NovelToon NovelToon
Pernikahan 1001 Malam

Pernikahan 1001 Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Cinta Murni
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Tiba-tiba pernikahan Raka dan Arumi berakhir setelah 1001 malam berlalu.


“Aku sudah menjalani tugas sebagai suamimu selama 1000 hari bahkan lebih dua hari. Sekarang waktunya mengakhiri pernikahan palsu ini.”


Arumi yang sedang merapikan selimut tertegun, berbalik badan lalu menatap lekat kepada Raka yang tengah berjalan ke arahnya.


“Tidak adakah sedikit pun percikan cinta selama kita bersama ?” tanya Arumi dengan wajah sendu.


Raka tidak menjawab hanya menyerahkan amplop cokelat kepada Arumi yang bergetar menerimanya.


“Jangan mempersulit !” tegas Raka dengan tatapan tajam yang menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelelahan Arumi

Dengan wajah letih bercampur kesal, Arumi menghampiri Raka yang sedang duduk di atas kursi rodanya tidak jauh dari ruang IGD. Hanya ada Iman, sopir pribadi Thalia yang menemani.

“Bagaimana keadaan Thalia ?”

Bukannya menjawab, Raka malah mengerutkan dahi menatap pria yang berdiri di belakang Arumi.

“Selamat sore Pak Raka,” sapa Sapta dengan anggukkan dan senyuman.

Raka malah melengos dan berpaling menatap Arumi, menunjukkan kalau suasana hatinya langsung jelek gara-gara melihat Sapta.

“Darimana kamu ? Kenapa bisa datang sama dia ? Jangan bilang kalian tidak sengaja bertemu di sini,” cecar Raka pada Arumi.

Arumi menghela nafas, menyesal karena lupa melarang Sapta turun dari mobil apalagi yang ada di ruang IGD hanyalah Thalia.

“Bagaimana ceritanya sampai harus dibawa ke rumah sakit ?”

Raka langsung melotot karena pertanyaannya lagi-lagi dijawab dengan pertanyaan oleh Arumi.

“Thalia jatuh dimana ?” Arumi kembali bertanya, tidak peduli dengan kekesalan Raka.

Tidak mungkin jujur menjawab pertanyaan Raka kalau Arumi dan Sapta habis meeting dengan 2 rekan bisnis di tempat yang berbeda.

Seharusnya menjadi tanggungjawab Raka dan tidak bisa diwakilkan oleh Sapta, Bimo atau salah satu manajer jadi dengan terpaksa Arumi yang menggantikan suaminya.

Tadi pagi Arumi terpaksa berbohong, minta ijin cuti setengah hari pada Raka dengan alasan keperluan keluarga yang mendesak. Arumi pikir Raka akan mudah mengiyakan tapi banyak pertanyaan dan syarat yang harus Arumi penuhi untuk mendapatkan ijin.

“ARUMI !” bentak Raka membuyarkan lamunan Arumi. “Jadi kamu sudah mulai pandai berbohong ?”

“Tadi aku dan Sapta….”

Belum sempat Arumi menyelesaikan kalimatnya, seorang perawat keluar dari JGD memanggil keluarga Thalia.

Hanya Raka dan Arumi yang menemui dokter sedangkan Sapta dan Iman masih berdiri di tempatnya.

“Tidak perlu dirawat, hanya terkilir serta lecet di kaki dan tangan. Paling lambat satu minggu, istri anda sudah normal lagi.”

Mendengar dokter menyebut Thalia sebagai istri Raka, Arumi membuang muka sambil tersenyum miris. Untung posisinya berdiri di belakang kursi roda Raka hingga pria itu tidak bisa melihat bagaimana ekspresi wajahnya.

Selesai urusan administrasi, Thalia dibawa dengan kursi roda oleh perawat ke lobi utama dan Raka bersama Arumi menunggu Iman datang membawa mobil.

“Masuk !” perintah Raka saat Arumi masih berdiri di luar bersama Sapta.

“Saya masih ada perlu dengan Sapta,” tolak Arumi.

Kegiatan hari ini benar-benar menguras tenaga dan membuat perasaan Arumi agak sensitif, tidak sanggup menghadapi kelakuan Thalia yang sangat-sangat lebay di mata Arumi.

”Ijin cutimu hanya setengah hari Arumi !” tegas Raka penuh penekanan.

“Saya tidak berniat memperpanjang cuti tapi masih ada yang perlu saya bahas dengan Sapta dan kami akan membicarakannya dalam perjalanan pulang.”

