7. Rumah Sakit

Pagi itu para dokter muda sudah berkumpul di aula rumah sakit. Ada 12 dokter satu angkatan dengan Alya. Mereka siap menimba ilmu dan pengalaman di rumah sakit itu. Menyelesaikan tugas magang demi menyelesaikan tugas profesinya. Setelah kurang lebih 2 jam berlalu. Upacara penyambutan selesai dilanjutkan orientasi ruangan dan pembagian tugas.

Para dokter muda berhamburan keluar aula, berkenalan satu sama lain. Mereka berasal dari kampus daerah yang berbeda-beda. Kebanyakan memang dari daerah sekitar rumah sakit itu. Tapi ada juga yang berasal dari luar daerah seperti Alya.

"Kenalin gue Anya" sapa seorang gadis mengulurkan tangan ke Alya.

"Alya" jawab Alya membalas uluran tangan teman barunya.

"Stase anak kan?" tanya Anya.

"Iyah" jawab Alya tersenyum bahagia, mengetahui teman barunya itu akan menjadi partner magangnya.

"Oke berarti bareng kita" sambung Anya membalas senyum Alya.

"Ayuk kita cari ruangannya!" ajak Alya menuju ke bangsal bayi.

"Tunggu!" teriak seseorang di belakang mereka. Terlihat perempuan berambut pendek dan pirang memakai sneli setengah berlari mengejar Alya dan Anya. Mereka berhenti menunggu gadis itu.

"Stase anak kan kalian? Kenalin gue Dinda, bulan ini gue juga di sini"

"Baik" jawab Anya dan Alya bersamaan. Lalu mereka bertiga berjalan menuju bangsal bayi. Tidak lama mereka sampai di depan ruangan yang selalu terkunci. Di dalamnya ada banyak inkubator yang diisi oleh bayi-bayi.

"Thing thong" Alya memencet bel pintu masuk ruang bayi itu. Tidak lama seorang perawat muda membukakan pintu.

"Selamat pagi" sapa ketiga dokter muda ke perawat.

"Pagi Dok, silahkan masuk, dokter magang ya?" tanya salah satu perawat senior.

"Iya Bu, kami bertiga bulan ini ditugaskan di ruang ini" jawab Alya sopan.

"Oh ya, dengan senang hati Dok. Mari silahkan duduk!" sapa perawat mempersilahkan Alya dan kedua temanya duduk.

"Perkenalkan saya Alya" ucap Alya memperkenalkan diri.

"Saya Anya"

"Saya Dinda"

Lalu mereka dibalas oleh 5 orang perawat yang jaga.

"Saya antar keliling ruangan ya Dok" sapa salah seorang perawat.

Alya dan kedua temanya mengangguk. Mereka mengikuti perawat untuk mengenal ruangan tempat mereka magang.

Setelah berkeliling ruangan dan meletakan tas nya mereka bertiga membaur dengan para perawat dan siap melaksanakan tugas. Mata Alya berbinar cerah, merasakan kembali dunia yang dia rindukan.

"Dok, saya buatkan jadwal shift untuk bulan ini yaa. Karena ada tiga dokter, biar satu shift satu ya Dok" ucap kepala perawat ruang membuatkan jadwal shift ketiga dokter itu.

"Baik Bu" jawab ketiga dokter serempak.

"Oh iya, sebentar lagi akan ada jadwal operasi, dokter senior meminta ada satu dokter magang yang ikut" tutur kepala perawat

"Saya siap Bu" jawab Alya semangat, menoleh ke kedua temannya.

Alya memberi kode meminta ijin dia duluan yang ikut ke ruang operasi. Kedua teman Alya setuju dan mempersilahkan Alya ikut masuk ke ruang operasi duluan.

Kepala perawat menjelaskan prosedur ruang operasi di rumah sakit beserta tempatnya, setelah itu menjelaskan tugas Alya. Meski sebelumnya Alya sudah sering melakukan tapi Alya tetap mendengarkan dengan baik. Karena dia tahu, setiap tempat mempunyai aturan yang berbeda.

