Jam 01:00 di rumah Jihan, Jihan masih belum memejamkan matanya, apa lagi barusan baby Al cukup rewel 30 Menit sekitar kepergian Abahnya
Jihan sengaja tidak mengabari Zain, takut akan mengganggu kebersamaan Zain dan juga teman temannya, dan setelah cukup lama Jihan menenangkan baby Al sendirian, akhirnya baby Al sudah tenang dan kembali tertidur
" Kamu kenapa tadi sayang? " ucap Jihan lirih dengan mengelus kepala baby Al lembut
" Gak mau ya kalau besok Umi tinggal pergi KKN?" ucap Jihan lagi masih dengan suara lirih dan lembut
Jihan mengira kalau Al rewel karena bawaan yang akan di tinggal pergi untuk tugas KKN di luar kota, dan rencana besok sore baby Al mau di antar ke rumah Charir dan Toha
" Maafkan Umi ya sayang, Umi gak bisa bawa baby Al, doakan Umi ya Nak, biar cepet lulus dan terus berkumpul sama Baby dan juga Abah" ucap Jihan lagi dengan tetesan air mata yang sudah menerobos dinding pertahanan
Walau setiap hari Jihan sering meinggalkan baby Al dengan Halimah di rumah, tapi Jihan masih tidak tega meninggalkan baby Al dalam waktu yang cukup lama, dan kurang lebih sekitar 2 bulanan itu
Disisi lain, semua teman teman Zain sudah pulang semua, sejak jam 11 malam tadi, mereka mengira kalau Zain tidak akan balik lagi, karena melihat dari sifat bucin Zain pada istrinya, makin membuat Yakin kalau Zain tidak akan balik untuk berkumpul dengan mereka
Tapi sebenarnya kini Zain masih berada di dekat mereka, ya di salah satu kamar hotel yang sama dengan mereka, dengan Rani yang sudah siap siap untuk berdrama
Ya... Ini semua ulah Rani, Rani sengaja menjebak Zain, Rani rela mengeluarkan banyak uang dan mengadakan acara tersebut untuk menjebak Zain,
Tadinya Rani sempat ketar ketir dengan kedatangan istri dari Zain juga, yang mana akan menjadi gagal total rencananya,
Tapi saat ini iblis lebih menang, Rani sumringah saat mendapatkan kabar dari anak buahnya, kalau Zain kembali lagi ke Hotel
Rani cukup putus asa dengan tinjuannya eaktu lalu, yang gak pernah mendapatkan nomer Zain sebagai incaran, di tambah Zain yang super cuek liar biasa dan tidak peduli dengannya membuat Ranu berbuat senekat ini
Sebelumnya Rani membuat bukti sebanyak banyaknya untuk di jadikan sebagai ancaman buat Zain yang pasti akan mengelak kenyataannya
Gerakan dari kepala Zain yang akan sadarkan diri, dengan tangan yang sudah memegang kepalanya
Rani yang melihat segera mengeluarkan tangisannya, berpura pura nangis dan berdosa, marah dan emosi seolah olah dirinya yang menjadi korban saat ini
" Ya Allah kenapa jadi pusing gini kepalaku" ucap Zain lirih yang belum menyadari keberadaanya
Zain mulai membuka matanya perlahan, belum mengamati keberadaannya, tapi dia sudah mendengar ada suara tangisa yang cukup mendalam
" Ya Allah sayang.... Kenapa menang...." ucap Zain terjeda saat menyadari siapa yang ada di dekatnya
" Astagfirullahal adzim..... Loe ngapain di sini Ran?" kaget Zain dengan suara bentakan
Rani tidak menjawab dan makin menangis berdrama
" Ah.... Ya Allah... Apa yang sebenarnya terjadi?"Umpat Zain yang menyadari dirinya yang tidak memakai baju
Zain mulai mengingat ngingat kejadian sebelumnya yang mana dia terkena pukulan yang cukup kuat di punggungnya
" Loe jadi orang manafik Zain, kedok loe aja seorang ustadz, tapi sifat loe sama juga dengan orang bejat lainnya hiks hiks..." ucap Rani masih dengan tangis yang makin menjadi
Rani tadi sengaja membuka baju yang Zain kenakan, supaya seperti dia yang menjadi korban Aslinya
" Kita udah punya keluarga masing masing Zain, kenapa loe sengaja menghancurkan keluarga gue" tambah Rani makin emosi
