10.Irene

Pagi hari, ketika Linnie baru saja masuk ke dalam ruangan Gavin untuk memulai semua pekerjaannya. Irene masuk, gadis itu terus memandang Linnie dengan pandangan menjijikan. Gadis yang dua tahun lebih tua dari Linnie itu, sangat tidak menyukai Linnie sebab Gavin pilih kasih pada nya.

"Aku heran dengan Gavin, apa yang di lihat nya dari diri mu? kenapa dia tertarik pada mu?" tanya Irene bersungut-sungut.

"Jika tidak ada pekerjaan, tolong jangan ganggu aku." kata Linnie acuh.

Irene, mengepalkan ke dua tangan nya geram. Bocah ingusan ini berani melawan nya. "Kau pikir kau cantik? ku peringati ya, jangan coba-coba merayu Gavin jika tidak ingin membuat masalah dengan ku!" ancam Irene, mata gadis itu nyaris keluar menahan emosi.

"Sepertinya kau sangat tertarik dengan Gavin, apa kau sudah tidur dengan bos mu itu? jika iya, sudah tentu kau tidak memiliki harga diri." kali ini, Linnie dengan berani nya mengatakan hal yang pedas. Irene, langsung salah tingkah, gadis itu memicingkan ke dua mata nya hendak menampar wajah Linnie namun Gavin dan Jeff keburu masuk dan melihat tangan yang melayang di udara itu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Gavin dengan suara tinggi nya.

"P-pak,...ini,...!" gadis itu gugup.

"Dia bilang saya harus menjauh bapak jika saya tidak, saya akan terlibat masalah dengan Sekretaris anda ini. Berhubung saya tidak ingin terkena masalah hanya karena masalah sepele, jadi saya memutuskan untuk mengundurkan diri sekarang juga." kata Linnie dengan tegas nya. Membuat Jeff membelalakkan matanya dengan sikap berani Linnie.

Irene semakin tersudut dengan kata-kata yang di keluarkan oleh Linnie, Gavin sudah mengeluarkan wajah dingin nya. Pra itu terus menatap ke arah Irene seolah hendak memangsa gadis itu.

"Pak, dia mencoba memfitnah saya." kilah Irene.

"Tanpa kau kalian menjelaskan apa pun kepada ku, dengan aku melihat tangan mu tadi sudah menjelaskan lebih dari cukup. Apa kau lupa Irene, jika aku paling tidak suka dengan urusan pribadi yang di bawa ke dalam pekerjaan? jika kau lupa sebaiknya sekarang kau cepat mengurus pengunduran diri mu sekarang juga. Aku tidak ingin memiliki karyawan yang ringan tangan seperti mu." Gavin langsung mengambil tindakan tegas pada Irene. Meski mereka pernah tidur bersama, tapi Gavin sudah membayar mahal Irene waktu itu.

"Tapi pak,...saya hanya....!"

"Cukup....!" bentak Gavin memotong ucapan Irene. "Keluar..." usir Gavin dengan wajah memerah. Untuk pertama kali nya Linnie melihat Gavin marah, gadis itu menunduk kepala nya merasa bersalah.

Sebelum keluar, Irene melirik tajam ke arah Linnie, sudah tentu Gavin dan Jeff dapat melihat hal itu.Irene keluar dengan perasaan marah, gadis itu tidak menyangka jika pagi ini adalah hari terakhir nya bekerja di perusahaan itu.

"Lanjutkan pekerjaan mu." perintah Gavin dengan suara dingin nya hingga membuat bulu kuduk Linnie berdiri.

Seharian, meski seharian berada di dalam ruangan tak sekalipun Gavin menoleh ke arah Linnie seperti biasa nya. Gadis itu merasa jika Gavin sedang marah pada nya, namun Linnie tetap acuh akan hal itu. Bahkan, ketika jam makan siang Gavin memerintahkan Linnie untuk makan sendiri. Sudah tentu gadis itu merasa senang sekarang.

"Kau marah pada Linnie?" tanya Jeff duduk santai di atas meja Gavin.

"Hmmm....!" jawab nya tanpa membuka mulut. Gavin masih sibuk dengan pekerjaan nya.

"Apa yang kau marahkan? di hanya karyawan mu bukan kekasih mu." ujar Jeff menyadarkan Gavin.

"Linnie, sudah membuat hidupku kacau balau. Hanya dengan mengingat wajah nya saja hasrat dan nafsu ku seketika mati jika sedang bersama perempuan lain. Bagaimana aku tidak marah pada nya?"

