12. Pulang ke Mama Rita

Bu Salma dan Pak Anton kembali membawa pesenan Farid dan menyerahkan uang kembalian. Bu Salma memilih setelan piyama panjang dengan jilbab instan warna kuning agar Alya nyaman.

Farid dan pengurus laki-laki yang lain keluar dari kamar Alya. Bu Salma dan Sinta membantu mengganti pakaian Alya. Dengan Telaten Bu Salma mengolesi minyak angin ke seluruh tubuh Alya.

"Ibu ibu" Alya mengigau lagi.

"Us Alya" panggil Bu Salma membangunkan Alya.

Alya membuka matanya perlahan, wajahnya masih penuh ketakutan. Dia menoleh ke arah Sinta. Alya menangkap tatapan Sinta, mencari pembenaran apa yang dia pikirkan selama terkurung di kamar mandi. Tapi Sinta tampak terseyum ramah ke arah Alya.

"Us Alya, kamu baik-baik saja kan?" tanya Sinta memasang muka ramah.

Alya bangun dan menyandarkan badanya ke bantal. "Baik Kak" jawab Alya lemah menahan rasa pusing.

"Apa yang terjadi Us, Non Sinta nemuin Us Alya di kamar mandi?" tanya Bu Salma lembut.

"Nggak tahu Bu, mungkin pintunya rusak" jawab Alya menyembunyikan kecurigaanya kalau dia dikerjai orang.

"Iya, tadi sepertinya rusak, pas saya mau buka susah" jawab Sinta membenarkan. Berharap tidak ada yang curiga dan membahas penyebab Alya terkurung.

"Kak Sinta yang nemuin aku?" tanya Alya mencari puing-puing puzzle nya.

"Iya" Sinta mengangguk senyum mengharapkan terima kasih dan pujian.

"Terima kasih Kak" jawab Alya spontan.

"Thok thok! Bu sudah selesai?" tanya Farid dari luar.

"Sudah Pak Farid, Us Alya juga sudah bangun" jawab Bu Salma. Farid masuk melebarkan senyum hangat ke Alya. Menatap Alya dengan tatapan khawatir.

"Apa sudah baikan?" tanya Farid ke Alya.

"Aku baik-baik saja," jawab Alya tersenyum.

"Baik-baik apanya, badanmu panas, bahkan kamu menggigil dan mengigau!" jawab Farid perhatian.

"Benarkah?" tanya Alya malu. "Sungguh aku merasa, aku baik-baik saja Kak" jawab Alya sambil menyibakan selimut hendak bangun.

Belum sempat bangun, Alya merasakan pusing di kepalanya. "Ya Alloh kenapa aku pusing lagi?" gumam Alya merasa dirinya tidak sesehat tadi pagi.

"Jangan bawel, istirahatlah, sebentar lagi dokter akan datang" jawab Farid menoleh ke Sinta

"Kamu sudah telp dokter kan Sin?" tanya Farid memastikan ke Sinta.

"Sudah Kak" jawab Sinta mengangguk.

"Sial! Kenapa Farid malah perhatian gini sih ke Alya, lagian lebay banget sih, gue kan nggak apa-apain dia. gua cuma kurung dia di kamar mandi itu juga nggak lama, dasar lebay, dia kan baik-baik saja!"

"Kak Farid, aku baik-baik saja sungguh" jawab Alya menimpali.

Alya mengingat kalau obat post rawat inap dari rumah sakit masih banyak. Apalagi kalau mau ada dokter lagi. Obatnya akan menumpuk. Dia juga mengingat kalau sudah melewatkan jam minum obat siang. "Pantas saja aku ringkih dan pusing begini" gumam Alya dalam hati.

"Badanmu panas Alya, aku nggak mau kena hukuman Tante Rita kalau terjadi apa-apa denganmu" jawab Farid.

Mendengar perkataan Farid Alya meletakan tangan di bahunya sendiri. "Ah iya, ternyata aku demam, kenapa bisa begini yaa?" gumam Alya dalam hati. Lalu Alya menyadari kalau dirinya belum pulih betul malah sudah banyak aktivitas.

"Mungkin Us Alya masuk Angin, tidur di lantai basah begitu" imbuh Bu Salma.

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu sampai pingsan di kamar mandi?" tanya Farid penasaran.

Belum sempat Alya menjawab dari luar datanglah Dokter Rani. Dokter Rani pun memeriksa keadaan Alya. Lalu Menjelaskan keadanya dan memberikan resep obat ke Farid.

