Kalila Maizah, seorang gadis yang bercita-cita ingin menikah dengan seorang bule. Saat bermain Instagram, diberanda nya lewat unggahan seorang pengusaha bersama rekannya. Maizah yang pada dasarnya pecinta cowok ganteng langsung gercep mencari Instagram si bule ganteng yang ada di dalam unggahan itu.
Maizah tidak nyangka bahwa dia diikuti balik oleh bule itu! Bahkan dia minta untuk ditampar oleh temannya saking tidak percayanya.
Bagaimanakah kisah Maizah selanjutnya? Bagaimana dia bisa mendapatkan cita bule itu? Mampukah dia mewujudkan impian untuk menikah dengan bule?
Saksikan kisah nya dengan membaca cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 10
Selamat Membaca
.
.
.
Hari ini Maizah kembali pergi kuliah. Tidak mungkin dia izin sampai hari H pernikahannya. Nanti dia akan izin satu pekan, dua hari sebelum pernikahan dia baru pulang ke rumahnya.
Kali ini Maizah hanya memiliki dua mata kuliah. Yang pertama pada pukul sembilan pagi dan yang kedua pada pukul satu siang nanti.
Maizah memakai pakaian, tas dan sepatu yang merupakan kado dari calon suaminya. Teman-temannya belum dia kasih tahu, dia juga enggak mau pamer kayak gimana jadi diam aja.
Setelah melihat kembali penampilannya di pantulan cermin gadis itu pun mematikan lampu lalu menutup kunci kamarnya.
"Sudah siap?" Tanya Putri.
"Iya,"
Citra melihat menampilan Maizah dari atas hingga ke bawah. "Serba baru nih," ujar Citra tersenyum menggoda pada Maizah.
"Jernih banget mata kamu cit kalau liat yang baru, atau aja." Kata Maizah seraya menggelengkan kepala.
"Iya dong, jadi cewek tuh harus jeli dalam memperhatikan sesuatu." Jawab Citra dengan nada sombong di buat-buat.
"Elah, mata dan bibir kamu aja emang yang gak bisa diam kalau liat yang baru. Kayak langsung ada sinyal aku aja enggak ngeh," kata Putri.
"Kamu aja yang enggak peka put," elak Citra membela diri.
"Btw ini semua kelihatan mahal mai,"
"Kado dari Arvid kemarin dia ngirim kado satu mobil penuh,"
"Jinjja?" Kompak Citra dan Putri dalam bahasa Korea.
"Iya," Jawab Maizah.
Saat melihat penampilan Maizah secara keseluruhan mata mereka salfok pada tas punggung Maizah.
"Asli nih mai?" Tanya Citra dengan mata tertuju pada ras Maizah.
"Iya,"
"Gila!"
"Kamu beruntung banget sih mai dapat cowok seroyal Arvid. Arvid punya saudara laki-laki gak? Pasti sama-sama royal kayak cowok kamu. Siapa tau cocok sama aku." Ucap Citra bersemangat pada Maizah.
"Enggak ada. Arvid itu satu-satunya laki-laki, dia punya kakak perempuan dua dan satu adik perempuan."
"Yah... gagal deh dapat cowok royal plus ganteng," Terlihat sekali kekecewaan di wajah Citra.
🎶🎵🎶
Bunyi Alarm dari hp Maizah. Ketiga gadis itu tidak sadar kalau sebentar lagi mereka akan masuk kuliah dan sibuk berbincang.
"Astaga! Udah pukul sembilan, ayo cepat berangkat!"
"Terlalu asik bicara kita,"
"Hahaha,"
Ketiga gadis itu menuruni tangga, berjalan menuju motor yang terparkir. Tak lupa memanaskan mesin motor sebelum berangkat.
Ketiganya sampai di kelas sebelum dosen datang jadi, mereka aman.
Setelah perkuliahan mereka akan pergi ke ruang baca. Di sana merupakan tempat mereka bersantai sambil menunggu perkuliahan selanjutnya.
Tapi melihat ruang baca tersebut banyak orang mereka mengurungkan niat. Maizah juga gak mau desak-desakan, jadilah mereka duduk di departemen aja.
"Keren banget outfit kamu mai," ujar salah satu teman kelas Maizah yang ada di sana.
"Baru ngeh ya kamu," ujar Putri.
"Iya, mana kainnya bagus banget lagi enak." Ujar salah satu mereka yang menyentuh baju Maizah.
"Beli di mana?"
"Enggak tau sih ini hadiah," Jawab Maizah.
"Dari pacar bule kamu itu?"
"Iya,"
"Wahhh," mereka berdecak kagum dan masih melihat penampilan Maizah.
"Jangan liat gitu terus dong aku jadi malu," Kata Maizah yang tiba-tiba merasa malu saat teman-temannya memperhatikannya.