Zain langsung memakai baju yang ada di sebelahnya, dan dia sadar dia masih memakai celana yang cukup lengkap, dan fiks ini jebakan dari wanita munafik di dekatnya itu
Zain dengan segera merapikan pakaiannya, dan berdiri tepat di hadapan Rani yang masih pura pura menangis
" Seharusnya gue yang bilang seperti itu Ran, Dari awal loe ninggalin gue, sampai bertahun tahun gue gak pernah mengganggu kehidupan keluarga loe, dan sebaliknya saat ini loe yang mengganggu rumah tangga gue," ucap Zain dengan suara yang cukup keras
" Sekarang gue tanya sama loe, .. Loe yang merencanakan semua ini kan? loe yang menjebak gue kan ? kenapa kenapa loe lakukan ini? karena loe tahu apa yang gue punya saat ini, karena loe tahu gue sudah sukses saat ini?" tanya Zain to the poin dan makin menggebu gebu
" Sial kenapa dia tau kalau itu tujuan gue" batin Rani
" Kenapa jadi loe nuduh seperti itu sama gue Zain? gue disini juga gak tau, gue korban, gue kena sekap saat gue keluar dari toilet, dan gue tersadar saat gue bangun udah ada loe disini, " ucap Rani masih drama tangis buayanya
" Dan loe ... Loe malah membalikkan fakta semuanya? seolah loe gak mau tanggung jawab, pokoknya gue gak mau tau Zain, kalau sampai terjadi sesuatu sama gue, loe harus tanggung jawab, karena suami gue sudah di luar negri sejak 2 bulan yang lalu" ucap Rani beralasan,
Padahal suaminya sedang jaga malam di kantor pabrik tempatnya bekerja, dan saat ini Rani memang sudah hamil, dan akan menggunakan hal itu sebagai alat bumerang untuk Zain nantinya
Zain makin frustasi dengan kejadian saat ini, bukan masalah di jadi korban, tapi masalahnya dengan Jihan yang harus ikut menjadi korban akhirnya
Zain tidak lagi berkata apa apa, pikirannya terus tertuju pada istri sholihah yang selalu ada di dalam hatinya, dan Zain beranjak untuk pergi , tapi langkahnya terhenti saat Rani kembali berteriak
" Dasar pengecut.... Laki laki macam apa loe Zain, bisanya cuman nidurin doang, dan langsung tinggal pergi" teriak Rani masih dengan tangis histeris
Zain kembali menoleh kebelakang, sorot matanya langsung tertuju kepada mantan kekasihnya dulu, Zain kembali mendekat dan menatap tajam Rani
" Loe bilang gue pengecut Ran,? Tapi loe sendiri sebagai dalang sekaligus pemeran dalam dramamu ini ?" ucap Zain tajam dan mendalam
" Sebelumnya gue tanya sama Loe Ran, kenapa loe tega lakukan hal ini pada gue dan keluarga gue, apa salah gue sama loe? " tanya Zain tajam
" Okey gue gak masalah kalau gue jadi korban, tapi saat ini bukan juga aja yang jadi korban, tapi istri gue? apa salah dia sama loe Ran? sehingga loe nekat berbuat seperti ini untuk menyakiti hati istri gue, dia gak pernah tau bahkan gak pernah mau tau masa lalu kita, dia wanita hebat yang gak pernah mengungkit masalalu gue, dan dia juga gak pernah menganggap loe sebagai musuh atau saingannya, tapi kenapa? wanita yang tidak berdosa loe libatkan dalam keegoisan loe?" ucap Zain pelan tapi sangat mendalam
Rani sama sekali tidak menggubris ucapan Zain, dia terdiam dan mengepalkan tangannya, dia cukup emosi karena Zain terus memuji istrinya tepat di depan Rani mantannya
" Gue yakin semua ulah loe ini akan gue buktikan, dan gue gak akan pernah pisah dengan istri gue apapun yang terjadi nanti, ingat itu" ucap Zain lagi langsung pergi dari hadapan rani
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Sabilnur Alif
itu si Rani,Ema nya bukan perempuan baik"aqu rasa,krna si Rani sanggup jd perempuan murahan
2023-03-15
0
Tiya Annisa Harahap
Udh malees s baca ny Klu udh ada cerita jebakan gtu apalagi.. Mantan....
2021-10-17
0
Miah Restiana
blm apa,, hatiku udah nyesek thor.. jangan rani ketuan... cari pelakor yg muda biar seruuu..thor.
2021-07-21
0