18. Ardi

Setelah dua tahun Ardi meninggalkan rumah. Ini malam pertama Ardi hendak makan malam di rumah. Para ART menyiapkan malam sangat hati-hati. Bahkan masakanya dicicipi berkali-kali. Pak Yang adalah seorang koki, dia khusus dipekerjakan oleh Tuan Aryo di rumah. Pak Yang sampai berkeringat dingin menyiapkan makananya. Padahal dia sudah sangat berpengalaman mengingat usianya sudah 54 Tahun.

Bu Rita sudah memberikan catatan masakan kesukaan dan makanan yang dihindari Ardi. Ardi tidak suka pedas, tidak suka manis. Tidak suka daun bawang dan juga seledri. Hanya beberapa sayuran yang bisa Ardi makan.

Ardi cenderung suka makanan western, itu semua karena omanya Ardi sangat memanjakanya ketika Ardi kecil. Omanya Ardi memang asli Belanda tapi menikah dengan orang Jawa. Tidak heran Ardi berbeda sifat dengan Bu Rita.

"Semoga Den Ardi suka dan tidak protes" Pak Yang berkata kepada Mia dan Bu Siti.

"Aamiin, Pak" Mia meng_aamiinkan.

"Iya, Bu Rita berpesan kita disuruh hati-hati pokoknya harus membuat Den Ardi betah di rumah" tambah Bu Siti.

Makan malam siap di meja makan.

"Sudah jam 8 malam, kok Tuan Aryo dan Nyonya Rita belum turun ya?" tanya Bu Siti was-was masakan Pak Yang tidak jadi dimakan.

"Apa kita panggil ya Bu?" tanya Ida memberikan ide memberitahu makan malam sudah siap.

"Ya sudah, Mia ke kamar Den Ardi, Ida ke kamar nyonya, sana panggil!" perintah Bu Siti sambil membagi tugas.

"Nggak mau, aku takut sama Den Ardi, sana Bu Siti aja" tolak Mia menghindari kesalahan saat bertemu dengan Tuan Mudanya.

"Aku juga takut ganggu, kalau ke kamar Nyonya" jawab Ida sama-sama menolak tugas dari Bu Siti.

"Kenapa?" tanya Bu Siti heran kenapa kedua rekanya menolak. Padahal biasanya mondar mandir membersihkan kamar majikanya.

"Ih Bu Siti suka amnesia" jawab Mia nyeplos

"Seperti biasanya kalau Tuan habis dinas luar setelah sampai rumah kan bisa seharian di kamar, lihat saja nanti pasti leher nyonya banyak ungu-ungunya" jawab Ida yang langsung dimengerti oleh Bu Siti.

"Ya ya" jawab Bu Siti.

"Ya sudah Ida ke Den Ardi dan Mia ke Nyonya" Bu Siti kembali membagi tugas memberikan solusi.

"Nggak" jawab Ida dan Mia bersama.

Mereka kembali bertengkar di dapur hanya karena berebut membangunkan tuanya makan malam. Pak Yang di samping mereka hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Padahal di meja makan tuan dan nyonya mereka sudah turun.

"Ehm" Pak Yang berdehem mengingatkan ketiga rekannya untuk diam tapi mereka bertiga seperti anak kecil tetap bertengkar. Lalu Pak Yang memilih pergi.

"Kalian berisik sekali!" ucap seseorang di belakang mereka. Seketika Ida, Mia dan Bu Siti terdiam. Rupanya Sang Tuan Muda berdiri di belakangnya.

Bibir mereka bertiga tercekat. Tubuh mereka mematung, kening mereka berkeringat. Rasanya seperti di hadapan mereka ada seekor singa yang siap menerjang. Ya, seseram itu Tuan Muda Ganteng bagi mereka. Padahal sebenernya tidak, Tuan Mudanya sangat ganteng dan jika sudah kenal dia sangat cerewet dan kekanak-kanakan.

"Saya cari korek" ucap Tuan Muda Ganteng rasa singa datar.

