Season 2 'Married With Ketos'
Menjalani hubungan jarak jauh itu susah dijalani bagi sebagian orang yang tidak kuat menahan rindu. Seperti kata Dylan, rindu itu berat dan..
Begitu juga yang sedang dijalani oleh pasangan muda Alsava dan Gerald. Ibarat kata baru diajak terbang tinggi kemudian harus terhempas pada sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa salah satu dari mereka harus mengejar cita-cita dan impian.
Lalu bagaimana pertemuan mereka setelah lama terpisah? masih samakah hati yang dulu dirasa?
Jawabannya ada di kisah cinta mereka yang baru ya gaes 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reuni Mantan Osis
Pukul 7 malam. Tepat di cafe tomad sudah berkumpul teman-teman lama Gerald. Beserta pasangan mereka jika yang sudah memiliki pasangan.
Icha dan Kia sedang menunggu kedatangan Alsa dan Gerald. Si pemilik cafe malah belum ada yang datang sama sekali.
"By telpon Kak Gerald dong?" rengek Icha kepada Abim.
Sedari tadi Abim sudah melakukan sambungan telepin kepada Gerald dan juga Verrel. Tetapi di antara mereja tidak ada yang menerima sambungan teleponnya.
"Udah pada di jalan kayaknya," jawab Abim ngasal.
"Penasaran gue sama Gerald sekarang, sibuk banget dihubungi," keluh Yoga seraya memainkan rambut kekasihnya yang juga ikut datang.
"Anak cerdas beda sama kita yang kerjaannya rebaha doanh bro!" Dio ikut menimpali.
Tidak lama. Verrel datang dengan pesona baru yang melekat pada dirinya. Dan sialnya. Pesona Verrel begitu berkesan bagi Kia yang memang beberapa tahun ini sedikit mengagumi seorang Verrel dengan cara diam-diam.
"Wah...gila...gila..gila... Ganteng banget lo!" puji Yoga membuat Verrel menyinggingkan senyumnya.
"Ganteng lo sekarang!" komentar Abim seraya menepuk pundak Verrel yang duduk di sebelahnya.
Verrel duduk di antara mereka. Ekor matanya melirik ke sekitar ruangan. Tidak ada salah satu sahabatnya yang juga dia rindukan.
"Gerald?" tanya Verrel membuat Abim mengacak rambutnya frustasi.
"Tahu. Dihubungi susah banget! jawab Abim dengan nada sedikit kesal.
Verrel mengangguk dengan senyum. Gerald memang tidak beruba masih paling sibuk di antara mereka semua.
Pandangan mata Verrel beralih ke arah Kia yang dengan malu-malu mencuri pandang ke arahnya Sadae jika Verrel menatapnya membuat Kia salah tingkah dan memaksakan matanya untuk tidak terus fokus dengan lelaki tampan di depannya.
Sudah sekitar 10 menit mereka mengobrol. Tetapi Baik Gerald atau Alsa sama sekali belum ada yang datang. Dihubungi juga masih sama seperti tadi.
"Cha... Al mana sih?" keluh Kia yang dijawab Icha dengan gelengan kepala.
"Nggak bisa terus dihubungi," jawab Icha kembali menaruh ponselnya.
"Gaes! sorry!"
Suara gadis yang datang dengan tergesa membuat Verrel seketika terdiam. Ada sesuatu yang beda dia rasakan hanya dengan mendengar suara gadis yang pernah dia kagumi di masa SMA dulu.
Verrel menoleh dengan tatapan matanya melihat Alsa yang sedang menghampiri mereka dan meninggalkan Gerald yang masih berada di dalam mobil.
Dia beda
Semakin menarik
Dan dia milik sahabatku
Batin Verrel dengan sudut bibir tertarik ke atas sedikit. Sangat sedikit.
"Sorry gaes." Alsa kembali meminta maaf.
Dia paham jika dirnya dan Gerald telat datang. Dan itu semua salah Gerald ketika berada d kantor tadi kembali meminta sesuatu yang tabu untuk dijelaskan kini kepada teman-teman mereka.
"Paham Al!" jawab Dio membuat Alsa menatap Dio kesal.
Verrel sudah tahu jika Alsa dan Gerald sudah menjadi pasangan suami istri. Sebelum Gerald pergi, Gerald memang sempat memberitahunya terlebih dahulu. Dan disaat itu juga Verrel memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di negara orang. Dengan harapan rasa terhadap Alsa akan berkurang. Tetapi dengan pertemuan saat ini. Verrel merasa jika dirinya masih harus berusaha keras.
Alsa duduk di dekat Kia. Tidak sengaja tatapan matanya bertemu dengan Verrel yang menatapnya dengan diam.
"Eh...Kak Verrel udah lama?" tanya Alsa sedikit canggung. Pasalnya Verrel memang paling berbeda dan pendiam di antara mereka.
Verrel mengangguk dengan senyum. "Lumayan. Dimana Gerald?"
Sebagai jawaban, Alsa juga mengangguk. "Di belakang," jawabnya diselingi cengiran.
"Verrel aja yang ditanya Al? kita enggak nih?" tanya Yoga membuat Alsa menggeleng.