Alya masuk ke ruang operasi bergabung di bagian tim bayi. Itu adalah tugas pertama kalinya di tempat magang Alya. 1 jam terlewati, Alya melakukan tugasnya dengan baik.

****

Ruang Operasi

"Cekleeek" pintu terbuka tiba- tiba.

"Aaaaaak" Alya yang sedang berganti pakaian teriak spontan melihat siapa yang datang. Alya langsung meringkukan badan dan membalikan badan atasnya yang hanya nemakai bra.

Sepasang mata terbelalak sesaat melihat Alya, lalu menutup mata. Tidak menghindar tapi justru mendekat ke Alya.

"Diam, nggak usah teriak-teriak, bodoh!" bentak Dokter Gery.

"Hah dia mengataiku bodoh? Bukanya pergi kenapa di situ? Kurang ajar!" gumam Alya geram meringkukan badan, membelakangi pria itu.

"Aku nggak akan apa-apain kamu. Kalau kamu teriak, kamu buat keributan di sini? Nanti pada kesini semua, lebay tau" ucap pria itu lagi membuat kuping Alya semakin panas.

Alya hanya diam menundukan kepala. Tanganya meremas baju yang hendak dia pakai.

"Sial... dia mengataiku lebay" gumam Alya kesal.

Tangan Alya mengepal, ingin berbalik menampar pria itu tapi tidak bisa, karena Alya belum selesai memakai pakaianya lagi.

"Cepat pakai pakaianmu! Keluar dari sini, lain kali baca petunjuk dengan benar, dasar ceroboh!" umpat pria itu lagi. Lalu meninggalkan Alya dan membanting pintu.

"Shiit, kenapa juniorku langsung berdiri melihat gadis bodoh itu. Dia benar-benar seksi, gunung kembarnya tampak indah dan berisi, siapa dia, ceroboh sekali berganti baju di ruanganku!" gumam dr. Gery dalam hati, menahan sesuatu yang bergejolak di bawah sana berlalu keluar kamar.

"Kenapa dia yang marah, seharusnya aku yang marah dasar tidak sopan" gerutu Alya mendengar bantingan pintu. Lalu menyelesaikan ganti pakaian.

"Huh" nafas Alya bergemuruh keringatnya keluar bercucuran, bibirnya kelu, pipinya memerah menahan malu takut, marah dan kesal. Airmatanya pun mengalir membuat pipinya basah. Alya merasa ternodai, karena seseorang melihat tubuhnya padahal dia selalu memakai jilbab dan menjaga auratnya.

"Seingatku aku sudah tutup pintu. Aku memang tidak menguncinya karena ruangan ini kan ruang bersama buat dokter dan perawat wanita? Tapi kalau dipikir pikir ruanganya memang aneh. Tidak ada tirai dan bilik gantinya" Alya berfikir ulang menyadari kesalahanya.

"Bukankah ini ruangan yang perawat Lia tunjukan, apa aku salah ruang ganti, ceroboh sekali aku, aaah dokter galak itu melihat dadaku? Kenapa sial sekali hari pertamaku kerja. Isshh"

Setelah berganti baju dan memakai jilbabnya, Alya keluar mengendap-endap berharap tidak bertemu dengan dokter senior galak tadi.

Lalu Alya menelisik, mencari kebenaran, dirinya yang salah atau dokter senior menyebalkan tadi yang kurang ajar. Setelah menelisik Alya menemukan sederet tulisan kecil di atas pintu

"Dheg" Alya menelan salivanya, "Kamar dr. Gery Sp.An"

"Haahh" Alya langsung menutup mulutnya dengan mata terbelalak.

"Ya Alloh ampuni kecerobohanku".

Ternyata memang Alya yang salah masuk ruang ganti. Lalu dia berbalik melihat ke ruang sebelahnya, di bawah pintu ada sebaris tulisan kayu yang jatuh di lantai, lalu diambil oleh Alya. "Ruang Ganti Wanita".