Bu Siti segera beranjak ke lemari dapur mencarikan Tuan Mudanya korek. Sementara Ida dan Mia masih mematung di tempat yang tadi.

"Ini Den koreknya" Bu Siti menyerahkan korek sambil membungkuk. Lalu Tuan Mudanya segera berlalu dari dapur.

"Huuft haah" ketiga perempuan itu menarik nafas lega mengusap dada.

"Aku kira dia akan marah-marah, ternyata cuma ambil korek" celetuk Ida.

"Sudah-sudah, kita tunggu mereka selesai makan, jangan berisik lagi" ucap Bu Siti menenangkan.

****

"Nak" panggil Bu Rita.

"Yes Mom" jawab Ardi.

"Apa rencanamu besok?" tanya Bu Rita pelan.

Ardi diam tidak menjawab.

Meskipun Bu Rita ibu kandung Ardi, didiamkan anaknya membuat dirinya sakit dan takut untuk melanjutkan pertanyaanya lagi. Ibu Rita langsung berubah ekspresinya membuat Tuan Aryo sedih.

"Ardi jawab pertanyaan ibumu!" perintah Tuan Aryo mendapati bidadarinya diam kelu hendak menangis karena dicueki anaknya.

"Ardi tidak ingin mendengar Papa Mama menyuruh Ardi ke kantor ataupun ke panti" jawab Ardi datar seakan tau apa yang ada dipikiran orang tuanya.

Tuan Aryo dan Bu Rita yang memang hendak membahas itu terdiam. Mereka tidak ingin melanjutkan perdebatan mengingat anaknya belum genap satu hari di rumah.

"Baiklah Sayang" ucap Bu Rita sangat hati-hati.

"Kalau kamu belum siap ke kantor, Papa Mama tidak memaksa. Yang penting kamu tetap di sini di rumah ini bersama Mama dan Papa, Mama yakin kamu sayang Papa dan Mama kaan?" tutur Bu Rita tulus dari hati.

Mendengar perkataan ibunya, Ardi merasa tidak enak. Ada rasa bersalah yang tidak bisa dia jelaskan, dia sadar sudah menyakiti hati orang tuanya. Sebagai anak dia juga ingin, setidaknya sekali membuat orang tuanya bangga. Tapi dia sendiri tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Bagi Ardi kantor dan perusahaan seperti hutan rimba, banyak persaingan, banyak penjilat dan pekerjaan yang selalu ditarget dengan uang. Kalaupun panti, Ardi tidak ingin mengingat masalalunya. Setelah menyelesaikan makan malamnya Ardi langsung bangkit dan pergi tanpa pamit.

Tuan Aryo langsung meraih hp. Menghubungi orang kepercayaanya untuk mengawasi calon pewarisnya hendak kemana dia. Ya meskipun Ardi sudah dewasa dan matang, tapi dia dijaga Tuan Aryo dengan sangat ketat. Tuan Aryo menyewa pengawal yang selalu mengawasi Ardi.

Itulah salah satu alasan yang membuat Ardi terkadang ingin berontak. Sebenarnya yang Ardi inginkan hanya ingin menjadi pria seperti yang lainya bebas menentukan apa yang dia suka. Ardi juga ingin menjadi dirinya sendiri.

*****

Malam itu Ardi melajukan mobil sportnya menuju ke sebuah klub malam elit di Jakarta. Sebelumnya kawanya sudah memesankan ruangan khusus untuk Ardi dan kedua temanya lebih privasi. Meskipun mereka ke klub mereka tidak suka berdansa ataupun kegiatan yang lain. Mereka bertiga pria baik- baik yang jarang meminum Alkohol kecuali keadaan memaksa. Mereka hanya menyukai tempat itu saja.

Tidak lama Ardi sampai di klub itu. Dia langsung menuju tempat Ardi biasa nongkrong bersama teman kecilnya.

"Hai Bro" sapa Ardi melambaikan tangan ke kedua temanya yang sudah menunggu.

