Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina bersumpah tidak mau berhubungan lagi dengan keluarga mantan suaminya. Namun malam naas terjadi dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Apakah Jesi mau menjadi orang ketiga di antara hubungan mantan kakak ipar dan istrinya?
Atau Jesi harus berjuang membesarkan anaknya sendiri? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TIDAK SANGGUP DENGAN SYARAT RAYA
Andra masuk ke dalam rumahnya, ia terlihat begitu lelah setelah mengendarai mobilnya semalaman. Ia langsung masuk ke kamar, begitu ia melihat Raya yang meringkuk di ranjang, ia pun menggelengkan kepala. Selalu saja seperti ini. Raya suka semaunya sendiri. Ia tidak pernah menjalani kewajibannya sebagai istri selain di ranjang. Semua keperluan Andra, Andra sendiri yang mengurusnya. Kadang di bantu oleh asisten rumah tangga mereka bi Imah.
Tidak mau berdebat karena lelah, Andra segera merebahkan tubuhnya di samping Raya. Tidur Raya terganggu, ia pun membuka matanya.
" Baru pulang Ndra?" Tanya Raya mengucek matanya yang masih terasa berat.
" Hmm." Sahut Andra.
" Apa adikmu meminta uang lagi sama kamu?" Selalu seperti itu, seperti tidak ada pertanyaan lain jika Andra baru pulang dari kampungnya.
" Aku lelah mau istirahat, tolong jangan ganggu aku dengan pertanyaan pertanyaanmu yang tidak bermutu itu. Aku mau tidur." Andra menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.
Raya nampak acuh ia turun dari ranjang lalu masuk ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi, Raya segera turun ke bawah.
" Bi nanti kalau tuan bangun, tolong buatkan dia makanan ya. Kalau dia tanya saya kemana, bilang aja saya mau ngumpul sama teman teman." Ucap Raya kepada bi Imah yang sedang mengepel.
" Baik nya." Sahutnya.
Begitulah kehidupan pernikahan Andra dan Raya. Mereka bagaikan dua orang asing yang hidup dalam satu atap. Entah sampai kapan mereka akan terus seperti itu.
Siang pun telah tiba, Andra yang baru bangun tidur segera mandi. Selesai mandi ia turun ke bawah mencari makanan di meja makan. Ia membuka tudung saji, di dalamnya ada nasi putih dan ayam goreng.
" Maaf tuan, kata nyonya kalau tuan mau makan sesuatu biar nanti bibi masakin. Tuan mau makan apa?" Tanya bi Imah.
" Udah ini aja nggak apa apa bi, santai aja." Sahut Andra. Begitu lah Andra, ia terlalu sederhana dan tidak pernah mempermasalahkan apapun. Hatinya lapang seperti lapangan sepak bola.
" Baik tuan." Sahut bi Imah meninggalkan bosnya.
" Tuan terlalu pendiam selama ini sampai sampai nyonya tidak menghargainya. Kasihan tuan Andra, semoga tuan Andra menemukan kebahagiaannya." Batin bi Imah.
Andra makan dengan lahap karena dia memang kelaparan. Tiba tiba terdengar langkah Raya mendekatinya.
" Baru bangun Ndra?" Raya mengambil air es di kulkas lalu duduk di depan Andra.
Andra merasa ini kesempatan untuk meminta restu dari Raya.
" Ada hal penting yang mau aku katakan padamu." Ucap Andra tak menghiraukan pertanyaan Raya sebelumnya.
" Hal penting? Memang sepenting apa? Adikmu berulah lagi? Dia minta uang lagi?" Tebak Raya meminum air esnya.
Andra menghembuskan kasar nafasnya. " Ini lebih penting dari apapun, termasuk uang." Sahut Andra.
" Ya udah katakan, hal penting apa yang membuatmu sampai seserius ini!" Titah Raya.
" Aku menghamili anak orang."
Byurrrr... .
Minuman di mulut Raya menyembur begitu saja. Ia sangat terkejut mendengar ucapan suaminya. Ia langsung menatap Andra dengan tatapan menyelidik.
" Bagaimana bisa? Apa kau selingkuh dariku?" Tanya Raya. " Apa kau sudah lupa siapa dirimu sebelum kau menikah denganku? Kau sudah lupa dengan jasa jasa papaku yang telah membuatmu sesukses ini? Jangan lupa Andra! Kamu bukan siapa siapa tanpa papa dan aku. Bahkan mungkin jika tidak mengenal aku, sekarang kamu masih jadi gelandangan di jalanan."
Ucapan Raya begitu menusuk hati Andra, namun Andra masih berusaha untuk tetap sabar.
" Saat aku kembali ke kampung, aku di jebak oleh seseorang dengan obat perangsang, sampai sampai aku memaksakan kehendakku padanya." Jelas Andra.
" Dan sekarang dia hamil? Dia minta pertanggung jawaban darimu? Atau jangan jangan dia bekerja sama dengan orang yang menjebakmu itu supaya dia bisa menjadi nyonya Andra?" Tebak Raya.
" Dia bukan wanita seperti itu. Dia wanita baik baik. Dia murni korban dari kesalahanku." Sahut Andra.
" Memangnya siapa wanita itu sampai sampai kamu begitu mengenal dirinya?" Tanya Raya lagi.
" Jesi."
" Apa?????" Pekik Raya tak percaya. Ia menatap Andra dengan tajam. " Apa maksudmu Jesi mantan adik iparmu? Jesi, mantan istrinya Angga, begitu?"
" Iya." Sahut Andra.
