NovelToon NovelToon
ISTRI KANDUNG

ISTRI KANDUNG

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cinta Terlarang / Keluarga / Angst / Romansa / Dark Romance
Popularitas:46.2k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Penolakan Aster Zila Altair terhadap perjodohan antara dirinya dengan Leander membuat kedua pihak keluarga kaget. Pasalnya semua orang terutama di dunia bisnis mereka sudah tahu kalau keluarga Altair dan Ganendra akan menjalin ikatan pernikahan.

Untuk menghindari pandangan buruk dan rasa malu, Jedan Altair memaksa anak bungsunya untuk menggantikan sang kakak.

Liona Belrose terpaksa menyerahkan diri pada Leander Ganendra sebagai pengantin pengganti.

"Saya tidak menginginkan pernikahan ini, begitu juga dengan kamu, Liona. Jadi, jaga batasan kita dan saya mengharamkan cinta dalam pernikahan ini."_Leander Arsalan Ganendra.

"Saya tidak meminta hal ini, tapi saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih sepanjang hidup saya."_Liona Belrose Altair.

_ISTRI KANDUNG_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Ketegangan Pagi

...🥀...

...🪞LEANDER ARSALAN GANENDRA🪞...

...🥀...

...🪞LIONA BELROSE ALTAIR🪞...

Liona merasakan pusing luar biasa di kepalanya, sekujur tubuhnya juga terasa remuk. Kali ini bukan karena siksaan menyakitkan, melainkan kenikmatan dari nafsu liar suaminya sendiri. Seluruh tubuh Liona dipenuhi oleh tanda kepemilikan dari Leander. Mulai dari leher, pundak, dada, perut, hingga paha bagian dalam tak luput dari semua tanda itu.

Liona juga merasakan kebas di area kewanitaannya, rasanya ingin sekali berendam air dingin untuk menetralkan rasa sakit tapi lengan kokoh Leander justru melingkar indah di perutnya, menekan tubuh Liona ke tubuh pria itu.

“Kenapa bergerak gelisah begitu?" tanya Leander dengan mata yang masih terpejam sambil menopang dagunya di pundak Liona.

“Tubuhku sakit,” keluh Liona yang membuat Leander tersenyum tapi dia sembunyikan.

“Tidur saja, nanti sakitnya akan hilang sendiri.” Liona merungut lalu meraih guling di dekatnya dan memeluk guling tersebut.

Leander membuka mata dan sedikit menegakkan tubuhnya. Ia mengambil guling yang dipeluk Liona lalu membuangnya ke bawah tempat tidur.

“Kenapa harus guling yang kamu peluk? Aku di sampingmu dan bisa kamu peluk kapan saja,” protes Leander yang merasa tidak diacuhkan ketika istrinya memeluk guling.

Liona memutar posisi tidur menghadap Leander hingga pandangan mata mereka bertemu.

“Nanti kalau aku memelukmu, kamu marah,” kelah Liona karena dia sendiri masih takut jika nanti Leander marah dipeluk. Maklum saja, selama ini Liona sudah terbiasa dengan siksaan yang membuat dia menjadi was-was.

“Tidak ada sejarahnya, istri memeluk suami dan suaminya marah, Liona.”

“Ooh begitu. Ya sudah, kalau gitu aku mandi dulu.” Liona bangkit dari kasur dan meringis ketika duduk, seketika senyum di wajah Leander mengambang.

“Nanti saja mandi, ini masih pagi,” tahan Leander lalu merebahkan istrinya kembali dan memeluk Liona dengan erat.

Liona merasa sangat nyaman dalam pelukan itu, seperti mendapat sebuah tempat yang bisa dia jadikan tempat berlindung.

Leander mengusap lembut punggung Liona, sesuatu langsung luntur dari kulitnya karena keringat dan Leander bisa melihat dengan jelas luka di punggung Liona.

Liona ingin membalikkan tubuhnya namun ditahan oleh Leander dengan cara mendekap tubuh Lio lebih erat lagi. Dia meraih tissue di atas nakas dan mengusapkan tissue itu hingga semua lukanya semakin jelas memenuhi punggung istrinya.