Lalu mereka berpelukan melepas kangen.

"Syukurlah Lo masih punya hati untuk pulang" ucap Gery menepuk bahu sahabatnya.

"Waaah kurang ajar, emang lo pikir Ardi nggak mau pulang?" timpal sahabat yang lain yaitu Farid.

Sementara yang diomong Si Ardi diam aja. Lalu mereka bertiga terdiam.

"Gua kira, gua balik kalian udah nikah" celetuk Ardi setelah diam lama. Mendengar ucapan Ardi mereka bertiga tertawa bersama.

"Emang lo pulang buat nikah?" tanya Gery.

"Ya gua pasti nikahlah" jawab Ardi percaya diri padahal punya pacar saja tidak.

"Serius Bro? Udah ada calonnya?" tanya Farid.

"Gampang!" jawab Ardi ngambang.

"Gue juga targetin tahun ini nikah" sahut dr. Gery tidak kalah percaya diri.

Ardi dan Farid menatap heran ke Gery.

"Lo beneran mau akhiri petualangan Lo? Siapa perempuan yang berhasil nyadarin Lo buat nikah?" tanya Farid.

"Adalah nanti gua kenalin, gue yakin kali ini gua bener, dia pantes buat dijadikan emak dari anak-anak gua" jawab Gery mantap.

Ardi dan Farid menatap sahabatnya benar-benar tidak percaya. Sahabatnya yang dulu playboy dan sangat menyukai hubungan tanpa status. Sekarang lantang menyatakan ingin menikahi seseorang.

"Ceritain dong perempuan kaya apa yang bisa nakhlukin pujangga cinta kaya Lo!" pinta Ardi penasaran.

Dokter Gery terdiam sesaat membayangkan sesuatu lalu tersenyum.

"Gua yakin dari sikap dan perilakunya dia masih segelan, barang mahal, ya ibaratnya seperti berlianlah. Dan sudah gua pastiin tidak mengecewakan, gu**** kembarnya benar-benar ranum, membuatku semangat. Dia sangat seksi, cantik, pintar dan yang pasti menantang" cerita dr. Gery berapi-api membayangkan Alya saat di ruang ganti.

Kedua temanya hanya geleng-geleng kepala.

"Emang udah lo perawanin?" tanya Ardi lugas.

"Nggak lah, kali ini gua mau, dia gua halalin dulu!" jawab Gery percaya diri.

Mata Farid dan Ardi terbelalak mendengarnya. Sahabatnya benar-benar berubah.

"Model lagi?" tanya Farid yang tahu mantan Gery banyak berprofesi sebagai model.

"Bukan, dia dokter, dia berjilbab Bro" jawab Gery.

"What?" jawab Ardi dan Farid kaget, seorang Gery jatuh cinta dengan gadis berjilbab.

Mendengar gadis berjilbab sesaat Farid terdiam, terlintas di benaknya wajah Alya, tapi Farid yang tidak tahu kalau Alya seorang dokter, jadi dia tidak berfikir sama sekali kalau perempuan yang Dokter Gery ceritakan adalah Alya.

Dokter Gery juga lebih banyak menceritakan fisik hal itu membuat Farid dan Ardi berfikir kalau Gery benar-benar sudah berpacaran lebih jauh. Padahal kenyataanya ketemu saja baru berapa kali. Ketemu saja selalu bertengkar.

Sementara di mata Farid, Alya adalah sesosok gadis yang sangat menjaga diri. Bahkan saat duduk denganya dia selalu menjaga jarak. Saat ditatapnya Alya selalu membuang dan menjaga pandangan, tidak ada tatapan menantang sedikitpun, dia sangat lembut dan sopan. Saat datang ke panti dia juga selalu mengenakan gamis yang longgar. Mana mungkin ada yang bisa melihat keseksianya selain mahromnya.

"Ya gue kan bilang gue mantep nyari emak buat anak gue, bukan cuma buat kesenangan gue" jawab Gery melanjutkan.

