Zain kembali mendatangi resepsionis hotel, kembali mengusut tentang siapa yang memberikan kartu identitasnya untuk membooking kamar tersebut
Lagi lagi jawaban tetap sama, karena orang suruan Rani sempat menyamar sebagai Zain saat membooking tersebut
Pasalnya saat Zain pingsan, orang itu mengambil dompet Zain untuk mengambil kartu identitas milik Zain sebagai pembooking, Biar terkesan Zain yang menjebak Rani bukan sebaliknya
Tentu lemah banget posisi Zain saat ini, dari mulai pesanan kamar sudah membawa namanya, memamg rencana Rani jauh lebih rapi, dan hal itu udah di ambil Rani untuk bukti pengancaman Zain nantinya, selain foto foto yang sudah di simpan olehnya, bahkan sudah di cetak sebanyak mungkin untuk bahan pengancaman Zain kalau tidak mau tanggung jawab
Zain kemudian meminta Izin untuk bisa melihat monitor CCTV untuk melihat langsung rekaman CCTV yang menangkap gambarnya
" Boleh saya melihat rekaman CCTVnya mbak?" ucap Zain pada resepsionis
" Maaf pak, itu hal prifasi bagi hotel kami" jawab sang resepsionis menolak halus
" Tapi ini penting bagi saya mbak, saya minta bantuan" ucap Zain memohon
" Maaf pak kami tidak bisa" jawab resepsionis lagi
Bruk.... Zain menjatuhkan 1 gepok uang depan petugas resepsionis
Mereka sempat kaget dan melototkan matanya dan
" Mari pak saya antar " ucap sang resepsionis lancar
Semua lagi lagi lancar karena uang
Di ruangan monitor CCTV, Zain di pandu dengan petugas yang ada, semua rekaman CCTV mulai saat mereka reunian dan mengantar Jihan pulang, masih lengkap dan ada,tapi setelah itu, semua kosong dan terhapus di bagian bagian tertentu yang menyangkut rencana Rani
Zain makin frustasi, karena gagal mendapatkan bukti bukti yang dia inginkan, Zain kalah cepet dengan Rani yang mungkin sudah terlebih dahulu menghapusnya
Dan Zain memutuskan untuk pulang terlebih dahulu untuk mengambil mobilnya biar lebih gampang untuk menelusuri lagi
" Ah........ Ya Allah, cobaan apa lagi dalam rumah tanggaku ini" teriak Zain frustasi saat tiba di rumahnya
Zain makin menyesal, sangat menyesal, kenapa dia malah langsung pulang, dan tidak menyelidiki lagi, kalau seperti ini pasti udah keduluan oleh orang suruhan Rani,
Zain kembali menangis, dia gak bisa bayangkan gimana hancurnya perasaan Jihan nanti, yang mana dia sendiri sudah berjanji pada Jihan akan melupakan Rani, dan membuang jauh jauh kenangannya bersama dengan Rani, terutama Traumanya tentang masa lalunya
Tapi setelah semuanya lupa dan Zain sudah sangat bucin pada Jihan dan rumah tangga mereka damai tanpa adanya trauma masa lalu lagi, kini Rani datang sebagai ulat berduri bagi kebahagiaan rumah tangganya
Zain kembali bangkit deri keterpuruakn penyesalannya, dia akan menyelidiki lebih lanjut masalahnya, dan dia juga bermaksud mencari bantuan dari hakers dan para preman lainnya
Tapi saat Zain akan meminta bantuan Irfan untuk mencari orang orang tersebut, karen kebetulan Zain tidak ada kenalan dari orang brandal, selama ini hidupnya terasa mulus bagaikan jalan tol
Zain kembalo teringat dengan kata kata Jihan " Jaga Aib kita Bang, sebagai mana kita menjaga Kehormatan dan diri kita sendiri"
Kata kata itu kembali terngiang ngiang di kepalanya, Jihan adalah sosok wanita yang anti membuka aib siapapun, dia tidak percaya kepada siapapun kecuali ibu tante dan juga suaminya, kepada bapak dan Omnya aja Jihan masih belum bisa percaya
Bahkan detukan rumah tangganya selama ini, orang tuanya sama sama tidak pernah mengetahui, hanya Charir saja, itupun pengakuan dari Zain, Jihan gak penah mengakui dan membuka permasalahan rumah tangganya kepada siapapun
