15.Menginap

Gavin menatap miris melihat rumah sederhana yang di tinggali oleh Linnie. Gadis ini benar-benar hebat, menjadi tulang punggung untuk diri nya sediri. Jejeran potret yang bergantung rapi di dinding, membuat lelaki itu seperti merasakan penting nya sebuah kehangatan keluarga.

Tampak senyum seorang gadis cantik yang sedang di peluk oleh ke dua orang tua nya. Ya, itu adalah Linnie ketika masih berusia sepuluh tahun yang lalu. Gavin tersenyum tipis, ternyata Linnie memang sudah cantik sejak masih bayi.

"Apa yang kau lihat?" tanya Linnie.

"Ternyata kau lucu juga saat masih bayi." jawab Gavin kemudian duduk di sofa yang sederhana itu.

"Jangan duduk di situ...!" ujar Linnie.

"Kenapa?" tanya Gavin bingung.

"Sofa itu kotor dan jelek, nanti kau akan gatal-gatal."

"Jangan seperti itu, aku bukan tipe orang kaya yang suka membedakan kasta." ujar Gavin yang paham makna di balik perkataan Linnie.

Linnie hanya diam, gadis itu sebenarnya masih merasa sakit pada kaki nya namun terus merengek minta pulang. Gavin yang sudah terlanjur cinta pada Linnie sudah tentu mengikuti kemauan gadis itu.

"Kenapa melihat seperti itu?" tanya Linnie mulai terlihat risih.

"Tidak kenapa-kenapa. Kau cantik, aku tidak bosan melihat mu." ujar Gavin membuat Linnie malu. "Linnie,...jika kita sudah menikah nanti, aku mau kau jangan dekat-dekat dengan Devan apa lagi sampai berhubungan dengan nya."

"Kenapa begitu? bukankah kita sudah sepakat untuk tidak saling ikut campur masalah pribadi?" gadis itu menyela.

Gavin terdiam, lelaki itu lupa akan perjanjian yang dia buat sendiri. "Hanya satu itu, ku mohon..." kata Gavin dengan wajah serius menatap ke arah Linnie.

"Aku tidak bisa berjanji pada mu." sahut Linnie membuat Gavin kecewa.

"Kenapa? apa kau menyukai Devan?" tanya Gavin membuat Linnie terdiam. Benar, gadis ini sangat mengagumi Devan yang tampan dan juga baik.Namun, jika bicara tentang hati Linnie tidak mengatakan nya.

"Pulanglah, aku akan istirahat." ujar Linnie membuat Gavin kembali kecewa.

Gavin bangkit dari duduk nya, "Ya sudah, aku pulang dulu. Jika kau kenapa-kenapa, segera hubungi aku atau Jeff." kata Gavin kemudian pria itu pamit pulang.

Sepanjang perjalanan menuju kantor, hati Gavin serasa sakit. Biasa nya dia yang mempermainkan perempuan kali ini diri nya seperti di permainkan oleh cinta. Dada Gavin serasa sesak, beginikah rasa nya cinta bertepuk sebelah tangan.

"Aku akan membuat mu jatuh cinta pada ku Linnie. Kau akan tetap menjadi milik ku, sekarang dan selama nya." Gavin berkata dengan tegas.

Jeff melihat wajah kusut Gavin, sudah pasti lelaki ini galau akan Linnie. "Hati yang keras akan melunak dengan sikap lembut. Bersabarlah, ini semua hanya masalah waktu." ujar Jeff memberi semangat.

Sejak Gavin memproklamirkan jika dia sudah jatuh cinta pada Linnie, lelaki itu tidak pernah lagi pergi ke club atau bar.Rasa nya aneh sekali bagi Gavin, namun pria itu seperti mendapatkan ketenangan jiwa.

Menjelang sore, Gavin bergegas keluar dari ruangan nya untuk cepat-cepat bertemu dengan Linnie. Pria itu membelikan Linnie beberapa makanan dan camilan agar Linnie tidak merasa bosan.

Pria itu masuk ke dalam rumah Linnie setelah mendapatkan izin untuk masuk. Lagi-lagi, mata Gavin serasa di hipnotis ketika melihat wajah polos Linnie di tambah gadis itu mengikat rambut nya tinggi secara tidak beraturan.

"Jangan mengikat rambut mu seperti itu selain di depan ku." kata Gavin membuat Linnie bingung.

"Kenapa?" tanya Linnie.

"Karena kau cantik dan aku tidak suka ada laki-laki lain yang melihat nya." jawab Gavin begitu santai nya. "Malam ini aku tidur di sini..." ujar pria itu langsung di tolak oleh Linnie.

