Hazella 2 adalah kelanjutan dari cerita Hazella sebelum nya ya guysss!!!!
Jadi sebelum baca hazella 2, sebaiknya baca dulu Hazella 1 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 10
"Sebaiknya biar aku saja yang menggunakan pengaman"
Hazel langsung mengarahkan tatapannya pada sang suami.
"Tadi di kantor aku sempat mencari tahu tentang penggunaan kontrasepsi. Banyak jenisnya dan dari semuanya memiliki efek samping. Pada intinya semua kontrasepsi yang digunakan oleh wanita memiliki efek samping pada tubuh si pengguna. Kamu mungkin akan merasa tidak nyaman. Jadi paling aman dan paling praktis biar aku saja yang memakai pengaman. Dari yang aku baca tingkat keberhasilannya sampai sembilan puluh delapan persen. Terkecuali pengaman yang digunakan robek atau bocor, maka ada kemungkinan gagal"
Wajah Hazel bersemu mendengarnya. Meski sudah memiliki anak yang usianya hampir lima tahun namun mommy twins itu masih belum terbiasa membahas hal seintim ini dengan begitu terang-terangan.
Hazel masih malu-malu. Ya wajar saja, terhitung baru tiga kali dia melakukannya dengan yang mereka lewati semalam.
"Apa Mas tidak masalah?" tanya Hazel.
"Memangnya kenapa? Kupikir sama sekali tidak masalah," jawab David dengan lembut, netranya menatap Hazel penuh kehangatan.
Bagi David, yang terpenting Hazel sudah memberi izin pada dirinya untuk melakukannya. Dia patut bersyukur atas hal itu dan merasa tidak ada masalah bila dirinya yang menggunakan kontrasepsi demi kebaikan mereka berdua.
David hanya ingin menjaga Hazel agar tetap baik-baik saja dan tidak merasa terbebani.
Pria itu membaca beberapa efek samping kontrasepsi yang digunakan oleh wanita. David tidak ingin sang istri mengalami hal tersebut, karena ia sangat menyayangi Hazel. Pikiran itu melintas begitu saja, rasa cinta membuat David mencurahkan segala perhatiannya pada sang istri tercinta.
"Sebelumnya aku pernah mendengar dari beberapa rekanku yang sudah menikah. Katanya suaminya menolak menggunakan pengaman karena sensasinya berbeda saat melakukannya. Mereka sudah mencobanya beberapa kali hingga pada akhirnya tetap si wanita yang menggunakan kontrasepsi"
"Kamu begitu mengkhawatirkanku?"
Hazel memutar bola matanya dengan malas melihat kenarsisan suaminya. Tapi David tidak sepenuhnya salah, Hazel hanya ingin hubungan mereka harmonis tanpa drama. Apalagi jika sampai ada orang ketiga.
"Tenang saja, aku tidak akan berpaling pada wanita lain jika itu yang kamu takutkan. Kamu tahu aku sangat mencintaimu jadi bagaimana mungkin aku menyakitimu"
Hazel kini sudah mulai terbiasa dengan ungkapan cinta itu. david mengatakannya dalam setiap kesempatan.
"Oh ya, bagaimana jika kita pergi honeymoon? Setelah menikah, baik dulu ataupun sekarang kita belum pernah melakukannya" ujar David meminta pendapat sang istri.
Tentu saja pria itu akan senang sekali bila Hazel menyetujui ajakannya.
"Bukankah Mas terlalu bersemangat?"
David langsung berdehem mendengarnya. Benar, dia memang terlalu bersemangat. Tapi laki-laki mana yang tak bersemangat jika sudah mendapatkan lampu hijau dari istrinya.
"Memangnya ada pria yang tak bersemangat jika menyangkut masalah jatahnya. Kurasa kaum kami yang normal memang begitu" balas David menciumi jemari Hazel dengan gemas.
Sejak diijinkan menyentuh istrinya, David tak segan melakukan physical touch meski hanya sekedar genggaman tangan. Sebisa mungkin pria itu menyentuh fisik sang istri untuk meyakinkan dirinya bahwa sekarang Hazel benar-benar nyata, bukan hanya sekedar ilusinya saja.
"Kuharap semangat Mas seperti itu juga untuk sembuh. Aku akan mempertimbangkan tentang honeymoon setelah Mas selesai melakukan transplantasi dan menjalani proses pemulihan sesuai prosedur tentunya"
"Tidak bisa honeymoon sekarang saja? Anggap saja hadiah membuatku lebih semangat untuk sembuh"
"No, tidak ada reward yang diberikan di awal. Reward akan selalu didapatkan bila sudah melakukan sesuatu" balas Hazel menggeleng tegas.