"Kamu dengar kan Alya? Kamu harus istirahat" imbuh Farid menjelaskan.

Dokter Rani berpamitan keluar, diikuti Sinta dan yang lain, kini di kamar tinggal Farid dan Alya.

"Aku antar kamu pulang ya!" tawar Farid.

Alya diam, bingung mau jawab apa? Akan menunjukan pulang kemana? Di apartemen sendirian dengan kondisi sakit, itu tidak memungkinkan.

"Aku tidur di sini aja Kak" jawab Alya memilih di panti. Tiba-tiba dari luar nampak Vivi dan 5 orang temanya yang tidur di kamar sebelah kamar Alya. Mereka masuk dengan wajah menunduk.

"Haai kenapa kalian datang dengan wajah menunduk begitu?" sapa Alya ke anak-anak panti tersenyum ramah.

"Hik hiks hikss.... " Vivi terisak lalu memeluk Alya yang sedang duduk di kasur asrama.

Alya membalas pelukan dan menepuk pelan bahu gadis mungil yatim piatu itu. "Kak Alya baik-baik saja sayang, kamu tidak perlu menangis" ucap Alya menghibur.

"Hiks. Aku menyesal sudah membenci Kak Alya" jawab Vivi polos.

"Oh iya? Apa kamu membenciku? Kenapa?" tanya Alya melepas kan pelukan menoleh ke Vivi dengan tatapan manja.

"Aku benci Kak Alya, karena aku kira Kak Alya meninggalkan kita, aku kan mau menunjukan cuci tanganku, aku juga ingin jadi dokter hebat" jawab Vivi panjang dengan polosnya.

Alyapun tersenyum dan memeluk kembali Vivi. "Kak Alya akan melihatnya, sekarang tunjukan ya!"

Vivi menunjukan kemampuanya mencuci tangan sesuai langkah yang Alya ajarkan. Anak-anak yang lain tersenyum mendekat ke Alya. Lalu menanyakan keadaan Alya, mereka menyesal karena tidak langsung mencari Alya padahal kepergian Alya tidak kembali terasa janggal dan aneh. Tidak lama terdengar suara adzan maghrib.

"Hah sudah maghrib rupanya?" tanya Alya.

"Iya... "

"Astaghfirulloh berarti aku melewatkan sholat dzuhur dan ashar" gumam Alya dalam hati.

"Ya sudah anak-anak siap- siap. Kita jamaah maghrib yaa!" perintah Farid ke anak-anak. Anak-anak berpamitan keluar dari kamar Alya.

Farid mendekat dan duduk di hadapan Alya. Seketika jantung Alya berdegup kencang. Lalu Farid meraih kening Alya dengan punggung tanganya.

"Alhamdulillah sudah turun. Kamu sholat di kamar saja ya!" pinta Farid ke Alya agar Alya tidak banyak berjalan.

"Iya Kak" jawab Alya malu diperlakukan hangat oleh Farid.

"Boleh aku tanya?" tanya Farid.

"Sikahkan" jawab Alya Lembut.

"Kamu bukan anak kandung Tante Rita kan?" tanya Farid ingin mencari tahu siapa Alya sebenarnya.

Alya tersenyum. "Aku memang bukan anak Tante Rita".

"Kalau begitu, kamu asli orang mana?" tanya Farid, karena Farid mengira Alya pasti anak asuh Bu Rita seperti anak-anak panti.

"Jogja" jawab Alya singkat, tiba-tiba terdengar iqomah. Farid yang hendak bertanya lagi mengurungkan niatnya. Lalu keluar menuju masjid kecil di komplek asrama.

******

"Menurutlah, jangan membantah, kalau kamu tidur di sini, kamu susah istirahat! Anak-anak akan ramai" rayu Farid mengajak Alya pulang ke Bu Rita setelah selesai sholat.

"Saya tidak ingin buat Mama Rita khawatir Kak".

"Nggak apa-apa, Tante Rita merindukanmu, Om Aryo sedang ke Australi"

"Oh ya?" tanya Alya kaget tidak tahu kalau tantenya sedang kesepian.

"Iya. Om Aryo ada urusan bisnis sekalian menemui anaknya" jawab Farid mengarah ke Ardi.