"Aishh sial, kenapa papan ini jatuh, dan aku tidak membacanya. Ya Tuhan tubuhku ternodai oleh mata dokter galak itu. Ahhh malunya aku" Alya berlalu memukul kepalanya sendiri merutuki kebodohanya tidak melihat ke depan.

"Brug"

Alya menabrak tubuh kekar dengan warna baju yang sama dengan lelaki tadi. Ya. Dia dokter Gery yang hendak istirahat, menunggu Alya keluar dari ruanganya.

Menyadari kebodohan dan kecerobohanya. Alya ingin segera pergi dari hadapan Dokter Gery.

"Sial, kenapa aku ketemu lagi dengan dokter ini? Apa aku harus minta maaf? Atau aku pergi saja?" gumam Alya dalam hati lalu berniat segera pergi takut ada perawat atau dokter lain melihat.

"Eiist, tunggu" tarik Dokter Gery mencengkeram tangan Alya. Dokter pria itu melihat ke dada Alya yang tertutup jilbab. Sontak Alya langsung mendekap kedua dadanya dengan tangan.

"Jangan kurang ajar ya Dok!" bentak Alya menatap kesal ke arah dr. Gery. Ditatap tajam dokter Gery justru tersenyum.

"Dokter Al-ya" jawab dr. Gery mengeja name tage yang menggantung di saku peniti jilbab Alya. "Jangan GR kamu" ucap dr. Gery melepaskan tangan Alya.

Alyapun tersipu menyadari dirinya sudah berfikir negatif.

"Kamu dokter baru? Atau?" tanya dr. Gery menelisik. Alya hanya diam berusaha merahasiakan statusnya dan berharap tidak ketemu dokter sialan ini lagi.

"Maaf!" ucap Alya kelu memotong pertanyaan Gery, dan dengan segera Alya berlalu pergi.

Gery pun tersenyum penuh arti melihat kepergian Alya. "Cantik" gumam dr. Gery yang masih didengar Alya.

"Dokter Gila, sial, nyebelin" gerutu Alya menahan malu setengah berlari menuju ruang rawat bayi.

*****

Jarum jam dinding menunjukan pukul 2 siang menandakan waktu jaga pagi selesai. Setelah merapihkan tas, Alya beserta dua rekanya pergi meninggalkan ruangan.

Alya berusaha menepis kejadian memalukan tadi mengingat ini hari pertama dia bekerja, padahal jatah dia mengabdi masih beberapa bulan. Alya bertekat melupakanya agar dia merasa betah bekerja.

Sore ini Alya tidak langsung pulang ke apartemen, karena dia sudah janji untuk datang ke panti berkenalan dan mengajar mengaji pada anak-anak panti.

"Dengan Nona Alya?" sapa salah seorang supir taxi online.

"Iya pak benar saya Alya. Antar ke panti Gunawijaya ya Pak"

"Siap Neng"

******

Panti Gunawijaya.

"Assalamu'alaikum Ustadzah" sapa Farid di depan pintu asrama.

"Waalaikum salam warohmatullahi wabarokatuh Kak Farid, panggil Alya aja" jawab Alya tersenyum membuat Farid terpana.

"Aku kira kamu lupa, kalau mau kesini"

"Mana mungkin aku lupa, aku bahagia di sini Kak", jawab Alya memancarkan senyum cerianya.

"Thiiing thiiing, kawan-kawan waktunya sholat ashar" ucap Farid menggunakan alat, mengingatkan jadwal anak- anak menuju mushola.

Anak-anak pun berhamburan menuju masjid kecil panti, memang tidak semua ikut bergabung. Tapi itu sudah cukup membuat ramai. Ada sekitar 20 anak, yang masih sekolah SD, mereka antusias sholat Ashar berjamaah. Alya dan Farid pun beriringan berjalan menuju masjid kecil di sebarang asrama. Dan tanpa disadari, ada sepasang mata mengintai mereka. Siapa lagi kalau bukan Sinta.