“Apa ini perbuatan saudara dan ayah tirimu?”tanya Leander yang tidak dijawab sama sekali oleh Liona.

Terasa tubuh Liona bergetar dan ia terisak pelan, Leander bisa merasakan dadanya basah karena air mata Liona. Tanpa dijawab pun, Leander sudah tahu kalau semua perbuatan keluarga Altair.

Leander memejamkan matanya dan memeluk Liona dengan lembut lalu mencium pundak istrinya itu.

Keduanya kini tertidur kembali dalam kondisi tanpa busana di balik selimut.

Leander terbangun lebih dulu dan meraih ponselnya yang terus bergetar.

...***...

Leander duduk di sofa sambil menunggu Lio bersiap dengan sebatang cerutu di antara jari telunjuk dan tengahnya. Leander terpana ketika melihat istri kecilnya nan cantik itu.

Gaun krem yang membalut tubuh Liona tampak sederhana, justru itulah yang membuat pesonanya memikat. Potongan off-shoulder menyingkap bahu jenjangnya, memberi ruang bagi sepasang anting lingkaran besar yang bergoyang ringan saat ia bergerak. Pinggang rampingnya terbingkai sempurna, mempertegas lekuk tubuh yang anggun.

Rambut hitamnya yang tebal dibiarkan tergerai longgar, sebagian jatuh ke depan dan ia angkat perlahan dengan jemarinya, menyingkap wajah berparas tenang namun memancarkan sorotan mata yang tegas. Ada sesuatu dalam tatapan itu —perpaduan misteri dan kepercayaan diri— yang membuat siapa pun sulit berpaling.

Leander menarik sudut bibirnya membentuk senyuman lalu berdiri, mengitari tubuh Liona dan menatapnya dari ujung kepala hingga ujung rambut.

“Perfect dan semua luka serta tanda dariku berhasil kamu tutupi dengan sempurna,” bisik Leander yang membuat Liona sedikit canggung.

“Ya tidak mungkin aku akan pergi dengan pakaian orang demam.” Leander terbahak mendengar jawaban singkat dari istrinya.

“Ayo istriku, kita turun dan penerbangan kita sebentar lagi,” ajak Leander lalu menadahkan telapak tangan yang disambut oleh Liona dengan penuh senyuman.

Mereka turun ke bawah dan koper dibawa oleh pelayan. Gibran dan Gita sudah menunggu di meja makan, Karina juga terlihat duduk bersama Galen, Tristan, dan Zion.

“Segar sekali kalian pagi ini ya,” sapa Gita lalu berdiri dan mencium kedua pipi Liona.

“Lumayan, Ma.”

Leander menarik kursi untuk Liona, hal semanis itu membuat Karina sedikit iri karena dia sendiri tak pernah diperlakukan seperti itu oleh Galen hingga saat ini.

“Liona, karena kamu baru di rumah ini. Mama hanya mengingatkan kalau kamu mau duduk di meja makan, tarik sendiri kursinya,” protes Gita yang tak senang melihat Leander melayani Liona begitu.

“Aku yang mau, Ma. Aku rasa itu bukan suatu keharusan dan tidak ada juga kitab agama mana pun yang melarang seorang suami melayani istrinya,” jawab Leander dengan tenang lalu mengambilkan piring dan mengisi piring itu dengan makanan untuk Liona.

Jelas saat ini dia sudah memulai mengubah sudut pandang di rumah itu dan memberikan contoh pada Galen bagaimana bersikap pada seorang istri yang semestinya.

“Kamu tau aturan di rumah ini, Nak. Suami itu dijunjung tinggi dan tidak pantas merendahkan diri dengan melayani istri. Itu sesuatu yang rendah jika dilihat oleh orang lain,” balas Gita yang membuat Karina tersenyum sinis.

“Bukankah yang ada di sini semuanya keluarga, Ma? Tidak ada orang lain dan menjadikan suami seorang junjungan bukan berarti menempatkan dia di atas kepala kita juga. Ada cinta di antara suami dan istri, cinta itu yang membuat mereka setara dalam hal saling melayani,” sahut Liona, hal itu membuat semua yang ada di sana tersenyum, kecuali Gita dan Gibran.

