Bagian 9 : Dinas Luar Kota

My Psychopaths CEO

Bagian 9 : Dinas Luar Kota

By Ika SR

 

Lana sedang menatap cermin di hadapannya dengan gelisah. Kantung matanya yang terlihat begitu jelas bahkan tak dapat disamarkan oleh bedak atau concealer sekalipun.

Semalam ia tidak bisa tidur karena terlalu terbayang-bayang kejadian kemarin. Ia bahkan bermimpi bertemu dengan Cleo, bos perusahaannya dan ia dipecat begitu saja.

“Argh!” Lana mengacak kembali rambutnya yang sudah tersisir rapi.

“Ya, aku harus meminta maaf padanya terlebih dahulu.”

Lana merapikan kembali rambutnya, menyambar tasnya dan berangkat menuju kantor.

Untungnya bus transjakarta yang biasa ia tumpangi tiba dengan cepat. Pukul 07:28, ia sudah sampai di kantor.

Sewaktu ia ingin menaiki lift, orang yang paling ingin ia hindari sekaligus temui justru menaiki lift yang sama dengannya. Mungkin inilah satu satunya kesempatan bagi Lana untuk meminta maaf.

“Pak?” kata Lana dengan kikuk.

“Hmm?” Cleo yang hari ini memakai setelan kemeja putih menjawab dengan dingin.

“Aduh, bagaimana ini?” batin Lana dalam hati.

“Sa—Saya ingin meminta maaf atas perbuatan saya yang kemarin. Saya telah mengatakan hal yang tidak seharusnya.”

Cleo berusaha menyembunyikan senyumannya. “Akhirnya sadar juga wanita ini,” batinnya.

Ia hanya mengangguk pelan dan hal itu membuat Lana semakin yakin bahwa Cleo sedang marah padanya.

Sesampainya ia di lantai 8, Lana keluar dari lift. Tepat sebelum pintu lift tertutup. Cleo mengatakan sesuatu yang membuat Lana salah tafsir. “Bersiaplah,” ucap Cleo.

“Ya?” tanya Lana. Tapi, pintu lift sudah terlanjur tertutup.

“Hah? Apa maksudnya bersiap. Apa aku harus segera bersiap untuk mengemasi semua barang barangku?” tanya Lana dalam hati.

Sepanjang langkah kakinya menuju tempat duduknya, perasaan Lana terombang-ambing. Ia begitu menyesali tindakannya barusan. Seharusnya kemarin ia tidak bersikap selancang itu pada atasannya.

Dan sekarang, kalau ia dipecat. Bagaimana dia bisa menghidupi dirinya sendiri?

“Lan, jangan bengong dong,” ucap Magrieta.

“Ah, nggak kok,” dalih Lana.

Magrieta menggeser kursinya mendekat pada Lana. “Lan, kemarin untuk apa Pak Cleo memanggilmu?”

Lana berusaha tersenyum. “Pak Cleo memintaku untuk merapikan beberapa dokumen.”

Magrieta mengangguk pelan. “Oh, aku kira ada apa. Kamu tidak berbuat kesalahan, kan?”

“Maksudnya?”

“Ya, kamu tahu kan kalau beliau itu adalah pimpinan tertinggi perusahaan. Jangan sampai kamu membuatnya tersinggung. Pak Cleo itu orangnya agak susah dan paling tidak bisa dibantah.”

Nyali Lana semakin menciut. “Oh? Iya.”

Seorang wanita cantik mendekat. Kali ini wanita yang berbeda dari yang mengantar Lana kemarin.

“Nona Lana?”

“Ya?”

“Mari ikut saya.”

Tanpa banyak tanya, Lana menuruti perintah wanita itu tersebut. Mereka menaiki lift menuju lantai 10. Perasaan Lana semakin bercampur aduk.

Berbagai pikiran negatif mengaliri otaknya. Tapi, wanita itu membawanya ke ruangan yang berbeda. Bukan ruangan Cleo.