"Sial... perempuan sok alim itu datang lagi. Harus gue kasih pelajaran".

***

Mushola panti.

"Hari ini imamnya siapa ya?" tanya Farid lembut ke anak-anak.

"Iwan, Hasan", jawab anak-anak bersamaan saling berebut nama.

Farid memang mengajarkan anak-anak asuhnya untuk bergiliran menjadi imam saat sholat. Tujuanya melatih agar anak asuh mereka menjadi pemimpin yang baik ketika keluar panti.

Alya dibalik tirai shaf perempuan, mendengar Farid berlaku lembut dan hangat pada anak-anak tampak sangat takjub. "Alhamdulillah masih ada laki-laki sebaik dan sesholeh Kak Farid di dunia ini".

"Saya aja Kak" seru Iwan mengacungkan tangan. Iwan anak SMP kelas dua. Seorang yatim piatu mantan pengamen yang dijual pamanya.

Lalu sholat ashar berjamaah itu diimami Iwan. Selesai sholat dan dzikir mereka mulai mengaji.

"Anak-anak, Kak Farid mau tanya"

"Iya Kak" jawab anak-anak serempak.

"Sudah tahu belum kalau Us Zahra baru saja melahirkan?"

"Sudah Kak" jawab anak-anak panti kompak.

"Kalian sudah berapa hari nggak ngaji?"

"2 minguu" jawab anak-anak kompak.

"Kangen ngaji nggak? "

"Kangen".

"Perkenalkan, ini Us Alya yang akan menemani kalian ngaji sejak hari ini"

"Horeee..." jawab anak-anak riang.

Lalu Alya mengenalkan diri dan memulai ngajinya dengan memberikan cerita-cerita nabi, sebagai awal perkenalan dengan anak-anak. Farid memperhatikan Alya yang tengah bercerita dengan seksama. Hatinya berbunga ketika melihat Alya. Seperti menemukan sesuatu yang dia cari selama ini.

******

Kaak Mohon mAaf meski latar cerita ini perempuan berhijab, dan settingnya di sebuah Yayasan Panti, tapi cerita author genrenya genre cintamanis bukan religi ya... Maaf kalau ada banyak ketidak sesuaian nanti di belakang.

Author bawa karakter Alya hanya karena ingin nulis sesuai karakter keseharian yang author temui. Tidak bermaksud mengusung ilmu religi.

Jika di belakang banyak episode karakter Alya yang tidak sempurna mohon dimaafkan. Itulah realita yg author sering temui dan author masukin ke konflik di sini. Untuk hiburan.....

Maaf sebelumnya.

Semoga betah baca sampai tamat

Terpopuler

Comments

meris dawati Sihombing

meris dawati Sihombing

Iyalah thor, jgn bw2 agama ceritanya nti bs lain pikiran readers

2025-01-31

0

Hani P Hani

Hani P Hani

penasaran jodonya alya siapa nya

2023-01-22

0

herdaize

herdaize

Babang Farid ....hmmm... pergerakan pdkt dimulai... hati2ya ada si cabe cengak 😀😀#sinta