"Ya kali lu nggak ngaca, emang mau tu cwe sama lu, secara lo kan bekas orang" jawab Ardi yang tahu kalau Gery semasa muda seorang play boy yang gaya pacaranya cenderung bebas.

Mendapat pertanyaan Ardi, yang memang kenyataanya Dokter Gery belum ada ikatan apapun bahkan menyatakan cinta saja belum, langsung menciut nyalinya.

"Gua buat dia mau lah" jawab Dokter Gery ragu. "Eh lu napa diam, senyum- senyum sendiri gitu?" Gery mengalihkan pandangan ke Farid.

"Iya, lu kan yang paling tua, lo kapan nikah?" tanya Ardi melirik ke Farid

"Gue sih pengen secepatnya, lagi usaha buat mepetin dia" jawab Farid dingin.

Dokter Gery dan Ardi melotot.

"Hah? Siapa yang mau lo pepet?" tanya Gery heran seorang Farid yang paling alim dan pria baik-baik mau mepetin cewek.

Tebakan Gery dan Ardi, Farid akan menikah dengan perjodohan. Karena Farid sangatlah jarang berhubungan dengan perempuan. Farid melirik ke Ardi, membuat Ardi salah tingkah.

"Kenapa melihatku?" tanya Ardi merasa ditatap.

"Dia di rumah lo bareng nyokap lo. Waktu itu kan gua pernah crita" jawab Farid mencoba mengingatkan perempuan yang dibahas ditelp waktu itu.

Ardi yang tahu di rumah hanya ada ART langsung kaget menyemburkan jus lemon di mulutnya. "Byuuurr, maksud lo jatuh cinta sama Mia? Apa Ida?"

Dokter Gery dan Farid sendiri ikut kaget mendengar pertanyaan Ardi.

"Gila, kelamaan di panti selera lo terjun payung" ceplos dr. Gery salah paham juga. Karena di rumah Ardi perempuan muda memang hanya Ida dan Mia.

"Enak aja. Bukan, bukan mereka. Gadis yang diajak mamamu ke panti yang gua tanya ke Lo" jawab Farid mencoba mengingatkan lagi

Ardi menggeleng, karena di rumahnya tidak ada siapapun kecuali ART dan kedua orang tuanya. Seterusnya ketiga pria dewasa itu hanya cerita ngalor ngidul melepas kerinduan. Mereka memang pria-pria dewasa yang matang, sukses dan berwibawa di luar tapi ketika bergabung bersama teman mereka seperti anak-anak ABG.

