BRO-SIS -Hot Ko/Yo-

Hari pertama Yoa masuk setelah terkena skorsing selama tiga hari, ia mulai dengan pelanggaran ringan. Pak Pa'i, guru BK sekaligus komite kedisiplinan sudah mencegatnya di pintu masuk samping sekolah. Terlalu sibuk dengan menyatok rambutnya, ia akhirnya ditinggalkan kakaknya untuk berangkat dulu. Alhasil ia harus menunggu abang gojek datang di jam-jam macet jalanan kota.

"Yoa, terlambat hampir satu jam. Ini bukan lagi terlambat, tapi hitungannya udah bolos di jam pelajaran pertama." kata Pak Pa'i sambil menunggui Yoa yang tengah melakukan hukuman squat jump lima puluh kali

"Maaf Pak. Gara-gara listrik di rumah baru nyala jam setengah tujuh tadi, jadi agak buru-buru siap-siapnya." jawab Yoa sambil terengah-engah, mencoba mengatur nafasnya yang semakin pendek karena hukuman yang menyiksa paha dan lututnya.

"La itu kakakmu udah dateng padahal satu rumah sama-sama mati lampu." kata Pak Pa'i

"Kan dia cowok pak. Persiapan ke sekolah 5 menit selesai. Koa lama di kamar mandi doang buat BAB." kata Yoa lalu berhenti melakukan squat jumpnya yang sudah terhitung lima puluh kali

"Ya udah, sana masuk. Sudah bapak kenakan 3 poin buat keterlambatan hari ini." kata Pak Pa'i sambil menyerahkan buku kedisiplinan

Yoa menerima buku itu dan membukanya. 

"Waduh, belum sebulan sekolah udah dapet 23 poin. 20 buat kasus skorsing kemarin, 3 buat kasus terlambat hari ini." kata Yoa terkejut melihat riwayat pelanggarannya

"Kalau kamu cari gara-gara lagi kayak kakakmu, 7 poin lagi kamu dapat skorsing seminggu." kata Pak Pa'i

"Masalahnya bukan saya yang cari gara-gara pak. Mereka yang cari saya." jawab Yoa lalu memasukan buku itu di tas ransel kelincinya dan berlalu meninggalkan Pak Pa'i yang geleng-geleng kepala melihat calon pembawa masalah tahun ini.

Yoa berlari kecil menuju kelasnya. Ia sudah benar-benar terlambat dan hampir melewatkan jam pelajaran kedua. Sampai kemudian ia dikagetkan dengan suara cowok memanggil namanya berkali-kali.

"Yoa...Yoa..."

Yoa menghentikan langkahnya dan melihat ke arah lapangan tempat kakak kelasnya sedang berolahraga. Ia mencari-cari sumber suara yang memanggil namanya dengan nada menggoda itu. Dan disana ia menemukan cowok ganteng berperawakan tinggi, berdiri di depan gawang dengan telapak tangannya dibungkus sarung tangan kiper.

"Yoa..." seru cowok itu sambil melambaikan tangan ke arah Yoa

Yoa menatap cowok yang berposisi sebagai kiper itu dengan aneh. Ya emang aneh. Ga pernah kenal tapi cowok seganteng itu menyapanya dengan sangat ramah. Yoa akhirnya mengacuhkan panggilan cowok itu dan kembali berlari ke arah kelasnya. Kakak kelas lain di lapangan ikut ber-huu- ria seakan senang dengan pemandangan romantis kakak dan adik kelas itu.

"Jam berapa ini baru dateng?" tanya seorang teman satu kelas Yoa 

Yoa tak menjawab pertanyaan itu. Dia melihat dari jendela nama kiper yang tadi menyapanya. Dan dari belakang bajunya tertulis nama Orion.

"Woi, Yoa," seru anak itu membuyarkan lamunan Yoa

Yoa melihat sekeliling dan baru menyadari bahwa siswa siswi lain di kelasnya juga tengah memperhatikannya.

"Kenapa kalian pada liatin gue?" tanya Yoa heran lalu berjalan menuju tempat duduknya

"Ya, kita penasaran aja kenapa kok lu ga dateng-dateng." jawab cewek berambut pendek yang terlihat manis dengan lesung pipit di bawah matanya.

"Kenapa pada penasaran?" tanya Yoa lalu duduk dan menaruh tasnya di meja

"Ya soalnya lu udah jadi pahlawan di kelas ini. Oh, ya kenalin. Nama gue Naura."

