Bagian 15 : Terluka

My Psychopaths CEO

Bagian 15 : Terluka

By Ika SR

 

 

Cleo menoleh pada jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 21:00.

“Kau sudah puas jalan-jalan?” tanya Cleo pada Lana yang sedang mencicipi harum manis yang baru mereka beli.

Lana mengangguk puas. “Iya, Pak. Mari kita kembali. Terimakasih telah menemani saya.”

Mereka berdua berjalan berdampingan. “Anda sudah tidak marah lagi pada saya?” tanya Lana dengan hati-hati.

“Kau ingin bertengkar lagi?”

Lana dengan cepat menggeleng. “Tidak.”

“Kalau begitu jangan diungkit lagi.”

Mereka berjalan melewati sebuah gang kecil. Beberapa pemuda nampak sedang berkerumun di ujung gang sehingga memblokir jalan keluar.

Cleo memegang tangan Lana, memberikan kode agar Lana berhenti. Cleo maju selangkah ke depan sembari menyembunyikan Lana di balik tubuhnya.

Firasatnya yang tajam memberitahunya bahwa hal buruk akan terjadi. Pemuda-pemuda itu mendekat. Jumlahnya ada 5 orang dan Cleo mengenali salah satunya.

Pria yang berada di tengah itu adalah pria yang sama yang berusaha menyentuh Lana tadi.

Cleo menyeringai tajam, rupanya pria itu membawa kawanannya.

“Ada apa, Pak?” tanya Lana.

Cleo menoleh pada Lana, memberi isyarat agar gadis di belakangnya itu tidak bersuara. Lana pun menurut.

Pemuda-pemuda urakan itu berhenti tepat di hadapan Cleo. Tubuh mereka terlihat dekil, kulit mereka dihiasi banyak tato dan baju yang mereka kenakan nampak sudah kumal.

“Apa yang kalian inginkan?” tanya Cleo dengan tenang.

“Apa yang kami inginkan? Kau sudah tahu, kan? Serahkan wanita yang ada di belakangmu!” ucap pria itu.

Lana mencengkeram jaket Cleo dengan erat. Cleo paham Lana merasa ketakutan, ia menggenggam tangan Lana lebih kuat lagi.

“Maksudmu?”

“Kau pura-pura bodoh. Kami juga ingin bersenang senang dengan wanita yang cantik. Serahkan dia!”

Cleo tertawa. “Jangan bercanda!”

“Serahkan dia atau kau mati!” ancam mereka.

 Cleo semakin maju. “Langkahi dulu mayatku,” ucapnya dengan tenang dan dingin.

Pemuda-pemuda itu merasa nyalinya sedikit menciut, tapi mereka tak mau mundur.

“Hahaha! Kau akan menyesal.”

Beberapa pukulan langsung melayang ke arah Cleo secara bersamaan. Cleo berhasil menangkisnya.

Ia mundur sejenak karena Lana menjerit. “Tunggulah di belakang.”

Cleo melepaskan genggamannya pada tangan Lana.

Ia mulai berkelahi dengan beberapa pria itu. Cleo yang memang terlatih unggul meskipun ia melawan 5 orang sekaligus. Layangan pukulan dan hantaman Cleo tidak pernah meleset dan membuat lawannya babak belur.

Lana merasa semakin panik. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia memang diajari bela diri oleh Reno. Tapi, bukan untuk pertarungan semacam ini.

Semua lawan Cleo telah ambruk. Ia mengelap keringat yang menetes di keningnya. Ia menoleh ke belakang untuk memastikan Lana baik-baik saja.

Jika bukan karena Lana akan melihatnya, sudah pasti Cleo akan membunuh semua pria brengsek ini. Tapi, ia tidak bisa melakukannya sekarang.

Karena lengah dan mengalihkan pandangannya, tanpa ia sadari seorang pria mulai bangkit dan menyerangnya tanpa sempat Cleo antisipasi.

“Awas, Pak!” jerit Lana.

Cleo merasa sedikit tersentak. Pisau.

