NovelToon NovelToon
CINTA YANG TERSEMBUNYI

CINTA YANG TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua / Cinta setelah menikah
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Three Flowers

Pertemuan pertama Alana dengan Randy terjadi secara kebetulan, dimana Alana langsung terpesona dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Tak disangka - sangka, ternyata Randy adalah pemuda yang dijodohkan dengannya oleh nenek mereka berdua karena persahabatan. Namun saat Randy mengajak Alana berbicara empat mata, pemuda itu mengakui bahwa ia telah memiliki seorang kekasih, dan ia bersedia menikahi Alana hanya karena tak ingin mengecewakan neneknya. Pada akhirnya Alana pun terjebak dalam pernikahan yang semu, yang membuatnya harus menyembunyikan cintanya di balik kisah asmara Randy dan kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Three Flowers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TAMU TAK DIUNDANG

Alana memakan burger yang tersaji di meja balkon. Pelayan hotel baru saja datang membawakan makanan untuk sarapan, sesuai pesanan Alana. Randy masih terlelap karena ia baru kembali ke kamar hotel dini hari tadi. Tiba - tiba terdengar suara telepon berdering. Alana segera bangkit dari duduknya dan menuju ke pesawat telepon yang berada di dalam kamar utama. Ternyata dari Resepsionis hotel yang mengabarkan bahwa seseorang akan datang bertamu dan dia bernama Delia. Nama itu langsung membuat hati Alana menciut. Kemarin mereka baru bertemu, kenapa sekarang sudah ingin bertemu lagi sepagi ini, bahkan Randy masih tertidur pulas, batin Alana. Dan Alana terpaksa mempersilahkannya untuk bertamu ke kamar mereka karena Delia mengatakan kepada Resepsionis bahwa ia ingin menemui Alana. Alana memandang Randy yang masih tertidur di balik selimutnya, lalu memberanikan diri untuk membangunkan pemuda yang kini telah menjadi suaminya itu.

"Randy, bangun... ada tamu," panggil Alana sambil mengguncang pelan tubuh Randy.

Namun tiba-tiba pintu diketuk dan Alana pun segera membukakan pintu. Begitu pintu dibuka muncullah sesosok wanita yang bertubuh tinggi semampai dan sangat cantik, membuat Alana terkagum memandangnya.

"Kau pasti Alana," sapa wanita itu sambil tersenyum ramah,"kenalkan, aku Delia, kekasih Randy.." Delia mengulurkan tangannya untuk menyalami Alana dan Alana segera menyambutnya.

"Salam kenal, Delia, " sambut Alana dengan senyum ramahnya dan mempersilahkan Delia masuk.

Delia segera masuk ke dalam kamar dan Alana menutup pintu. Delia mengamati Alana dari atas ke bawah, seolah ingin menamatkan wajah dan tubuh wanita yang menjadi istri kekasihnya. Alana tersenyum kikuk, merasa aneh diperlakukan seperti itu, tapi ia tidak bisa berbuat apa - apa. Kini pandangan Delia tertuju pada Randy yang masih tertidur lelap karena Alana tadi tidak berhasil membangunkannya.

"Kalian tidak tidur bersama, kan?" tanya Delia setengah berbisik sambil menoleh pada Alana yang berada di sampingnya, dengan tatapan penuh selidik. Alana segera menggeleng dan menjawab, "tidak."

Delia tersenyum puas, lalu berjalan menuju ke tempat tidur. Dengan manjanya ia langsung memeluk tubuh Randy dan membangunkannya. Alana terbelalak melihat pemandangan itu, merasa risih melihat kemesraan wanita lain terhadap suaminya di depan matanya. Ia segera pergi menuju balkon tempatnya sarapannya tadi. Jantungnya berdetak sangat cepat dan ia berusaha menenangkan diri. Ia merasa menjadi pengganggu di antara keduanya.

Sementara itu, Randy yang terbangun langsung terkejut begitu melihat Delia memeluknya di ranjang.

"Delia??" teriaknya sambil mengucek kedua matanya. Delia tertawa nakal dan menjawab, "iya, ini aku, sayang.. jangan takut, aku bukan wanita itu, hihi.."

"Tapi bagaimana kamu bisa masuk?" tanya Randy sambil perlahan melepaskan dekapan Delia.

"Tentu saja istri palsumu itu yang membukakan pintu," jawab Delia, "aku bilang ke Resepsionis kalau aku ingin menemuinya dan ia setuju."

"Huh..." Randy menghela nafas panjang, "lalu dimana Alana sekarang?" Matanya menyapu ke seluruh ruangan kamar mencari sosok wanita yang baru dinikahinya kemarin.

"Tentu saja dia keluar ke sana," jawab Delia sambil menunjuk ke arah balkon. Kemudian wanita itu malah bercanda, merebahkan diri dan berguling - guling di ranjang dengan cerianya, ia tampak begitu menikmati empuknya ranjang itu. Randy menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia masih tidak menyangka akan kehadiran Delia ke kamar pengantinnya.

"Sst.. ayolah, jangan bertingkah seperti itu," bisik Randy dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Aah.. biar," sahut Delia lantang, "seharusnya ini menjadi ranjangku, kan?"

Suara itu terdengar oleh Alana di balkon. Seketika terbersit rasa perih di dalam hatinya. Bagimana mungkin wanita yang tadi ramah ternyata menjadi tidak mempedulikan keberadaannya, bahkan terlihat sengaja mengeraskan suaranya agar terdengar oleh Alana. Alana merasa kecewa, nampaknya ini akan berat bagiku, batinnya pasrah.

"Sayang, bagaimana bisa kamu tidak memikirkan resikonya dengan datang kemari, bukankah kita baru saja bersama semalaman? Aku bahkan masih mengantuk.." omel Randy.

