13.Calon Istri

Gadis itu tampak malu-malu bahkan gugup ketika Gavin mengajak nya makan malam di rumah utama. Tidak masalah bagi Antonio jika Gavin menikah dengan orang kaya atau miskin yang penting anak nya itu mau menikah. Rasanya,makanan yang masuk melewati kerongkongan gadis itu hambar terasa.

"Kak,...kenapa mau menikah dengan kak Gavin?" tanya Elyandra adik Gavin yang biasa di panggil Elyn itu.

Linnie langsung melirik ke arah Gavin, gadis itu tahu pertanyaan Elyn tertuju ke arah mana. "Bicara yang sopan. Dia calon kakak ipar mu." Antonio memarahi anak bungsu nya itu.

"Uang saku mu, kakak potong!" perkataan Gavin membuat Elyn langsung memancungkan bibir nya.

"Bercanda saja tidak boleh!" protes gadis itu. "Kak Linnie,...jangan mau menikah dengan buaya seperti kakak ku ini...!" kata Elyn sebelum gadis itu berlari meninggalkan meja makan menghindari amukan kakak nya.

Linnie hanya bisa tertawa garing, gadis ini juga bingung ingin bersikap seperti apa. "Jangan dengarkan adik ku. Dia memang seperti itu." Gavin merasa jika harga diri nya benar-benar jatuh di buat adik nya sendiri.

"Jadi, kapan rencana kalian akan menikah?'' tanya Antonio serius membuat Linnie langsung tersedak makanannya.

Gavin, pria yang semula sangat tidak peduli dengan yang nama nya perempuan kali ini terlihat khawatir juga panik. Antonio di buat syok oleh sikap perhatian Gavin yang mengambilkan air minum untuk Linnie bahkan terus berkata hati-hati pada Linnie.

Melihat hal ini, Antonio tersenyum penuh kelicikan. Pria paruh baya itu langsung mendapatkan ide untuk pernikahan anak nya.

"Maaf tuan.....!" ucap Linnie merasa tidak enak hati setelah situasi kembali normal.

"Tidak apa-apa. Maaf jika pertanyaan ku sangat mengejutkan mu." kata Antonio terlihat santai.

"Secepatnya kami akan menikah. Tapi, kami menikah sesuai dengan kesepakatan kami dan bukan aturan dari Daddy." kata Gavin bicara serius.

"Terserah kau. Yang penting kau menikah dan memilik anak itu sudah cukup untuk Daddy." lagi-lagi, ucapan Antonio membuat Linnie ingin ******* Gavin.

Selesai makan malam dan berbincang sedikit, Gavin mengantar Linnie pulang kerumah nya. Gavin tidak mampir, dan langsung pulang ke rumah utama karena papah nya sudah menunggu sejak tadi.

"Kau menyukai gadis itu bukan?" tebak Antonio. "Kau bayar barapa sehingga dia mau menikah dengan mu?"

"Tapi dia tidak menyukai ku...!" seru Edwin membuat Antonio tertawa.

"Kenapa? apa karena dia tahu kau suka masuk lubang sana lubang sini?" Antonio bertanya sambil mengejek kelakuan bejat anak nya. "Entah kau ini keturunan siapa Daddy pun tidak tahu. Jika Mommy masih hidup, dia akan gantung diri melihat kelakuan nakal mu ini."

"Berhenti mengejek ku...!" kata Gavin kesal. "Aku akan membuat Linnie jatuh cinta pada ku." ujar Gavin yakin.

"Daddy akan membantu mu....!" seru Antonio membuat Gavin senang. Jika Antonio sudah turun tangan, maka Gavin tidak akan kesulitan untuk mengambil hati Linnie.

Malam berganti pagi, seperti biasa Linnie akan berangkat kerja menggunakan bus. Namun, gadis itu terlambat hingga membuat nya harus ketinggalan bus. Linnie berlari, mengejar bus yang sudah melaju di depan nya. Namun tiba-tiba, seseorang menyerempet gadis itu hingga membuat nya jatuh terpental.

Orang yang ada di dalam mobil, tertawa puas melihat kemalangan yang menimpa Linnie. Linnie yang sudah tidak sadarkan diri langsung di bawa ke rumah sakit.

Di kantor, Gavin terus melihat ke arah jam yang melingkar di tangan nya. Lelaki itu cukup gelisah, karena sampai sekarang Linnie belum juga datang. "Apa Linnie menghubungi mu?" tanya Gavin uringan.

