Setelah kemarin Riana ke perusahaan sang suami, nampak sekali kalau wanita itu harus membuat Leonardo benar-benar menuruti apa perkataannya. karena pria itu juga membuat dirinya melakukan semua yang dia minta.
Lalu, kenapa tidak jika Riana meminta pria itu melakukan apa yang dia minta, apalagi Leonardo adalah pria yang sangat terkenal karena julukan cassanova. seorang pria yang selalu berganti-ganti wanita.
"Kau sedang apa, sayang?" tanya Leonardo sambil menatap Riana yang sedang memegang ponselnya.
"Ternyata kau ini benar-benar seorang cassanova ya, Lihatlah ponselmu ini semuanya berisi nomor telepon para wanita." sindir Riana.
"Memangnya kenapa? apa aku tidak boleh menyimpan nomor telepon para wanita." jawab Leonardo kepada istri kecilnya itu.
"Tentu saja boleh, Siapa yang tidak memperbolehkan mu menyimpan nomor telepon para wanita." jawab Riana.
"Mengapa kau mengatakan hal itu?" tanya Leonardo.
"Tentu saja aku mempunyai seorang pria Casanova yang telah menjadi suamiku, Entah berapa wanita yang telah menjadi pelipur jiwanya." Riana berdiri sembari meninggalkan ruangan Leonardo.
"Apakah kau cemburu?" tanya Leonardo kepada Riana.
Deg..
Riana langsung berhenti sembari menatap pria yang sekarang dia juluki sebagai tukang pemaksa.
"Ngapain juga aku cemburu dan ngapain juga aku harus marah, saat melihat ponsel mu itu penuh dengan nomor telepon para wanita. aku tahu kalau kau menikahiku itu hanya karena ingin mempermainkan ku, jadi terserah apa yang akan kau lakukan padaku. yang penting kau telah melepaskan Nikel." jawab Riana yang membuat Leonardo sedikit tersinggung dengan kata-kata gadis kecil yang selalu bersamanya dulu.
Leonardo langsung berdiri sembari mendekati Riana, Langkah kakinya terus berjalan. salah satu tangan Leonardo langsung mencekal satu lengan Riana.
"Jangan pernah menuduhku melakukan sesuatu yang tidak pernah aku lakukan, aku memang pria playboy tapi aku bukanlah seorang cassanova. mereka menjuluki ku karena aku sering berganti wanita, tapi ingatlah aku tidak pernah tidur dengan mereka satu kali pun!" seru Leonardo kepada Riana.
Tentu saja Gadis itu tidak akan percaya dengan begitu saja kepada Leonardo, bahkan di perusahaannya pun begitu banyak wanita yang mengatakan kalau dia telah menjadi bekas kekasih Leonardo. Apalagi yang Riana lakukan, dia ingin membalaskan dendam kepada pembunuh keluarganya. di sisi lain kini dia telah menjadi istri dari sahabat almarhum ayahnya.
"Kenapa aku harus percaya denganmu. Bahkan aku melihat salah satu pesan yang ada di ponsel itu mengatakan kalau kau akan menemui seorang wanita di suatu tempat malam ini.." ucap Riana sembari menatap wajah Leonardo. tentu saja pria itu sangat terkejut, memang tadi dia sedang melakukan komunikasi dengan seorang wanita. Leonardo tidak akan mengira kalau Riana akan membuka ponselnya dan melihat pesan tersebut.
"Memangnya kenapa kalau aku telah berhubungan dengan para wanita itu, sekarang kau telah menjadi istriku.. jadi aku berhak melakukan apapun kepadamu." jawab Leonardo.
"Ternyata kau sama-sama brengsek nya dengan para pria yang ada di luar sana, kau tidak ada ubahnya dengan para monster yang telah menjual ku Ke balai pelelangan!" seru Riana yang mulai kelepasan berbicara. betapa terkejutnya Leonardo saat dia mendengar kalau gadis kecilnya itu pernah dijual dijual ke Balai pelelangan manusia.
"Apa maksudmu!" seru Leonardo yang mencoba bertanya kembali.
