Pria pemaksa

Leonardo mendekati Riana dan mencium Gadis itu dengan paksa, Riana memberontak sesaat kemudian tiba-tiba nafasnya sedikit terputus hingga membuat Leonardo sangat ketakutan.

"Riana, Riana!" seru Leonardo yang melihat tiba-tiba Riana pingsan.

Tentu saja wanita itu akan pingsan saat mendapatkan perlakuan seperti itu dari pria yang begitu dia Kagumi dan sudah dianggap sebagai bagai ayah angkatnya.

"Ada apa Leonardo?!" seru Javier yang memasuki kamar Leonardo.

"Cepat kau telepon salah satu Dokter pribadi ku!" jawab Leonardo.

Tatapan mata Zafir menatap Riana yang sedang tidak sadarkan diri,

"Apalagi yang kau lakukan pada Gadis itu?" tanya Zafir kepada Leonardo.

"Sudah jangan banyak bicara, cepat kau telepon Dokter ku!" seru Leonardo.

Akhirnya beberapa saat kemudian salah satu Dokter pribadi Leonardo telah datang ke tempatnya.

"Apa terjadi sesuatu padanya?" tanya Dokter pribadi Leonardo.

"Memangnya ada apa?" tanya Leonardo.

"Kelihatannya gadis ini syok." jawab Dokter pribadi Leonardo.

Tatapan mata Leonardo menatap gadis muda itu setelah memeriksa Rania. akhirnya Dokter pribadi Leonardo pergi, tatapan mata Zafir menatap Leonardo yang terlihat kebingungan.

"Ada apa?" tanya Zafir kepada Leonardo. terlihat Leonardo hanya terdiam karena tidak bisa menjawab pertanyaan Zakir.

"Memangnya Apa yang kau lakukan pada gadis kecil kita?" tanya Zafir.

Leonardo menghela nafasnya, sesaat kemudian dia menceritakan semua kejadian yang ada di kamar tersebut. Zafir menghela nafasnya secara kasar sambil menyeka wajahnya dengan salah satu tangannya.

"Apa yang kaulakukan Leonardo, Tentu saja dia syok, dia sudah menganggap kita sebagai orang tua angkatnya!" seru Zafir..

"Aku tidak mau dianggap sebagai ayah angkatnya, Zafir. kau tahu seperti apa kan perasaanku." jawab Leonardo.

"Tapi pelan-pelan Leonardo, kalau seperti ini dia akan mengalami syok kembali." jawab Zafir.

Zafir benar-benar tidak habis pikir mengenai perlakuan Leonardo, Setelah dia membuat gadis kesayangan mereka sakit. namun sekarang pria itu malah mencium Riana secara paksa, tentu saja Gadis itu sangat syok dengan perlakuan Leonardo yang seperti itu.

"Apa yang harus aku lakukan Zafir?" tanya Leonardo.

"Kalau kau benar-benar mencintainya, kau jangan seperti itu. santai saja biarkan air mengalir dan membuat pusaranya, jika kau langsung membendung air itu maka perasaan Riana juga akan sama terkejutnya dengan kelakuanmu barusan." jawab Zafir yang membuat Leonardo menghela nafasnya.

Tak berapa lama kemudian akhirnya Riana membuka matanya, tatapan matanya menatap disekitar tempat dia berada. tenaganya sudah mulai membaik, tatapan mata yang pertama kali dia lihat adalah Leonardo. pria yang baru saja menciumnya, dengan segera Riana langsung terbangun dari ranjang big size itu. langkah kakinya menuntun Riana mendekati Leonardo dan Zafir yang sedang membicarakan sesuatu.

plakk

Satu tamparan langsung mendarat di pipi Leonardo, ketika wanita itu menarik salah satu kerah baju Leonardo.

"Dasar tidak punya etika, beraninya kau melakukan hal itu padaku!" seru Riana yang kemudian menarik kerah baju Leonardo hingga membuat pria itu mengikuti kemana arah langkah kaki Riana.

"Riana Apa yang kau lakukan!" seru Zafir.

"Diamlah paman, aku mau berbicara dengan pria ini. berani sekali dia ingin melecehkan aku." jawab Riana yang kemudian terus memukuli Leonardo, namun pria itu tidak ingin sekalipun melukai gadis kecil kesayangannya.

Tak lama kemudian beberapa sekretaris mendatangi Riana dan melihat wanita itu sedang memukuli big boss mereka.

"Riana Apa yang kau lakukan!" seru para sekretaris yang lain yang kemudian menarik tubuh Riana.

"Lepaskan, lepaskan!" seru Riana yang kemudian mendorong para wanita yang menarik tubuhnya.

"Sekarang berikan aku uang aku ingin kembali ke Amsterdam!" seru Riana.

"Aku tidak akan membiarkanmu keluar dari kediaman ku, walaupun hanya satu langkah. Apakah kau tidak tahu, kalau sekarang perusahaan kekasihmu itu dalam masa bangkrut. dan sebentar lagi gulung tikar jika aku mencabut semua investasi yang telah kutanamkan di perusahaan nikel!" seru Leonardo di depan para sekretaris yang lain. hal itu membuat Riana langsung mendorong tubuh Leonardo.

"Kau kira aku akan percaya padamu!" seru Leonardo.

"Tidak apa-apa, jika kau tidak percaya maka dengan mata kepalamu sendiri kau akan melihat kekasihmu itu hancur, karena aku akan menghancurkannya." jawab Leonardo.

Para wanita yang ada disana nampak kebingungan dengan arah pembicaraan Riana dan big Bos mereka.

"Sebaiknya kalian keluar karena ini pembicaraan pribadi!" seru Zafir yang kemudian menyuruh para wanita itu keluar dari kamar tempat Riana berada.

"Dasar pria gila, aku tidak akan percaya dengan semua kata-katamu." jawab Riana yang kemudian melangkahkan kakinya dan hendak keluar dari kamar Leonardo.

"Kau tidak percaya maka kau akan lihat Bagaimana kondisi perusahaan Nikel setelah beberapa hari kau keluar dari sana. Aku sudah mencabut beberapa investasiku, jadi kau bisa mencari tahu kepada beberapa rekan bisnis kekasihmu itu." jawab Leonardo.

Tak lama kemudian terlihat Riana membuka salah satu situs perusahaan, tertera di sana saham perusahaan anjlok yang akan membuat perusahaan Nikel gulung tikar.

"Apakah ini semua kelakuanmu!" seru Riana. Leonardo tersenyum bahagia, Tak lama kemudian Riana berlari keluar dari rumah pengusaha kaya itu.

Riana menelpon Nikel, namun yang mengangkat ponsel itu bukan pria itu.

"Di mana tuanmu!" seru Riana kepada salah satu orang kepercayaan Nikel.

"Maaf nona Riana, Bos sedang mengalami masalah besar. dia berada di kantor polisi." jawab orang kepercayaan Nikel Betapa terkejutnya Riana saat mendengar kabar dari salah satu orang kepercayaan pria itu.

"Pria ini benar-benar Brengsek!" seru Riana yang kemudian memasuki rumah Leonardo dan menemui pria itu.

"Apa yang kau lakukan kepada Nikel!" seru Riana.

"Tentu saja aku sudah bilang Kan, aku akan menghancurkan pria itu." jawab Leonardo.

** bersambung **

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***