Pria ini membawa pisau, perutnya terasa perih. Dengan sekali pukulan pria yang menyerangnya itu terkapar lagi.

Cleo membenturkan kepala pria itu ke tembok untuk mencegah pria itu sadar dalam jangka waktu dekat. Ia merasakan ada sesuatu yang merembes menembus kemeja putihnya.

Lana berjalan mendekat. “Anda tidak apa apa, Pak?”

Cleo terdiam sejenak, mengamati darahnya yang mulai menetes. Dengan cepat ia segera mengaitkan resleting jaketnya untuk menutupi darahnya. Ia tidak ingin Lana tahu kalau ia terluka.

Gadis itu pasti akan menangis dan panik dan anehnya, tangisan Lana membuat Cleo bingung.

“Aku tak apa-apa.”

Lana menarik nafas lega. Ia begitu takut kalau Cleo akan terluka karena melindunginya.

“Ayo. Kita cepat pergi.”

Cleo menggandeng tangan Lana dan mengajaknya berjalan cepat meskipun ia tahu perutnya terasa sakit jika ia berlari. Itu bisa membuat luka tusukannya semakin lebar.

Mereka sampai di bengkel. Untung mobilnya sudah selesai diperbaiki. Lana segera melunasi bill dan masuk ke mobil.

“Anda benar tidak apa-apa, Pak. Wajah Anda terlihat sedikit pucat.”

Cleo menggeleng, ia menggigit bibirnya sendiri untuk menahan rasa sakitnya.  “Aku baik-baik saja. Berhenti mengkhawatirkan orang lain. Pikirkan saja dirimu sendiri.”

Lana mengangguk.

Cleo menyetir dengan cepat. Ia sengaja mematikan lampu dalam mobil agar Lana tidak bisa melihat darahnya yang merembes sampai celananya yang memang berwarna putih.

Ia menyetir dengan satu tangan. Tangan kirinya ia gunakan untuk menekan perutnya untuk menahan pendarahan semakin parah.

“Pak, saya hidupkan saja lampu dalam mobil ya?”

“Jangan,” ucap Cleo dengan cepat. Hal itu membuat Lana semakin bingung.

“Aku lebih suka seperti ini.”

Lana mengangguk. “Baik, Pak.”

Awalnya Cleo berniat untuk menyetir dengan cepat sampai ke Jakarta. Tapi, lama-kelamaan ia mulai ragu. Badannya sudah terasa lemas, pandangannya mulai kabur dan kesadarannya berangsur-angsur menghilang.

Darah yang mengalir semakin banyak meskipun Cleo sudah menekannya dengan cukup kuat.

Cleo meringis kesakitan.

“Awas, Pak!” teriak Lana.

Cleo membelokkan setir mobilnya dengan cepat. Tanpa ia sadari, ia hampir saja menerobos jalur lawan.

Cleo menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Akan semakin berbahaya bagi mereka jika ia memaksakan diri untuk mengemudi. Baru 10 menit mereka jalan, tapi Cleo sudah tidak sanggup menahannya. Menjaga kesadarannya saja sudah sulit. Ia mulai merasa matanya berat.

Cleo memejamkan matanya dan bersandar pada kursi kemudi. Lana yang merasa curiga dengan kondisi Cleo, menghidupkan lampu dalam mobil.

Ia menahan jeritannya begitu mengetahui tangan kiri Cleo penuh dengan darah. Bahkan darahnya sudah merembes sampai celana dan jok mobil.

“Pak?”

Cleo tidak menyahut. Ia sudah tidak punya tenaga lagi. Lana memutuskan untuk keluar mobil dan membuka pintu kemudi.

“Pak?”

Mata Cleo terpejam. Ia masih sadar, tapi terlihat kesakitan. Keringat membasahi dahinya.

Rasa panik luar biasa mendera Lana. “Kenapa Anda tidak bilang kalau Anda terluka?” omel Lana.

“Diamlah! Kau seperti ibuku yang cerewet.”

Dengan cepat Lana membuka resleting jaket Cleo untuk memeriksa sedalam apa lukanya. Lana melepaskan cardigan yang dikenakannya.

