mamah, biar tidak pergi-pergi" Mama Rita tersenyum centil melihat Ardi.
Ardi menatap ibunya tidak percaya. Lalu menoleh ke ayahnya datar "Kenapa mamaku centil sekali, menggelikan. Bahkan mereka sudah tua, membuatku ingin menikah saja" gumam Ardi sambil berdecak.
"Baiklah demi Mamah, Ardi ikut papah" jawab Ardi datar.
Lalu mereka memasuki mobil sport mewah yang sudah dibukakan pintunya oleh Pak Rudi. Pagi itu ayah dan anak yang selama ini membeku tampak kompak. Bu Rita berdiri di depan pintu memancarkan kebahagian yang tidak terkira. Matanya tidak beralih sampai mobil sport merah itu menghilang dari halaman istananya.
Sebenarnya Mama Rita tidak secentil yang Ardi pikir. Dia juga tidak pernah khawatir sama sekali terhadap suaminya. Dia percaya seratus persen pada cinta suaminya. Bahkan selama ini yang selalu posesif Tuan Aryo.
Saat masih muda dulu setiap perjalanan ke luar negeri Tuan Aryolah yang tidak mau jauh dari Mama Rita dan selalu membawa Mama Rita mengikutinya. Itulah sebabnya Mama Rita meninggalkan pekerjaanya sebagai psikolog.
Dan untuk mengisi kegiatanya dia mendirikan yayasan. Karena sekarang sudah tua mama Rita tidak lagi ikut Tuan Aryo pergi -pergi. Sebagai gantinya Tuan Aryo selalu mengabari Mama Rita dan melakukan panggilan video setiap selesai meeting. Ya, sebesar itu cinta Tuan Aryo ke istrinya.
Mama Rita hanya ingin Ardi lebih dekat dengan ayahnya dan lebih terbuka. Bu Rita membiarkan Tuan Aryo lebih banyak mengenal putranya. Itulah alasan Mama Rita menginginkan mereka pergi dengan satu mobil.
*****
Apartemen Megayu
Karena kedatangan tamu langganan dan tidur melewati waktu biasanya, Alya memilih bangun siang. Apalagi di apartemen dia tinggal sendirian. Alya bebas menentukan apa yang mau dia lakukan.
Jarum pendek jam dinding berhenti sejenak di angka delapan diikuti jarum panjang di angka 12. Perut Alya berbunyi seakan protes karena sang empunya tidak juga bangun.
Alya yang tidur dengan celana pendek di atas lutut dan kaos besar tanpa lengan bangkit dari tidurnya, ia meremas perutnya. Alya bangun menuju ke kamar mandi, buang air, gosok gigi, cuci muka dan mengganti pembalut
"Sshh Astaghfirulloh, kenapa dismenorhe lagi" keluh Alya padahal sudah selesai BAB tapi masih merasa mules.
Lalu Alya mengambil obat bulananya dan meminumnya. Setelah itu dia ke dapur untuk memasak. Meski masakan sudah siap dia tidak langsung menyantapnya. Alya memilih untuk Yoga sebentar, meregangkan tubuhnya berharap pegal-pegal di tubuhnya hilang.
Selesai olahraga, Alya membersihkan dirinya dari keringat lalu menyantap makanan yang sudah dia siapkan.
Meski Alya tinggal sendirian dan sangat mudah memesan makanan online, Alya lebih suka memasak. Bagi Alya memasak sendiri lebih menyenangkan, dia bisa menentukan dan memilih bahan makanan terbaik. Dia juga menentukan menu sesuai kehendaknya begitu juga rasanya. Alya juga menyiapkan bekal makanan untuk dia jaga sore di rumah sakit.
Menunggu jadwal kerja siang Alya memilih menghabiskan waktunya bebersih apartemen. Meski dia seorang dokter muda, dia terbiasa melakukan pekerjaan rumah seperti nyapu, ngepel, mencuci dan mendekor ruang sendiri. Alya mengerjakannya dengan senang hati. Dia tidak malu, karena itu semua sudah dilakukanya sejak SMP.
"Cantik" gumam Alya melihat dan memastikan setelah meletakan vas bunga di pojokan ruang tamu. Setelah Alya rasa cukup rapih dan pekerjaan selesai Alya segera mandi dan bersiap jaga sore.
"Bismillah" Alya menatap jalan di depan, melangkah dengan penuh semangat bertekad menyelesaikan magangnya dengan baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 285 Episodes
Comments
Nenny
Seru nih kalo Ardi jg suka sm Alya...Lanjuut Thor, kutunggu kejutan2nya😍
2022-06-21
0
Yenita Fitri
handeh kapan ketemu alya dan ardi Thor,,jadi ngak sabaran nih,,,,,
2022-03-26
0
Hartin Marlin ahmad
tetap semangat 💪💪💪 alya
2022-03-11
2