“Silahkan duduk.”

Lana menurut. Wanita itu menyiapkan beberapa berkas dan meletakkannya di hadapan Lana.

“Nanti sore, Pak Cleo akan berangkat ke Bandung karena esoknya beliau akan menghadiri sebuah meeting penting dengan klien. Pastikan Anda membaca dan memahami semua dokumennya dengan benar.”

“Maaf? Bagaimana?” tanya Lana yang merasa kebingungan. Apa hubungannya dengan meeting CEO nya?

Wanita itu menjelaskan dengan sabar. “Anda akan menemani Pak Cleo ke Bandung sebagai sekretarisnya.”

“Hah?” Lana tidak bisa menahan rasa keterkejutannya.

Bagaimana mungkin ini terjadi? Ia bahkan sudah mengira bahwa ini adalah hari terakhirnya bekerja. Lana tersenyum, sepertinya ia harus melatih dirinya untuk selalu berfikir positif. CEO nya itu ternyata mau bermurah hati pada gadis biasa sepertinya.

“Baik! Saya akan memahami semua berkasnya.”

Semangat Lana telah kembali lagi. Ini mungkin adalah awal yang bagus bagi dirinya. Tapi, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. “

Maaf, kalau boleh saya tahu. Di mana wanita yang mengantar saya sebelumnya.”

“Dia dipecat.”

“Dipecat?” ulang Lana.

Wanita itu tersenyum. “Ya. pastikan Anda juga tidak membuat kesalahan.”

Lana mengangguk dengan otomatis. Wanita itu pergi meninggalkannya sendirian.

Lana membaca berkas yang ada di hadapannya dengan teliti. Awalnya Lana merasa terkejut. Ini adalah project skala besar.

Pembangunan sebuah apartemen setinggi 30 lantai di Bandung. Tempat yang digadang-gadang akan menjadi salah satu apartemen elite di kota itu. Salah satu aset bisnis baru yang akan jadi milik CA Holding Company.

Besok, CEO nya alias Cleo akan menemui kontraktor untuk membahas pembangunan gedung. Lana menghitung barisan angka nol, lalu mengulanginya lagi.

Belum pernah ia melihat barisan angka nol sepanjang itu dalam 24 tahun hidupnya. Anggaran yang digelontorkan oleh perusahaan mencapai ratusan milyar rupiah. Angka yang cukup wajar mengingat mereka akan membangun apartemen dengan fasilitas berkelas dan mewah.

“Kamu terlalu serius membaca dokumen itu.”

Lana tersentak. Ia memandang pria yang entah sejak kapan mulai duduk di hadapannya. Cleo.

“Ah, Pak. Maaf, saya tidak menyadari kedatangan Anda barusan,” kata Lana sambil menutup dokumen yang sedang ia baca.

Cleo mengangguk perlahan. “Kita akan berangkat sore nanti pukul 16:00. Karena ini dadakan. Kamu bisa menggunakan istirahatmu siang nanti untuk menyiapkan semua perlengkapan. Kita akan berada di sana untuk setidaknya 3 hari.”

Lana mengangguk.

Sebenarnya, ia ingin sekali menanyakan alasan Cleo memilihnya sebagai asisten alih-alih orang lain yang tentunya lebih senior. Tapi, ia mengurungkan niatnya karena perkataan Magrieta dan wanita itu masih terngiang-ngiang di kepalanya.

“Jangan melakukan kesalahan”

“Pak Cleo tidak suka dibantah”

“Oke, saya rasa semuanya sudah jelas.  Pastikan kamu menyiapkan semuanya dengan benar.”

Lana mengangguk Lagi. Cleo beranjak pergi. Sebelum keluar, ia berpesan sesuatu pada Lana. “Ah, ingat! Pakai parfummu. Jangan sampai kamu bau badan nanti!”

