04.Gavin bertemu

"Ada apa dengan mu? sejak kemarin kau terus saja uring-uringan!" tanya Jeff sambil menyodorkan minuman kaleng pada Gavin. Hari ini adalah akhir pekan, jika sabtu dan minggu Gavin meliburkan semua karyawan nya.

"Tadi malam aku tidak sampai selesai. Nafsu hilang ketika bayangan gadis itu muncul." kata Gavin memberitahu.

"Gadis mana yang kau maksud? apakah gadis itu telah mencuri hati seorang Casanova ini?" Jeff bertanya dengan mencibir lelaki itu.

"Malam ini, cari kan aku satu saja. Aku ingin memastikan, jika perempuan ke empat malam ini tidak bisa memuaskan ku, berarti gadis itu harus bertanggung jawab." Gavin berkata dengan putus asa.

"Baiklah, aku akan membantu mu. Aku penasaran dengan perempuan yang sudah mencuri hati mu ini." ujar Jeff lalu meneguk minuman kaleng nya. Jika akhir pekan seperti ini Gavin akan berada di apartemen nya, menikmati indahnya pemandangan kota dari atas balkon kamar nya sambil mengkhayal nikmat nya bercinta.

Benar saja, tak butuh waktu lama bagi Jeff untuk mencarikan gadis yang masih bersegel untuk Gavin. Mungkin saja gadis ini masih lugu, namun bukan Gavin nama nya jika tidak bisa memulai permainan yang lebih panas. Gadis itu terus mendes*h menikmati setiap permainan yang di berikan oleh Gavin.

Suara rintihan menggema di setiap sudut ruangan padahal Gavin sendiri belum memasukan rudal nya ke dalam sarang nya. Pada saat hasrat Gavin telah memuncak, pria itu hendak menuntaskan nafsu nya namun lagi-lagi bayangan Linnie muncul begitu saja.

Gavin mengumpat, apa yang sudah tegang sejak tadi kini layu terkulai. Gavin pasrah, pria itu memberi perintah untuk perempuan itu mengenakan pakaian nya dan tidak lupa memberi nya cek. Gadis itu keluar dari dalam kamar, Jeff yang melihat hal itu langsung mengerutkan kening nya dalam.

"Gagal lagi?" tanya nya ketika melihat Gavin baru saja keluar dari dalam kamar.

"Kita ke bar!" ujar Gavin dengan cepat Jeff mengikut di belakang pria itu.

Hiruk pikuk suara musik menambah jengkel Gavin. Baru sekarang pria itu gagal dalam menaklukkan wanita. Malam ini sangat ramai, Gavin tersenyum puas dengan pengunjung bar nya. Namun,tiba-tiba pandangan mata nya tertuju pada gadis yang selama ini telah mengganggu pikiran nya.

Mata elang itu terus mengikuti gerak gerik apa yang di lakukan oleh Linnie. Tanpa sadar bibir Gavin menampakan seulas senyum. Jeff yang menyadari hal itu langsung mengikuti arah ekor mata Gavin yang memandang seorang gadis yang sibul melayani para pengunjung.

Linnie, gadis itu di tarik oleh seorang pria yang sudah berumur sekitar empat puluhan. Pria itu dengan lancang memegang Linnie tanpa izin. Linnie menepis setiap sentuhan oleh pria yang setengah sadar itu.

"Jangan sok suci kau gadis jelek...!" pria itu berkata kasar pada Linnie.

"Aku hanya bekerja, jangan ganggu aku." Linnie protes keras kemudian menepis kembali tangan pria itu yang hendak menyentuh buah dada nya. Pria itu geram dan naik pitam, tangan gempalnya mengayun di udara hendak menyentuh wajah Linnie namun dengan cepat seseorang menangkap tangan pria itu.

"Siapa kau? kenapa kau berani mengganggu kesenangan ku?" tanya nya tidak terima.

Gavin mencengkram leher pria itu hingga membuat musik yang sejak tadi menggema kini berhenti bersuara. "Siapa pun aku, jangan pernah menyentuh gadis ini...!" ujar Gavin dengan tatapan tajam. Gavin kemudian melepaskan cengkraman tangan nya hingga membuat nafas pria itu tersengal-sengal.

"Kenapa kalian diam saja, hajar pria brengsek ini...!" perintah pria itu kepada anak buah nya. Belum sempat anak buah nya maju, anak buah Gavin yang berpakaian serba hitam langsung menghadang anak buah pria itu hingga membuat nyali nya menciut.

