Di hari berikutnya Jihan dan Zain sedang santuy di teras belakang rumah mereka, tepatnya di depan kolam renang, sambil menemani baby Al yang sedang main air dengan kolam mungilnya
Baby Al memang seneng banget mainan air, sama dengan Jihan waktu kecil, lebih lagi seperti Omnya yang sedari kecil sering renang di kolam buatan dekat masjid rumah mereka
Di weekend kali ini mereka memilih di rumah saja, yang mana seharusnya ke rumah Umi Zahra, tapi kali ini tidak, karena lusa Jihan udah harus berangkat KKN di luar kota
" Ayok udahan sayang main airnya," ucap Jihan pada baby Al yang masih asyik
" Gak... Gak mau" jawab baby Al masih dengan main
Ya memang belum lama sih baby Al main air baru sekitar 5 manitan, tapi Jihan cukup khawatir aja sama anaknya itu
" Nanti masuk angin lho.... Udah yuk.." rayu Jihan lagi
" Udah biarin aja, Anginnya takut sama anak kita" jawab Zain ngasal
" Hm..... Ini lagi, ya makin betah kalau ada yang belain" ucap Jihan kembali duduk di dekat Zain
Zain hanya tersenyum mejawabnya, dan membawa Jihan dalam pelukannya dan langsung mencium pipi halus istrinya
Seperti itu lah kebiasaan Zain dan Jihan, selalu lengket dan gak mau lepas, dan seneng banget kalau nyosor pipi Jihan duluan
" Biarin dong sayang, baru 5 menit main lho, lagi asyik tuh" ucap Zain dan Jihan pasrah saja
" Oh ya Abang ada acara reuninan sama teman kuliah dulu, enaknya berangkat gak ya?" ucap Zain meminta pertimbangan
" Emang kapan Raunian nya bang?"tanya Jihan
" Menurut info sih malam ini sayang, di dekat sini juga sih, di hotel ARRUMI" jawab Zain menjelaskan
" Berangkat lah, kan Abang sering bilang , kalau kita otu harus sering silatur rahim " jawab Jihan
" Iya sayang, tapi Abang maunya malam mingguan bareng Adek.." ucap Zain manja dengan menggulat ke pundak Jihan
Jihan tak lagi menjawab dan tersenyum, serta mengelus pipi berewok suaminya, yang makin hari makin manja
" Ya kan jarang sayang kumpul sama mereka, terakhir kapan coba?" tanya Jihan lagi
" Ya waktu resepsi dulu sih" jawab Zain singkat
" Nah udah 3 tahun lebih lho sayang, berangkat aja, sesekali kumpul teman temannya" ucap Jihan memberi izin pada Zain
" Tapi Adek ikut ya" pinta Zain
" Haduh kalau malam baby Kan bobok sayang, mana Adek juga harus siap siap untuk KKN, kan lusa udah berangkat sayang" jawab Jihan menolak halus
" Ya udah kalau gitu Abang di rumah aja" jawab Zain santai
" Idih.... Kok gitu, ya udah okey.... Adek sama baby ikut deh, tapi kalau baby udah ngantuk anter kami pulang ya" ucap Jihan pasrah
" Yes.... Siap sayang" jawab Zain bucin dan menghujani wajah Jihan dengan ciuman
Begitulah sikap manja Zain pada Istrinya, sudah hilang wibawa kalau udah masuk kandangnya
Malam harinya, setelah sholat isya' Jihan dan Zain sudah siap untuk menghadiri acara tersebut, begitu juga dengan baby Al yang sudah girang karena tau mau di ajak pergi sama Abah dan Uminya
Mereka sudah masuk kedalam mobil sport hadiah dari Jihan waktu itu, dan baby Al sudah berada di pangkuan Uminya, yang mana sedari tadi terus ngoceh dan nyanyi serta sholawat
Makin menggemaskan memang baby Al itu, selain ramah dan ceriwis baby Al juga cerdas, dia selalu menjawab dengan orang yang bertanya kepadanya
10 menit menempuh perjalanan, mereka sudah sampai di hotel tempat Zain berkumpul dengan teman temannya,
Di hotel sederhana sih, bukan yang berbintang lima, dan katanya itu traktiran dari salah satu rekannya,
Tadinya Zain sempat menawarkan kalau mau di restoran miliknya aja, tapi mereka menjawab udah ada yang ngebosi di hotel tersebut
Sesampainya di sana, ternyata sudah banyak teman teman mereka yang berkumpul di restoran hotel tersebut
" Assalamualaikum pak Ustadz..." ucap salah satu temannya saat melihat kedatangan Zain
" Waalaikumsalam...." jawab Zain dengan menggandeng Jihan mendekat pada mereka
Zain kemudian berjabat tangan dengan para rekan mereka, Zain yang gak mau jauh jauh dari Jihan, mengajak Jihan duduk di sebelahnya