"Salam kenal. Btw, jadi pahlawan gimana?" tanya Yoa bingung

"Lu satu-satunya orang yang berani ngelawan si Celine yang sok cantik itu. Semenjak lu tonjok dia, cewek-cewek di SMA ini udah pada berani ngelawan dia yang suka semena-mena." terang Naura

"Ow..., terus ini gurunya mana? Bukannya jam pertama sama kedua pelajaran matematika ya?" tanya Yoa sambil melihat kondisi kelas yang tengah santai-santaian

"Pak Fuad nya ga masuk. Istrinya kontraksi pagi ini."

"Hm." respon Yoa singkat

"Eh, itu tadi kakak kelas pada nyorakin lu?" tanya Naura penasaran

"Tau tuh. Habis manggil-manggil terus nyorakin. Bikin risih." kata Yoa lalu mengeluarkan hapenya, "Boleh minta nomer lu ga? Ya setidaknya di kelas ini, gue bisa jadiin lu temen." tanya Yoa

"Tentu aja boleh." jawab Naura lalu memberikan nomer hapenya, "Kemarin pas lu di skors banyak tuh kakak kelas cowok yang pada kemari."

"Ngapain?"

"Nyariin lu. Lu cari masalah sama mereka?" tanya Naura heran

"Kenapa sih orang-orang pada mikir gue suka cari masalah? Gue cuma mau cari ilmu ke sekolah." jawab Yoa 

"Hehehe... ya kali. Mereka kepo pengen tahu yang namanya Yoa yang mana. Salah satunya, tuh kakak kelas yang lagi olahraga itu." kata Naura sambil melihat ke arah lapangan

"Yang mana? Yang kiper itu bukan?" terka Yoa

"Kok lu tahu?"

"Ya itu dia tadi yang sok akrab nyapa gue." jawab Yoa agak sebal

"YOA! Lu tahu ga sih itu siapa? Dia itu ORION. Kapten futsal team sekolah kita."

" Terus?"

" Ya masa lu nyuekin cowok sekeren itu. Apa karena lu udah kepincut sama Koa? Ya kak Koa emang keren juga sih."

Yoa tertawa terpingkal-pingkal mendengar perkataan Naura

"Sejak kapan gue kepincut sama si Kodok itu? Amit-amit." jawab Yoa sambil mengetuk-etuk meja

"Ya kan lu berangkat sekolah ma kak Koa. Kak Celine juga labrak lu gara-gara kak Koa kan?"

"Jadi, ini sekolah belum tahu kalo gue adiknya Koa?" tanya Yoa kaget

"APA?! Lu adiknya Koa?"

"Selama ini kalian pikir gue ceweknya?"

"Iya!"

"Ciuh. Meskipun gue bukan adek si Koa, gue ga bakal mau pacaran sama cowok modelan amfibi kayak di Kodok itu." jawab Yoa jijik

"Kalo sama Orion gimana?" goda Naura

"Kenapa emangnya ma dia?"

"Kayaknya dia punya rasa deh sama lu, Yo."

"Sok tahu lu." jawab Yoa

"Ya kan lu cantik, keren lagi. Ga kaget sih kalo Orion suka sama elu."

" Lu cemburu?" goda Yoa

" Nggak lagi. Koa sama Orion emang keren. Tapi mereka bukan selera gue."

"Emang selera lu yang gimana?" tanya Yoa yang semakin dekat dengan Naura yang baru ia kenal ini

"Yang kayak Uki." jawab Naura malu

"Uki? Uki daki? Uki teman amfibinya kakak gue?" tanya Yoa kaget

Naura malu-malu menganggukan kepalanya, mengiyakan pertanyaan Yoa

"Sebagai temen baru lu, gue kasih saran ya. Buru-buru deh lu ganti tipe cowok lu. Lu cantik, masa lu suka sama si Uki temen kakak gue yang absurd dan aneh itu?" tanya Yoa

"Jangan gitu dong, Yo. Uki itu cinta pertama gue. Gue udah suka sama dia semenjak dari kelas satu SMP."

"Satu SMP? Lama banget lu suka sama dia?"

" Ya kan dia dulu kakak kelas gue. Gue sampe bela-belain masuk ke sekolah ini biar bisa satu sekolah sama dia." jawab Naura

"Awalnya emang gue ngira dia ganteng. Sama kayak Husein juga. Tapi ketika mereka sering main ke rumah, akhirnya lama kelamaan gue tau tabiat mereka, sumpah deh. Mereka itu bener-bener mahluk teraneh di bumi ini." terang Yoa sambil bergidik

"Berarti lu deket dong sama Uki."

"Deket apaan?"

"Kan dia sering main ke rumah lu. Minta nomer hapenya dong."

"Ogah ah. Minta sendiri sono. Gue paling anti berhubungan sama three musketeers itu. Cukup gue punya hubungan darah sama Kodok Koa. Jangan buat gue jadi mak comblang buat lu sama si uki daki."

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------