“Tapi….”

“Sampai bertemu di rumah Pak Raka,” potong Arumi sambil menganggukkan kepala lalu pergi menjauhi mobil Thalia diikuti Sapta yang kelihatan serba salah.

Raka menggeram kesal sampai mengepalkan kedua tangannya, tidak peduli saat Thalia berusaha menenangkan hatinya.

“Kamu bisa memarahinya di rumah,” hibur Thalia.

Raka tidak menjawab, kepalanya menoleh ke arah jendela samping. Thalia paham tidak ada gunanya bicara macam-macam karena akan membuat Raka makin kesal.

“Jalan pak Iman !” perintah Thalia.

***

Waktu hampir menunjukkan pukul sebelas malam. Arumi baru saja menemui beberapa pelayan untuk mendaftar belanjaan kebutuhan rumah yang habis.

“Pak Raka ?” Arumi terkejut melihat Raka sudah ada di depan kamarnya.

Raka tidak menjawab, wajahnya masih kelihatan kesal sejak pulang dari rumah sakit namun ia tidak menolak saat Arumi membantunya membersihkan diri.

“Bapak memerlukan saya ? Kenapa tidak memanggil lewat telepon ?” tanya Arumi dengan wajah tidak bersalah.

“Aku memerlukanmu di kamar. Mulai malam ini kamu kembali tidur bersamaku !”

”Tapi pak…..”

“Malam ini Thalia tidur di kamarnya dan aku tidak suka tidur sendirian di tempat asing.”

Arumi mengerutkan dahi, merasa aneh karena Raka masih merasa rumah ini asing baginya padahal sudah lebih dari 3 bulan mereka tinggal di situ.

“Saya lebih nyaman tidur di kamar sendiri,” tolak Arumi sambil tersenyum. “Lagipula anda sudah mulai bisa ke toilet sendiri.”

“Jadi kamu sudah tidak mau merawatku ? Kenapa ? Karena aku mengijinkan Thalia tidur di kamarku ?” tanya Raka penuh emosi.

“Jangan bilang kamu cemburu pada istri saya,” pancing Raka dengan mata menyipit.

Mata Arumi membola lalu tawanya pecah. “Cemburu ? Kenapa saya harus cemburu dan mana boleh saya cemburu. Thalia adalah istri anda jadi wajar saja kalau dia ingin dekat dengan anda. Justru saya tidak enak kalau masih tidur menemani anda di saat kondisi kaki anda semakin membaik.”

Raka menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Sudah hanpir 3 minggu Thalia memaksa tidur di kamar Raka, menempati ranjang Arumi.

Dua hari pertama Arumi masih bersedia tidur di kasur tambahan yang di gelar dekat ranjang Raka tapi karena tidak nyaman dan rasanya canggung, Arumi mencari alasan untuk tidur di kamarnya sendiri.

Raka sempat keberatan Arumi meninggalkannya tapi ia juga tidak enak kalau menyuruh istri sendiri tidur di kamarnya sendiri. Tidak mudah bagi Raka untuk memutuskan antara keinginan dan norma sampai akhirnya Raka memutuskan untuk membiarkan Thalia bersamanya, tidur di ranjang Arumi.

Untungnya kondisi kaki Raka semakin membaik bahkan sudah mulai berpindah tempat tanpa bantuan tapi belum dapat berjalan menggunakan tongkat.

“Kenapa aku merasa belakangan ini kamu menghindariku ?”

Arumi terkekeh, tidak menyangka Raka sesensitif itu padahal selama mereka menikah, Raka tidak pernah peduli dengan keberadaan Arumi sebagai istrinya.

“Saya ini hanya perawat yang akan pergi setelah anda sembuh sedangkan Thalia adalah istri anda. Jangan bilang anda tidak melihat dan merasakan dalam 3 minggu terakhir bagaimana Thalia berusaha menjadi istri yang baik sesuai keinginan anda ?”

Aku tahu tapi perasaanku tidak bisa merasakan makna kebahagiaan yang sebenarnya. Apakah aku sudah kehilangan rasa dengan Thalia ? batin Raka.

Arumi mengernyit, memperhatikan ekspresi wajah Raka yang tadinya galak berubah melow.

“Kalau ada yang mengganjal, sebaiknya anda bicarakan pada Thalia. Anda harus belajar lebih terbuka dan berdiskusi dengan Thalia supaya tidak sering salah paham.”