Menyobeknya menjadi dua bagian dan menggunakannya untuk membalut luka Cleo. Lana mencoba mengikatnya sekencang mungkin.

Air mata Lana hampir terjatuh. “Pak, tunggu sebentar. Saya akan mencari bantuan.”

Lana ingin beranjak, tapi Cleo menahan tangannya. “Jangan pergi. Aku tak mau ditinggal sendiri,” kata Cleo dengan suara yang semakin lirih.

Lana ingin membantah. Tapi, ia tidak bisa. Ia tidak tega menolak permintaan Cleo.

Ia memutuskan untuk memeluk tubuh Cleo yang terasa semakin dingin. Cleo bersandar pada bahu Lana. Lana berusaha menekan luka Cleo.

“Kita ke rumah sakit ya?” tawar Lana dengan lembut.

Cleo menggeleng. Ingin ia memaksa Cleo. Tapi, ia tak sampai hati. Cleo bisa kehabisan darah jika terus seperti ini. “Jangan menangis. Kau akan membuat kepalaku basah.”

Lana menggeleng meski ia tahu, air matanya tak dapat dibendung.

Lana memang belum lama bertemu dengan Cleo. Tapi, ia merasa sangat dekat dengannya. Apakah ini karena mereka pernah berhubungan badan?

Cleo berusaha menahan rasa sakitnya mati-matian dan Lana bisa merasakannya. Hal itu, membuat dirinya merasa lebih sakit lagi.

“Pak?”

Hening, tak ada jawaban. Sebuah rasa takut menyeruak menghampiri Lana.

“Pak?” Lana berusaha melepas pelukannya. Cleo, pria itu pingsan.

“Pak!” jerit Lana lebih keras.

Air matanya meleleh membasahi wajahnya. Awalnya, Lana tidak ingin menunjukkannya pada Cleo. Tapi, setelah mengetahui sekarang Cleo tidak bisa melihatnya menangis, ia mulai terisak-isak.

“Tidak, aku tidak boleh begini.”

Ia berusaha sekuat tenaga menggendong Cleo. Meletakkannya di kursi penumpang yang tadi didudukinya lalu ia menyetir dengan cepat.

Lana menyandarkan kepala Cleo pada bahu kirinya, dengan posisi satu tangan menyetir dan satu tangan menekan perut Cleo.

“Bertahanlah.”

Lana menuju rumah sakit terdekat. Petugas dengan cepat menangani Cleo. Sementara, Lana sendiri menunggu dengan cemas di depan ruang UGD.

Saat itulah Lana ingat. Saat ia mabuk, Cleo lah yang menahan Lyn yang hampir berbuat tak senonoh padanya, memapahnya keluar dan …  ia menamparnya?

Jika, sampai Cleo tak tertolong. Lana tidak tahu lagi, apakah ia bisa memaafkan dirinya sendiri atau tidak.

Meskipun ia tahu Cleo lah pria pertama yang mencicipinya. Tapi, Lana tahu ia juga bersalah kemarin.

Terpopuler

Comments

AdZkia Nahda RafaNda

AdZkia Nahda RafaNda

kenapa tidak dr dulu siihhhh😭😭😭

2022-10-14

0

Sari Bayualvin

Sari Bayualvin

kayanya gk ada nyeselnya dah di perkosa ..

2021-11-28

0

santiezie

santiezie

tpi aku kasihn sex rasanya SMA Cleo... kyk ny hidup ny kesepian. .