David langsung lesu mendengarnya.
"Ayolah sayang, lagipula donor yang cocok belum ada. Sambil menunggu kita habiskan waktu bersama, maksudnya kita berdua. Nanti dengan anak-anak kita bisa pergi liburan setelah aku sembuh" rengek Daddy twins itu dengan manja.
"Tetap tidak! Memang belum ada donor yang cocok tapi Mas harus tetap melakukan pemeriksaan rutin. Aku tidak mau keadaan Mas sampai drop. Mulai sekarang aku akan mengatur apa yang boleh dan tidak boleh Mas lakukan, terutama berhenti merokok. Jangan Mas pikir aku tidak tahu kalau selama ini Mas merokok. Aku bukan anak-anak yang bisa Mas kelabuhi hanya dengan berganti pakaian dan menyemprotkan parfume"
"Baiklah, apa pun untuk Nyonyaku ini. Tapi sebagai gantinya beri aku ciuman saat rasa ingin menyesap nikotin itu datang, okey"
Bukan David namanya bila tidak memanfaatkan peluang yang ada.
"Tidak ada ciuman!. Awas ya, kalau sampai kedapatan merokok Mas tidak hanya akan tidur diluar tapi akan aku ungsikan dari mansion ini" balas Hazel memutar bola matanya jengah.
Kalau disetujui jelas David akan melakukannya setiap detik dengan beralasan dia sedang ingin merokok. Hazel bukan tidak bisa membaca niat suaminya itu.
***
Dua minggu berlalu, donor untuk David masih belum juga ditemukan.
Hari ini jadwal pengecekan kesehatan pria itu, terutama kondisi ginjalnya. Beruntungnya beberapa waktu ini David tidak mengalami penurunan kesehatan secara drastis.
Hazel mengupayakan segala cara agar kondisi suaminya tidak drop. Wanita itu benar-benar mengawasi dan mengatur pola hidup sehat suaminya.
Hazel ke rumah sakit tidak hanya berdua dengan David saja, namun ada Arya dan sherina juga yang menemani.
Hubungan pasangan paruh baya itu tampak dingin, Hazel bisa melihat Arya mengacuhkan sherina.
Sedang untuk sherina, wanita itu lebih banyak diam. Hazel belum mendengar wanita paruh baya itu mengeluarkan suara sepatah katapun.
Saat dokter yang menangani David akan menjelaskan tentang kondisi pria itu tiba-tiba saja Hazel merasa kepalanya sangat pening. Pandangannya sampai menghitam.
Spontan hazel menarik tangannya yang berada dalam genggaman David dan memijat kepalanya. Tindakan hazel itu tentu tak luput dari pandangan David.
"Kenapa, kamu sakit?" tanya David khawatir.
"Tidak tahu, tiba-tiba saja kepalaku terasa sangat pusing" ujar hazel dengan nada yang sangat lirih.
Sakit kepalanya benar-benar tak tertahankan.
"Beri istrimu minum dulu" ujar dokter Rio menyodorkan sebotol air mineral.
Rio adalah dokter yang bekerja pada bagian nefrologi, pria itu yang menangani David selama ini. Selain profesinya sebagai dokter dari David, Rio juga adalah sahabat david. Keduanya sudah saling mengenal sejak sekolah menengah atas.
David dengan sigap membuka botol air mineral yang diberikan oleh Rio kemudian meminta hazel untuk meminumnya.
Namun belum sempat hazel menegak air putih itu kesadaran lebih dulu hilang. Sontak semua orang langsung panik terutama David.
"Zel, sayang" ucap David menepuk pelan pipi hazel.
"Baringkan di atas bed, aku akan memeriksa keadaannya" titah Rio pada David.
Sangking paniknya David sampai tak sadar jika Rio sudah menyentuh tangan istrinya, memeriksa denyut nadi hazel. Kalau dalam keadaan normal jelas David tidak akan membiarkannya.
Dia pasti akan lebih memilih memanggil dokter berjenis kelamin wanita untuk memeriksa keadaan hazel.
Pokoknya sampe END ya ceritanya..
aku suka keributan ini
Mayan Bu, nonton roman picisan live
hazeel nya pasti ga nolak🤣🤣