Terpopuler

Comments

Ahwat Hijrah

Ahwat Hijrah

wah" tambah seru nih

2024-08-15

0

Stevani febri

Stevani febri

Aaaa.. ini di sebut cinta segi 4 atau gmn ya nanti,y 🤔

2022-05-26

0

Yeni Marlina

Yeni Marlina

hadehhh knapa 3 laki2 suka SMA 1 wanita

2022-03-14

4

lihat semua
Episodes
1 1. Alya Berlian Sari
2 2. Jakarta
3 3. Seperti vampir
4 4. Yayasan
5 5. Kenalan
6 6. Apartemen
7 7. Rumah Sakit
8 8. JEBAKAN JAHAT
9 9. Pingsan
10 10. Tidak Menyangka.
11 11. Tertidur Di Kamar Mandi
12 12. Pulang ke Mama Rita
13 13. Sinta Kehabisan Akal
14 14. Kembali Bekerja
15 15. Presentasi
16 16. Kenyataan
17 17. Pamit
18 18. Ardi
19 19. Risau
20 20. Menatap Masa Depan
21 21. Usaha Gery
22 22. Hancur.
23 23. Hp.
24 24. Berdamai
25 25. Rival atau kawan?
26 26. Anak Pak Mentri
27 27. Skincare
28 28. Kecewa
29 29. Usaha Mama Rita
30 30. Awal yang baik
31 31. Pertemuan takdir.
32 32. Saling melapor
33 33. Bermalam
34 34. Masakan
35 35. Gak jelas
36 36. Dompet Ardi
37 37. Balada Air pel-pelan.
38 38. Sarapan bersama.
39 39. Lampu Kuning
40 40. Ardi Vs Farid
41 41. Ardi vs Farid 2
42 42. Makan Gratis
43 43. Tuan Aryo
44 44. Atap Gedung
45 45. Bu Mirna
46 46. Papasan
47 47. dinner
48 48. Kencan
49 49. Ketahuan
50 50. Bermalam lagi.
51 51. Rencana Mama Rita 1
52 52. Rencana Mama Rita 2.
53 52. Rencana Mama Rita 3
54 54. Rencana Pernikahan
55 55. Menikah
56 56. Jadi Suami - Istri
57 57. Disunat
58 58. Macan cantik
59 59. Sabar Junior
60 60. First Kiss
61 61. Sweet Morning
62 62. Bayi Tua
63 63. Lila
64 64. Aku Suamimu
65 65. Masalalu Ardi
66 66. Tidur di luar
67 67. 1 detik 1 juta
68 68. Terjun Payung
69 69. Ditolak
70 70. Curhat
71 71. Menunggu
72 72. Aneh
73 73. Pulang
74 74. Bertemu Farid
75 75. Berhasil
76 76. Ketemu Anya
77 77. Hukuman
78 78. Apartemen Baru
79 79. Teka-teki
80 80. Sky View
81 81. Tidak Tahu malu
82 82. Cerita
83 83. Ketahuan Gery
84 84. Menunggu waktu
85 85.Rencana Lila
86 86.Fitnah
87 87. Bohong
88 88. Positif
89 89. Tukang Bakso
90 90. Pindah Kos
91 91. Harus Jujur
92 92. Ardi Bodoh
93 93. Harus Ketemu.
94 94. Sadar
95 95. Baikan.
96 96. Puasa
97 97. Gara-gara jus mangga
98 98. Trimester 2
99 99. Gara-gara akun instagram
100 100. Mak Comblang
101 101. Ingkar Janji
102 102. Jahat
103 103. Dijodohin
104 104. Boleh Pulang
105 105. Sahabat
106 106. Kelemahan Ardi
107 107. Makan Bareng
108 108. Ceria lagi
109 109. Jemput
110 110. Arlan nggak liat
111 111. Ditunda lagi
112 112. Sabar
113 113. Dipecat
114 114. Percaya
115 115. Sinta
116 116. Berangkat
117 117. Aa Farid
118 118. Berani.
119 119. Terbuka
120 120. Diumumkan
121 121. Dimarahi Anya.
122 122. Impas
123 123. Ijin
124 124. Kereta.
125 125. Makan Siang.
126 126. Q_Time
127 127. I Love you
128 128. Mulai lagi.
129 129. Rumah Ibu.
130 130. Tidur sendiri
131 131. Terima Kasih
132 132. Anya.
133 133. Ternyata
134 134. Nggak Janjian.
135 135. DIKA
136 136.Bukti
137 137. Keputusan
138 138. Bakar-bakaran.
139 139. Perhatian.
140 140. Sepele
141 141. Ditutup rapat