Farid mengira Alya sudah mengenal Ardi karena Tante Rita menyebut Alya anaknya. Farid Tau Bu Rita dan Om Aryo sedang membujuk anaknya untuk pulang ke Indonesia dan menggantikan Om Aryo.

"Om Aryo sepertinya sangat sibuk, setiap hari pergi keluar negeri" Alya membalas perkataan Farid.

Farid tersenyum mendengar perkataan Alya.

"Aku tidak bisa membayangkan menjadi Mama Rita, pasti sangat menyebalkan suaminya pergi-pergi terus, kalau aku jadi Mama Rita pasti sudah merajuk setiap hari, meskipun banyak uangnya" Alya melanjutkan omonganya sambil memanyunkan bibir.

"Ya Tuhan kenapa gadis ini membuatku sangat gemas" Farid bergumam dalam hati ingin menyubit pipinya.

Tapi tanganya ia tahan melihat jilbab instan warna kuning membungkus kepala Alya, seakan kain itu menjadikan dinding pembatas dan tanda peringatan keras. Bahwa Farid cukup menikmati keindahan Alya dengan melihatnya saja.

"Ya sudah kalau tidak mau seperti Tante Rita jangan nikah sama CEO atau pengusaha" jawab Farid tersenyum menetralkan geloranya ingin menyentuh Alya.

"Iya. Aku selalu berdoa dapat suami siaga yang selalu menemaniku dan antar jemput aku kerja, hihihi" jawab Alya terkekeh.

"Aku dong!" jawab Farid spontan membuat Alya tersipu.

"Ishh, apa siih Kak Farid niii? "

"Ya siapa tahu ada malaikat lewat meng_aminkan" goda Farid lagi.

"Setuju ya? Aku antar ke Tante Rita?" tanya Farid mengalihkan pembicaraan karena dirinya sendiri pun malu.

"Baik Kak, aku siap- siap dulu." Alyapun setuju pulang ke Mama Rita setelah tau mama barunya itu sendirian.

"Siap! Aku tunggu di parkiran" Farid keluar menuju parkiran menunggu Alya siap-siap.

Setelah mencuci muka, memakai sepatu dan mengambil tas, Alya menuju ke parkiran. Farid dan Alyapun menuju ke Istana Aryo Gunawijaya.

"Kak" panggil Alya ke Farid di tengah perjalanan.

"Iya Al"

"Pleaase, jangan cerita ke Mama Rita ya kalau aku sakit. Sungguh aku baik-baik saja" pinta Alya.

Farid tidak menjawab hanya diam dan terus menyetir. Alya menoleh ke Farid dengan kesal karena merasa diacuhkan.

"Aku yang ceroboh karena tidak cek dulu pintu kamar mandi, aku sungguh baik-baik saja, aku hanya sedikit syok, khawatir dan kebetulan dua hari lalu aku baru sembuh" Alya menghentikan pembicaraanya tidak ingin Farid Tau kalau Alya baru selesai dirawat.

"Aku belum dengar ceritamu, apa yang terjadi sebenernya?" jawab Farid memotong.

Lalu Alya menceritakan detil kejadianya mulai dari kamar mandi mushola yang air nya mati sampai Alya terkurung di kamar mandi kantin.

"Aneh" jawab Farid tampak berfikir.

"Bangunan kantin baru selesai 1 bulan yang lalu. Apa anak-anak sangat aktif sampai secepat itu rusak? Sebelum dipasang, sudah dipastikan kontraktor memakai barang kualitas bagus" jawab Farid membuat Alya semakin yakin akan perkiraanya, tapi Alya sembunyikan sampai ada bukti.

"Apa aku ganti kontraktor ya? Padahal tante Rita sangat suka pekerjaan mereka" tanya Farid.

"Jangan Kak, belum tentu yang salah pintunya" jawab Alya.

"Apa mungkin ada yang menjailimu?" tanya Farid tiba-tiba.

"Ah Kak Farid niii, sukanya suudzon, emang kaya di sinetron dan novel, tega sekali. Aku percaya orang panti baik dan berhati mulia semua" jawab Alya menenangkan.

"Aku akan cari tahu sendiri, aku nggak mau gegabah menyimpulkan tanpa ada bukti, kalau ada yang menjailiku" gumam Alya dalam hati.

"Aku sudah telp Pak Agus tadi, untuk memperbaiki kran kamar mandi mushola dan cek kamar mandi kantin" jawab Farid membuat Alya tenang.