"Aku sudah cukup bersabar dengan menurutimu tidak hadir dalam pesta pernikahanmu, sementara semua klien dan pegawai diundang hadir," sahut Delia kesal. "sekarang aku hanya ingin melihat dan menikmati kamar pengantin yang seharusnya menjadi hakku juga tidak boleh.."

"Bukan begitu, tapi kalau sampai nenek memeriksa buku pengunjung kamar ini bagaimana?" potong Randy cemas.

"Kamu berpikir terlalu jauh, sayang.." ujar Delia sambil mencubit pipi Randy dengan gemas, "kurang kerjaan apa nenekmu meneliti buku tamu kamar ini."

"Sayang, aku tidak peduli, kamu harus segera pergi dan istirahatlah lagi. Kalau nenek tiba - tiba datang juga bagaimana? Lagian kamu pasti juga kurang tidur, kan?" bujuk Randy. Delia memoncongkan bibirnya dengan manja, merasa kecewa namun masih berusaha bersikap imut di depan kekasihnya.

"Baiklah kalau begitu, tapi aku akan pamit dulu pada gadis itu," ujar Delia.

Sejurus kemudian Delia muncul di balkon. Alana menatapnya tanpa kata - kata. Delia tersenyum tipis, "Alana, aku pamit dulu, " ujarnya, "Terimakasih atas pengertianmu, dan ke depannya kita pasti akan sering bertemu karena aku akan selalu bersama Randy,"

"Iya, baiklah, Delia," sahut Alana sambil membalas senyuman Delia yang tak bisa ditebak. Sebentar mengeluarkan kata - kata manis layaknya memperlakukan seseorang dengan baik, tapi kalimat akhirnya tampak kurang pantas didengar. Namun Alana hanya diam terpaku di tempatnya berdiri sambil menatap punggung Delia yang segera berlalu dari hadapannya. Terdengar suara ciuman dan tawa mesra dari dalam kamar dan perlahan suara itu pun menghilang. Alana kembali duduk dan mengambil minumannya. Kau tidak perlu merasa tidak enak, Alana. Kamu harus sadar diri.. Sejak awal Randy memang bukan untukku, aku hanyalah menumpang di kehidupan mereka karena ingin mewujudkan harapan nenekku, batin Alana menghibur dirinya.

Tiba - tiba Randy muncul di balkon dan menghampiri Alana sambil menatap Alana penuh penyesalan.

"Alana, maafkan kedatangan Delia tadi, sangat tidak pantas..." ujar Randy merasa bersalah.

"Tidak perlu meminta maaf, Randy," potong Alana cepat dan tersenyum pada pemuda itu, "Aku tidak masalah, dia adalah kekasihmu dan ini juga pasti sangat berat baginya. "

Randy tertegun, ia melihat ketabahan dan ketulusan di mata Alana. Alana mengajaknya menyantap hidangan di meja. Randy duduk di samping Alana sambil mengambil sepotong kue.

"Terimakasih, Alana. Bagaimanapun seharusnya Delia tidak kemari, " ujarnya belum puas, "karena aku sudah menebusnya dengan bersamanya semalam. Tapi kuharap kamu tidak berpikir macam - macam, bukan berarti aku melakukan malam pertama dengannya.."

Alana terkejut dengan ucapan Randy, lalu menahan tawa sampai makanan yang sedang dikunyahnya hampir menyembur, " Pfft..."

Wajah Randy memerah, lalu pemuda itu ikut tertawa geli meski merasa cukup salah tingkah karena ucapannya ditertawakan oleh Alana.

"Maksudku... biarpun aku menjalin kasih dengannya, tapi aku masih memegang prinsip tidak akan melakukan hal yang tidak bermoral seperti itu," ia tetap berusaha menjelaskan, "Nenek telah mendidikku dengan sebaik mungkin bagaimana menjaga perilaku yang baik, dan aku tidak akan menodai kepercayaan nenekku. Lagipula hal semacam itu terlalu beresiko buatku."

"Berarti kamu adalah tipe orang yang sangat berhati - hati, Randy," Alana berusaha menganalisa kepribadian Randy dengan tatapan matanya yang cemerlang.

"Dan aku minta kamu juga melakukan hal yang sama, Alana," ujar Randy. "kamu juga boleh membuka hatimu untuk mencintai orang lain, tapi jagalah kehormatanmu sampai kita bisa memutuskan langkah selanjutnya dalam pernikahan ini."

Alana terdiam. Ia merasa tidak akan bisa mencintai orang lain karena ia akan menghormati dan menjaga pernikahan ini. Tabu baginya untuk melakukan pelanggaran dalam pernikahan, meski ia berusaha memaklumi kondisi Randy yang sudah terlanjur mempunyai kekasih. Ia tidak menyalahkan Randy karena ia juga telah mendapat keuntungan yang besar dalam pernikahan ini, yaitu mewujudkan keinginan neneknya untuk menyatukan mereka. Dan ia sadar, figur yang pernah membuatnya jatuh cinta adalah Randy sendiri sebelum harapan itu runtuh. Biarlah cintaku terkubur dalam pernikahan semu ini, batin Alana sambil menahan perih di hatinya, yang ia sembunyikan dalam senyuman.

1
Siswanto Sun
Alur ceritanya rapi...kisahnya bergulir tertata.. membuat pembaca ingin terus mengetahui kisah selanjutnya... berharap happy ending tuk semua tokohnya kecuali tuk tokoh jahatnya tentunya
manda atha
lanjutt plss
Maria Luisa
Aku geram banget sama si antagonis di cerita ini, tapi itu membuatku ga bisa berhenti baca!
Vanne Mcguire
Gila seru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!