Lana yang diingatkan seperti itu secara refleks mencium pakaiannya. “Apakah aku bau?” tanyanya dalam hati.

***

16:30

Bandara di Kota Bandung.

Lana merasa sedikit kewalahan mengimbangi langkah kaki Cleo yang panjang dan lebar.

Ia sendiri menyeret sebuah koper berukuran sedang. Sedangkan sebuah tas ransel berukuran sedang juga menempel di punggungnya.

Karena mereka hanya pergi berdua. Mau tak mau, Lana harus turut membawakan koper milik Cleo.

Perjalanan Jakarta Bandung menggunakan pesawat hanya memakan waktu sekitar 25 menit saja, karena jaraknya juga tidak terlalu jauh.

Lana hampir saja menabrak Cleo, karena pria itu berhenti mendadak dan menoleh pada Lana yang ada di belakangnya.

“Kau bisa lebih cepat sedikit,” katanya dengan nada khasnya. Datar, seolah tanpa perasaan.

“Baik, Pak. Maaf.”

Cleo berpaling dan melanjutkan langkahnya. Akhirnya mereka sampai di luar. Cleo sibuk memainkan ponselnya.

“Maaf, Pak. Selanjutnya kita akan ke mana?”

“Hotel.”

“Hotel?”

Cleo mendengus kesal. “Kau mau tidur di jalanan?”

Lana dengan cepat menggeleng. Menyingkirkan pikiran buruknya. “Ayolah Lana. Apa yang kau pikirkan barusan?” batinnya.

Cleo mengalihkan pandangannya pada ponsel miliknya lagi. “Tunggu! Kau sudah booking hotelnya, bukan?”

Lana yang memang tidak melakukan hal itu. Terkejut setengah mati.

“Jangan bilang kau belum memesan kamar hotel?”

Cleo merasa geram, ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Lana hanya bisa menggeleng pelan. Takut. Sekaligus merasa bersalah. Karena ia telah melakukan sebuah kesalahan.

“Argh!”

Cleo memalingkan wajahnya dari Lana. Ia memanggil sebuah taksi yang berjejer rapi di bandara. Taksi itu mendekat. Cleo masuk dan duduk di kursi belakang. Sementara Lana, memasukkan koper ke dalam bagasi. Setelah itu ia duduk di sebelah Cleo.

“Ke mana tujuannya, Pak?”

“Hotel terdekat,” kata Cleo tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

“Baik, Pak.”

Terpopuler

Comments

Leni Ani

Leni Ani

bos cleon oon ya.kan lana ngak tahu kl masalah itu.