Di mempunyai prinsip yang kuat perihal masalah rumah tangganya, dia memilih menyelesaikan masalahnya tanpa melibatkan siapapun dalam hal itu, hanya Zaindan dirinya saja yang tau
Makanya Jihan sering kali tambah marah, kalau Zain mengaku dan membuka sendiri masalahnya kepada orang tua nya sendiri, bukannya senang mendapat nelaan tapi Jihan justru makin marah karena merasa Zain tidak tanggung jawab atas kesalahannya sendiri
" Selesaikan dan tanggung jawab pada masalah kita sendiri" lagi lagi ucapan Jihan kembali terngiang di kepalanya
Perasaan takutnya makin menjadi, antara iya dan tidak untuk meminta bantuan pada orang lain, untuk melibatkan orang lain pada masalahnya ini, Zain sangat ragu, apa lagi di tidak kenal di dunia perpremanan, bisa saja Zain malah salah pilih orang untuk membantunya, dan hanya di manfaatkan saja
Apa lagi posisinya saat ini sangat lemah, dan bukti sudah Rani pegang semua, jadi mau makin sulit untuk mengambil keputusan sendiri,
Dan Zain memilih untuk menyelidiki sendiri, dan mengingat pesan istrinya, apa lagi dia publik figur yang mana bila sampai perihal seperti ini diketahui oleh orang lain, mungkin akan cepat menyebar, dan bukan hanya Aib dia yang kena tapi juga keluarga dan rekan bisnisnya
Apa lagi bila sampai orang tua Jihan dengar, kalau hanya Jihan yang dengar mungkin Jihan masih bisa terima, dalam arti dia marah hanya untuk Zain sendiri pastinya, tapi kalau sampai orang tua Jihan dengar tentang berita yang gak bener ini, bisa bisa Selain dapat masalah baru, Jihan adalah salah satu orang yang akan tambah membencinya
Karena alesan Jihan dari dulu, " Adek gak masalah terluka bang, tapi jangan sampai orang tua Adek dengar kalau Adek terluka, Adek belum bisa membalas kebaikan mereka, Adek hanya ingin orang tua Adek selalu mendengar kabar Adek yang baik baik saja" pesan Jihan kembali terngiang di kepalanya
" Bismillahirrohmanirrohim...... Penyelidikan di mulai, " ucap Zain sebelum keluar dari rumahnya
Di sebuah desa terpencil tepatnya di daerah WSB di daerah pegunungan yang cukup sejuk Kini Jihan dan teman kelompoknya sudah sampai di posko KKN
Yang mana mereka akan tinggal untuk menyesaikan tugas kuliahnya selama 2 bulan,
" Alhamdulillah.... Akhirnya sampai juga" ucap Jihan setelah berada di kamarnya di rumah bapak kades
Dan yang bagi mahasiswanya ditempatkan di rumah kecil sebelah rumah bapak kades, karena gak mungkin mereka gabung jadi satu
Dan sebenarnya Jihan yang memang orangnya tidak enakan, apa lagi tinggal bersama dengan orang lain dan ikut merepotkan orang lain juga meras tidak dan bahkan kurang nyaman
Tapi demi menyelesaikan tugas kuliah yang terus di kejarnya selama ini, mau tidak mau Jihan harus mengikutinya,
Mendingan sih tempatnya walau nanti harus berdesak desakan dengan temannya, dari pada yang cowok tempatnya jauh lebih sempit dan bisa di katakan kumuh
Ya namanya di juga di tempat terpencil, jauh juga dari kemewahan, tapi Jihan mengakui kalau pemandangan di sana sangat indah, dan asri tanpa polusi
Jadi keduanya saat ini sama sama berjuang, Jihan berjuang untuk segera menyelesaikan kuliahnya, begitu Zain juga berjuang untuk keutuhan dan keharmonisan rumah tangganya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Laily Misfala
deg deg kan bacanya
2021-08-14
0
Miah Restiana
kalahkan rani bang zain... masa sultan kalah..
2021-07-22
0
Laily Zahro
Jgn sampai pelakor menang torrr..
Semangat zain nyari buktinya..
2021-06-19
3