Keesokan harinya, Zain dan Jihan udah siap siap ingin pergi ke lokasi Jihan KKN, dan kini sebelum kelokasi mereka mampir dulu kerumah Umi Zahra untuk menghampiri dan mengambil baby Al yang semalaman disana
Jangan tanya semalam mereka berbuat apa ya,? Tentu Zain lepas kangen dan mengeluarkan senjata andalannya dan menjadikan malam keduanya sebagai malam yang syahdu setelah peperangan
Zain memarkirkan mobilnya di halaman rumah keluarga Al Musthofa, dan keluar menyusul Jihan yang sudah terlebih dulu keluar karena sudah kangen dengan putranya itu
" Assalamualaikum...." ucap Jihan saat masuk kerumah mertuanya
" Waalaitumcalam... " jawab Baby Al yang sedang duduk di sofa dengan di suapi mbak santri
" Sayang....." ucap Jihan dengan berlari kecil menghampiri anaknya
Baby Al juga berdiri menghampiri uminya, Jihan langsung berjongkok dan memeluk bocah kecil yang makin hari makin menggemaskan itu, dan Jihan juga mencium gemas pipi gembul baby Al dengan lembut dan berulang kali
Baby Al yang sedari kecil udah di ajari selalu bersalaman saat bertemu dengan siapapun langsung menadahkan tangannya kepada Uminya
" Uluh makin pinter putra Umi" ucap Jihan saat baby Al mencium tangan Jihan
" Assalamualaikum...." ucap Zain saat masuk kerumah
" Waalaitumcalam.... Babah..." jawab Baby Al dan berlari menghampiri Abahnya
" Jagoan Abah ....." ucap Zain girang dengan mengangkat baby Al keatas
" Sholehnya Abah Umi ini, " Ucap Zain dengan mengacak rambut kebal baby Al
Baby Al dari lahir memang rambutnya sangat lebat bahkan udah sering kali di potong cepet tumbuhnya, sama seperti rambut Jihan yang sangat lebat, apa lagi ditambah dengan punya Abahnya yang tak kalah lebat
" Amin.." jawab baby Al imut
Zain dan Jihan tersenyum mendengarnya, dan Jihan ikut mendekat kembali mencium pipi gembil putranya itu
" Udah sarapannya mbak?" ucap Umi Zahra saat kembali menghampiri baby Al
Karena tadinya baby Al sarapan di suapi oleh Umi Zahra, tapi karena Umi Zahra kebelet hajad kekemar mandi, jadi minta tolong santri putri untuk melanjutkannya
" Tinggal sedikit Umi" jawab mbak santri sopan
" Lho Al mana?" kaget Umi Zahra karena belum menyadari kedatangan Jihan dan Zain
Umi Zahra pun menoleh kesamping dan melihat baby Al yang di gendongan Zain
" Ya Allah.... Udah sama Babah Toh?" ucap Umi Zahra kaget
Jihan pun ikut menoleh melihat kedatangan Umi Zahra, dan terus menghampiri ibu mertuanya itu
" Assalamualaikum Umi" ucap Jihan saat mencium tangan Umi Zahra
" Waalaikumsalam Sayang..." jawab Umi Zahra dan cipika cipiki dengan menantu kesayangannya itu
" Kapan sampai ini tadi?" tanya Umi Zahra saat Zain menghampirinya
" Barusan kok Umi" jawab Zain saat mencium tangan Umi Zahra
Jihan mengambil baby Al dari gendongan Zain, dan menawarinya makan lagi, dan ternyata baby Al udah gak mau
" Ya udah mbak, bawa kebelakang aja makanannya" ucap Umi Zahra pada mbak santri
" Baik Umi, kalau gitu saya permisi kebelakang ya" ucap mbak santri pamit
" Iya makasih ya mbak..." jawab Jihan ramah
Jihan masih selalu bersikap sopan dan ramah kepada siapapun, dia walau sudah menjadi calon fokter dan istri dari muballaig terkenal Jihan tidak pernah menampakkan siapa dirinya, apa lagi menyombongkan
" Sini duduk dulu..." ucap Umi Zahra pada Zain dan Jihan
Kemudian keduanya duduk di sofa yang berada didekat mereka,
" Abah..... Ini Zain dan Jihan datang" panggil Umi Zahra pada Abah Hasan,