2021-03-28

0

bowo kecil

bowo kecil

tapi ngeri juga kalau tahu sebenarnya ,nyawa kita yang jadi mainanya

2019-08-26

13

🅾︎🅽︎🅶︎

🅾︎🅽︎🅶︎

up up up 🎊🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎉🎉🎊🎉🎊🎉🎉🎊🎉🎉

2019-08-14

4

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 : Hasrat Tak Terbendung
2 Bagian 2 : Lana
3 Bagian 3 : Cleo
4 Bagian 4 : Teka-Teki
5 Bagian 5 : Teka-Teki (2)
6 Bagian 6 : Bertemu
7 Bagian 7 : Parfum
8 Bagian 8 : Roy
9 Bagian 9 : Dinas Luar Kota
10 Bagian 10 : Sekamar
11 Bagian 11 : Bahasa Wanita
12 Bagian 12 : Mabuk
13 Bagian 13 : First Night
14 Bagian 14 : Marah
15 Bagian 15 : Terluka
16 Bagian 16 : Khawatir
17 Bagian 17 : Bicara
18 Bagian 18 : Pulang
19 Bagian 19 : The Villain
20 Bagian 20 : Menginap
21 Bagian 21 : Sekamar (2)
22 Bagian 22 : Bingung?
23 Bagian 23 : Ponsel
24 Bagian 24 : Selama ini Aku Mencintaimu dalam Diamku
25 Bagian 25 : Aku Tak Sanggup Melihatmu Terluka (Lagi)
26 Bagian 26 : Salahku (Lagi)
27 Bagian 27 : Reno dan Lana
28 Bagian 28 : Dave
29 Bagian 29 : Dilema
30 Bagian 30 : Peramal Tua
31 Bagian 31 : Debora
32 Bagian 32 : Ujian
33 Bagian 33 : Pertanyaan?
34 Bagian 34 : Dave (2)
35 Bagian 35 : I Miss You
36 Bagian 36 : First Time, See Girls Like Her
37 Bagian 37 : Fist Time, See Girls Like Her (2)
38 Bagian 38 : Sepertinya Rindu Ini tak bisa kutahan Lagi....
39 Bagian 39 : Apa Arti Diriku Bagimu?
40 Bagian 40 : Ikatan Janji yang Memudar
41 Episode 41 : Halo Author!
42 Bagian 41 : Semua karena Tumis Kacang…
43 Bagian 42 : Pinky Boy
44 Bagian 43 : Mengenang Awal Mula Cerita Kita…
45 Bagian 44 : Mengenang Awal Mula Cerita Kita
46 Bagian 45 : Putri Kecilku
47 Bagian 46 : Alasan…
48 Bagian 47 : Kisah Hidup Roy yang Pahit
49 Bagian 48 : Berkat Pertolongan Cleo Muda
50 Bagian 49 : Hello Author!
51 Bagian 49 : Bersantai Sejenak
52 Bagian 50 : Antara Aku dan Dia
53 Bagian 51: Jauhi Dia!
54 Bagian 52: The Real Bad Boy!
55 Bagian 53 : Mimpi Buruk
56 Bagian 54 : Cleo & Reno
57 Bagian 55 : Namaku Lara
58 Bagian 56 : Namaku Lara(2)
59 Bagian 57 : Namaku Lara (3)
60 Bagian 58 : Pertemuan Ke-Dua Dave dan Lana
61 Bagian 59 :Cemburu
62 Bagian 60 : Misteri Pembunuhan
63 Bagian 61 : Uangku habis….
64 Bagian 62 : Uangku habis…. (2)
65 Bagian 63 : Uangku habis…. (3)
66 CASTING
67 Bagian 64 : Uangku habis…. (4)
68 Bagian 65 : Cerita Masa Kecil
69 Bagian 66 : Paket Misterius
70 Episode 70
71 Bagian 68 : Semuanya Akan Baik-Baik Saja.
72 Bagian 69 : Gelisah
73 Bagian 70 : Pisau
74 Bagian 71 : Pisau (2)
75 Bagian 72 : Siapa Peneror Itu?
76 Bagian 73 : Jika kau bukan takdirku, setidaknya saat ini kau milikku!
77 Bagian 74 : Akhirnya Aku Melihat Wajahmu Lagi
78 Bagian 75 : Kejutan!
79 Bagian 76 : Taman Mawar
80 Hello Author
81 Bagian 77 : Ketenangan
82 Bagian 78 : End Season 1 (Pertemuan)
83 Author's Note
84 S2 Bagian 79 : Misteri Pembunuhan
