Di mulai lah hari-hari Linnie yang sangat menyebalkan. Hampir setiap hari Gavin akan datang makan siang di restoran itu. Bahkan Gavin tidak mau di layani oleh pelayan lain selain Linnie hingga membuat gadis itu sangat kesal. Hari ini, adalah hari yang paling di tunggu untuk Linnie sepanjang hidup nya.
Gadis itu akan wisuda hari ini dan sudah tentu Linnie akan izin untuk tidak bekerja. Gavin, pria itu keluar dari mobil nya dengan penuh semangat, pria itu masuk ke dalam restoran bersama Jeff dan langsung meminta seorang pelayan untuk memanggil Linnie.
"Mohon maaf tuan, hari ini Linnie tidak masuk bekerja jadi saya yang akan mengganti kan nya." kata pelayan pria itu dengan sopan.
"Tidak masuk bekerja? ke mana dia?" tanya Gavin penasaran.
"Hari ini Linnie ada wisuda. Jadi, dia izin!" jawab pelayan itu.
"Batalkan pesanan nya!" seru Gavin kemudian pria itu bangkit dari duduk nya.
"Mau kemana? kita belum makan siang!" Jeff bertanya dengan wajah lesu nya.
"Jeff, belikan aku bunga dan sedikit hadiah. Kirimkan pada gadis itu sekarang juga!" perintah Gavin membuat Jeff kesal karena hanya demi Linnie mereka akan melewatkan makan siang.
Linnie, gadis yang tengah berbahagia itu tengah asyik mengambil gambar bersama Cleo dan teman-teman nya yang lain. Cukuplah nagi Linnie untuk membuang kesedihan nya karena gadis itu wisuda tanpa di dampingi siapa pun.
"Dengan nona Linnie,..." suara pria muda menyebut nama nya.
"Ya, saya sendiri." kata Linnie terlihat bingung.
"Ini ada kiriman bunga dan beberapa hadiah." ujar pria itu semakin membuat Linnie kebingungan.
"Dari siapa?" tanya nya penasaran.
"Maaf nona, saya tidak tahu. Silahkan tanda tangan disini." jawab petugas kurir tersebut. Mau tidak mau Linnie menandatangani paket tersebut.
"Wuuuahh,...kau memiliki penggemar kenapa tidak memberitahu ku?" tanya Cleo penasaran.
"Aku juga tidak tahu!" seru Linnie sambil mencari nama pengirim di paket tersebut. Namun tetap saja gadis itu tidak menemukan nya. Gavin yang melihat Linnie dari kejauhan hanya bisa tersenyum puas dan bangga.
"Tidak usah pedulikan, lebih baik kita sekarang merayakan hari kelulusan kita dengan makan di restoran berbintang lagi. Bagaimana, aku yang traktir?" ujar Cleo penuh semangat. "Lagian, hari ini adalah hari terakhir kebersamaan kita dan besok aku harus pergi...!" kata nya sedih.
"Aaa....jangan sedih Cleo, aku jadi ikut sedih." sahut Linnie kamudian ke dua gadis itu pergi.
Gavin tidak mengikuti mereka karena sejak tadi Jeff terus merengek seperti bayi yang meminta makan. Di sini lah Linnie dan Cleo sekarang, di restoran mewah dengan segala menu yang di pesan gadis itu dengan sesuka hati.
"Bukan kah kau Linnie,...? karyawan ku?" suara berat seorang pria itu mengejutkan Linnie.
"Owh,...Selamat siang pak Devan!" sapa Linnie sambil berdiri.
"Selamat atas wisuda mu Linnie." Devan memberikan ucapan selamat.
"Terimakasih pak,...!"
"Kalian hanya berdua? hmmm,...apa boleh aku ikut bergabung?" tanya Devan membuat Linnie dan Cleo saling pandang. "Jika tidak boleh tidak apa-apa!" seru Devan langsung di sanggah oleh Linnie.
Pria itu kemudian duduk di depan mereka, "Bapak sendirian?" tanya Linnie memberanikan diri.
"Ya,...kebetulan lewat perut ku lapar!" jawab pria itu. "Pesan lebih banyak makanan, aku akan mentraktir kalian sebagai ucapan selamat atas kelulusan kalian." kata Devan membuat Linnie dan Cleo merasa tidak enak hati. "Sudahlah, santai saja."