"Yakin hanya itu? atau, kejadian tadi malam?" tebak Jeff langsung membuat wajah Gavin muram. "Bersikaplah biasa saja, gadis seperti Linnie mudah tertarik dengan hal sederhana."

"Jadi aku harus bagaimana?" tanya Gavin frustasi. "Devan yang baru saja mengenal dia sudah bisa menarik perhatian Linnie. Aku yang lebih dulu mengenal gadis itu terus saja di acuhkan." gerutu Gavin seperti tidak terima dengan permainan takdir.

"Jika Linnie adalah perempuan yang bisa mengubah jalan hidup mu menjadi lebih baik. Aku akan membantu mu." kata Jeff dengan bangga nya.

Obrolan mereka terhenti pada saat Linnie kembali setelah makan siang. Gavin dan Jeff saling pandang kemudian bersikap biasa saja. "Ini pesanan nya pak." kata Linnie sambil menyodorkan dua kotak makan siang yang di pesan Jeff melalui chat pribadi tadi.

Gavin mengerutkan ke dua alis nya bingung, "Makan siang!" pria itu mengulanginya.

"Hmmm...pak Jeff memesan pada saya tadi. Jangan lupa makan siang, bekerja juga butuh asupan tenaga meski kita hanya duduk seharian di kursi." kata gadis itu hanya di tanggapi anggukan oleh Gavin.

"Terimakasih." ucap Jeff dan Gavin bersamaan.

Linnie kembali ke meja nya, gadis itu kembali melanjutkan pekerjaan nya. "Linnie, sore ini ada meeting siap kan berkasnya." perintah Jeff.

Ya, sore ini Gavin dan Jeff akan ada meeting di hotel dekat pantai yang jarak nya cukup lumayan dari perusahaan. Sudah tentu Linnie langsung mempersiapkan semua nya agar tak ada yang ketinggalan.

Memakan satu jam perjalanan, Linnie yang lelah akhirnya ketiduran juga. Gadis itu, meski sedang tidur kecantikan nya malah bertamah beberapa kali lipat. "Sial...!" umpat Gavin yang sudah tidak tahan melihat bibir tipis yang manis itu.

Jeff melirik dari kaca, pria itu hanya bisa bergeleng kepala. Gavin benar-benar pemanin handal di ranjang, namun tidak dengan urusan hati dan cinta. Gavin melepas jasnya, menyelimutkan nya pada Linnie lalu membenarkan sedikit kepala gadis itu yang hampir menghantam jendela mobil.

Ketika mobil berhenti di loby hotel, Linnie langsung terbangun. Gadis itu linglung dan kepala nya sedikit pusing. Gadis itu terkejut saat melihat jas Gavin ada pada diri nya, Linnie langsung mengembalikan jas tersebut. "Cuci wajah mu," perintah Gavin.

"Ya pak." jawab gadis itu.

Saat Linnie masuk ke dalam hotel, tiba-tiba gadis itu di sapa oleh suara yang sangat familiar di telinga nya. "Linnie,...di sini juga?" Devan bertanya sambil melambaikan tangan. Gavin yang melihat hal itu langsung mengubah ekspresi wajah nya.

"Dia lagi ...dia lagi...!" ujar Gavin kesal kemudian pria itu juga menghampiri Linnie.

"Owh,...hii...Gavin." sapa Devan seperti teman.

"Ya,...Linnie cepat lah." kata Gavin dengan raut wajah tidak suka nya.

"Hmmm...ya pak. Maaf..." ujar gadis itu.

Linnie pergi ke toilet, tinggallah Gavin dan Devan yang masih berdiri linglung. Ke dua pria itu masih sama menunggu Linnie keluar dari toilet. Gavin terus mengumpati Devan di dalam hati nya.

Terpopuler

Comments

Arik Kristinawati

Arik Kristinawati

devan tu spa sih...gak mo pergi2 sdh....

2022-10-16

0

Riska Wulandari

Riska Wulandari

Devan kau seperti hantu ada di mana2..

2022-02-19

0

Yohana Woleka

Yohana Woleka

Mantap linnie yadapat membawa pak bosnya Gavin makin berubah sikapnya yg buruk tuh.