"Aku tidak mau, sebaiknya kau pulang saja." tolak keras gadis itu.

"Tidak, aku akan tetap tidur di rumah mu untuk menjaga mu." Gavin bersikeras. Mereka sempat berdebat dan pada akhirnya Linnie kalah juga. "Ayo makan malam..." ujar Gavin. "Mau aku suapi lagi?"

"Aku bisa makan sendiri." kata Linnie langsung mengambil makanan nya.

Ini lah yang membuat Gavin merasa sedih sekaligus cemburu, Linnie bisa tertawa dan bicara bebas ketika bersama Devan lalu kenapa dengan nya hanya bicara seperlunya saja. Sungguh, Linnie benar-benar tidak adil.

Selesai makan malam, Gavin berniat untuk memijam kamar mandi Linnie untuk pergi mandi. Tubuh pria itu sudah lengket di tambah cuaca sangat panas hari ini. Gavin pergi ke mobil nya, mengambil pakaian yang sengaja di bawa. Linnie menunggu di ruang tamu sambil menonton televisi. Tak berapa lama Gavin menyudahi acara mandi nya, pria itu keluar dengan menggunakan piyama di tambah tetesan air dari rambut yang masih basah. Linnie takjub, gadis itu tanpa sadar menuji ketampanan Gavin dari dalam hati nya.

Mereka nonton televisi bersama sambil memakan camilan yang di bawa oleh Gavin tadi sore. Rasa nya canggung sekali, Linnie tidak terbiasa akan hal ini. "Bersikaplah biasa saja Linnie. karena kedepannya kita akan hidup berdua." ujar Gavin mulai membuka suara.

"Aku bingung ingin bicara apa." gumam gadis itu. "Aku takut...." ujar nya jujur.

"Apa yang kau takutkan?" tanya Gavin bingung.

"Aku takut kau akan memperlakukan ku seperti gadis di luar sana." tutur Linnie.

Gavin tersenyum, menatap ke dua mata Linnie. "Percayalah, sebejatnya laki-laki tidak akan melukai perempuan yang dia cinta." ucap Gavin dengan wajah serius. "Tidurlah, sudah malam." ujar pria itu.

Linnie yang masih terdiam mencerna kata-kata Gavin terlihat gugup dan langsung berjalan masuk menuju kamar nya. Gadis itu duduk di tepi ranjang, kemudian teringat jika Gavin tidak memiliki bantal dan selimut. Linnie kemudian keluar kembali dengan membawa bantal dan juga selimut.

"Gavin,...!" panggil Linnie lalu pria itu menoleh.

"Ada apa?" tanya Gavin singkat.

"Ini bantal dan selimut untuk mu. Cuaca malam sangat dingin jadi gunakan selalu selimut ini." ujar Linnie sambil menyerahkan barang yang dia bawa.

Gavin tersenyum, rasa senang sekali jika Linnie memperhatikan diri nya. "Terimakasih..." ucap Gavin. "Jika kau takut, kunci rapat pintu kamar mu." kata Gavin hanya di tanggapi dengan anggukan oleh Linnie.

Gadis itu kemudian kembali ke kamar nya, merebahkan diri lalu terpejam. Sedangkan Gavin malah seperti orang gila di luar sana, memeluk bantal dan juga selimut yang di berikan oleh Linnie. Lelaki itu sangat senang, mencium aroma tubuh Linnie yang masih melekat pada selimut dan juga bantal.

"Aaaa....sial....!" umpat Gavin yang tiba-tiba ada sesuatu mengeras di bawah sana. Pada akhirnya, Gavin pergi ke kamar mandi, menuntaskan sesuatu yang selalu menyiksanya jika berkaitan dengan Linnie. Setelah semua nya tuntas, Gavin kembali ke sofa, merebahkan diri sambil menyelimuti tubuh nya dengan selimut milik Linnie. "Rasanya sangat hangat....!" ujar Gavin sebelum terlelap.