Mereka berdua kembali hening. Menikmati perjalanan malam menuju rumah Tuan Aryo. Farid pun berjanji tidak akan cerita dan akan mencari solusi agar tidak terjadi hal serupa.

Terpopuler

Comments

Teruterubuzu

Teruterubuzu

penasaran dgn reaksi Ardi bila sudah ketemu alya juga konflik antara mereka berdua

2022-05-12

0

Teruterubuzu

Teruterubuzu

lebay palak lu peang.. efek dari diare masih terasa lemah &;pusing tauuu

2022-05-12

0

Hartin Marlin ahmad

Hartin Marlin ahmad

semoga alya ke temu dengan ardi gak ada ributnya

2022-03-09

2

lihat semua
Episodes
1 1. Alya Berlian Sari
2 2. Jakarta
3 3. Seperti vampir
4 4. Yayasan
5 5. Kenalan
6 6. Apartemen
7 7. Rumah Sakit
8 8. JEBAKAN JAHAT
9 9. Pingsan
10 10. Tidak Menyangka.
11 11. Tertidur Di Kamar Mandi
12 12. Pulang ke Mama Rita
13 13. Sinta Kehabisan Akal
14 14. Kembali Bekerja
15 15. Presentasi
16 16. Kenyataan
17 17. Pamit
18 18. Ardi
19 19. Risau
20 20. Menatap Masa Depan
21 21. Usaha Gery
22 22. Hancur.
23 23. Hp.
24 24. Berdamai
25 25. Rival atau kawan?
26 26. Anak Pak Mentri
27 27. Skincare
28 28. Kecewa
29 29. Usaha Mama Rita
30 30. Awal yang baik
31 31. Pertemuan takdir.
32 32. Saling melapor
33 33. Bermalam
34 34. Masakan
35 35. Gak jelas
36 36. Dompet Ardi
37 37. Balada Air pel-pelan.
38 38. Sarapan bersama.
39 39. Lampu Kuning
40 40. Ardi Vs Farid
41 41. Ardi vs Farid 2
42 42. Makan Gratis
43 43. Tuan Aryo
44 44. Atap Gedung
45 45. Bu Mirna
46 46. Papasan
47 47. dinner
48 48. Kencan
49 49. Ketahuan
50 50. Bermalam lagi.
51 51. Rencana Mama Rita 1
52 52. Rencana Mama Rita 2.
53 52. Rencana Mama Rita 3
54 54. Rencana Pernikahan
55 55. Menikah
56 56. Jadi Suami - Istri
57 57. Disunat
58 58. Macan cantik
59 59. Sabar Junior
60 60. First Kiss
61 61. Sweet Morning
62 62. Bayi Tua
63 63. Lila
64 64. Aku Suamimu
65 65. Masalalu Ardi
66 66. Tidur di luar
67 67. 1 detik 1 juta
68 68. Terjun Payung
69 69. Ditolak
70 70. Curhat
71 71. Menunggu
72 72. Aneh
73 73. Pulang
74 74. Bertemu Farid
75 75. Berhasil
76 76. Ketemu Anya
77 77. Hukuman
78 78. Apartemen Baru
79 79. Teka-teki
80 80. Sky View
81 81. Tidak Tahu malu
82 82. Cerita
83 83. Ketahuan Gery
84 84. Menunggu waktu
85 85.Rencana Lila
86 86.Fitnah
87 87. Bohong
88 88. Positif
89 89. Tukang Bakso
90 90. Pindah Kos
91 91. Harus Jujur
92 92. Ardi Bodoh
93 93. Harus Ketemu.
94 94. Sadar
95 95. Baikan.
96 96. Puasa
97 97. Gara-gara jus mangga
98 98. Trimester 2
99 99. Gara-gara akun instagram
100 100. Mak Comblang
101 101. Ingkar Janji
102 102. Jahat
103 103. Dijodohin
104 104. Boleh Pulang
105 105. Sahabat
106 106. Kelemahan Ardi
107 107. Makan Bareng
108 108. Ceria lagi
109 109. Jemput
110 110. Arlan nggak liat
111 111. Ditunda lagi
112 112. Sabar
113 113. Dipecat
114 114. Percaya
115 115. Sinta
116 116. Berangkat
117 117. Aa Farid
118 118. Berani.
119 119. Terbuka
120 120. Diumumkan
121 121. Dimarahi Anya.
122 122. Impas
123 123. Ijin
124 124. Kereta.
125 125. Makan Siang.
126 126. Q_Time
127 127. I Love you
128 128. Mulai lagi.
129 129. Rumah Ibu.
130 130. Tidur sendiri
131 131. Terima Kasih
132 132. Anya.
133 133. Ternyata