Jihan tentu menjadi pusat perhatian teman teman Zain, apa lagi bagi mereka yang gak datang di pernikahan Jihan kala itu,
Mereka tadi sempat kaget, karena Zain membawa gadis cantik yang masih muda, mereka mengira itu keponakannya, yang membawa adeknya yang di gendong Zain
" Duduk sini aja sayang" ucap Zain membukakan kursi untuk Jihan
lagi lagi membuat teman teman Zain melongo dengan ucapan Zain yang memanggil istrinya dengan sebutan Sayang
Jihan pun tersenyum dan mengikuti arahan Zain, yang mana setelah Jihan berjabat tangan dengan teman Zain yang cewek, termasuk Rani yang mana di juga hadir sekaligus yang membayar semuanya
Zain tidak tau kalau Rani yang membayarkan semua itu, kalau pun tau mungkin Zain gak akan pernah berangkat, dan gak mau juga di traktir sama Rani
Semua teman teman Zain juga membawa anak serta istrinya, terkecuali Rani yang memang suka pergi sendiri, tanpa mau di ribetkan dengan anak dan suaminya
Dan mereka semua sudah mempunyai anak yang sudah cukup besar dan rata rata sudah sekolah,dan ada juga yang sudah mempunyai anak 2 dan ada juga yang 4
Lha Zain, istri masih muda cantik dan bahkan anak baru satu masih bocil lagi,
" Pak Ustadz... Itu istri dan anaknya?" tanya salah saru temannya yang tepat di sebelahnya
" Iya dong, loe kira siapa?" tanya balik Zain
" Masih muda banget,... Lho gak maksa dia untuk nikah sama loe kan,?" jawab temannya kembali bertanya
membuat Zain mengerutkan keningnya dan menahan tawa
" Iya mana tau bokapnya terlilit hutang sama loe, dan loe meminta ganti dengan menikahi anaknya" saut teman lainnya
" Gue bukan rentenir kali, enak aja, dan gak pake cara kasar juga gue, " jawab Zain tertawa
" Alah bohong.. Modus paling kan loe?" saut lainnya gak percaya
" Dan jangan jangan dia murid loe di BNT, dan loe iming imingi nilai tinggi, iya kan? ngaku aja deh loe.." tambah lainnya lagi
" Iya kalau murid gue iya, betul, tapi gue gak pernah ya mengiming imingi dengan nilai tinggi, gue kan halus orangnya" jawab Zain membanggakan dirinya
" Seperti gue bikin anak pake cara hakus dan lembut makanya anak gue tampan kan kayak Abahnya" bisik Zain pada teman temannya
Sontak tawa mereka langsung pecah, dan membuat rame suasana reunian di sana , selanjutnya mereka lanjut makan dan bercanda
Baru sekitar 20 menit disana baby Al, yang sedari tadi ikut ceria dan ngoceh dengan pertanyaan dari teman Abahnya, kini agak rewel di pangkuan Jihan karena sudah ngantuk
" Kenapa sayang, Minta apa nak?" tanya Zain heran dengan rewelnya anaknya
" Ngantuk mungkin Bang, Ayok anter kami pulang dulu, nanti kalau masih mau ngobrol Abang balik lagi" jawab Jihan dengan menenangkan anaknya
" Ya udah ayok, " jawab Zain sigap dan kemudian pamit dengan teman temannya untuk mengantar Jihan pulang
Setelah sampai rumah, memang benar baby Al ngantuk, dan kalau sudah ngantuk memang tidak bisa di tempat yang rame, buktinya sampai rumah baby Al udah bobok tampan
Zain segera memindahkan putranya kekamar atas sama dengan tempat tidur mereka
" Ya udah kalau Abang mau balik lagi" ucap Jihan setelah Zain menidurkan baby Al
" Adek gak papa sendiri dirumah? atau Abang panggilkan embak biar menemani Adek?" ucap Zain
" Eh udah gak usah, embaknya pling udah istirahat juga, Udah balik aja, Adek gak apa apa kok, Al juga udah tidur bentar lagi Adek juga ikut tidur " jawab Jihan menolak halus
" Tapi sayang...."
" Udah gak papa, mumpung lagi kumpul lho" jawab Jihan mendukung
" Okey lah, kalau ada apa apa hubungi Abang ya" pinta Zain dan diangguki oleh Jihan
Zain mencium kening Jihan sebelum berangkat kembali kehotel bersama teman temannya
Setelah sampai di parkiran hotel, dan akan masuk ke lobi hotel, tiba tiba ..
Bruk..... Ada seseorang yang memukul pundak Zain dari belakang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Miah Restiana
yah zain d jebak an ama rani... licik wanita ular rani.. thor aku ikut tegang nih... lanjut
2021-07-21
0
Farhana
lanjut
2021-07-09
0
Rhara
judulnya aja kog agak serem iyh jgn xg berat2 lah cobaannya thor...
2021-06-15
1