2021-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 01.Linnie
2 02.Mimpi
3 03.Buka Tutup
4 04.Gavin bertemu
5 05.Berhenti
6 06.Melirik Linnie
7 07.Gavin Kesal
8 08.Linnie Kesal
9 09.Gavin Cemburu
10 10.Irene
11 11.Permintaan Antonio
12 12.Menikah Dengan Ku
13 13.Calon Istri
14 14.Tangkap Dia
15 15.Menginap
16 16.Ada Apa?
17 17.Menikah
18 18.Terimakasih
19 19.Pergi...!
20 20.Jaga Mata Mu
21 21.Aku Minta Maaf
22 22.Malam
23 23.Rambut
24 24.Turunkan Aku
25 25.Akting Elyn
26 26.Menginap
27 27.Tidurlah
28 28.Berhenti Bicara
29 29.Aku Tidak bercanda
30 30.Diam Kau!
31 31.Tiket Bulan Madu
32 32.Suami Ku
33 33.Jangan Di Sini
34 34.Pekerjaan ku
35 35.Kau Mengerikan
36 36.Datang Bulan
37 37.Potong Saja
38 38.Sudah Gila
39 39.Sudah Sayang
40 40. Mata Mu
41 41. Jangan Khianati
42 42.Hamil
43 43.Aku Hamil
44 44.Sok Tahu
45 45.Lebih Baik Jujur
46 46.Ada Apa?
47 47.Dasar Bajingan Kecil
48 48.Masalah Baru
49 49.Tidak Jadi
50 50.Masalah Baru
51 51.Aku Lupa
52 52.Dia Anak Mu
53 53.Cepat Katakan
54 54.Bertemu Devan
55 55.Aku Benci
56 56.Aku Ingin Pulang
57 57.Kau Sahabatnya
58 58. Apa Ini?
59 59.Maafkan Aku
60 60. Merestui Kalian
61 61.Mau Tapi Malu
62 62.Perut Mu Bergerak
63 63.Kembali Di Culik
64 64.Tolong Aku
65 65. Buang Dia
66 66.Cleo dan Jeff
67 67.Segera Melahirkan
68 68.Melahirkan
69 69.Tidak Juga
70 70.Aku Bisa Gila
71 71.Kalau Di Hotel
72 72. Tidak Sopan
73 73.Sakit
74 74.Tamat
75 75.Visual
Episodes

Updated 75 Episodes

1
01.Linnie
2
02.Mimpi
3
03.Buka Tutup
4
04.Gavin bertemu
5
05.Berhenti
6
06.Melirik Linnie
7
07.Gavin Kesal
8
08.Linnie Kesal
9
09.Gavin Cemburu
10
10.Irene
11
11.Permintaan Antonio
12
12.Menikah Dengan Ku
13
13.Calon Istri
14
14.Tangkap Dia
15
15.Menginap
16
16.Ada Apa?
17
17.Menikah
18
18.Terimakasih
19
19.Pergi...!
20
20.Jaga Mata Mu
21
21.Aku Minta Maaf
22
22.Malam
23
23.Rambut
24
24.Turunkan Aku
25
25.Akting Elyn
26
26.Menginap
27
27.Tidurlah
28
28.Berhenti Bicara
29
29.Aku Tidak bercanda
30
30.Diam Kau!
31
31.Tiket Bulan Madu
32
32.Suami Ku
33
33.Jangan Di Sini
34
34.Pekerjaan ku
35
35.Kau Mengerikan
36
36.Datang Bulan
37
37.Potong Saja
38
38.Sudah Gila
39
39.Sudah Sayang
40
40. Mata Mu
41
41. Jangan Khianati
42
42.Hamil
43
43.Aku Hamil
44
44.Sok Tahu
45
45.Lebih Baik Jujur
46
46.Ada Apa?
47
47.Dasar Bajingan Kecil
48
48.Masalah Baru
49
49.Tidak Jadi
50
50.Masalah Baru
51
51.Aku Lupa
52
52.Dia Anak Mu
53
53.Cepat Katakan
54
54.Bertemu Devan
55
55.Aku Benci
56
56.Aku Ingin Pulang
57
57.Kau Sahabatnya
58
58. Apa Ini?
59
59.Maafkan Aku
60
60. Merestui Kalian
61
61.Mau Tapi Malu
62
62.Perut Mu Bergerak
63
63.Kembali Di Culik
64
64.Tolong Aku
65
65. Buang Dia
66
66.Cleo dan Jeff
67
67.Segera Melahirkan
68
68.Melahirkan
69
69.Tidak Juga
70
70.Aku Bisa Gila
71
71.Kalau Di Hotel
72
72. Tidak Sopan
73
73.Sakit
74
74.Tamat
75
75.Visual

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!