“Apakah kamu akan berhenti setelah aku bisa berjalan lagi ?” tanya Raka dengan suara menggumam dan menatap ke arah lain.

Arumi terdiam beberapa saat karena belum pernah ia melihat Raka menunjukkan rasa sedih dan takut kehilangan.

“YA !”

Jawaban Arumi yang singkat dan tegas membuat Raka mendongak dan menatap Arumi dalam-dalam. Keduanya saling menatap dalam diam tanpa ekspresi, seolah ingin memahami pikiran dan perasaan masing-masing.

Akhirnya Arumi yang berinisiatif memutusnya duluan. Rasanya benar-benar canggung karena mereka tidak pernah benar-benar saling menatap selama menikah.

“Saya antar bapak kembali ke kamar,” ujar Arumi mendekati kursi roda Raka.

Raka masih diam dan membiarkan Arumi mendorongnya namun baru sampai di ruang tengah, Thalia sudah berdiri menggunakan satu kruk ditemani seorang pelayan.

“Tinggalkan suamiku dan kembali ke kamarmu !” perintah Thalia dengan nada sedikit membentak.

1
Noey Aprilia
Busyeetttt....
raka msih shat tp udh d blng mninggal....mndingn blik lg deh kl msih sling cnta,jgn gngsi yg d gdein...
Ir
paham ko si posisi Rakha sakit nikah hanya simbol bisnis, di tambah Arumi gengsinya setinggi Burj Khalifa 🥴
Ir
sama² salah sih, Raka salah karna selama 3thn nikah ga ada baik²nya ke Arumi, justru terkesan sinis, dan Arumi salah karna tujuan dia nikahin Rakha juga salah, ditambah dia bohong dengan dirinya hatinya sendiri intinya egonya Arumi tercubit karna di saat amnesia yg di inget Rakha cuma Thalia
Dwi Agustina
Yg satu grngsinya ketinggian dan merasa bersalah dan yg satu gengsi dan merasa tak dianggap🤭hahahaaa mskan tuh gengsi😆😆🤣
Fera Susanti
dua2 nya gengsi nya gede..tp aku pro sama Arumi..jgn ngasih hati duluan ya..biar Raka yg berjuang buat ngedapatin hati kamu rum..
Noey Aprilia
Bgtulh.....
stlh psah,bru mrsa khilangn....cma bs "s'andainya"....tp ingt,dlu kn raka bnci bgt sm arumi....mlah lbh mlih s ulat bulu drpd istrinya....kl skrng mnysal,nkmti aja....😝😝😝
Fera Susanti
klo sudah tiada baru kerasa🤭
Dwi Agustina
Kl gada br terasa kan??
Fera Susanti
maksud Lo apa Raka??
Noey Aprilia
Kl aku jd arumi,ga ush nunggu 3 hri buat jgain dia....mls bgt sm orng eror ky dia....cckkk....😠😠😠
Dwi Agustina
Ih dlm keadaan sakit aj msh nyebelin bin nyusahin bngt sih Raka ini🤦‍♀️
Noey Aprilia
Biasanya cwek yg ska drama,tp ni cwok drama bgt....ya kli cma kbntur tp amnesianya mkin prah....atw mngkn dia cma pura2.....biar apa??????
Fera Susanti
yah bagus Arumi..mending bersandiwara aja lagi..😁
Ir
buah jatuh tidak jauh dari pohon nya salah Ron kata gua teh, kalo Yongki mah buah jatuh sepohon² nya
Fera Susanti
kenapa kamu Raka??
Noey Aprilia
Udh tau kn dr mna klkuan ank2nya yg gila???ya dr bpknya lh....
ga sbr nunggu mreka dpt hkumn stimpal....
Arumi msih pduli trnyta....enth krna msh punya prsaan atw krna hti nurani....
Ir
kak jangan buat arumi sama Raka cere please biar Roni sama mantan tunangan anggara aja 😁😁
Baretta: Terima kasih idenya Kak
total 1 replies
Noey Aprilia
Trnyta tu nnek shir s'jhat itu...
bkannya tnggung jwb,mlah kbur...
enk bgt dia bs bbas skian thn,sdngkn kluarga krban mndrta krna khilngn orng2 yg d cntainya......mga dia jg mrasakn skit yg sma....
Mutia
Aku makin bingung dg cerita, hubungan antara 1 pemeran dg yg lainnya....😄
Ir
hah di tunggu karmanya yongki dan keluarga nya terutama anggara yg udah miskin terus di tinggal yunita dan Eva bahagia dengan pria baru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!