"Jauhkan wanita itu dari pandangan ku, aku tidak suka melihat nya!" perintah Gavin kepada dua Bodyguard nya.
Wanita itu menolak, bahkan tanpa memiliki rasa malu wanita itu berani mengangkat gaun nya tinggi. "Aku tidak suka memakai wanita untuk yang ke dua kali nya? sebaiknya kau pergi!" sekali lagi Gavin mengusir wanita itu.
Wanita itu mendengus kesal, menurunkan kembali gaun yang sempat terangkat tadi kemudian keluar dari ruangan Gavin. Gavin memiliki beberapa club dan bar yang tersebar di seluruh kota. "Carikan aku gadis yang masih tersegel!" perintah Gavin langsung di lakukan oleh anak buah nya. Lelaki penggila **** ini tidak akan pernah memaki wanita berulang kali, Gavin lebih suka perempuan yang masih bersegel.
"Tidak bisakah kau berhenti dengan permainan mu ini Gavin? apa kau tidak takut terkena penyakit berbahaya?" Jeff berusaha menakuti sahabat nya itu.
Gavin hanya tertawa mendengar ucapan Jeff, "Aku tidak takut, karena yang aku tiduri perempuan yang masih bersegel dan bukan yang sudah di pakai...!" jawab nya santai membuat Jeff hanya bisa bergeleng kepala. "Aaah,...sudahlah, aku ingin berkeliling dulu. Jika kau ingin ikut silahkan." ujar Gavin kemudian pria itu memutuskan untuk melihat-lihat ke bar milik nya yang lain.
Sudah biasa bagi Gavin ketika diri nya melihat pasangan yang bercumbu tidak pada tempat nya. Pria itu mengambil sebatang rokok lalu menghidupkan nya. Mata elang berwarna biru tua itu menyapu hampir ke setiap sudut ruangan mana tahu ada mangsa yang bisa memuaskan dahaga nya malam ini.
"Tidak ada...!" gumam nya kemudian pria itu memilih keluar.
Jeff menarik nafas dalam, rasa nya sudah lelah mengikuti Gavin malam ini. "Sebentar lagi akan turun hujan, aku lelah sudah bekerja seharian. Sebaiknya aku pulang saja!" kata Jeff dengan wajah lesu nya.
"Hmmm,...pergilah...!" sahut Gavin tanpa memperdulikan Jeff. Ingin rasa nya Jeff memukul kepala Gavin yang otak nya hanya penuh dengan nafsu itu.
Jam sudah menunjukan pukul sepuluh lewat, malam ini tiada bintang bahkan nampak jelas kilatan di atas langit. Gavin tetap melajukan mobil nya menuju bar milik nya yang lain. Namun seketika Gavin menghentikan laju mobil nya ketika diri nya melihat sosok gadis cantik keluar dari area bar menggunakan sepeda nya.
Mata Gavin tidak berkedip, pria itu terus memandang ke arah Linnie. Gadis cantik dengan berpakaian biasa saja bahkan rambut nya hanya di kuncir kuda itu dapat membuat nafsu Gavin memuncak.
"Siapa dia? kenapa dia keluar dari bar ku dengan menggunakan pakaian seperti itu?" tanya nya bingung. Tak mau berpikir terlalu jauh, Gavin memutuskan untuk melajukan kembali mobil nya lalu memarkirnya sembarang.
"Apa ada makanan untuk ku?" tanya Gavin pada madam Eli.
Madam Eli tersenyum bangga, jika malam ini dia bisa menyediakan gadis bersegel untuk Gavin, sudah pasti madam Eli akan mendapatkan bonus yang besar. "Tentu saja ada tuan, dia sudah menunggu di kamar biasa!" jawab nya.
Tak menghiraukan madam Eli, Gavin langsung pergi menuju kamar pribadi milik nya. Lelaki itu masuk ke dalam kamar dengan cahaya samar, Gavin dapat melihat dengan jelas perempuan yang ada di dalam kamar nya tanpa mengenakan sehelai benang pun.
Gavin menutup pintu, gadis itu mulai menghampiri Gavin sambil meraba-raba tubuh kekar Gavin. Sebagai seorang lelaki normal, tentu saja Gavin merasa tergoda. Dengan rakus gadis itu meraup bibir Gavin lalu mencumbu nya sembarang. Gavin suka gadis ini, ganas tanpa di beri arahan.