"Tidak ada....!" seru Jeff tiba-tiba ponsel lelaki itu berbunyi. Benar, itu adalah telpon dari rumah sakit. Berhubung Linnie dan Jeff selalu kontek masalah pekerjaan, jadi riwayat panggilan keluar nya lebih banyak nama pria itu dari pada nama Gavin. Jeff menelan ludah nya kasar, menoleh ke arah Gavin yang sejak tadi menatap nya dengan penuh rasa curiga.

"Katakan, ada apa?" tanya Gavin dengan sorot mata tajam nya.

"Calon istri mu kecelakaan." Jawab Jeff dengan wajah ketakutan. Gavin langsung mencengkram kerah kemeja Jeff.

"Jangan bercanda, jika kau main-main dengan ucapan mu. Maka aku akan membenamkan masa depan mu detik ini juga!" Gavin berkata dengan penuh penekana.

"Aku serius,....!" ujar Jeff dengan suara tercekik.

Tak menunggu lama lagi, Gavin langsung pergi dan di susul oleh Jeff. Langkah lebar pria itu, bahkan tidak menghiraukan sapaan karyawan yang berpapasan dengan nya.

Setengah berlari, Gavin menuju ruang rawat Linnie. Pria itu, bisa bernafas lega ketika melihat gadis itu sudah di tangai dengan benar. "Kenapa kau bisa seperti ini?" tanya Gavin khawatir bahkan pria itu menggenggam tangan Linnie tanpa sadar.

"Aku tidak tahu. Seseorang menabrak ku kemudian pergi begitu saja." kata Linnie.

"Brengsek....!" umpat Gavin. "Jeff,...cari pelaku nya dan hukum dia...!" perintah Gavin langsung di laksanakan oleh Jeff. "Apa yang sakit? cepat katakan. Aku tidak ingin melihat nu tergolek seperti mayat hidup ini." kata Gavin membuat Linnie garam.

"lepaskan tangan ku....!" Pinta Linnie kesal.

Gavin sontak menoleh ke arah tangan nya lalu berkata, "Maafkan aku..."

Untung saja hanya pergelangan tangan dan kaki Linnie yang terkilir dan ada sedikit luka. Namun tetap saja hal itu membuat Gavin khawatir. "Jangan pergi bekerja sebelum kau sembuh." ujar Gavin.

"Aku tidak ingin makan gaji buta." sahut Linnie.

"Bisakah kau menurut dengan omongan calon suami mu ini?" tanya Gavin dengan bangga nya.

"Jangan lupa, jika pernikahan kita adalah sebuah kesepakatan." kata Linnie membuat Gavin terdiam. Ekspresi wajah pria itu langsung berubah murung.

"Jika kau tidak menganggap aku calon suami mu, makan turuti saja perkataan bos mu ini." ujar pria itu tidak mau kalah. "Istirahat lah, aku akan menjaga mu." kata Gavin.

"Kau pasti sibuk, kenapa tidak pergi bekerja?" tanya gadis itu.

"Aku hanya ingin menjaga calon istri ku, apa itu salah?" tanya Gavin balik.

Linnie terdiam, sebenarnya gadis itu ingin menyahut ucapan Gavin namun ketika melihat wajah serius dan tulus pria itu, hati Linnie seolah berkata diam saja.

"Jika kau butuh sesuatu, bilang saja. Apa kau sudah makan?" tanya Gavin seolah pria itu sibuk sendiri.

"Aku sudah sarapan tadi..." jawab Linnie.

"Melihat wajah menyedihkan mu ini, seperti kau butuh makanan enak." kata Gavin kemudian pria itu mengeluarkan ponsel nya lalu menghubungi seseorang untuk mengirim makanan ke rumah sakit.

"Kenapa kau serepot ini Gavin?" tanya Linnie tiba-tiba meresa tidak enak hati.

"Simpan saja pertanyaan mu itu, akan aku jawab jika sudah tiba waktunya nanti." ujar Gavin membuat Linnie bingung. Gadis itu kemudian hanya diam, saling pandang dengan pria yang sekarang sedang menjaga nya ini.