2022-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Alya Berlian Sari
2 2. Jakarta
3 3. Seperti vampir
4 4. Yayasan
5 5. Kenalan
6 6. Apartemen
7 7. Rumah Sakit
8 8. JEBAKAN JAHAT
9 9. Pingsan
10 10. Tidak Menyangka.
11 11. Tertidur Di Kamar Mandi
12 12. Pulang ke Mama Rita
13 13. Sinta Kehabisan Akal
14 14. Kembali Bekerja
15 15. Presentasi
16 16. Kenyataan
17 17. Pamit
18 18. Ardi
19 19. Risau
20 20. Menatap Masa Depan
21 21. Usaha Gery
22 22. Hancur.
23 23. Hp.
24 24. Berdamai
25 25. Rival atau kawan?
26 26. Anak Pak Mentri
27 27. Skincare
28 28. Kecewa
29 29. Usaha Mama Rita
30 30. Awal yang baik
31 31. Pertemuan takdir.
32 32. Saling melapor
33 33. Bermalam
34 34. Masakan
35 35. Gak jelas
36 36. Dompet Ardi
37 37. Balada Air pel-pelan.
38 38. Sarapan bersama.
39 39. Lampu Kuning
40 40. Ardi Vs Farid
41 41. Ardi vs Farid 2
42 42. Makan Gratis
43 43. Tuan Aryo
44 44. Atap Gedung
45 45. Bu Mirna
46 46. Papasan
47 47. dinner
48 48. Kencan
49 49. Ketahuan
50 50. Bermalam lagi.
51 51. Rencana Mama Rita 1
52 52. Rencana Mama Rita 2.
53 52. Rencana Mama Rita 3
54 54. Rencana Pernikahan
55 55. Menikah
56 56. Jadi Suami - Istri
57 57. Disunat
58 58. Macan cantik
59 59. Sabar Junior
60 60. First Kiss
61 61. Sweet Morning
62 62. Bayi Tua
63 63. Lila
64 64. Aku Suamimu
65 65. Masalalu Ardi
66 66. Tidur di luar
67 67. 1 detik 1 juta
68 68. Terjun Payung
69 69. Ditolak
70 70. Curhat
71 71. Menunggu
72 72. Aneh
73 73. Pulang
74 74. Bertemu Farid
75 75. Berhasil
76 76. Ketemu Anya
77 77. Hukuman
78 78. Apartemen Baru
79 79. Teka-teki
80 80. Sky View
81 81. Tidak Tahu malu
82 82. Cerita
83 83. Ketahuan Gery
84 84. Menunggu waktu
85 85.Rencana Lila
86 86.Fitnah
87 87. Bohong
88 88. Positif
89 89. Tukang Bakso
90 90. Pindah Kos
91 91. Harus Jujur
92 92. Ardi Bodoh
93 93. Harus Ketemu.
94 94. Sadar
95 95. Baikan.
96 96. Puasa
97 97. Gara-gara jus mangga
98 98. Trimester 2
99 99. Gara-gara akun instagram
100 100. Mak Comblang
101 101. Ingkar Janji
102 102. Jahat
103 103. Dijodohin
104 104. Boleh Pulang
105 105. Sahabat
106 106. Kelemahan Ardi
107 107. Makan Bareng
108 108. Ceria lagi
109 109. Jemput
110 110. Arlan nggak liat
111 111. Ditunda lagi
112 112. Sabar
113 113. Dipecat
114 114. Percaya
115 115. Sinta
116 116. Berangkat
117 117. Aa Farid
118 118. Berani.
119 119. Terbuka
120 120. Diumumkan
121 121. Dimarahi Anya.
122 122. Impas
123 123. Ijin
124 124. Kereta.
125 125. Makan Siang.
126 126. Q_Time
127 127. I Love you
128 128. Mulai lagi.
129 129. Rumah Ibu.
130 130. Tidur sendiri
131 131. Terima Kasih
132 132. Anya.
133 133. Ternyata
134 134. Nggak Janjian.
135 135. DIKA
136 136.Bukti
137 137. Keputusan
138 138. Bakar-bakaran.
139 139. Perhatian.
140 140. Sepele
141 141. Ditutup rapat
142 142. Mira
143 143. Traveling
144 144. Berangkat
145 145.Heboh
146 146. Kembali
147 147. Pertemuan Menyebalkan.