134 134. Nggak Janjian.
135 135. DIKA
136 136.Bukti
137 137. Keputusan
138 138. Bakar-bakaran.
139 139. Perhatian.
140 140. Sepele
141 141. Ditutup rapat
142 142. Mira
143 143. Traveling
144 144. Berangkat
145 145.Heboh
146 146. Kembali
147 147. Pertemuan Menyebalkan.
148 148. Harus Menang
149 149. Niatnya baik
150 150. Ayah baby El
151 151. Salah sendiri.
152 152. Dijawab.
153 153. Minggu
154 154. Hadiah
155 155. PR 1
156 156. Sahabat
157 157. Mengalah dulu
158 158. Aktif lagi
159 159. Menyebalkan
160 Bincang-bincang
161 160. Menjelaskan
162 161. Jack
163 162. Temu Kangen
164 163. Semangat Gery
165 164. Panggil Sayang.
166 165. Salah tempat
167 166. Diberitahu
168 167. Mengejar Cinta
169 168. Menyegerakan
170 169. Guru yang Baik
171 170. Berasa ABG
172 171. Kencan Ala Farid
173 172. Calon Istri Farid.
174 Pengumuman.
175 173. Mira Sadar
176 174. Kencan Di Rumah
177 175. Saksi Bisu
178 176. Perbedaan
179 177. Pembunuh Jack
180 178. Perempuan Gila.
181 179. Keceplosan.
182 180. Menyelinap.
183 181. Kalah
184 182. Belahan Jiwa
185 183.Akhir cerita Tito
186 184. Gery
187 185. Batal
188 186. Calon Mantu
189 187. Harapan Baru
190 188. Gara-gara Ardi
191 189. Kenal
192 190. Gengsi
193 191. Bandot Vs Cungkring
194 192. Siap-siap
195 193. Masih Ada.
196 194. Siri
197 195. Jenguk.
198 196. Hati-hati
199 197. Bukan Halu
200 198. Kasihan
201 199. Cemburu.
202 200. Menikah
203 201. Alhamdulillah
204 202. Satu Meja
205 203. Marah.
206 204. Perempuan Berhoody.
207 205. Pesan Istri
208 206.Pasir.
209 207. Jalan malam
210 208. di rumah saja.
211 209. Tempat Sampah
212 210. Menyerah
213 211. Parfum.
214 212. Sabaaaar
215 213. Hallowin
216 214. Lamaran.
217 215. Bantuan
218 216. Pelajaran Alya
219 217. TF?
220 218. Super Pel
221 219. Kakak Adik
222 220. Curiga ke Fitri
223 221. Bapak Tua
224 222. Guru Senior
225 223. Undangan
226 224. Mengurangi Flek Hitam
227 225. Operasi
228 226. Sambel Tempe
229 227. Abis
230 228. Calon Babeh
231 229. Ida kessel
232 230. Bungkus obat
233 231. Mimik wajah
234 232. Tenang saja
235 233. kosong
236 234. Ketahuan.
237 235. Mia berakhir
238 236. Tidak ketemu
239 237. Hadiah
240 238. Membaik.
241 239. Misi
242 240. Kejutan Hidup
243 241. Dasar..
244 242. Bocah Tua
245 243. Harus cerita ke Alya.
246 244. Kamera pengawas.
247 245. Menantu Baik
248 246. Jogging.
249 247. Tidak terima
250 248. Obat Nyamuk
251 249. Pertemuan yang tak Diinginkan
252 250. Kesalip
253 251. Malu
254 252. Paparazi.
255 253. Rasa Sayang.
256 254. Lupa minta nomer HP
257 255. Janjian
258 256. Kaget
259 257. Bucin
260 258. Jadi berbenah
261 259. Telepon Di Pagi Hari
262 260. Anak vs Bapak
263 261. Astaghfirulloh
264 262. Berangkat
265 263. Saling mengenal
266 264. Adik Ipar
267 265. Keluarga Satrio
268 266. Kesempatan
269 267. Tuan Wira ketangkap
270 268. Terserah Ibu
271 269. Ardi Kalah
272 270. Dheg-dhegan
273 271. Fiks
274 272. Alya tau Kok
275 273. Boleh Kok
276 274. Ralat Doa
277 275. Lukisan
278 276. Oteweee Pesta
279 277. Lamaran di acara nikahan
280 278. Yogi
281 279. Danau
282 280. Berakhirnya Lila
283 281. TAMAT
284 Jumpa lagi.
285 Ketemuan Yuk!
Episodes

