Aku akan menyerahkan mahkota ku

Zafir telah memasukkan Leonardo ke dalam kamar Riana, pria itu benar-benar tidak ingin sahabatnya itu itu mengalami kelumpuhan saraf karena tidak bisa melampiaskan hasratnya karena pengaruh obat tersebut.

"Aku mohon Riana, tolonglah suamimu. kalau tidak dia akan kehilangan nyawa!" seru Zafir yang kemudian memegang kedua tangan Riana dan berlutut dihadapan gadis kecil itu. sesaat kemudian Zafir keluar dari kamar Riana. tatapan mata Riana menatap suaminya yang sedang mengerang kesakitan.

"Jangan mendekat sayang Jangan mendekat aku tidak ingin melampiaskan seluruh hasratku ini aku tidak ingin melukaimu dan aku tidak ingin membuatmu pergi dariku seru Leonardo diselah dirinya yang mengerang karena menahan kesakitan di area persenjataannya karena obat perangsang ibu.

Riana benar-benar tidak ingin kehilangan seorang pria yang dulu mengisi relung hatinya, seorang pria yang sekarang sudah menjadi suaminya.

Langkah kaki Riana mendekati Leonardo. namun pria itu langsung berdiri menuju kamar mandi yang ada di kamar Riana, dia ingin menuntaskan hasratnya di sana dengan mengguyur tubuhnya menggunakan air dingin. Leonardo sudah membuka kemejanya, terlihat pria itu terus mengerang kesakitan.

Riana benar-benar tidak ingin kehilangan Leonardo, dengan segera Riana membuka seluruh pakaiannya dan mendekati suaminya. wanita itu langsung memeluk tubuh Leonardo.

"Aku adalah istrimu dan aku akan menyerahkan mahkota ku padamu. Mengapa kau harus menghindari Ku." ucap Riana yang membuat Leonardo menghentikan langkah kakinya.

"Aku tidak akan melukaimu dan aku tidak ingin membuatmu membenciku." jawab Leonardo Riana berjalan mendekati sang suami. Gadis itu menarik leher suaminya dan memberikan ciuman kepada Leonardo.

Tentu saja gairah yang sudah berada di pucuk kepala pun membuat pria itu langsung menggendong sang istri ke ranjang.

"Apakah kau yakin?" tanya Leonardo.

"Aku akan menjadi milikmu dan hanya aku yang yang harus menjadi milikmu." jawab Riana yang kemudian mencium sang suami dengan sangat agresif.

Tentu saja Leonardo yang mendapat perlakuan seperti itu pria itu langsung memberikan serangan balik kepada sang istri.

Suara desahan keluar dari mulut Riana ketika Leonardo sudah mencumbunya, sentuhan-sentuhan nakal terus bergerilya di atas tubuh gadis itu. ciuman Leonardo yang begitu ganas sehingga membuat Riana tidak mampu untuk menolak suaminya, suara desahan Riana terus mengalun hingga membuat hasrat Leonardo yang tidak terbendung pun semakin membara.

Akhirnya pria itu memberikan serangan hingga membuat Riana benar-benar telah menjadi wanita dewasa. gerakan demi gerakan diberikan oleh Leonardo hingga membuat suara desahan dari Riana tidak terkendali.

"Aku benar-benar mencintaimu dan aku tidak akan membiarkanmu lepas dari tanganku." ucap Leonardo yang kemudian memberikan ciuman di seluruh tubuh sang istri.

Hentakan-hentakan demi hentakan dilakukan oleh Leonardo untuk mencapai puncak kenikmatan. suara desahan itu terus keluar dari sepasang suami-istri itu, beberapa menit kemudian erangan panjang yang keluar dari mulut kedua suami istri itu, suara erangan panjang yang menandakan kalau hasrat Leonardo telah tercapai.

Kini dirinya benar-benar menjadi suami Riana secara utuh, dan dia pun telah menjadi pria satu-satunya yang akan mengisi relung hati gadis kecilnya itu.

"Terima kasih.." ucap Leonardo.

"Mengapa kau harus berterima kasih, aku adalah istrimu aku telah menyerahkan seluruh hidupku padamu. jadi jangan pernah kau mencoba untuk menyakitiku." ucap Riana yang kemudian memeluk tubuh Leonardo. tentu saja pria itu tidak akan melepaskan istrinya, malam itu menjadi malam panjang bagi Riana. karena Leonardo terus-menerus memberikan serangan-serangan nakal kepada sang istri, hingga membuat Riana sedikit kewalahan dengan keganasan dari senjata milik suaminya.

Malam itu akhirnya menjadi malam yang penuh cinta antara Leonardo dan Riana.

Pagi telah menjelang, ternyata Leonardo sudah bangun tatapan matanya menatap sang istri yang masih berada di pelukannya. ternyata tadi malam benar-benar bukan mimpi, ucap Leonardo sembari menatap wajah sang istri tentu saja pria itu tersenyum sembari mengelus wajah istrinya yang berada di pelukan.

"Sayang Jangan mengeluh seperti itu terus, aku mau tidur Kau malah membangunkanku." ucap Riana yang membuat Leonardo langsung mendaratkan ciuman di bibir sang istri. bagaimana tidak, Ternyata istrinya sudah bangun walaupun matanya belum terbuka.

"Ternyata Gadis kecilku ini sangat nakal ya, berani sekali kau membohongiku." ucap Leonardo.

"Aku masih capek sayang, biarkan aku tidur." jawab Riana yang kemudian memeluk erat tubuh suaminya.

Tentu saja Leonardo yang mendapatkan perlakuan seperti itu pria itu langsung memeluk tubuh sang istri dengan begitu erat. sekitar 15 menit kemudian mereka harus bangun karena pintu kamar mereka diketok oleh Zafir.

Tok..

Tok..

Zafir yang mengetuk pintu kamar Riana.

"Sayang lihat siapa yang mengetuk pintu." ucap Riana.

"Tentu saja kalau dari suaranya itu pasti Zafir." jawab Leonardo.

Sesaat kemudian Leonardo memakai pakaian tidur yang ada di sana, Pria itu membuka pintu sambil menatap wajah dari sahabatnya. tentu saja Zafir yang melihat hal itu, dia terkejut sekaligus bahagia karena Riana benar-benar menolong Leonardo.

"Ada apa?" tanya Leonardo kepada Zafir.

"Hari ini kita harus ke perusahaan karena ada sesuatu yang penting." jawab Zafir.

"Satu jam lagi aku akan turun ke bawah." jawab Leonardo. Zafir menganggukkan kepalanya. pria itu benar-benar sangat berterima kasih kepada gadis kecilnya, karena dia mau membantu suaminya untuk terbebas dari obat Brengsek itu.

"Ada apa, Sayang?" tanya Riana.

"Bangunlah sayang, aku akan ke perusahaan dan kau harus ikut denganku. karena aku tidak ingin kau ada di rumah." ucap Leonardo yang kemudian menggendong sang istri dan membawanya ke kamar mandi.

** bersambung **

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***