142 142. Mira
143 143. Traveling
144 144. Berangkat
145 145.Heboh
146 146. Kembali
147 147. Pertemuan Menyebalkan.
148 148. Harus Menang
149 149. Niatnya baik
150 150. Ayah baby El
151 151. Salah sendiri.
152 152. Dijawab.
153 153. Minggu
154 154. Hadiah
155 155. PR 1
156 156. Sahabat
157 157. Mengalah dulu
158 158. Aktif lagi
159 159. Menyebalkan
160 Bincang-bincang
161 160. Menjelaskan
162 161. Jack
163 162. Temu Kangen
164 163. Semangat Gery
165 164. Panggil Sayang.
166 165. Salah tempat
167 166. Diberitahu
168 167. Mengejar Cinta
169 168. Menyegerakan
170 169. Guru yang Baik
171 170. Berasa ABG
172 171. Kencan Ala Farid
173 172. Calon Istri Farid.
174 Pengumuman.
175 173. Mira Sadar
176 174. Kencan Di Rumah
177 175. Saksi Bisu
178 176. Perbedaan
179 177. Pembunuh Jack
180 178. Perempuan Gila.
181 179. Keceplosan.
182 180. Menyelinap.
183 181. Kalah
184 182. Belahan Jiwa
185 183.Akhir cerita Tito
186 184. Gery
187 185. Batal
188 186. Calon Mantu
189 187. Harapan Baru
190 188. Gara-gara Ardi
191 189. Kenal
192 190. Gengsi
193 191. Bandot Vs Cungkring
194 192. Siap-siap
195 193. Masih Ada.
196 194. Siri
197 195. Jenguk.
198 196. Hati-hati
199 197. Bukan Halu
200 198. Kasihan
201 199. Cemburu.
202 200. Menikah
203 201. Alhamdulillah
204 202. Satu Meja
205 203. Marah.
206 204. Perempuan Berhoody.
207 205. Pesan Istri
208 206.Pasir.
209 207. Jalan malam
210 208. di rumah saja.
211 209. Tempat Sampah
212 210. Menyerah
213 211. Parfum.
214 212. Sabaaaar
215 213. Hallowin
216 214. Lamaran.
217 215. Bantuan
218 216. Pelajaran Alya
219 217. TF?
220 218. Super Pel
221 219. Kakak Adik
222 220. Curiga ke Fitri
223 221. Bapak Tua
224 222. Guru Senior
225 223. Undangan
226 224. Mengurangi Flek Hitam
227 225. Operasi
228 226. Sambel Tempe
229 227. Abis
230 228. Calon Babeh
231 229. Ida kessel
232 230. Bungkus obat
233 231. Mimik wajah
234 232. Tenang saja
235 233. kosong
236 234. Ketahuan.
237 235. Mia berakhir
238 236. Tidak ketemu
239 237. Hadiah
240 238. Membaik.
241 239. Misi
242 240. Kejutan Hidup
243 241. Dasar..
244 242. Bocah Tua
245 243. Harus cerita ke Alya.
246 244. Kamera pengawas.
247 245. Menantu Baik
248 246. Jogging.
249 247. Tidak terima
250 248. Obat Nyamuk
251 249. Pertemuan yang tak Diinginkan
252 250. Kesalip
253 251. Malu
254 252. Paparazi.
255 253. Rasa Sayang.
256 254. Lupa minta nomer HP
257 255. Janjian
258 256. Kaget
259 257. Bucin
260 258. Jadi berbenah
261 259. Telepon Di Pagi Hari
262 260. Anak vs Bapak
263 261. Astaghfirulloh
264 262. Berangkat
265 263. Saling mengenal
266 264. Adik Ipar
267 265. Keluarga Satrio
268 266. Kesempatan
269 267. Tuan Wira ketangkap
270 268. Terserah Ibu
271 269. Ardi Kalah
272 270. Dheg-dhegan
273 271. Fiks
274 272. Alya tau Kok
275 273. Boleh Kok
276 274. Ralat Doa
277 275. Lukisan
278 276. Oteweee Pesta
279 277. Lamaran di acara nikahan
280 278. Yogi
281 279. Danau
282 280. Berakhirnya Lila
283 281. TAMAT
284 Jumpa lagi.
285 Ketemuan Yuk!
Episodes

