Zain serasa pengen mengusir Rani dari hadapannya, pengen melontarkan kata kata kasar dan mengata ngatai Rani,
Tapi balik lagi, saat ini dia sedang berada di tempat umum, dan Zain gak mau ada yang tau tentang masalahnya saat ini, sebelum semua bukti dia dapatkan
Zain masih diam dan tidak menjawab ucapan dan tangisan Rani yang di buat buat, bahkan saat ini Zain melihat kearah lain, tanpa menoleh dan melihat wajah Rani
" Zain.... Jawab.." ucap Rani lagi
" Gue harus jawab apa? udah jelas itu bukan anak gue kan? mana ada orang pingsan bisa melakukan hal itu" jawab Zain menyangkal
Rani melongo, benar juga apa jawaban Zain, tapi Dia gak akan putus asa dan terus akan berusaha supaya bisa dapatkan apa yang dia mau
" Ya gue juga gak mau tau Zain, karena gue juga gak tau apa yang sebenarnya terjadi, gue korban di sini, cowok seperti loe mah enak, tabur benih langsung pergi, gue harus minta tanggung jawab sama siapa kalau gak sama loe, karena loe yang ada di sana" ucap Rani kekeh sambil menangis tersedu sedu
Zain kembali diam tanpa menjawab lagi, kedatangan Rani saat ini membuatnya hancur sehancur hancurnya, hancur perasaannya karena merasa bersalah dengan istrinya
Walaupun dia juga korban di sana, tapi Merasa di telah menghianati Jihan yang sama sedang berjuang untuk menyelesaikan kuliahnya
" Jangan diam aja Zain, hidup gue hancur karena loe, rumah tangga gue juga hancur karena perbuatan bejat loe, dan loe yang menaburkan benih dengan seesnaknya loe gak mau tanggung jawab, " ucap Rani lagi dengan drama yang makin menjadi
" Loe bilang loe korban, rumah tangga loe hancur karna gue? loe pikir keluarga gue juga gak hancur dengan drama Loe Ran? gue juga udah punya keluarga, gue punya anak istri juga, di sini gue yang jadi korban dari kelicikan loe? yang bejat di sini loe, jangan jadikan gue sebagai kambing hitam loe" bantah Zain masih gak terima
" Untuk apa gue menjilat ludah gue? untuk apa gue deketin loe lagi, kalau gue sendiri udah bahagia dengan keluarga kecil gue, gue udah mempunyai istri yang cantik dan sholehah, yang selalu mendampingi gue mulai gue belum sesukses ini, untuk apa coba, gue cukup bersyukur mempunyai istri bidadari surga seperti istri gue, gak mau menoleh yang lain" tambah Jihan dengan membanggakan istrinya
Rani yang mendengar melirik tajam pada Zain, dengan kedua tangan yang sudah mengepal, menurutnya bisa bisanya Zain memuji dan membanggakan istrinya di depannya langsung
" Terserah Zain, apa alasanmu yang pasti saat ini gue udah di talak oleh suamiku, dan gue saat ini mengandung anakmu, " ucap Rani terjeda
" Itu bukan anakku" potong Zain
" Loe yang berbuat Zain, loe harus tanggung jawab , loe punya anak dan istri, loe tau gimana mengorbanan istri loe saat hamil dan melahirkan, gimana sakitnya? dan sekarang loe udah hamili gue dan loe mau menambah penderitaan gue?" bantah Rani lagi masih terus berusaha
Zain kembali terdiam, dia ingat semua memori di mana Jihan pertama hamil, gimana keadaan Jihan saat pertama hamil, di tambah dirinya yang malah menyakiti perasaan Jihan waktu itu
Belum dengan Jihan yang hamil besar masih merasakan penderitaan lagi, dan harus menjadinkorban atas keegoisannya dan hampir saja kehilangan nyawanya
Saat melahirkan 2 hari 2 malam Jihan merasakan kesakitan, saat akan melahirkan buah hatinya, semua itu kembali melintas di bayangan Zain, Zain makin mesara bersalah, dan gak kuat kalau harus kembali menyakiti hati Jihan dengan mengetahui kabar tentang masuknya Rani dalam rumah tangganya
" Zain.... Loe percaya gak sih kalau gue beneran hamil anak loe ? mau gue buktikan sekarang? mau gue test peck langsung di depan loe, biar loe percaya kalau gue beneran hamil" ucap Rani makin kesal karena Zain kembali melamun dan tidak menanggapi ucapannya