Gadis itu mulai membuka jas Gavin juga kemeja nya, mencumbu setiap bagian tubuh Gavin. Namun, di saat gadis hendak melepas celana Gavin, pria itu langsung sadar bahkan mendorong kasar gadis itu. Tiba-tiba saja di otak Gavin terbayang dengan gadis yang bersepeda keluar dari bar milik nya.
Seketika barang yang sudah menegang itu kini layu tak bernafsu. "Tuan, ada apa?" tanya gadis itu masih berusaha menggoda Gavin.
"Tidak ada, mari kita lanjutkan. Buat aku puas!" ujar Gavin membuat senyum gadis itu mengembang.
Kembali lagi, Gavin mulai bergairah dengan permainan gadis itu. Namun tetap saja pada saat mereka akan melakukan hal yang lebih jauh lagi, tubuh Gavin seakan menolak. "Aaaaah....brengsek....!" umpat nya dengan suara keras. "Kenakan pakaian mu!" perintah Gavin.
"T-tapi tuan, kita belum melakukan nya." protes gadis itu.
Gavin emosi, lalu berkata dengan nada tinggi. "Jika ku bilang kenakan ya kenakan!"
Nyali gadis itu langsung ciut, tak mau ambil resiko gadis itu langsung mengenakan pakaian nya begitu juga dengan Gavin. Gadis itu langsung keluar dari kamar Gavin, mengadu kepada madam Eli hingga membuat madam Eli terkejut dengan sikap aneh Gavin.
"Kenapa tubuh ku tidak bereaksi disaat gairah ku sudah memuncak? sialan...!" Gavin mengacak rambut nya frustasi.
Madam Eli bergegas menemui Gavin dan menanyakan apa alasan nya namun Gavin tidak menjawab apa pun. Meski begitu, Gavin tetap memberikan bonus kepada madam Eli.
Pada akhirnya Gavin memutuskan untuk pulang dan berendam di air hangat. Gavin tidak tinggal di rumah utama milik orang tua nya melainkan di sebuah mansion pribadi milik nya. Gavin tinggal seorang diri dengan di temani oleh beberapa pelayan di mansion nya. Gavin tidak tinggal di rumah utama karena pria itu tidak suka di atur oleh Daddy nya yang kata Gavin sangat cerewet itu.
Lagi-lagi, ingatan Gavin kembali terbayang dengan leher jenjang milik gadis yang ia lihat tadi. Gavin mulai penasaran, entah kenapa bayangan Linnie membuat hati nya tenang. Gavin kemudian membilas tubuhnya,pria itu langsung merebahkan diri namun tetap saja bayangan Linnie selalu datang menghantui nya.
Beralih ke Linnie, gadis yang sudah tertidur lelap itu sedang bermimpi aneh. Seorang pria tampan tiba-tiba datang dalam kehidupan nya dan langsung menyatakan cinta nya. Linnie yang tidak kenal dengan pria itu langsung menolak mentah-mentah. Bahkan Linnie menatap pria itu dengan risih.
Linnie yang terkejut langsung bangun. Gadis itu langsung mengambil air minum karena tenggorokan nya sangat kering. "Menjijikkan,...siapa laki-laki yang ada di dalam mimpi ku itu?" Linnie bergidik ngeri dengan mimpi nya sendiri.
Linnie melirik jam yang menempel di dinding, masih pukul dua malam dan waktu masih sangat panjang. Tubuh yang lelah membuat Linnie kembali tertidur. Untung saja mimpi itu tidak datang dalam mimpi Linnie.
Malam berganti pagi, tidak ada kuliah atau pun semacam nya membuat gadis itu bisa tidur sepuasnya setelah bekerja hingga larut malam. Bahkan jika perut nya lapar jika bangun nanti hanya akan menyeduh mi instan seperti biasanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Emy Leo
knp lnnie ny d ks mkn mie trus Thor 🙄🙄
2025-01-29
0
Nadav effendy
ihh gimna si maksudnya??? gairah udah memuncak tapi tubuh tidak mah bereaksi??? yg bnr ajaaa, klo udah gairah mah udah pastinya onn
2023-06-26
0
Riska Wulandari
maraton disini...
2022-02-18
0