Pasalnya mereka sering bertemu jika sedang pergi bersama-sama. Di antara mereka memang hanya Gerald dan Verrel yang melanjutkan ke luar negeri.
"Udah lama kalian?" tanya Alsa dan dibalas mereka dengan kompak.
"Hai," sapa Alsa melihat gadis yang Yoga bawa.
Gadis itu tersenyum dan menyalami tangan Alsa. "Cantik benget," pujinya membuat Alsa tersenyum.
"Baru lagi Ga?" tanya Alsa tanpa suara. Dan sukses membuat Yoga melotot waspada. Sementara yang lain tertawa melihat wajah panik Yoga.
"Kak Gerald mana?" tanya Icha yang memang sudah penasaran dengan penampakan Gerald sekarang.
Alsa menoleh ke arah belakang. "Tuh," tunjuk Alsa membuat Icha menoleh ke arah tunjuk dagu Alsa tadi.
Di sana dengan penampilan casual Gerald berjalan santai menghampiri teman-temannya. Jika Gerald yang merasakan biasa saja. Tetapi tidak dengan teman-temannya yang melongo melihat kedatangan Gerald saat ini. Terkecuali Abim yang memang paling pertama bertemu. Dan jika Verrel dia sudah tahu jika Gerald memang lelaki yang paling beruntung memiliki visual yang sangat diidamkan kaumnya.
"Kok lo b aja Al? Kak Gerald bagai dewa yunani bege," umpat Icha membuat Alsa menggeleng.
Alsa tahu jika suaminya tampan. Tetapi dia tidak segila teman-temannya dalam melihat Gerald.
"Fix. Lo cewek paling beruntung." Kia ikut menimpali.
"Kak Viko lewat Al," lagi-lagi Icha secara tidak langsung memuji Gerald.
Abim yang merasa sedikit panas menutup mulut Icha dengan tangannya.
"By emmhh." Icha memukul tangan Abim yang berada di mulutnya.
"Gerald Ivander atau aktor barat ini?" Dio bertanya yang membuat Gerald menyunggingkan senyumnya dengan gelengan kepala.
"Gue tukang kebun lo," jawab Gerald membuat gelak tawa terdengar dari teman-temannya.
"Lo berubah banget man anj*rrr!" puji Yoga.
Setelah saling melepas rindu. Kini Gerald menatap Verrel yang masih duduk diam di tempatnya. Keduanya sama-sama saling beradu pandang. Sebelum akhirnya saling berpeluk melepas rindu antar sahabat.
"Sukses selalu Rald," ucap Verrel yang dijawab Gerald dengan tepukan di pundaknya.
"Lo juga harus Rel," jawab Gerald dan diangguki oleh Verrel.
Mereka saling bercanda bersama. Reuni malam ini memang sederhana dan apa adanya. Tetapi mereka semua begitu menikmati.
Sampai akhirnya fokus mereka teralihkan karena Alsa yang berjalan dan ikut gabung bersama band live musik di cafe tomad.
"Wah seru nih!" seru Yoga melihat Alsa yang sedang berunding dengan salah satu orang band.
Terlebih ketika Alsa mula memetikan senar gitarnya. Vibez-nya semakin membuat mereka bersorak dan juga pengunjung cafe ikut berteriak.
Sementara Gerald menatap Alsa begitu lekat. Dia ingin melihat apa yang akan Alsa tunjukan untuknya. Senyumnya terukir ketika suara Alsa mulai terdengar membawakan lagu yang cukup populer pada masanya. Lagu dengan judul Inikah cinta yang pernah dibawakan band ME.
"Alsava!" teriak Dio semangat seraya bertepuk tangan.
Teman-teman Gerald yang lain begitu semangat melihat penampilan Alsa. Terlebih ketika Alsa terus menatap ke arah Gerald dengan sesekali tangannya bermain cantik menunjuk ke arah Gerald. Di saat itulah semua berteriak heboh.
"Bangs*t...nggak kuat gue!" teriak Adit meraba dadanya.
Lagu lawas dengan instrumen baru yang Alsa bawakan sukses menghipnotis mereka. Tidak ketinggalan Icha dan Kia sedari tadi siap dengan ponsel mereka masing-masing. Bahkan Icha dengan bangganya live di salah satu media sosialnya.
"Heboh pasti besok di kampus," gumam Icha cekikikan.
Semua bertepuk tangan meriah ketika Alsa selesai membawakan lagu tersebut dengan apik. Bahkan ada beberapa pengunjung yang kembali meminta Alsa untuk bernyanyi.
Gerald mengacak rambut Alsa dengan lembut ketika gadisnya sudah duduk di sebelahnya.
"Keren," komentar Gerald membuat Alsa tersenyum.
"Buat lo mantan ketlay," bisik Alsa membuat Gerald semakin bertambah gemas.
"Yes...mantan pembuat onar," jawab Gerald membuat mata Alsa membola.
"Canda, lo istimewa Alsava Mabella." Gerald berucap dengan tatapan begitu lekat. Dan sukses membuat Alsa blushing seketika.
___
Kalau nggak sibuk nanti aku up lagi gaes