" Atau mau langsung ke dokter kandungan, biar loe tau, gue punya specialis kandungan yang biasa gue untuk priksa saat gue hamil anak gue dulu, " tambah Rani makin memperkuat suasana, karena Rani juga sudah mempersiapkan rencana bila Zain meminta hal itu
" Gue gak butuh hal itu, yang gue mau loe pergi daru kehidupan gue Ran, Dan gue juga gak mau masuk dalam jebakan loe" jawab Zain dengan pandangan kearah lain
" Maksud loe? Loe gak mau tanggung jawab Zain? " ucap Rani makin berteriak
" Okey.... Gue akan laporkan loe kepolisi, kalau loe seorang Ustadz yang berkedok pengecut, gue punya bukti yang kuat untuk melaporkan loe kepolisi, Dan bukti kamar yang loe boking malam itu, itu atas nama loe Zain, biar seluruh dunia tau kalau loe ustadz gadungan, yang gak mau tanggung jawab sama kelakuan bejat loe" ancam Rani
" Dan gue akan Viralkan bukti foto kesemua sosial media, dan itu bukan nama loe aja yang rusak, tapi keluarga loe dan juga rekan bisnis loe, belum lagi kalau istri loe gak dan gak percaya sama penjelasan loe yang tanpa bukti" tambah Rani makin memperkeruh
Deg...... Jantung serasa berhenti berdetak, pikiran dan perasaannya sudah tidak menentu, posisinya sangat membahayakan saat ini,
Zain bukan mikir akan kehancuran nama baiknya, tapi Zain memikirkan nama baik orang tua, belum lagi keamarahan Jihan dan juga keluarganya
Kalau hanya Jihan yang marah mungkin Zai bisa mengendalikan, dan Jihan juga pasti tau dan percaya serta mengerti posisi suaminya
Tapi Bila orang tua Jihan tau, itu yang mungkin tambah menyakitkan bagi Jihan, karena Zain juga menyakiti perasaan orang tua Jihan
" Okey Zain.... Itu kan yang loe mau? gak masalah, gue laporkan aja sekarang, gue akan kekantor polisi sekarang juga" ucap Rani makin mengancam
" Ran... Sebenarnya apa mau loe? Elo gak malu Loe saar ini sedang berusaha menjilat ludah loe sendiri, dulu gue loe buang Ran, Loe memuntahkan dan mengeluarkan gue sama seperti loe mengeluarkan ludah loe, dan sekarang... Kenapa loe malah menjilatnya lagi,?" ucap Zain dengan muka penuh amarah
" Di saat gue udah bahagia dengan anak dan istri gue, kenapa loe hadir kembali untuk merobohkannya? Apa salah gue sama loe Ran? Apa salah keluarga gue?" tambah Zain lagi dan ingin menyadarkan Rani
" Gue gak pernah mengusik kehidupan loe, kehidupan rumah tangga gue cukup terganggu dengan trauma masa lalu gue bersama loe, dan sekarang gue udah lupa dengan semuanya, gue udah bahagia dengan istri gue kenapa loe datang lagi? Apa mau loe? Hah apa?" tanya Zain makin memojokkan Rani
" Loe kekurangan duwit kan ? loe ingin kembali karena gue udah sukses sekarang? iya? itu semua berkat doa dari istri gue yang sholihah, dan sekarang? loe ingin juga menikmatinya, ingin loe merasakan uang gue iya? sehingga loe bersusah membuat drama seperti ini? " tambah Zain makin menjadikan Rani gak karuan
Rani makin membulatkan matanya, karena semua yang Zain katakan benar adanya, Rani makin kesal dengan ucapan Zain yang terus memojokkannya
" Loe mau uang? berapa sebutkan.! asal loe pergi jauh jauh dari rumah tangga gue, " ucap Zain langsung to the poin
" Mau berapa 1 Milyar, 2 Milyar, 5 Milyar, atau 10 Milyar? sebutkan Ran, asal loe pergi jauh jauh dari keluarga gue" tambah Zain yang gak mempermasalahkan hartanya asal keluarganya selamat dari gangguan syaiton yang terkutuk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Miah Restiana
bayar aja ci rani bang zain.. intinya dia kurang duit ulet keket... lanjut thor
2021-07-22
0
Heni Yuhaeni
zain g berpikir jernih, coba tes dna zain.. jngn bodoh
2021-07-20
1
Harlini Pansyah
duh ceritanya kok jadi begini thor. dibuat bahagia aja keluaga zein dan jihat sukses jihat di pendidikanya dan dg keluargnya. jangan ada pelakornya. jd ngak semangat bacanya
2021-07-04
1