"Tas nya liat ges!" Seru Citra.
"I-ini,"
Saking tidak percayanya melihat tas Maizah dari mereka ada yang melotot tidak percaya, ada yang menganga dan ada yang menelan ludah dengan susah payah.
"Asli?"
Maizah menjawab dengan menganggukkan kepalanya lalu tersenyum tak enak. Reaksi teman-temannya mengundang perhatian orang lain jadi ia sedikit malu.
Rok yang digunakan merk Louis Vuitton, bajunya merk Chanel, sepatu dan tasnya juga dari Chanel.
Maizah tidak ingin mengatakannya, cukup tas nya saja yang membuat mereka heboh. Kalau mereka tahu baju, rok dan sepatunya juga merk ternama tak tahu lagi bagaimana ekspresi mereka.
Setelah perkuliahan selesai Maizah, Putri dan Citra langsung pulang. Rencananya ketiga gadis itu akan menonton drama. Mumpung tugas enggak ada.
"Mau nonton drama apa?" Tanya Putri yang sedang memasukkan akun di sebuah aplikasi menonton film.
"Yang vital itu loh di toktok aku lupa namanya," Ucap Citra yang mencoba mengingat judul drama yang di maksud.
"Tunggu aku coba cari di toktok," Sahut Maizah.
"Ini nih judulnya,"
"Ok, ayo nonton!"
"Tunggu, seperti ada yang kurang." Ucap Citra menahan Maizah dan Putri.
"Apa?" Tanya mereka berdua.
"Cemilan nya! Kan enggak afdol nonton drama enggak ada cemilannya." Ungkap Citra.
"Benera juga,"
"Ayo deh keluar beli," ajak Maizah, Putri dan Citra mengangguk setuju.
Ketiga gadis itu berjalan menuju salah toko yang bernama One Mart. Di sana sudah lengkap, mulai dari makanan minuman kebutuhan kuliah dan lainnya.
"Ambil aja biar aku yang bayar," Ujar Maizah saat Citra dan Putri memilih cemilan.
"Beneran nih?" Tanya Putri memastikan.
"Iya,"
"Asikk makasih bestie," Keduanya memeluk Maizah sebelum memiliki snack yang di inginkan.
Setelah memilih jajan mereka langsung ke kasir. "Totalnya 97 ribu ya kak," kata kasir itu.
"Pakai qris ya kak,"
"Iya, boleh. Silakan di scan,"
Saldo dana Maizah saat ini banyak karena baru di kirimkan oleh Arvid. Bahkan pria itu tidak memberitahukannya kalau dia mengisi saldo dananya.
Bule tampan itu mengetahui nomor Maizah itu nomor dananya dari Citra dan Putri. Alhasil pria itu langsung mengisinya.
"Sering-sering ya bestie," Ujar Putri dan Citra setelah Maizah selesai membayar.
"Alla ala ala alaaa," Ketiganya pun tertawa lalu berjalan dengan bergandeng tangan.
Di sisi lain ada Arvid yang sibuk mengurus dokumen. Pria berdarah campuran Inggris, Belanda, Finlandia, dan Tiongkok terlihat sangat tampan dai tambah memakai kacamata yang membuat pesona Hot nya semakin keliatan.
Arvid akan memakai kacamata jika matanya sudah letih. Tapi bukannya berhenti pria yang berumur 24 tahun itu malah semakin mengegas pekerjaannya.
Tok tok tok
"Excuse me, Sir." Ternyata yang mengetuk pintu adalah Elio.
"I will read your business itinerary."
[Saya akan membacakan jadwal perjalanan bisnis anda.] Ujar Elio yang memegang tab.
"Hm,"
"You have a flight scheduled to the USA the day after tomorrow to meet Mr. Mark, after that to Singapore to meet Mr. Tong and finally to China to meet Mr. Huan."
[Anda memiliki jadwal penerbangan ke USA lusa bertemu dengan tuan Mark, setelahnya ke Singapura bertemu dengan Tuan Tong dan yang terakhir ke China bertemu dengan tuan Huan.]
"Grandpa?" Tanya Arvid saat mendengar dia akan bertemu dengan tuan Huan yang merupakan kakeknya dari pihak Mama.
"Yes Sir,"
"Ok, this is the last one right?"
[Ok, ini yang terakhir bukan?] Tanya Arvid.
"Yes, this could be your last trip before you get married, sir."
[Iya, ini perjalanan bisa terakhir sebelum anda menikah pak,]
Mendengar kata menikah Arvid tersenyum tipis. "Get everything ready I want everything to be done on time,"
[Siapkan semuanya saya ingin semuanya selesai tepat waktu,]
"Yes, Sir!"
Elio pun pamit dan keluar dari ruangan Arvid.
Tbc.
^^^Mawar Jk^^^