Terpopuler

Comments

ollyooliver🍌🥒🍆

ollyooliver🍌🥒🍆

karma dari kelakuan bejatmu, nikmati aj💩

2022-03-13

1

Bzaa

Bzaa

seruuu

2022-02-09

0

Ilan Irliana

Ilan Irliana

cleo m jeff y...hihi

2021-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 01.Linnie
2 02.Mimpi
3 03.Buka Tutup
4 04.Gavin bertemu
5 05.Berhenti
6 06.Melirik Linnie
7 07.Gavin Kesal
8 08.Linnie Kesal
9 09.Gavin Cemburu
10 10.Irene
11 11.Permintaan Antonio
12 12.Menikah Dengan Ku
13 13.Calon Istri
14 14.Tangkap Dia
15 15.Menginap
16 16.Ada Apa?
17 17.Menikah
18 18.Terimakasih
19 19.Pergi...!
20 20.Jaga Mata Mu
21 21.Aku Minta Maaf
22 22.Malam
23 23.Rambut
24 24.Turunkan Aku
25 25.Akting Elyn
26 26.Menginap
27 27.Tidurlah
28 28.Berhenti Bicara
29 29.Aku Tidak bercanda
30 30.Diam Kau!
31 31.Tiket Bulan Madu
32 32.Suami Ku
33 33.Jangan Di Sini
34 34.Pekerjaan ku
35 35.Kau Mengerikan
36 36.Datang Bulan
37 37.Potong Saja
38 38.Sudah Gila
39 39.Sudah Sayang
40 40. Mata Mu
41 41. Jangan Khianati
42 42.Hamil
43 43.Aku Hamil
44 44.Sok Tahu
45 45.Lebih Baik Jujur
46 46.Ada Apa?
47 47.Dasar Bajingan Kecil
48 48.Masalah Baru
49 49.Tidak Jadi
50 50.Masalah Baru
51 51.Aku Lupa
52 52.Dia Anak Mu
53 53.Cepat Katakan
54 54.Bertemu Devan
55 55.Aku Benci
56 56.Aku Ingin Pulang
57 57.Kau Sahabatnya
58 58. Apa Ini?
59 59.Maafkan Aku
60 60. Merestui Kalian
61 61.Mau Tapi Malu
62 62.Perut Mu Bergerak
63 63.Kembali Di Culik
64 64.Tolong Aku
65 65. Buang Dia
66 66.Cleo dan Jeff
67 67.Segera Melahirkan
68 68.Melahirkan
69 69.Tidak Juga
70 70.Aku Bisa Gila
71 71.Kalau Di Hotel
72 72. Tidak Sopan
73 73.Sakit
74 74.Tamat
75 75.Visual
Episodes

Updated 75 Episodes

1
01.Linnie
2
02.Mimpi
3
03.Buka Tutup
4
04.Gavin bertemu
5
05.Berhenti
6
06.Melirik Linnie
7
07.Gavin Kesal
8
08.Linnie Kesal
9
09.Gavin Cemburu
10
10.Irene
11
11.Permintaan Antonio
12
12.Menikah Dengan Ku
13
13.Calon Istri
14
14.Tangkap Dia
15
15.Menginap
16
16.Ada Apa?
17
17.Menikah
18
18.Terimakasih
19
19.Pergi...!
20
20.Jaga Mata Mu
21
21.Aku Minta Maaf
22
22.Malam
23
23.Rambut
24
24.Turunkan Aku
25
25.Akting Elyn
26
26.Menginap
27
27.Tidurlah
28
28.Berhenti Bicara
29
29.Aku Tidak bercanda
30
30.Diam Kau!
31
31.Tiket Bulan Madu
32
32.Suami Ku
33
33.Jangan Di Sini
34
34.Pekerjaan ku
35
35.Kau Mengerikan
36
36.Datang Bulan
37
37.Potong Saja
38
38.Sudah Gila
39
39.Sudah Sayang
40
40. Mata Mu
41
41. Jangan Khianati
42
42.Hamil
43
43.Aku Hamil
44
44.Sok Tahu
45
45.Lebih Baik Jujur
46
46.Ada Apa?
47
47.Dasar Bajingan Kecil
48
48.Masalah Baru
49
49.Tidak Jadi
50
50.Masalah Baru
51
51.Aku Lupa
52
52.Dia Anak Mu
53
53.Cepat Katakan
54
54.Bertemu Devan
55
55.Aku Benci
56
56.Aku Ingin Pulang
57
57.Kau Sahabatnya
58
58. Apa Ini?
59
59.Maafkan Aku
60
60. Merestui Kalian
61
61.Mau Tapi Malu
62
62.Perut Mu Bergerak
63
63.Kembali Di Culik
64
64.Tolong Aku
65
65. Buang Dia
66
66.Cleo dan Jeff
67
67.Segera Melahirkan
68
68.Melahirkan
69
69.Tidak Juga
70
70.Aku Bisa Gila
71
71.Kalau Di Hotel
72
72. Tidak Sopan
73
73.Sakit
74
74.Tamat
75
75.Visual

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!