Linnie dan Cleo hanya mengangguk, "Bapak ini aneh, punya restoran tapi makan di restoran lain." ujar Linnie di iringi tawa renyah.
Saat sedang asyik makan sambil mengobrol, tiba-tiba Gavin menyapa mereka. Wajah Gavin langsung masam ketika melihat Linnie duduk saling berhadapan dengan Devan.
"Makan siang ya,...?" ujar Gavin membuat wajah Linnie kesal.
"Owh,...Gavin apa kabar?" sapa Devan.
"Boleh kami ikut bergabung?" tanya Gavin tanpa membalas sapaa Devan.
"Owh,...silahkan. Biar perayaan ini semakin ramai orang!" seru Devan.
Ke dua gadis itu hanya diam nampak acuh, Linnie tak sekali pun menoleh ke arah Gavin meski pria itu terus memandang ke arah nya.
"Wah,...seperti nona Linnie ini seperti sedang bahagia sekarang." ujar Gavin membuat Linnie menarik nafas dalam.
"Ya,...tadi aku bahagia tapi sekarang tidak!" jawab Linnie ketus.
"Kenapa?" tanya Devan bingung.
"Tidak apa-apa!" seru Linnie datar.
Cleo dan Jeff saling lirik, nampak nya ke dua manusia itu sedang berada di mode ingin berkenalan tapi malu.
"Wah,.. hadiah siapa ini? seperti hadiah mahal!" Gavin pura-pura kagum pada saat melihat buket bunga dan beberapa paper bag yang ada di samping Linnie.
"Aku tidak tahu. Ada orang gila yang mengirim hadiah pada ku. Jika kau mau, ambil saja!" kata Linnie membuat ekspresi Gavin dan Jeff berubah aneh.
"Kenapa kau tidak tahu pengiri nya? apa kau memiliki seseorang yang sedang dekat dengan mu?" tanya Devan langsung membuat ke dua mata Gavin melotot.
"Tidak ada pak!" ujar Linnie berkata jujur.
"Mungkin ini dari pengagum Linnie pak!" Cleo menimpali.
"Aku sangat tidak suka dengan laki-laki pengecut seperti ini!" seru Linnie membuat telinga Gavin langsung panas.
"Linnie,...nanti kau pulang bersama ku saja. Sebagai bos yang baik aku akan memberi mu hadiah." kata Devan membuat ekspresi wajah Gavin semakin memerah menahan emosi.
"Tapi pak,....?" Linnie berusaha menolak tapi Cleo menyakinkan gadis itu.
Tenggorokan Gavin seakan serat kala memasukan makanan nya. Jeff hanya diam karena pria itu tahu apa yang sedang di rasakan oleh bos nya. Benar saja, selesai acara makan Linnie dan Devan langsung pergi sedangkan Cleo pulang seorang diri. Gavin terus mengumpat sepanjang perjalanan.
"Sepertinya kau akan bersaing dengan tuan muda Devan itu...!" Jeff mengompori Gavin.
"Sialan,...jika dengan Devan, Linnie selalu tersenyum. Tapi jika dengan ku, gadis itu sangat dingin bahkan acuh!" Gavin kesal sekarang.
"Ku rasa, Linnie bisa membedakan mana laki-laki baik dan mana laki-laki kotor seperti mu!" Jeff memancing emosi Gavin.
"Tarik dia agar bekerja di perusahaan ku. Jangan buat Linnie tahu terlebih dahulu jika itu adalah perusahaan ku. Aku akan mendapatkan gadis itu...!" perintah Gavin adalah tugas yang paling berat untuk Jeff.
"Bagaimana jika Devan menarik Linnie bekerja di perusahaan nya?" tanya Jeff dengan sengaja agar Gavin semakin kebakaran jenggot. "Secara,...ku lihat mereka sangat akrab!" seru Jeff.
"Aku tidak mau tahu! jika kau tidak bisa melakukan pekerjaan mu, sebaiknya kau segera urus surat pengunduran diri mu!" ancam Gavin membuat Jeff langsung menelan ludah nya kasar. Hanya karena seorang gadis Gavin bersikap seperti orang gila sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Arik Kristinawati
linnie tu g da trmksih2nya pdhal kan prnah dtolong dr bjingan2 yg mgganggu...
2022-10-16
0
A.0122
kesal² dah si jeff karna ulah bosnya main perintah seenak jidat
2022-03-17
0
helga
kebakaran jenggot nie gavin 😂
2021-11-14
0