85 S2 Bagian 80 : Misteri Pembunuhan 2
86 S2 Bagian 81 : Misteri Pembunuhan 3
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bagian 1 : Hasrat Tak Terbendung
2
Bagian 2 : Lana
3
Bagian 3 : Cleo
4
Bagian 4 : Teka-Teki
5
Bagian 5 : Teka-Teki (2)
6
Bagian 6 : Bertemu
7
Bagian 7 : Parfum
8
Bagian 8 : Roy
9
Bagian 9 : Dinas Luar Kota
10
Bagian 10 : Sekamar
11
Bagian 11 : Bahasa Wanita
12
Bagian 12 : Mabuk
13
Bagian 13 : First Night
14
Bagian 14 : Marah
15
Bagian 15 : Terluka
16
Bagian 16 : Khawatir
17
Bagian 17 : Bicara
18
Bagian 18 : Pulang
19
Bagian 19 : The Villain
20
Bagian 20 : Menginap
21
Bagian 21 : Sekamar (2)
22
Bagian 22 : Bingung?
23
Bagian 23 : Ponsel
24
Bagian 24 : Selama ini Aku Mencintaimu dalam Diamku
25
Bagian 25 : Aku Tak Sanggup Melihatmu Terluka (Lagi)
26
Bagian 26 : Salahku (Lagi)
27
Bagian 27 : Reno dan Lana
28
Bagian 28 : Dave
29
Bagian 29 : Dilema
30
Bagian 30 : Peramal Tua
31
Bagian 31 : Debora
32
Bagian 32 : Ujian
33
Bagian 33 : Pertanyaan?
34
Bagian 34 : Dave (2)
35
Bagian 35 : I Miss You
36
Bagian 36 : First Time, See Girls Like Her
37
Bagian 37 : Fist Time, See Girls Like Her (2)
38
Bagian 38 : Sepertinya Rindu Ini tak bisa kutahan Lagi....
39
Bagian 39 : Apa Arti Diriku Bagimu?
40
Bagian 40 : Ikatan Janji yang Memudar
41
Episode 41 : Halo Author!
42
Bagian 41 : Semua karena Tumis Kacang…
43
Bagian 42 : Pinky Boy
44
Bagian 43 : Mengenang Awal Mula Cerita Kita…
45
Bagian 44 : Mengenang Awal Mula Cerita Kita
46
Bagian 45 : Putri Kecilku
47
Bagian 46 : Alasan…
48
Bagian 47 : Kisah Hidup Roy yang Pahit
49
Bagian 48 : Berkat Pertolongan Cleo Muda
50
Bagian 49 : Hello Author!
51
Bagian 49 : Bersantai Sejenak
52
Bagian 50 : Antara Aku dan Dia
53
Bagian 51: Jauhi Dia!
54
Bagian 52: The Real Bad Boy!
55
Bagian 53 : Mimpi Buruk
56
Bagian 54 : Cleo & Reno
57
Bagian 55 : Namaku Lara
58
Bagian 56 : Namaku Lara(2)
59
Bagian 57 : Namaku Lara (3)
60
Bagian 58 : Pertemuan Ke-Dua Dave dan Lana
61
Bagian 59 :Cemburu
62
Bagian 60 : Misteri Pembunuhan
63
Bagian 61 : Uangku habis….
64
Bagian 62 : Uangku habis…. (2)
65
Bagian 63 : Uangku habis…. (3)
66
CASTING
67
Bagian 64 : Uangku habis…. (4)
68
Bagian 65 : Cerita Masa Kecil
69
Bagian 66 : Paket Misterius
70
Episode 70
71
Bagian 68 : Semuanya Akan Baik-Baik Saja.
72
Bagian 69 : Gelisah
73
Bagian 70 : Pisau
74
Bagian 71 : Pisau (2)
75
Bagian 72 : Siapa Peneror Itu?
76
Bagian 73 : Jika kau bukan takdirku, setidaknya saat ini kau milikku!
77
Bagian 74 : Akhirnya Aku Melihat Wajahmu Lagi
78
Bagian 75 : Kejutan!
79
Bagian 76 : Taman Mawar
80
Hello Author
81
Bagian 77 : Ketenangan
82
Bagian 78 : End Season 1 (Pertemuan)
83
Author's Note
84
S2 Bagian 79 : Misteri Pembunuhan
85
S2 Bagian 80 : Misteri Pembunuhan 2
86
S2 Bagian 81 : Misteri Pembunuhan 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!