"Usir mereka....!" perintah Gavin. "Ingat wajah mereka dengan baik, jangan sampai orang ini menginjakkan kaki di semua bar dan club yang ada di kota ini." sekali lagi, Gavin memberi perintah kepada anak buah nya hingga membuat pria itu ketakutan.

Setelah suasana tenang, madam Eli yang batu saja datang langsung meminta maaf kepada Gavin. "Apa dia karyawan baru?" tanya Gavin pada madam Eli.

"Iya tuan, baru beberapa hari bekerja." jawab madam Eli sambil menutupi rasa takut nya.

Gavin memandang dengan tajam ke arah Linnie hingga membuat wajah gadis itu terus menunduk dan takut untuk membalas tatapan Gavin. "Siapa nama mu?" tanya Gavin.

"Cepat jawab...!" perintah madam Eli sambil mencolek tangan Linnie.

Dengan memberanikan diri Linnie mengakat wajah nya lalu memperkenalkan diri. "Nama saya Linnie...!"

Gavin tersenyum samar, pria itu kemudian mempersilahkan Linnie untuk bekerja kembali. "Jeff, cari tahu latar belakang Linnie..." perintah Gavin lalu menegak cairan yang berwarna merah itu.

"Seperti nya kau sangat tertarik dengan gadis itu...!" gumam Jeff.

"Ya,...perintahkan dua orang untuk mengawasi nya. Aku yakin tua bangka itu akan membalas dendam pada Linnie." kata Gavin.

Jeff langsung paham apa yang di maksud oleh Gavin. Sambil duduk santai, Gavin terus memperhatikan Linnie yang berkerja dengan cekatan. Bahkan Gavin sangat kagum pada Linnie ketika gadis itu selalu menolak dengan sopan ajakan orang untuk bermain dengan nya bahkan mencolek diri nya.

"Seperti nya dia gadis baik-baik..." ujat Jeff yang ikut memperhatikan.

"Jika dia gadis baik, kenapa dia bekerja di tempat seperti ini?" Gavin menyahut ucapan Jeff.

"Bisa jadi karena faktor ekonomi atau faktor lainnya. Kita kan tidak pernah tahu kesusahan seseorang jika kita tidak melihat sendiri dengan mata kita sendiri." Jeff berkata dengan bijak. Gavin membenarkan ucapan Jeff.

Gavin yang sejak tadi memperhatikan Linnie yang bekerja terus menerus langsung memberi perintah kepada madam Eli untuk menyuruh Linnie pulang lebih awal. Bahkan atas perintah Gavin, pria itu mengatakan pada madam Eli agar Linnie pulang di jam sembilan lewat saja.

Di dunia malam, pulang jam segitu mungkin akan di tertawakan oleh nyamuk. Tapi, entah kenapa hati Gavin mengatakan jika diri nya harus melindungi gadis itu.

Perkiraan Gavin memang tidak pernah meleset, ketika Linnie pulang gadis itu langsung di hadang oleh pria yang ada di bar tadi. Gadis itu mulai ketakutan, sekujur tubunya bergetar. Namun, pada saat pria itu hendak menyentuh Linnie, dua orang pesuruh Gavin langsung menghajar pria itu hingga babak belur.

"Terimakasih tuan...terimakasih sudah membantu saya." Linnie mengatakan dengan wajah pucat.

"Sama-sama nona. Sebaiknya nona cepat pulang. Jika nona terluka, pekerjaan kami menjadi taruhan nya." pria itu berkata dengan penuh harap. Linnie bingung dengan pernyataan pria itu, apakah ada seseorang yang sengaja menolong nya. Tak mau ambil pusing, Linnie kembali melajukan kayuh sepeda nya.