Updated 285 Episodes

1
1. Alya Berlian Sari
2
2. Jakarta
3
3. Seperti vampir
4
4. Yayasan
5
5. Kenalan
6
6. Apartemen
7
7. Rumah Sakit
8
8. JEBAKAN JAHAT
9
9. Pingsan
10
10. Tidak Menyangka.
11
11. Tertidur Di Kamar Mandi
12
12. Pulang ke Mama Rita
13
13. Sinta Kehabisan Akal
14
14. Kembali Bekerja
15
15. Presentasi
16
16. Kenyataan
17
17. Pamit
18
18. Ardi
19
19. Risau
20
20. Menatap Masa Depan
21
21. Usaha Gery
22
22. Hancur.
23
23. Hp.
24
24. Berdamai
25
25. Rival atau kawan?
26
26. Anak Pak Mentri
27
27. Skincare
28
28. Kecewa
29
29. Usaha Mama Rita
30
30. Awal yang baik
31
31. Pertemuan takdir.
32
32. Saling melapor
33
33. Bermalam
34
34. Masakan
35
35. Gak jelas
36
36. Dompet Ardi
37
37. Balada Air pel-pelan.
38
38. Sarapan bersama.
39
39. Lampu Kuning
40
40. Ardi Vs Farid
41
41. Ardi vs Farid 2
42
42. Makan Gratis
43
43. Tuan Aryo
44
44. Atap Gedung
45
45. Bu Mirna
46
46. Papasan
47
47. dinner
48
48. Kencan
49
49. Ketahuan
50
50. Bermalam lagi.
51
51. Rencana Mama Rita 1
52
52. Rencana Mama Rita 2.
53
52. Rencana Mama Rita 3
54
54. Rencana Pernikahan
55
55. Menikah
56
56. Jadi Suami - Istri
57
57. Disunat
58
58. Macan cantik
59
59. Sabar Junior
60
60. First Kiss
61
61. Sweet Morning
62
62. Bayi Tua
63
63. Lila
64
64. Aku Suamimu
65
65. Masalalu Ardi
66
66. Tidur di luar
67
67. 1 detik 1 juta
68
68. Terjun Payung
69
69. Ditolak
70
70. Curhat
71
71. Menunggu
72
72. Aneh
73
73. Pulang
74
74. Bertemu Farid
75
75. Berhasil
76
76. Ketemu Anya
77
77. Hukuman
78
78. Apartemen Baru
79
79. Teka-teki
80
80. Sky View
81
81. Tidak Tahu malu
82
82. Cerita
83
83. Ketahuan Gery
84
84. Menunggu waktu
85
85.Rencana Lila
86
86.Fitnah
87
87. Bohong
88
88. Positif
89
89. Tukang Bakso
90
90. Pindah Kos
91
91. Harus Jujur
92
92. Ardi Bodoh
93
93. Harus Ketemu.
94
94. Sadar
95
95. Baikan.
96
96. Puasa
97
97. Gara-gara jus mangga
98
98. Trimester 2
99
99. Gara-gara akun instagram
100
100. Mak Comblang
101
101. Ingkar Janji
102
102. Jahat
103
103. Dijodohin
104
104. Boleh Pulang
105
105. Sahabat
106
106. Kelemahan Ardi
107
107. Makan Bareng
108
108. Ceria lagi
109
109. Jemput
110
110. Arlan nggak liat
111
111. Ditunda lagi
112
112. Sabar
113
113. Dipecat
114
114. Percaya
115
115. Sinta
116
116. Berangkat
117
117. Aa Farid
118
118. Berani.
119
119. Terbuka
120
120. Diumumkan
121
121. Dimarahi Anya.
122
122. Impas
123
123. Ijin
124
124. Kereta.
125
125. Makan Siang.
126
126. Q_Time
127
127. I Love you
128
128. Mulai lagi.
129
129. Rumah Ibu.
130
130. Tidur sendiri
131
131. Terima Kasih
132
132. Anya.
133
133. Ternyata
134
134. Nggak Janjian.
135
135. DIKA
136
136.Bukti
137
137. Keputusan
138
138. Bakar-bakaran.
139
139. Perhatian.
140
140. Sepele
141
141. Ditutup rapat
142
142. Mira
143
143. Traveling
144
144. Berangkat
145
145.Heboh
146
146. Kembali
147
147. Pertemuan Menyebalkan.
148
148. Harus Menang
149
