Hari kian berganti 2 minggu sudah Jihan tinggal di rumah sewaan dari suaminya itu, ya namanya juga sultan gak tega lihat istrinya kembali menderita , dan ingin terus memberi fasilitas bagus untuk istrinya Tapi boong ..
Karena Zain hanya ingin Jihan selalu percaya padanya, kalau Zain tidak pernah neko neko, apa lagi selingkuh di tinggal Jihan pergi aja udah klimpungan lupa makan lupa mandi, yang di ingat ingat bojoku nang ndi
Jihan yang masih bertugas dia sering kali menyempatkan untuk membuat judul dan proposal dan keduanya sudahndi kerjakan tiap malam dan barusan baru di ajukan kepada dosen pembimbingnya, ya mudah mudannsegera di ACC biar cepet lulus
Begitu juga dengan Zain yang setiap harinya kerja sambil momong buah hati yang kadang jadi kawan kadang juga jadi lawan,
Baby Al yang makin cerdas dan jenius ini sering kali debat dengan Abahnya, Jika ada hal yang menurutnya tidak sependapat dengan abahnya
Zain juga jadi Abah sering kali sengaja membuat baby Al marah, dan menangis dengan alasan supaya tidak garing aja dan sepi, kalau baby Al nangis serasa ada getaran musik pengantar
Zain memang sambil kerja di sana, tak jarang dia juga sering numpang dinas di kantor cabang daerah WSB, ya walau sekedar untuk meeting dan ngecek laporan dari pusat provinsi,
Ya walau memakan waktu cukup lama untuk sampai di kantor daerah tapi Zain sengaja biar gak gabut gabut amat di Villa sendirian dengan baby Al
" Umi......." Teriak baby Al dengan berlari menghampiri Jihan yang sedang sibuk dengan laptopnya
" Iya sayang... Jangan lari lari dong nanti jatuh sayang" jawab Jihan masih tetap fokus pada layar laptopnya
" Hayooo...." kejar Zain yang mengajak main putranya
" Hhaaaaaaa" teriak baby Al
" Udah lho Bah, nanti ngigo nangis anaknya kalau tidur," ucap Jihan tak lepas dari laptopnya
Zain pun mengakhirinya dan mendekat pada Jihan yang masih sibuk,
Cup...... Satu kecupan mendarat di pipi Jihan dari Zain
Plak..... 1 pukulan mendarat juga di pipi Zain dari baby Al
" Umi tu.... Gak uyeh ium ium... (Umi ku, gak boleh cium cium..)" ucap baby Al posesif
Baby Al langsung memeluk Uminya, dan menutupi wajah Uminya dengan mukanya,
Memang begitu baby Al saat ini, posesif banget sama Uminya, takut di ambil sama Abahnya sendiri, apa lagi kalau soal Ne*en baby Al makin galak kalau saat lagi minum ASI di gangguin sama abahnya,
Padahal gak tau dia kalau sedang bobok, Abahnya bermain sepuasnya dengan Uminya,
" Baby.... Gak boleh nakal nak sama Babah, " ucap Jihan mengajarkan hal baik sama baby Al
" Minta maaf gih sama Babah" tambah Jihan dengan memangku baby Al dan mengelus lembut kepala baby Al
" Mayes... ( Males)" jawab baby Al jutek, dan membuat Zain menahan tawanya
" Baby... Gak boleh dong, Ayo ganteng, putra sholeh Umi, gimana kalau Abah ngaji? " tanya Jihan pada anaknya
" Al haluh adi uta coleh ( Al harus jadi putra sholeh ) " jawab Al selalu mengingat kata kata Zain saat mengaji bersama dengannya serta Uminya
" Terus...?" tanya Jihan lagi
" Alak kalimah (Ahlaqul karimah \= Perilaku baik)" jawab baby Al lagi
" Terus?" tanya Jihan lagi sambil memandangi putra cerdasnya
" Ilul aidan (Birrul walidain\= Berbakti kepada orang tua) " jawab baby Al
Baby Al memang selalu hafal dengan kata kata Abahnya yang selalu di ucapkan setiap harinya, bahkan sejak baby Al baru pertama bisa menyebut kata Bah, atau Abah
" Pinternya putra Umi" ucap Jihan gemas dan mencium pipi gembul baby Al
" Amin...." jawab baby Al dengan menadahkan tangannya
" Nah sekarang minta maaf gih sama Babah" ucap Jihan lagi pada baby Al
Baby Al pun mengangguk dan berdiri mendekat pada Abahnya, Zain tersenyum melihat putranya yang ada di depannya, dan menadahkan tangannya untuk salaman dengan tangan mungil baby Al
" Babah... Al inta manaf.." ucap baby Al lucu
" Apa sayang coba ulang?" goda Zain sengaja
" Baby Al inta manaf.." ucap baby Al lagi
" Manaf......" teriak baby Al kesal
" Oh Bang Manaf....?"