Terpopuler

Comments

A.0122

A.0122

pasti si irene pelakunya karna secara dia terobsesi pada gavin

2022-03-17

1

Bzaa

Bzaa

irene nyari gara2 nih

2022-02-09

0

Srinthil Kantil

Srinthil Kantil

dasar lampir bikin masalah sama Gaviin

2021-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 01.Linnie
2 02.Mimpi
3 03.Buka Tutup
4 04.Gavin bertemu
5 05.Berhenti
6 06.Melirik Linnie
7 07.Gavin Kesal
8 08.Linnie Kesal
9 09.Gavin Cemburu
10 10.Irene
11 11.Permintaan Antonio
12 12.Menikah Dengan Ku
13 13.Calon Istri
14 14.Tangkap Dia
15 15.Menginap
16 16.Ada Apa?
17 17.Menikah
18 18.Terimakasih
19 19.Pergi...!
20 20.Jaga Mata Mu
21 21.Aku Minta Maaf
22 22.Malam
23 23.Rambut
24 24.Turunkan Aku
25 25.Akting Elyn
26 26.Menginap
27 27.Tidurlah
28 28.Berhenti Bicara
29 29.Aku Tidak bercanda
30 30.Diam Kau!
31 31.Tiket Bulan Madu
32 32.Suami Ku
33 33.Jangan Di Sini
34 34.Pekerjaan ku
35 35.Kau Mengerikan
36 36.Datang Bulan
37 37.Potong Saja
38 38.Sudah Gila
39 39.Sudah Sayang
40 40. Mata Mu
41 41. Jangan Khianati
42 42.Hamil
43 43.Aku Hamil
44 44.Sok Tahu
45 45.Lebih Baik Jujur
46 46.Ada Apa?
47 47.Dasar Bajingan Kecil
48 48.Masalah Baru
49 49.Tidak Jadi
50 50.Masalah Baru
51 51.Aku Lupa
52 52.Dia Anak Mu
53 53.Cepat Katakan
54 54.Bertemu Devan
55 55.Aku Benci
56 56.Aku Ingin Pulang
57 57.Kau Sahabatnya
58 58. Apa Ini?
59 59.Maafkan Aku
60 60. Merestui Kalian
61 61.Mau Tapi Malu
62 62.Perut Mu Bergerak
63 63.Kembali Di Culik
64 64.Tolong Aku
65 65. Buang Dia
66 66.Cleo dan Jeff
67 67.Segera Melahirkan
68 68.Melahirkan
69 69.Tidak Juga
70 70.Aku Bisa Gila
71 71.Kalau Di Hotel
72 72. Tidak Sopan
73 73.Sakit
74 74.Tamat
75 75.Visual
Episodes

Updated 75 Episodes

1
01.Linnie
2
02.Mimpi
3
03.Buka Tutup
4
04.Gavin bertemu
5
05.Berhenti
6
06.Melirik Linnie
7
07.Gavin Kesal
8
08.Linnie Kesal
9
09.Gavin Cemburu
10
10.Irene
11
11.Permintaan Antonio
12
12.Menikah Dengan Ku
13
13.Calon Istri
14
14.Tangkap Dia
15
15.Menginap
16
16.Ada Apa?
17
17.Menikah
18
18.Terimakasih
19
19.Pergi...!
20
20.Jaga Mata Mu
21
21.Aku Minta Maaf
22
22.Malam
23
23.Rambut
24
24.Turunkan Aku
25
25.Akting Elyn
26
26.Menginap
27
27.Tidurlah
28
28.Berhenti Bicara
29
29.Aku Tidak bercanda
30
30.Diam Kau!
31
31.Tiket Bulan Madu
32
32.Suami Ku
33
33.Jangan Di Sini
34
34.Pekerjaan ku
35
35.Kau Mengerikan
36
36.Datang Bulan
37
37.Potong Saja
38
38.Sudah Gila
39
39.Sudah Sayang
40
40. Mata Mu
41
41. Jangan Khianati
42
42.Hamil
43
43.Aku Hamil
44
44.Sok Tahu
45
45.Lebih Baik Jujur
46
46.Ada Apa?
47
47.Dasar Bajingan Kecil
48
48.Masalah Baru
49
49.Tidak Jadi
50
50.Masalah Baru
51
51.Aku Lupa
52
52.Dia Anak Mu
53
53.Cepat Katakan
54
54.Bertemu Devan
55
55.Aku Benci
56
56.Aku Ingin Pulang
57
57.Kau Sahabatnya
58
58. Apa Ini?
59
59.Maafkan Aku
60
60. Merestui Kalian
61
61.Mau Tapi Malu
62
62.Perut Mu Bergerak
63
63.Kembali Di Culik
64
64.Tolong Aku
65
65. Buang Dia
66
66.Cleo dan Jeff
67
67.Segera Melahirkan
68
68.Melahirkan
69
69.Tidak Juga
70
70.Aku Bisa Gila
71
71.Kalau Di Hotel
72
72. Tidak Sopan
73
73.Sakit
74
74.Tamat
75
75.Visual

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!