Diva seorang siswa yang dikenal Bodoh sehingga sering tidak naik kelas. Dia terpaksa harus pindah sekolah agar bisa naik kelas. Berharap menjadi lebih baik di sekolah yang baru, Diva justru malah berubah menjadi seorang siswa yang tomboi dan garang.
Bersama dua orang berandals di sekolahnya Diva berhasil merubah hidupnya menjadi lebih menyenangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diva Ten
"Pilih salah satu Div, jangan maruk," ucap Dru
"Pilih aku atau dia?" tanyanya lagi
"Kalau gitu aku gak pilih dua-duanya," jawab Diva membuat Dru langsung mendengus kesal
"Kenapa??" tanyanya penasaran
"Karena kita kan belum lama dekat, jadi aku belum tahu semuanya tentang kalian. Mungkin butuh waktu setahun untukku bisa memilih Kamu atau Hara yang aku sukai," jawab Diva
"Lama amat Div, padahal satu jam saja ku telah bisa sayangi kamu di hatiku, namun kenapa kamu butuh waktu lama untuk menerima cintaku," celetuk Dru membuat Diva menahan tawanya
"Ish jangan salah sangka, aku kan bilang satu tahun untuk bisa menentukan aku bisa menerima mu menjadi pacarku atau menolak mu," tandas Diva
"Iya, iya, gitu aja sewot,"
Melihat Hara yang hanya diam dan tak merespon ucapannya membuat Diva penasaran.
"Kenapa kamu hanya diam saja, memangnya kamu gak suka aku seperti Dru?" tanya Diva
Hara seketika gagap saat hendak menjawab pertanyaan Diva.
Wajahnya memerah dan bibirnya tampak bergetar saat ia hendak mengeluarkan kata-kata.
"Sudahlah jangan ganggu dia, Hara tak mungkin menyukai wanita. Asal kau tahu dia itu menyukai sesama pria," sahut Dru
Hara tampak memelototi sahabatnya itu.
"Siapa sih yang gak suka cewek cantik kaya kamu," sahut Hara
"Kalau gitu kenapa kamu diam aja," jawab Diva
"Karena aku tahu kau tidak menyukai ku, itulah sebabnya aku memilih diam," jawab
"Ish menyebalkan sekali," sahut Diva
Diva kemudian memberitahu kedua sahabatnya itu jika ia akan pindah sekolah.
Dru terlihat begitu sedih saat mendengar ucapan Diva. Ia bahkan berusaha membujuknya agar tidak pindah, namun keputusan Diva sudah bulat untuk pindah demi merubah dirinya.
Ia ingin merubah dirinya menjadi gadis yang lebih baik demi mendapatkan hati Rakha. Mengetahui keputusan Diva tak bisa di goyang lagi Dru pun harus melepaskan kepergian sahabatnya itu meskipun dengan deraian air mata.
"Jangan lupakan aku jika kamu sudah punya teman baru. Jangan sombong dan tetap angkat telepon dariku kapanpun dan dimanapun," ucap Dru
"Ok, tapi lihat sikon juga keles. Masa iya sih gue harus selalu angkat telpon mu kapan pun dimanapun memangnya aku layanan konsumen 24 jam," cibir Diva mendengus kesal
"Setidaknya jangan abaikan telpon ku, dan juga perasaan ku," jawab Dru membuat Diva seketika tertawa mendengarnya
"Kau ini, selalu saja bisa membuat aku tertawa. Aku pasti akan merindukan kalian saat pindah nanti," tukas Diva tampak berkaca-kaca
Dru kemudian memeluknya begitupun dengan Hara.
Diva kemudian segera berpamitan setelah Sammy menghubunginya.
"Kalau gitu aku pergi dulu ya, jaga diri kalian baik-baik dan jangan tawuran mulu!"
"Iya Div, kamu juga hati-hati y, " sahut Hara kemudian mengusap kepalanya
"Sampai jumpa lagi Diva!" seru Dru melambaikan tangannya kepadanya
Kedua pemuda itu sengaja mengantar Diva ke rumah Sammy. Dru bahkan bersikeras untuk ikut mengantar Diva ke bandara. Melihat pertemanan Diva dan keduanya Sammy pun akhirnya menginginkan mereka untuk ikut mengantar Diva ke Bandara.
Saat masuk kedalam mobil Dru berusaha untuk duduk di samping Diva. Namun sayangnya Diva justru memilih duduk di sebelah Hara daripada dengan Dru.
Sepanjang jalan Dru tak berhenti menggerutu dalam hati hingga ia akhirnya tertidur pulas selama perjalanan. Begitupun dengan Diva yang langsung molor di bahu Hara.
Hara tersenyum melihat Diva dan Dru yang kompak tidur di bahunya.
"Sepertinya kalian sangat dekat meskipun belum lama Diva menjadi siswa si sekolah kalian," ucap Sammy
"Kami dekat karena Diva memang pandai bergaul," jawab Hara
"Benar, semoga saja Diva juga akan segera mendapatkan sahabat seperti kalian di sana,"
"Aamiin om,"
Sammy tiba-tiba menghentikan mobilnya saat sebuah mobil SUV melintas di depannya.
"Ah sial, kenapa tidak memperhatikan jalan sih!" gerutu Sam
Hara yang sempat melihat pengemudi mobil tersebut membuatnya seketika waspada.
Bagaimana mereka bisa muncul di sini???
Hara berusaha untuk menggeser posisi Diva, agar ia bisa melihat dengan jelas si pelaku.
Namun sayangnya Sammy segera melajukan kendaraannya, saat Hara mulai melihat berhasil melihat salah selah seorang wajah pelaku dengan jelas.
Setelah satu jam lebih mereka akhirnya tiba juga di Bandara. Hara langsung membangunkan Dru dan Diva.
Dru segera bangun dan turun dari mobilnya. Namun berbeda dengan Diva, Dru segera turun dan menatap sekelilingnya hingga membuat para pria itu segera bergegas pergi.
Melihat Diva yang belum bangun Hara kemudian menggendong gadis itu dan membawanya masuk ke dalam bandara.
Saat hendak memindahkan gadis itu ke kursi tunggu, Hara tercengang melihat kalung Diva.
Ia membuka Liontin kalung itu untuk memastikan apa benar Diva putri Rachel Amanda seorang Mafi??.
Seketika Hara membelakakan matanya saat melihat foto dalam Liontin tersebut.
Saat ia menyadari Diva adalah gadis yang harus di lindunginya beberapa orang melompat kearahnya dan mengepungnya.
hara kemana ya 🤔🤔🤔