“Kamu masih baru, Liona. Ada aturan di setiap tempat yang harus kamu patuhi, mengerti,” tekan Gibran.

“Aturan mana yang membolehkan seorang ayah menyela ucapan menantu perempuan ketika bicara dengan mertua perempuannya, Pa?” timpal Leander yang sukses membuat mereka semua diam.

“Aku rasa suasana pagi ini sedikit panas karena tarikan bangku ya. Aku dan Liona akan sarapan di luar dan kami sekalian pamit untuk ke Varamesh,” pamit Leander yang langsung berdiri tanpa menyentuh sarapannya, ia menarik Liona agar ikut berdiri.

“Kak, kamu katanya mau pergi juga kan hari ini? Kenapa gak ikut saja dengan kami ke Varamesh sekalian liburan,” ajak Liona pada Karina.

Karina menatap Liona sambil tersenyum dan menoleh pada Galen. Pria itu hanya menunduk karena tidak berani pergi tanpa izin dari Gibran dan Gita.

“Bagaimana Galen? Apa kita bisa liburan berdua? Sudah lama kita tidak liburan, kan?” ajak Karina.

“Galen ada pekerjaan penting hari ini, dia tidak bisa pergi. Kalau kamu mau pergi ya silakan saja, Karina,” jawab Gibran dengan sedikit nada emosi.

“Aku sudah sering pergi sendiri, kali ini aku ingin pergi dengan suamiku. Apakah itu termasuk melanggar aturan di rumah ini?” Karina kini yang tidak tahan menantang tatapan Gibran.

“Jangan ngelunjak kamu Karina. Ingat posisi kamu di rumah ini,” bentak Gita.

“Aku menantu di rumah ini, aku ingat. Dan aku hanya ingin mengajak suamiku liburan, karena selama ini dia sudah menghabiskan waktu bekerja tanpa henti untuk kalian semua,” sengit Karina dengan tangan yang sudah mengepal sempurna. Gita memukul meja makan hingga bunyi dentingan piring menambah ketegangan suasana pagi itu.

1
Dina Putri
Coba kalo nikah ama Aster, gak bakalan nurut dia ama kamu Leander
Dina Putri
Leander ini mengekang tpi gak terasa dan Liona juga welcome ama sifat suaminya karena merasa dilindungi, betul manis banget kalian ini
Davidli Megi
Siap2 nih si Luciana jd target peringatan berikutnya
Davidli Megi
Suaminya posesif akut, istrinya manja akut, dahlah kalian emang cocok berdua, sehat2 yaaa/Kiss//Kiss//Kiss/
Safitri Indah
Kalau gue jadi Luciana sih malu ya
Safitri Indah
Mending kamu intilin aja istrimu itu Leand🤣🤣
Olivia Dir
Gak tau malu ya ni org
Olivia Dir
Ih gemes tau gak sih kalau Leander ini udh mode posesif akut begini 🥰🥰 akunya makin kecintaan dong
Syaqilla
Korban si Leander selanjutnya nih bakalan jadi sapi panggang
Syaqilla
Mode posesif on/Chuckle/
Radella
Ni org minta dicincang ama Leander ya, ditambah Liona langsung lepas genggaman tangan Leander
Radella
Aw kok aku yg baper sih
Mesafa Snit
Anjay apaan nih?
Mesafa Snit
Pria yg selalu bikin gue yg baca jungkir balik/Kiss//Kiss//Kiss/
Syami Girly
Weh weh weh weh weh, Luciana? Really?
Syami Girly
Suka banget kalau Leander udh masuk mode posesif gini /Proud//Proud/
Azizah Nurlia
Eh eh apaan nih?? Jangan bilang udh pernah tidur bareng juga /Sob//Sob//Sob/
Azizah Nurlia
Kenapa sih yg keluar dri mulut Leander mengenai Liona selalu bikin baper parah/Drool//Drool//Drool/
Sisca Cemeniy
Whatt??? kan benar, jadi badai si Luciana ini
Sisca Cemeniy
Gak di respon langsung disamperin 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!