2020-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 : Hasrat Tak Terbendung
2 Bagian 2 : Lana
3 Bagian 3 : Cleo
4 Bagian 4 : Teka-Teki
5 Bagian 5 : Teka-Teki (2)
6 Bagian 6 : Bertemu
7 Bagian 7 : Parfum
8 Bagian 8 : Roy
9 Bagian 9 : Dinas Luar Kota
10 Bagian 10 : Sekamar
11 Bagian 11 : Bahasa Wanita
12 Bagian 12 : Mabuk
13 Bagian 13 : First Night
14 Bagian 14 : Marah
15 Bagian 15 : Terluka
16 Bagian 16 : Khawatir
17 Bagian 17 : Bicara
18 Bagian 18 : Pulang
19 Bagian 19 : The Villain
20 Bagian 20 : Menginap
21 Bagian 21 : Sekamar (2)
22 Bagian 22 : Bingung?
23 Bagian 23 : Ponsel
24 Bagian 24 : Selama ini Aku Mencintaimu dalam Diamku
25 Bagian 25 : Aku Tak Sanggup Melihatmu Terluka (Lagi)
26 Bagian 26 : Salahku (Lagi)
27 Bagian 27 : Reno dan Lana
28 Bagian 28 : Dave
29 Bagian 29 : Dilema
30 Bagian 30 : Peramal Tua
31 Bagian 31 : Debora
32 Bagian 32 : Ujian
33 Bagian 33 : Pertanyaan?
34 Bagian 34 : Dave (2)
35 Bagian 35 : I Miss You
36 Bagian 36 : First Time, See Girls Like Her
37 Bagian 37 : Fist Time, See Girls Like Her (2)
38 Bagian 38 : Sepertinya Rindu Ini tak bisa kutahan Lagi....
39 Bagian 39 : Apa Arti Diriku Bagimu?
40 Bagian 40 : Ikatan Janji yang Memudar
41 Episode 41 : Halo Author!
42 Bagian 41 : Semua karena Tumis Kacang…
43 Bagian 42 : Pinky Boy
44 Bagian 43 : Mengenang Awal Mula Cerita Kita…
45 Bagian 44 : Mengenang Awal Mula Cerita Kita
46 Bagian 45 : Putri Kecilku
47 Bagian 46 : Alasan…
48 Bagian 47 : Kisah Hidup Roy yang Pahit
49 Bagian 48 : Berkat Pertolongan Cleo Muda
50 Bagian 49 : Hello Author!
51 Bagian 49 : Bersantai Sejenak
52 Bagian 50 : Antara Aku dan Dia
53 Bagian 51: Jauhi Dia!
54 Bagian 52: The Real Bad Boy!
55 Bagian 53 : Mimpi Buruk
56 Bagian 54 : Cleo & Reno
57 Bagian 55 : Namaku Lara
58 Bagian 56 : Namaku Lara(2)
59 Bagian 57 : Namaku Lara (3)
60 Bagian 58 : Pertemuan Ke-Dua Dave dan Lana
61 Bagian 59 :Cemburu
62 Bagian 60 : Misteri Pembunuhan
63 Bagian 61 : Uangku habis….
64 Bagian 62 : Uangku habis…. (2)
65 Bagian 63 : Uangku habis…. (3)
66 CASTING
67 Bagian 64 : Uangku habis…. (4)
68 Bagian 65 : Cerita Masa Kecil
69 Bagian 66 : Paket Misterius
70 Episode 70
71 Bagian 68 : Semuanya Akan Baik-Baik Saja.
72 Bagian 69 : Gelisah
73 Bagian 70 : Pisau
74 Bagian 71 : Pisau (2)
75 Bagian 72 : Siapa Peneror Itu?
76 Bagian 73 : Jika kau bukan takdirku, setidaknya saat ini kau milikku!
77 Bagian 74 : Akhirnya Aku Melihat Wajahmu Lagi
78 Bagian 75 : Kejutan!
79 Bagian 76 : Taman Mawar
80 Hello Author
81 Bagian 77 : Ketenangan
82 Bagian 78 : End Season 1 (Pertemuan)
83 Author's Note
84 S2 Bagian 79 : Misteri Pembunuhan
85 S2 Bagian 80 : Misteri Pembunuhan 2
86 S2 Bagian 81 : Misteri Pembunuhan 3