Updated 285 Episodes

1
1. Alya Berlian Sari
2
2. Jakarta
3
3. Seperti vampir
4
4. Yayasan
5
5. Kenalan
6
6. Apartemen
7
7. Rumah Sakit
8
8. JEBAKAN JAHAT
9
9. Pingsan
10
10. Tidak Menyangka.
11
11. Tertidur Di Kamar Mandi
12
12. Pulang ke Mama Rita
13
13. Sinta Kehabisan Akal
14
14. Kembali Bekerja
15
15. Presentasi
16
16. Kenyataan
17
17. Pamit
18
18. Ardi
19
19. Risau
20
20. Menatap Masa Depan
21
21. Usaha Gery
22
22. Hancur.
23
23. Hp.
24
24. Berdamai
25
25. Rival atau kawan?
26
26. Anak Pak Mentri
27
27. Skincare
28
28. Kecewa
29
29. Usaha Mama Rita
30
30. Awal yang baik
31
31. Pertemuan takdir.
32
32. Saling melapor
33
33. Bermalam
34
34. Masakan
35
35. Gak jelas
36
36. Dompet Ardi
37
37. Balada Air pel-pelan.
38
38. Sarapan bersama.
39
39. Lampu Kuning
40
40. Ardi Vs Farid
41
41. Ardi vs Farid 2
42
42. Makan Gratis
43
43. Tuan Aryo
44
44. Atap Gedung
45
45. Bu Mirna
46
46. Papasan
47
47. dinner
48
48. Kencan
49
49. Ketahuan
50
50. Bermalam lagi.
51
51. Rencana Mama Rita 1
52
52. Rencana Mama Rita 2.
53
52. Rencana Mama Rita 3
54
54. Rencana Pernikahan
55
55. Menikah
56
56. Jadi Suami - Istri
57
57. Disunat
58
58. Macan cantik
59
59. Sabar Junior
60
60. First Kiss
61
61. Sweet Morning
62
62. Bayi Tua
63
63. Lila
64
64. Aku Suamimu
65
65. Masalalu Ardi
66
66. Tidur di luar
67
67. 1 detik 1 juta
68
68. Terjun Payung
69
69. Ditolak
70
70. Curhat
71
71. Menunggu
72
72. Aneh
73
73. Pulang
74
74. Bertemu Farid
75
75. Berhasil
76
76. Ketemu Anya
77
77. Hukuman
78
78. Apartemen Baru
79
79. Teka-teki
80
80. Sky View
81
81. Tidak Tahu malu
82
82. Cerita
83
83. Ketahuan Gery
84
84. Menunggu waktu
85
85.Rencana Lila
86
86.Fitnah
87
87. Bohong
88
88. Positif
89
89. Tukang Bakso
90
90. Pindah Kos
91
91. Harus Jujur
92
92. Ardi Bodoh
93
93. Harus Ketemu.
94
94. Sadar
95
95. Baikan.
96
96. Puasa
97
97. Gara-gara jus mangga
98
98. Trimester 2
99
99. Gara-gara akun instagram
100
100. Mak Comblang
101
101. Ingkar Janji
102
102. Jahat
103
103. Dijodohin
104
104. Boleh Pulang
105
105. Sahabat
106
106. Kelemahan Ardi
107
107. Makan Bareng
108
108. Ceria lagi
109
109. Jemput
110
110. Arlan nggak liat
111
111. Ditunda lagi
112
112. Sabar
113
113. Dipecat
114
114. Percaya
115
115. Sinta
116
116. Berangkat
117
117. Aa Farid
118
118. Berani.
119
119. Terbuka
120
120. Diumumkan
121
121. Dimarahi Anya.
122
122. Impas
123
123. Ijin
124
124. Kereta.
125
125. Makan Siang.
126
126. Q_Time
127
127. I Love you
128
128. Mulai lagi.
129
129. Rumah Ibu.
130
130. Tidur sendiri
131
131. Terima Kasih
132
132. Anya.
133
133. Ternyata
134
134. Nggak Janjian.
135
135. DIKA
136
136.Bukti
137
137. Keputusan
138
138. Bakar-bakaran.
139
139. Perhatian.
140
140. Sepele
141
141. Ditutup rapat
142
142. Mira
143
143. Traveling
144
144. Berangkat
145
145.Heboh
146
146. Kembali
147
147. Pertemuan Menyebalkan.
148
148. Harus Menang
149