Terpopuler

Comments

JR Rhna

JR Rhna

mudah sekali mencari perawan ya thor

2023-07-30

0

A.0122

A.0122

casanova yg bnr² pemilih ini mah dna udh brpa perawan yg dijebolnya ya

2022-03-17

0

Bzaa

Bzaa

semangat 😘

2022-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 01.Linnie
2 02.Mimpi
3 03.Buka Tutup
4 04.Gavin bertemu
5 05.Berhenti
6 06.Melirik Linnie
7 07.Gavin Kesal
8 08.Linnie Kesal
9 09.Gavin Cemburu
10 10.Irene
11 11.Permintaan Antonio
12 12.Menikah Dengan Ku
13 13.Calon Istri
14 14.Tangkap Dia
15 15.Menginap
16 16.Ada Apa?
17 17.Menikah
18 18.Terimakasih
19 19.Pergi...!
20 20.Jaga Mata Mu
21 21.Aku Minta Maaf
22 22.Malam
23 23.Rambut
24 24.Turunkan Aku
25 25.Akting Elyn
26 26.Menginap
27 27.Tidurlah
28 28.Berhenti Bicara
29 29.Aku Tidak bercanda
30 30.Diam Kau!
31 31.Tiket Bulan Madu
32 32.Suami Ku
33 33.Jangan Di Sini
34 34.Pekerjaan ku
35 35.Kau Mengerikan
36 36.Datang Bulan
37 37.Potong Saja
38 38.Sudah Gila
39 39.Sudah Sayang
40 40. Mata Mu
41 41. Jangan Khianati
42 42.Hamil
43 43.Aku Hamil
44 44.Sok Tahu
45 45.Lebih Baik Jujur
46 46.Ada Apa?
47 47.Dasar Bajingan Kecil
48 48.Masalah Baru
49 49.Tidak Jadi
50 50.Masalah Baru
51 51.Aku Lupa
52 52.Dia Anak Mu
53 53.Cepat Katakan
54 54.Bertemu Devan
55 55.Aku Benci
56 56.Aku Ingin Pulang
57 57.Kau Sahabatnya
58 58. Apa Ini?
59 59.Maafkan Aku
60 60. Merestui Kalian
61 61.Mau Tapi Malu
62 62.Perut Mu Bergerak
63 63.Kembali Di Culik
64 64.Tolong Aku
65 65. Buang Dia
66 66.Cleo dan Jeff
67 67.Segera Melahirkan
68 68.Melahirkan
69 69.Tidak Juga
70 70.Aku Bisa Gila
71 71.Kalau Di Hotel
72 72. Tidak Sopan
73 73.Sakit
74 74.Tamat
75 75.Visual
Episodes

Updated 75 Episodes

1
01.Linnie
2
02.Mimpi
3
03.Buka Tutup
4
04.Gavin bertemu
5
05.Berhenti
6
06.Melirik Linnie
7
07.Gavin Kesal
8
08.Linnie Kesal
9
09.Gavin Cemburu
10
10.Irene
11
11.Permintaan Antonio
12
12.Menikah Dengan Ku
13
13.Calon Istri
14
14.Tangkap Dia
15
15.Menginap
16
16.Ada Apa?
17
17.Menikah
18
18.Terimakasih
19
19.Pergi...!
20
20.Jaga Mata Mu
21
21.Aku Minta Maaf
22
22.Malam
23
23.Rambut
24
24.Turunkan Aku
25
25.Akting Elyn
26
26.Menginap
27
27.Tidurlah
28
28.Berhenti Bicara
29
29.Aku Tidak bercanda
30
30.Diam Kau!
31
31.Tiket Bulan Madu
32
32.Suami Ku
33
33.Jangan Di Sini
34
34.Pekerjaan ku
35
35.Kau Mengerikan
36
36.Datang Bulan
37
37.Potong Saja
38
38.Sudah Gila
39
39.Sudah Sayang
40
40. Mata Mu
41
41. Jangan Khianati
42
42.Hamil
43
43.Aku Hamil
44
44.Sok Tahu
45
45.Lebih Baik Jujur
46
46.Ada Apa?
47
47.Dasar Bajingan Kecil
48
48.Masalah Baru
49
49.Tidak Jadi
50
50.Masalah Baru
51
51.Aku Lupa
52
52.Dia Anak Mu
53
53.Cepat Katakan
54
54.Bertemu Devan
55
55.Aku Benci
56
56.Aku Ingin Pulang
57
57.Kau Sahabatnya
58
58. Apa Ini?
59
59.Maafkan Aku
60
60. Merestui Kalian
61
61.Mau Tapi Malu
62
62.Perut Mu Bergerak
63
63.Kembali Di Culik
64
64.Tolong Aku
65
65. Buang Dia
66
66.Cleo dan Jeff
67
67.Segera Melahirkan
68
68.Melahirkan
69
69.Tidak Juga
70
70.Aku Bisa Gila
71
71.Kalau Di Hotel
72
72. Tidak Sopan
73
73.Sakit
74
74.Tamat
75
75.Visual

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!