149. Niatnya baik
150
150. Ayah baby El
151
151. Salah sendiri.
152
152. Dijawab.
153
153. Minggu
154
154. Hadiah
155
155. PR 1
156
156. Sahabat
157
157. Mengalah dulu
158
158. Aktif lagi
159
159. Menyebalkan
160
Bincang-bincang
161
160. Menjelaskan
162
161. Jack
163
162. Temu Kangen
164
163. Semangat Gery
165
164. Panggil Sayang.
166
165. Salah tempat
167
166. Diberitahu
168
167. Mengejar Cinta
169
168. Menyegerakan
170
169. Guru yang Baik
171
170. Berasa ABG
172
171. Kencan Ala Farid
173
172. Calon Istri Farid.
174
Pengumuman.
175
173. Mira Sadar
176
174. Kencan Di Rumah
177
175. Saksi Bisu
178
176. Perbedaan
179
177. Pembunuh Jack
180
178. Perempuan Gila.
181
179. Keceplosan.
182
180. Menyelinap.
183
181. Kalah
184
182. Belahan Jiwa
185
183.Akhir cerita Tito
186
184. Gery
187
185. Batal
188
186. Calon Mantu
189
187. Harapan Baru
190
188. Gara-gara Ardi
191
189. Kenal
192
190. Gengsi
193
191. Bandot Vs Cungkring
194
192. Siap-siap
195
193. Masih Ada.
196
194. Siri
197
195. Jenguk.
198
196. Hati-hati
199
197. Bukan Halu
200
198. Kasihan
201
199. Cemburu.
202
200. Menikah
203
201. Alhamdulillah
204
202. Satu Meja
205
203. Marah.
206
204. Perempuan Berhoody.
207
205. Pesan Istri
208
206.Pasir.
209
207. Jalan malam
210
208. di rumah saja.
211
209. Tempat Sampah
212
210. Menyerah
213
211. Parfum.
214
212. Sabaaaar
215
213. Hallowin
216
214. Lamaran.
217
215. Bantuan
218
216. Pelajaran Alya
219
217. TF?
220
218. Super Pel
221
219. Kakak Adik
222
220. Curiga ke Fitri
223
221. Bapak Tua
224
222. Guru Senior
225
223. Undangan
226
224. Mengurangi Flek Hitam
227
225. Operasi
228
226. Sambel Tempe
229
227. Abis
230
228. Calon Babeh
231
229. Ida kessel
232
230. Bungkus obat
233
231. Mimik wajah
234
232. Tenang saja
235
233. kosong
236
234. Ketahuan.
237
235. Mia berakhir
238
236. Tidak ketemu
239
237. Hadiah
240
238. Membaik.
241
239. Misi
242
240. Kejutan Hidup
243
241. Dasar..
244
242. Bocah Tua
245
243. Harus cerita ke Alya.
246
244. Kamera pengawas.
247
245. Menantu Baik
248
246. Jogging.
249
247. Tidak terima
250
248. Obat Nyamuk
251
249. Pertemuan yang tak Diinginkan
252
250. Kesalip
253
251. Malu
254
252. Paparazi.
255
253. Rasa Sayang.
256
254. Lupa minta nomer HP
257
255. Janjian
258
256. Kaget
259
257. Bucin
260
258. Jadi berbenah
261
259. Telepon Di Pagi Hari
262
260. Anak vs Bapak
263
261. Astaghfirulloh
264
262. Berangkat
265
263. Saling mengenal
266
264. Adik Ipar
267
265. Keluarga Satrio
268
266. Kesempatan
269
267. Tuan Wira ketangkap
270
268. Terserah Ibu
271
269. Ardi Kalah
272
270. Dheg-dhegan
273
271. Fiks
274
272. Alya tau Kok
275
273. Boleh Kok
276
274. Ralat Doa
277
275. Lukisan
278
276. Oteweee Pesta
279
277. Lamaran di acara nikahan
280
278. Yogi
281
279. Danau
282
280. Berakhirnya Lila
283
281. TAMAT
284
Jumpa lagi.
285
Ketemuan Yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!