Sejujurkan beliau berdua Umi Zahra dan Abah Hasan ikut khawatir dengan kondisi Keluarga anaknya kemaren, terkait masalah yang tidak mereka ketahui sama sekali
" Iya Mi" jawab Abah Hasan yang keluar dari kamar
" Assalamualaikum Abah" ucap Jihan dan Zain bergantian mencium tangan beliau
" Waalaikumsalam.... Gimana? kapan sampai?" tanya Abah ikut duduk di antara mereka
" Barusan, kami mau jemput Al kok, Zain mau ikut Uminya Al KKN" jawab Zain menjelaskan
" Udah selesai masalahnya?" tanya Abah Hasan
" Iya ada apa sebenarnya kalian?" tanya Umi Zahra
gantian
" Alhamdulillah sudah Abah Umi, Kami gak ada apa apa, cuman ada kesalah fahaman aja kemaren, karena Zain yang gak pernah nyambangi baby Al kemaren" jawab Zain menutupi kebenarannya
Jihan tersenyum dan agak lega kalau suaminya bisa memberi alasan yang lain
" Banar begitu ndok?" tanya Abah Hasan pada Jihan
" Iya Abah, Jihan kesal aja kemaren sama Abang, Anaknya sama tantenya gak pernah di tengoki sama sekali" jawab Jihan mengikuti alasan Zain
" Ya kamu juga kenapa yang dekat gak mau nengoin anaknya?" tanya Umi Zahra
" Udah gak mau momong, tinggal nengoin aja apa susahnya sih,? " tambah Umi Zahra mengomeli Zain
" Sibuk lho Mi' , kerjaan numpuk banget, kan penutupan akhir tahun, Zain aja sabtu minggu juga gak kesini kan?" jawab Zain kembali beralasan
" Ya udah yang penting kalian gak ada masalah apa apa ya, awas Zain kalau kamu kambali membuat istrimu menangis, Abah orang pertama yang akan memberikan pukulan kepadamu" ucap Abah mengancam
" Iya Bah, gak bakalan Bah, Air mata Umi Jihan sangat berharga bagi Zain bah" jawab Zain berlebihan membuat Jihan tersipu malu di hadapan mertuanya
Setelah cukup lama ngobrol tiba saatnya Jihan dan Zain pamit untuk pergi ikut Jihan bertugas, dan kini Jihan dan Zain sudah menyiapkan semua perlengkapan Zain dan Juga baby Al yang memang sudah tersedia di rumah Umi Zahra
" Bang... Mending Abang tuker mobil sama punya Abah aja deh, Kan ada tuh satunya jarang di pake, kalau kita pake mobil ini yang ada nyangkut di bebatuan" ucap Jihan menyarankan
" Kenapa begitu?" tanya Zain heran
" Disana ruh pegunungan plosok, jalannya penuh batu, gak cocok kalau pake mobil Abang ini, tuker aja, ini biar disini" jawab Jihan menjelaskan
" Ah.. Gak keren dong" jawab Zain masih gak mau
" Gak masalah, dari pada keren tapi pulang pulang semua baret mobilnya? emang mau? Adek sih ogah kalau suruh ngecet lagi" jawab Jihan sekenanya
" Okey lah... Yang penting ikur adek aja kemanapun pergi, pokoke malu" ucap Zain pasrah dan Jihan tersenyum
Setelah itu Zain meminta izin pada Abah Hasan, dan juga meminta kunci pada kag farhan sebagai supir keluarga nya
Setelah semua masuk Kini Zain dan Jihan sufah pergi meninggalkan halaman rumah keluarga Al Mushtofa dengan menggunakan mobil pajero milik Abah Hasan yang tentu dulu Zain yang membelikan
" Babah..." Panggil baby Al yang ada di pangkuan Uminya
" Iya sayang...." jawab Zain lembut dengan menoleh pada putranya
" Tenapa Gak awa obing kelen (kenapa gak bawa mobil keren)" tanya baby Al lucu
Seketika membuat Jihan dan Zain kompak tertawa mendengan ucapan putranya yang makin menggemaskan itu
" Eh.. Putra Umi, tau mobil keren dari mana sih?" ucap Jihan dengan mencubit hidung mancung baby Al
" Atong Toha" jawab Baby Al jujur membuat Zain dan Jihan saling pandang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Yana Saskia
anak sultan al mah
2021-08-14
0
Ari Lestiyowati
baby al 😘
2021-08-05
0
Miah Restiana
hadeh bang al udah tau mobil yah... anak sultan mah bebas😂😂😂
2021-07-23
0