" Manaf babah...." teriak baby Al makin kesal
" Iya bang Manaf satpam komplek ya?" tambah Zain terus menggoda
" utan..... Manaf..... Hua...." sebal baby Al akhirnya menangis
" Kan Kan....Mulai, Abahnya juga, anaknya baru minta maaf malah di kerjain..." ucap Jihan ikut sebal dengan Zain
Zain malah tertawa karena lagi lagi berhasil membuat baby Al mengis lagi
" Umi..... Huaa...... Babah atal.." ucap baby Al mengadu pada Uminya
" Sayang..... Siapa yang nakal nak?" ucap Jihan menenangkan putranya dan membawa ke pangkuannya
" Babah.... Uh.. Plak..." ucap Baby Al kembali memukul Zain
" Eth... Eth... Gak boleh dong, tangannya ringan banget ya..." ucap Jihan menyegah tangan baby Al yang akan kembali memukul Abahnya
" Babah Akal....." teriak baby Al lagi
" Sut... sut.... Gak boleh teriak teriak, katanya Akhlaqul karimah tadi, ?" ucap Jihan menahan putranya yang emosi
" Babah inta manaf ama Al.. (babah Minta maaf sama Al)" pinta baby Al dan Zain berhenti tertawa melihat kelucuan anaknya yang sedang marah
Jihan sebenarnya juga ingin ikut tertawa melihat tingkah putranya yang sedang emosi dan bertengkar dengan Abahnya, terlihat lucu aja apa lagi dengan celotehannya
" Okey okey.... Abah minta maaf yang sayang..." ucap Zain mendekat pada putranya
" Gak mau...." jawab baby Al jutek
" Lho kok gitu...?" ucap Jihan heran
" Babah haluh eyiin Al ainan yuyu ( Gak mau, Babah harus beliin baby mainan dulu " jawab baby Al imut
" Okey.... Siapa takut..." jawab Zain semangat dan baby Al tersenyum
" Tapi sayang dulu dong, Abahnya, cium dulu pipi Abah" ucap Zain lagi dengan menggendong bany Al
Cup... 1 kecupan lembut dari baby Al untuk Zain
" Okey.... Sekarang kita siap siap ya" ucap Zain sepontan
Karena Zain juga udah ingin keluar cari yang seger seger, ya walau pun dia sering kali keluar dan berdinas di kantor cabang daerah, tapi kan sendirian bukan dengan anak dan istrinya, karena Zain juga ingin diner dan makan bareng lagi dengan Jihan dan juga buah hatinya, karena sudah lama mereka tidak melakukan itu
" Ayo Umi kita siap siap... Jangan laptop terus diajak apel..." sindir Zai karena Jihan terlalu khusuk tawadzuk dingklul denga laptopnya
Jihan terus tersenyum dan menoleh, sadar akan sindiran dari suaminya itu, Zain juga segera menutup laptop istrinya, dan tanpa di sadari oleh sang pemilik
Jadi mengetahui hal seperti ini, Jihan tidak lagi beralasan dan membantah, sebelum suaminya kesal dan membuat anaknya nangis karena abahnya ingkar janji gara gara penolakannya
Setelah semua siap kini Jihan sudah duduk di bangku depan sebelah Zain dengan memangku baby Al
" Al, kok minta mainan, emang beli mainannya dimana? Al tau? " tanya Jihan lembut dengan Zain yang ikut mendengarkan serta fokus pada kemudinya
" Di mang (Di Mall)" jawab baby Al polos
" Mall? tau dari mana mall?" ucap Jihan saling pandang dengan Zain
" Atong Toha" jawab baby Al yang lagi lagi menyasarkan nama Toha sebagai alasan
Zain menggelengkan kepalanya gedek,
" Ancur Ancur.... 3 minggu sama Kakung Toha makin ancur pikiran anakku...." umpat Zain dengan menepuk jidatnya
Dan Jihan tertawa ngakak mendengarnya, karena memang benar adanya, setelah pulang dari tinggal bersama Toha, baby Al memang banyak hal nyeleneh yang dia tau, kalau di tanya balik pasti jawabannya kakung Toha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Miah Restiana
sekarang perutku yg d kocok thor... lucu baby al nya hadeh... lanjut
2021-07-23
0
indriani ayu kartikasari
lnjut
2021-06-11
1
Elly Elma Tastho
lanjut lagi thor
2021-06-11
2