149. Niatnya baik
150
150. Ayah baby El
151
151. Salah sendiri.
152
152. Dijawab.
153
153. Minggu
154
154. Hadiah
155
155. PR 1
156
156. Sahabat
157
157. Mengalah dulu
158
158. Aktif lagi
159
159. Menyebalkan
160
Bincang-bincang
161
160. Menjelaskan
162
161. Jack
163
162. Temu Kangen
164
163. Semangat Gery
165
164. Panggil Sayang.
166
165. Salah tempat
167
166. Diberitahu
168
167. Mengejar Cinta
169
168. Menyegerakan
170
169. Guru yang Baik
171
170. Berasa ABG
172
171. Kencan Ala Farid
173
172. Calon Istri Farid.
174
Pengumuman.
175
173. Mira Sadar
176
174. Kencan Di Rumah
177
175. Saksi Bisu
178
176. Perbedaan
179
177. Pembunuh Jack
180
178. Perempuan Gila.
181
179. Keceplosan.
182
180. Menyelinap.
183
181. Kalah
184
182. Belahan Jiwa
185
183.Akhir cerita Tito
186
184. Gery
187
185. Batal
188
186. Calon Mantu
189
187. Harapan Baru
190
188. Gara-gara Ardi
191
189. Kenal
192
190. Gengsi
193
191. Bandot Vs Cungkring
194
192. Siap-siap
195
193. Masih Ada.
196
194. Siri
197
195. Jenguk.
198
196. Hati-hati
199
197. Bukan Halu
200
198. Kasihan
201
199. Cemburu.
202
200. Menikah
203
201. Alhamdulillah
204
202. Satu Meja
205
203. Marah.
206
204. Perempuan Berhoody.
207
205. Pesan Istri
208
206.Pasir.
209
207. Jalan malam
210
208. di rumah saja.
211
209. Tempat Sampah
212
210. Menyerah
213
211. Parfum.
214
212. Sabaaaar
215
213. Hallowin
216
214. Lamaran.
217
215. Bantuan
218
216. Pelajaran Alya
219
217. TF?
220
218. Super Pel
221
219. Kakak Adik
222
220. Curiga ke Fitri
223
221. Bapak Tua
224
222. Guru Senior
225
223. Undangan
226
224. Mengurangi Flek Hitam
227
225. Operasi
228
226. Sambel Tempe
229
227. Abis
230
228. Calon Babeh
231
229. Ida kessel
232
230. Bungkus obat
233
231. Mimik wajah
234
232. Tenang saja
235
233. kosong
236
234. Ketahuan.
237
235. Mia berakhir
238
236. Tidak ketemu
239
237. Hadiah
240
238. Membaik.
241
239. Misi
242
240. Kejutan Hidup
243
241. Dasar..
244
242. Bocah Tua
245
243. Harus cerita ke Alya.
246
244. Kamera pengawas.
247
245. Menantu Baik
248
246. Jogging.
249
247. Tidak terima
250
248. Obat Nyamuk
251
249. Pertemuan yang tak Diinginkan
252
250. Kesalip
253
251. Malu
254
252. Paparazi.
255
253. Rasa Sayang.
256
254. Lupa minta nomer HP
257
255. Janjian
258
256. Kaget
259
257. Bucin
260
258. Jadi berbenah
261
259. Telepon Di Pagi Hari
262
260. Anak vs Bapak
263
261. Astaghfirulloh
264
262. Berangkat
265
263. Saling mengenal
266
264. Adik Ipar
267
265. Keluarga Satrio
268
266. Kesempatan
269
267. Tuan Wira ketangkap
270
268. Terserah Ibu
271
269. Ardi Kalah
272
270. Dheg-dhegan
273
271. Fiks
274
272. Alya tau Kok
275
273. Boleh Kok
276
274. Ralat Doa
277
275. Lukisan
278
276. Oteweee Pesta
279
277. Lamaran di acara nikahan
280
278. Yogi
281
279. Danau
282
280. Berakhirnya Lila
283
281. TAMAT
284
Jumpa lagi.
285
Ketemuan Yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!