148 148. Harus Menang
149 149. Niatnya baik
150 150. Ayah baby El
151 151. Salah sendiri.
152 152. Dijawab.
153 153. Minggu
154 154. Hadiah
155 155. PR 1
156 156. Sahabat
157 157. Mengalah dulu
158 158. Aktif lagi
159 159. Menyebalkan
160 Bincang-bincang
161 160. Menjelaskan
162 161. Jack
163 162. Temu Kangen
164 163. Semangat Gery
165 164. Panggil Sayang.
166 165. Salah tempat
167 166. Diberitahu
168 167. Mengejar Cinta
169 168. Menyegerakan
170 169. Guru yang Baik
171 170. Berasa ABG
172 171. Kencan Ala Farid
173 172. Calon Istri Farid.
174 Pengumuman.
175 173. Mira Sadar
176 174. Kencan Di Rumah
177 175. Saksi Bisu
178 176. Perbedaan
179 177. Pembunuh Jack
180 178. Perempuan Gila.
181 179. Keceplosan.
182 180. Menyelinap.
183 181. Kalah
184 182. Belahan Jiwa
185 183.Akhir cerita Tito
186 184. Gery
187 185. Batal
188 186. Calon Mantu
189 187. Harapan Baru
190 188. Gara-gara Ardi
191 189. Kenal
192 190. Gengsi
193 191. Bandot Vs Cungkring
194 192. Siap-siap
195 193. Masih Ada.
196 194. Siri
197 195. Jenguk.
198 196. Hati-hati
199 197. Bukan Halu
200 198. Kasihan
201 199. Cemburu.
202 200. Menikah
203 201. Alhamdulillah
204 202. Satu Meja
205 203. Marah.
206 204. Perempuan Berhoody.
207 205. Pesan Istri
208 206.Pasir.
209 207. Jalan malam
210 208. di rumah saja.
211 209. Tempat Sampah
212 210. Menyerah
213 211. Parfum.
214 212. Sabaaaar
215 213. Hallowin
216 214. Lamaran.
217 215. Bantuan
218 216. Pelajaran Alya
219 217. TF?
220 218. Super Pel
221 219. Kakak Adik
222 220. Curiga ke Fitri
223 221. Bapak Tua
224 222. Guru Senior
225 223. Undangan
226 224. Mengurangi Flek Hitam
227 225. Operasi
228 226. Sambel Tempe
229 227. Abis
230 228. Calon Babeh
231 229. Ida kessel
232 230. Bungkus obat
233 231. Mimik wajah
234 232. Tenang saja
235 233. kosong
236 234. Ketahuan.
237 235. Mia berakhir
238 236. Tidak ketemu
239 237. Hadiah
240 238. Membaik.
241 239. Misi
242 240. Kejutan Hidup
243 241. Dasar..
244 242. Bocah Tua
245 243. Harus cerita ke Alya.
246 244. Kamera pengawas.
247 245. Menantu Baik
248 246. Jogging.
249 247. Tidak terima
250 248. Obat Nyamuk
251 249. Pertemuan yang tak Diinginkan
252 250. Kesalip
253 251. Malu
254 252. Paparazi.
255 253. Rasa Sayang.
256 254. Lupa minta nomer HP
257 255. Janjian
258 256. Kaget
259 257. Bucin
260 258. Jadi berbenah
261 259. Telepon Di Pagi Hari
262 260. Anak vs Bapak
263 261. Astaghfirulloh
264 262. Berangkat
265 263. Saling mengenal
266 264. Adik Ipar
267 265. Keluarga Satrio
268 266. Kesempatan
269 267. Tuan Wira ketangkap
270 268. Terserah Ibu
271 269. Ardi Kalah
272 270. Dheg-dhegan
273 271. Fiks
274 272. Alya tau Kok
275 273. Boleh Kok
276 274. Ralat Doa
277 275. Lukisan
278 276. Oteweee Pesta
279 277. Lamaran di acara nikahan
280 278. Yogi
281 279. Danau
282 280. Berakhirnya Lila
283 281. TAMAT
284 Jumpa lagi.
285 Ketemuan Yuk!
Episodes