"Sudahlah, memang nasibku ini benar-benar buruk. dari kecil aku selalu menderita, namun sekarang pun aku harus mau dipermainkan oleh sahabat ayahku. mungkin aku ini sudah ditakdirkan untuk menderita seumur hidupku!" seru Riana yang kemudian pergi meninggalkan Leonardo. tatapan mata Leonardo menatap kedua bola mata Riana terlihat berkaca-kaca saat mengatakan hal itu.
"Memangnya apa yang terjadi dengan gadis kecilku itu? Mengapa dia bilang kalau dia dijual di balai pelelangan." guman Leonardo sembari menatap pintu ruangannya yang sudah ditutup Riana.
Langkah kaki Riana berjalan menuju ruangannya, sedikit demi sedikit air matanya mulai menetes.
"Kenapa hidupku harus seperti ini..." ucap Riana yang kemudian masuk ke dalam kamarnya. terlihat Zafir yang baru memasuki tempat itu tatapan matanya menatap Riana yang meneteskan air matanya.
"Ada apa dengan gadis kecilku itu?" guman Zafir yang kemudian memasuki ruangan Leonardo.
"Apa yang kau lakukan dengan gadis kecil kita, mengapa dia menangis?" tanya Zafir kepada Leonardo.
"Apa maksudmu?" tanya Leonardo kepada Zafir.
"Dia keluar dari sini, tapi aku lihat dia menangis. Memangnya Apa yang kau lakukan padanya?" tanya Zafir kepada Leonardo. tentu saja pria itu sangat terkejut.
Tak berapa lama kemudian akhirnya Leonardo langsung berlari menuju kamar Riana. terlihat kamar itu telah dikunci Riana dengan sangat rapat.
Brakkk...
Brakkk..
Leonardo menggebrak pintu kamar Riana, yang terlihat pintu itu tidak bisa dibuka sama sekali.
"Ada apa Leonardo?!" seru Zafir kepada Leonardo.
"Cari sesuatu untuk membuka pintu ini." jawab Leonardo. tanpa menunggu waktu lama akhirnya pria itu langsung mencari sesuatu untuk mendobrak pintu kamar Riana.
Brakkk..
Setelah beberapa saat kemudian, terlihat Riana sedang terduduk di pojok kamar. tatapan mata Leonardo dan Zafir menatap Gadis itu. bertapa pilu hati Leonardo saat melihat kondisi Riana yang sedang terduduk sembari memegang kedua kakinya.
Leonardo langsung berlari mendatangi Riana, tatapan matanya menatap Riana yang sedang menangis. air matanya menetes, tubuhnya sudah pucat bahkan tubuh Riana sedikit bergetar.
"Sayang, apa yang terjadi!" seru Leonardo kepada Riana.
Tentu saja tak ada jawaban dari Gadis itu, sesaat kemudian tatapan mata Riana menatap Leonaldo.
"Kemana kau selama ini, kenapa kau tidak pernah datang ke tempatku.. mereka selalu menyiksaku, mereka selalu menghinaku, kemana kalian pergi. Mengapa tidak pernah melihat kondisiku."ucap Riana sambil menangis tersedu-sedu.
** bersambung **
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
astagaa kata"nya mmng kurang ajar.
aku kira tadi "jawab leonardo menggoda, jawab leonardo bercanda" eh taunya kagak
2022-11-05
0
Cici Abu
cerita Novel ini bagus, tapi kata2 dan kalimatnya datar dan masih kaku banget, belum lentur dan santai, alurnya terkesan dipaksakan, kaya berlari dan terburu2 gitu... masih harus banyak belajar lagi dari pengarang/penulis senior2 dimana saja, supaya bisa menarik emosi pembaca seolah ikut merasakan kejadian yang dialami oleh si tokoh baik di dalam tindakan, kata2 obtolan, lokasi, yang berada di alur ceritanya, kalimat dan kata2 itu pengaruh banget, gimana caranya bisa menyeret dan memainkan emosi pembaca untuk bisa ikut sedih, senang, marah, benci, tertawa ngakak..dll.. intinya bisa menarik/memainkan seluruh emosi prmbaca..
suport buat penulis ya..belajar lagi biar makin luwes en ga kaku..👍,
2022-09-12
0
Myra Iqbal
sedih ikut nangis
2021-11-26
0