" Ya Tuhan, kenapa bisa seperti ini? Kenapa kau tidak berpikir dulu sebelum melakukan apa apa Ndra? Kau tidak memikirkan dampak negatif ke depannya. Bagaimana bisa mantan adik ipar hamil dengan mantan kakak iparnya sendiri. Oh God!" Raya nampak kelimpungan. Ia tidak pernah menyangka jika Andra akan memiliki anak dengan Jesi. Mengingat Jesi, gadis malang gang di selingkuhi oleh suaminya sendiri dan kini harus menanggung beban seberat ini.
" Oh sungguh Jesi yang malang. Setelah dia di khianati oleh laki laki brengsek seperti adikmu kini dia di perkosa sama mantan kakak iparnya. Dan naasnya lagi, dia hamil." Ujar Raya, ia menghembuskan kasar nafasnya.
Brak..
" Sial!!!!" Umpat Raya sambil menggebrak meja membuat Andra berjingkrak kaget.
" Oh God. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Jesi, si wanita baik hati itu yang selama ini aku kasihi, apakah dia harus menjadi madu dalam pernikahanku sendiri?" Raya menarik rambutnya sendiri. " Tidak.. Aku tidak mau berbagi cintamu kepadanya Ndra. Aku tidak mau titik!!!!" Raya kembali duduk di kursinya.
" Raya, tolong pahami dari sudut pandangku. Aku tidak mungkin membiarkan Jesi menanggung semua ini sendirian. Aku harus bertanggung jawab padanya. Aku harus menikahinya demi menyelamatkan harga dirinya." Ujar Andra.
" Apa bertanggung jawab harus menikahi dia?" Raya menatap Andra, " Tidak kan." Imbuh Raya. " Kamu bisa memberikan dia uang setiap bulannya untuk biaya keperluan dia dan anaknya setiap harinya. Itu juga namanya tanggung jawab Andra." Lanjut Raya.
" Itu akan melukai harga diri Jesi, Raya. Apa kata orang orang kalau dia hamil tanpa suami? Apalagi kalau mereka tahu Jesi mengandung anakku. Apa yang akan mereka pikirkan tentang aku dan Jesi? Aku tidak mau semakin menyulitkannya Raya." Ujar Andra.
" Halah paling orang orang akan mengira kalau anak itu, anak Angga. Nggak akan ada yang menuduhmu Ndra." Sahut Raya. " Udah lah begitu aja lebih baik. Aku tidak mau kamu punya istri selain aku. Yang ada nanti dia menguasai kamu dan uang kamu." Sambung Raya.
" Kalau aku tidak menikahi dia, ayahnya akan melaporkan hal ini ke pihak polisi. Kalau sampai itu terjadi, aku kalah Raya. Aku pasti akan masuk penjara. Dan reputasi ku akan hancur. Otomatis ini akan berpengaruh pada perusahaan." Ucap Andra.
" Nggak usah kayak orang miskin deh Ndra. Tinggal suap pengacara, beres kan. Kamu pasti terbebas dari tuduhan itu." Sahut Raya.
Andra menggelengkan kepala mendapat saran seperti itu dari istrinya.
" Aku tidak menyangka, selain kamu haus akan harta. Kamu juga tidak punya hati, Raya. Kalau seperti ini, lebih baik aku menikahi Jesi saja dan menceraikanmu."
" Beraninya kamu Andra!!! Kamu lupa dengan apa yang telah aku berikan padamu dan keluargamu. Kalau bukan karena aku, seluruh keluargamu pasti jadi gembel." Ucap Raya kesal. " Tapi tidak apa, kalau memang kamu mau menikahi Jesi, tinggalkan seluruh hartamu di sini. Biar kamu rasakan bagaimana rasanya jadi gembel yang tidak bisa menghidupi istri dan anak kamu itu." Ujar Raya.
Deg...
Tidak, ini tidak boleh terjadi. Jika Raya mengambil semua aset milik Andra, maka Andra tidak punya apa apa. Ia belum siap, ia harus menyusun rencana agar suatu hari nanti uangnya tidak jatuh ke tangan Raya semua. Karena memang saat ini, seluruh harta yang Andra miliki atas nama Raya. Andra harus bisa mengambil hasil kerja kerasnya selama ini. Ia bukan budak yang bisa di stir oleh Raya kapan saja. Papa Raya memang dulu membantunya, tapi tanpa kerja kerasnya ia tidak akan mendapatkan kesuksesan ini.
" Bagaimana Ndra? Apa kamu mau mencobanya? Kalau iya, tanda tangani surat pernyataan kalau kamu tidak akan menuntut harta yang sudah kau berikan kepadaku, sepersen pun." Ujar Raya.
Andra menghembuskan kasar nafasnya, " Tidak, aku akan memikirkan cara lainnya."
TBC...
💪💪❤️❤️
*munafik
saat novel suami selingkuh kau laknat habis habis tapi saat novel istri selingkuh kau bela dan kau benarkan
ini lah dari dulu aku bilang semua orang bisa berkarya saat wanita baik2 berkarya mereka akan buat novel suami atau istri selingkuh dan mereka akan melaknat perselingkuhan itu
saat wanita murahan tukang selingkuh buat novel mereka akan membuat novel perselingkuhan dan mereka akan membela perselingkuhan itu
dan saat wanita munafik dan murahan tukang selingkuh buat novel, saat mereka buat novel suami selingkuh dia akan laknat tapi saat mereka buat novel istri selingkuh dia akan bela dan benarkan dan jelas cerminan diri nya sendiri
jadi jelaskan author dari novel mu kau termasuk yang mana
aku bukan jijik baca novel mu tapi aku jijik dengan pola pikir munafik mu dalam membuat novel