Updated 285 Episodes

1
1. Alya Berlian Sari
2
2. Jakarta
3
3. Seperti vampir
4
4. Yayasan
5
5. Kenalan
6
6. Apartemen
7
7. Rumah Sakit
8
8. JEBAKAN JAHAT
9
9. Pingsan
10
10. Tidak Menyangka.
11
11. Tertidur Di Kamar Mandi
12
12. Pulang ke Mama Rita
13
13. Sinta Kehabisan Akal
14
14. Kembali Bekerja
15
15. Presentasi
16
16. Kenyataan
17
17. Pamit
18
18. Ardi
19
19. Risau
20
20. Menatap Masa Depan
21
21. Usaha Gery
22
22. Hancur.
23
23. Hp.
24
24. Berdamai
25
25. Rival atau kawan?
26
26. Anak Pak Mentri
27
27. Skincare
28
28. Kecewa
29
29. Usaha Mama Rita
30
30. Awal yang baik
31
31. Pertemuan takdir.
32
32. Saling melapor
33
33. Bermalam
34
34. Masakan
35
35. Gak jelas
36
36. Dompet Ardi
37
37. Balada Air pel-pelan.
38
38. Sarapan bersama.
39
39. Lampu Kuning
40
40. Ardi Vs Farid
41
41. Ardi vs Farid 2
42
42. Makan Gratis
43
43. Tuan Aryo
44
44. Atap Gedung
45
45. Bu Mirna
46
46. Papasan
47
47. dinner
48
48. Kencan
49
49. Ketahuan
50
50. Bermalam lagi.
51
51. Rencana Mama Rita 1
52
52. Rencana Mama Rita 2.
53
52. Rencana Mama Rita 3
54
54. Rencana Pernikahan
55
55. Menikah
56
56. Jadi Suami - Istri
57
57. Disunat
58
58. Macan cantik
59
59. Sabar Junior
60
60. First Kiss
61
61. Sweet Morning
62
62. Bayi Tua
63
63. Lila
64
64. Aku Suamimu
65
65. Masalalu Ardi
66
66. Tidur di luar
67
67. 1 detik 1 juta
68
68. Terjun Payung
69
69. Ditolak
70
70. Curhat
71
71. Menunggu
72
72. Aneh
73
73. Pulang
74
74. Bertemu Farid
75
75. Berhasil
76
76. Ketemu Anya
77
77. Hukuman
78
78. Apartemen Baru
79
79. Teka-teki
80
80. Sky View
81
81. Tidak Tahu malu
82
82. Cerita
83
83. Ketahuan Gery
84
84. Menunggu waktu
85
85.Rencana Lila
86
86.Fitnah
87
87. Bohong
88
88. Positif
89
89. Tukang Bakso
90
90. Pindah Kos
91
91. Harus Jujur
92
92. Ardi Bodoh
93
93. Harus Ketemu.
94
94. Sadar
95
95. Baikan.
96
96. Puasa
97
97. Gara-gara jus mangga
98
98. Trimester 2
99
99. Gara-gara akun instagram
100
100. Mak Comblang
101
101. Ingkar Janji
102
102. Jahat
103
103. Dijodohin
104
104. Boleh Pulang
105
105. Sahabat
106
106. Kelemahan Ardi
107
107. Makan Bareng
108
108. Ceria lagi
109
109. Jemput
110
110. Arlan nggak liat
111
111. Ditunda lagi
112
112. Sabar
113
113. Dipecat
114
114. Percaya
115
115. Sinta
116
116. Berangkat
117
117. Aa Farid
118
118. Berani.
119
119. Terbuka
120
120. Diumumkan
121
121. Dimarahi Anya.
122
122. Impas
123
123. Ijin
124
124. Kereta.
125
125. Makan Siang.
126
126. Q_Time
127
127. I Love you
128
128. Mulai lagi.
129
129. Rumah Ibu.
130
130. Tidur sendiri
131
131. Terima Kasih
132
132. Anya.
133
133. Ternyata
134
134. Nggak Janjian.
135
135. DIKA
136
136.Bukti
137
137. Keputusan
138
138. Bakar-bakaran.
139
139. Perhatian.
140
140. Sepele
141
141. Ditutup rapat
142
142. Mira
143
143. Traveling
144
144. Berangkat
145
145.Heboh
146
146. Kembali
147
147. Pertemuan Menyebalkan.
148
148. Harus Menang
149