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bagian 1 : Hasrat Tak Terbendung
2
Bagian 2 : Lana
3
Bagian 3 : Cleo
4
Bagian 4 : Teka-Teki
5
Bagian 5 : Teka-Teki (2)
6
Bagian 6 : Bertemu
7
Bagian 7 : Parfum
8
Bagian 8 : Roy
9
Bagian 9 : Dinas Luar Kota
10
Bagian 10 : Sekamar
11
Bagian 11 : Bahasa Wanita
12
Bagian 12 : Mabuk
13
Bagian 13 : First Night
14
Bagian 14 : Marah
15
Bagian 15 : Terluka
16
Bagian 16 : Khawatir
17
Bagian 17 : Bicara
18
Bagian 18 : Pulang
19
Bagian 19 : The Villain
20
Bagian 20 : Menginap
21
Bagian 21 : Sekamar (2)
22
Bagian 22 : Bingung?
23
Bagian 23 : Ponsel
24
Bagian 24 : Selama ini Aku Mencintaimu dalam Diamku
25
Bagian 25 : Aku Tak Sanggup Melihatmu Terluka (Lagi)
26
Bagian 26 : Salahku (Lagi)
27
Bagian 27 : Reno dan Lana
28
Bagian 28 : Dave
29
Bagian 29 : Dilema
30
Bagian 30 : Peramal Tua
31
Bagian 31 : Debora
32
Bagian 32 : Ujian
33
Bagian 33 : Pertanyaan?
34
Bagian 34 : Dave (2)
35
Bagian 35 : I Miss You
36
Bagian 36 : First Time, See Girls Like Her
37
Bagian 37 : Fist Time, See Girls Like Her (2)
38
Bagian 38 : Sepertinya Rindu Ini tak bisa kutahan Lagi....
39
Bagian 39 : Apa Arti Diriku Bagimu?
40
Bagian 40 : Ikatan Janji yang Memudar
41
Episode 41 : Halo Author!
42
Bagian 41 : Semua karena Tumis Kacang…
43
Bagian 42 : Pinky Boy
44
Bagian 43 : Mengenang Awal Mula Cerita Kita…
45
Bagian 44 : Mengenang Awal Mula Cerita Kita
46
Bagian 45 : Putri Kecilku
47
Bagian 46 : Alasan…
48
Bagian 47 : Kisah Hidup Roy yang Pahit
49
Bagian 48 : Berkat Pertolongan Cleo Muda
50
Bagian 49 : Hello Author!
51
Bagian 49 : Bersantai Sejenak
52
Bagian 50 : Antara Aku dan Dia
53
Bagian 51: Jauhi Dia!
54
Bagian 52: The Real Bad Boy!
55
Bagian 53 : Mimpi Buruk
56
Bagian 54 : Cleo & Reno
57
Bagian 55 : Namaku Lara
58
Bagian 56 : Namaku Lara(2)
59
Bagian 57 : Namaku Lara (3)
60
Bagian 58 : Pertemuan Ke-Dua Dave dan Lana
61
Bagian 59 :Cemburu
62
Bagian 60 : Misteri Pembunuhan
63
Bagian 61 : Uangku habis….
64
Bagian 62 : Uangku habis…. (2)
65
Bagian 63 : Uangku habis…. (3)
66
CASTING
67
Bagian 64 : Uangku habis…. (4)
68
Bagian 65 : Cerita Masa Kecil
69
Bagian 66 : Paket Misterius
70
Episode 70
71
Bagian 68 : Semuanya Akan Baik-Baik Saja.
72
Bagian 69 : Gelisah
73
Bagian 70 : Pisau
74
Bagian 71 : Pisau (2)
75
Bagian 72 : Siapa Peneror Itu?
76
Bagian 73 : Jika kau bukan takdirku, setidaknya saat ini kau milikku!
77
Bagian 74 : Akhirnya Aku Melihat Wajahmu Lagi
78
Bagian 75 : Kejutan!
79
Bagian 76 : Taman Mawar
80
Hello Author
81
Bagian 77 : Ketenangan
82
Bagian 78 : End Season 1 (Pertemuan)
83
Author's Note
84
S2 Bagian 79 : Misteri Pembunuhan
85
S2 Bagian 80 : Misteri Pembunuhan 2
86
S2 Bagian 81 : Misteri Pembunuhan 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!