149. Niatnya baik
150
150. Ayah baby El
151
151. Salah sendiri.
152
152. Dijawab.
153
153. Minggu
154
154. Hadiah
155
155. PR 1
156
156. Sahabat
157
157. Mengalah dulu
158
158. Aktif lagi
159
159. Menyebalkan
160
Bincang-bincang
161
160. Menjelaskan
162
161. Jack
163
162. Temu Kangen
164
163. Semangat Gery
165
164. Panggil Sayang.
166
165. Salah tempat
167
166. Diberitahu
168
167. Mengejar Cinta
169
168. Menyegerakan
170
169. Guru yang Baik
171
170. Berasa ABG
172
171. Kencan Ala Farid
173
172. Calon Istri Farid.
174
Pengumuman.
175
173. Mira Sadar
176
174. Kencan Di Rumah
177
175. Saksi Bisu
178
176. Perbedaan
179
177. Pembunuh Jack
180
178. Perempuan Gila.
181
179. Keceplosan.
182
180. Menyelinap.
183
181. Kalah
184
182. Belahan Jiwa
185
183.Akhir cerita Tito
186
184. Gery
187
185. Batal
188
186. Calon Mantu
189
187. Harapan Baru
190
188. Gara-gara Ardi
191
189. Kenal
192
190. Gengsi
193
191. Bandot Vs Cungkring
194
192. Siap-siap
195
193. Masih Ada.
196
194. Siri
197
195. Jenguk.
198
196. Hati-hati
199
197. Bukan Halu
200
198. Kasihan
201
199. Cemburu.
202
200. Menikah
203
201. Alhamdulillah
204
202. Satu Meja
205
203. Marah.
206
204. Perempuan Berhoody.
207
205. Pesan Istri
208
206.Pasir.
209
207. Jalan malam
210
208. di rumah saja.
211
209. Tempat Sampah
212
210. Menyerah
213
211. Parfum.
214
212. Sabaaaar
215
213. Hallowin
216
214. Lamaran.
217
215. Bantuan
218
216. Pelajaran Alya
219
217. TF?
220
218. Super Pel
221
219. Kakak Adik
222
220. Curiga ke Fitri
223
221. Bapak Tua
224
222. Guru Senior
225
223. Undangan
226
224. Mengurangi Flek Hitam
227
225. Operasi
228
226. Sambel Tempe
229
227. Abis
230
228. Calon Babeh
231
229. Ida kessel
232
230. Bungkus obat
233
231. Mimik wajah
234
232. Tenang saja
235
233. kosong
236
234. Ketahuan.
237
235. Mia berakhir
238
236. Tidak ketemu
239
237. Hadiah
240
238. Membaik.
241
239. Misi
242
240. Kejutan Hidup
243
241. Dasar..
244
242. Bocah Tua
245
243. Harus cerita ke Alya.
246
244. Kamera pengawas.
247
245. Menantu Baik
248
246. Jogging.
249
247. Tidak terima
250
248. Obat Nyamuk
251
249. Pertemuan yang tak Diinginkan
252
250. Kesalip
253
251. Malu
254
252. Paparazi.
255
253. Rasa Sayang.
256
254. Lupa minta nomer HP
257
255. Janjian
258
256. Kaget
259
257. Bucin
260
258. Jadi berbenah
261
259. Telepon Di Pagi Hari
262
260. Anak vs Bapak
263
261. Astaghfirulloh
264
262. Berangkat
265
263. Saling mengenal
266
264. Adik Ipar
267
265. Keluarga Satrio
268
266. Kesempatan
269
267. Tuan Wira ketangkap
270
268. Terserah Ibu
271
269. Ardi Kalah
272
270. Dheg-dhegan
273
271. Fiks
274
272. Alya tau Kok
275
273. Boleh Kok
276
274. Ralat Doa
277
275. Lukisan
278
276. Oteweee Pesta
279
277. Lamaran di acara nikahan
280
278. Yogi
281
279. Danau
282
280. Berakhirnya Lila
283
281. TAMAT
284
Jumpa lagi.
285
Ketemuan Yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!