BOCIL HARAP MENEPI DULU.
*
"
Valencia Remi, seorang gadis muda usia 19 tahun dari desa. Dia memiliki rambut hitam panjang dan mata coklat yang indah. Senyumnya manis dan lembut, membuat semua orang jatuh cinta pada-nya. Cia Pergi ke kota jakarta untuk mengejar impian kuliah di universitas.
*
Cia berteman dengan seorang yang sudah lama tingal di jakarta dan memperkenalkan Kehidupan malam kota yang glamor.
*
Cia mulai terjebak dalam pergaulan bebas dan mengenal Aksa yang menawarkan Kehidupan mewah.
*******
"Jadi Cewek Gue, makan seluruh kehidupan Lo....Gue yang tanggung." Kata Aksa.
*
"Kamu tau kan ? Aku sudah punya pacar." Jawab Cia.
*
*
Penasaran dengan pilihan Cia ? Yuk ikuti kisahnya..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9. Rumpi malam
0o0__0o0
Valencia melangkah gontai memasuki kamar kos-nya, dia merasa sangat lelah hari ini. Cia melempar asal tas kuliah-nya lalu langsung merebahkan tubuh-nya di atas ranjang.
Cia meng-hembuskan nafasnya kasar "Lelah sekali, ternyata susah juga cari kerja di kota" Guman'nya Lirih.
Pulang kuliah siang tadi, Cia mencari pekerjaan paruh waktu untuk mengisi waktu luang-nya. Dan juga untuk menyambung hidup'nya di kota ini.
Cia yang sadar bukan berasal dari keluarga berkecukupan, jadi dia inisiatif untuk mencari kerjaan sampingan. Dia tidak bisa terus-terusan mengandalkan kiriman dari kampung yang tidak pasti.
Apalagi penghasilan di kampung hanya mengandalkan hasil panen dari padi, yang hasilnya tidak cukup untuk menyambung Kehidupan'nya dan juga orang tuanya di kampung.
Cia tidak tega jika harus membebani ke-dua orang tua-nya. sedangkan di kampung kedua orang tua-nya juga butuh biaya untuk menyambung hidup'nya.
Dreet..! Dreet...!
Ponsel Cia berdering tanda panggilan masuk.
Cia gegas mengambil HP-nya yang ada di dalam tas, yang tadi dia lempar asal. Cia sudah tau tanpa perlu melihat siapa yang menghubungi-nya.
Siapa lagi jika bukan Satya, kekasih hati-nya. Wajah Cia yang tadi masam seketika jadi cerah saat mendengar suara kekasih-nya.
Cia dan Satya melakukan video call di malam hari. Mereka berdua sudah siap untuk berbicara dan berbagi cerita tentang hari mereka. Cia duduk di tempat tidur dengan rambut yang tergerai, sedangkan Satya duduk di sofa dengan laptop di depan-nya.
"Hai, Cantik-nya bang Satya..?" Sapa Satya menggoda Cia. Dengan senyum lebar'nya yang terlihat jelas dari balik layar Hp Cia.
"Udah malam, jangan gombalin Cia. Nanti aku tidak bisa tidur gara-gara keinget gombalan kamu terus" Saut'nya sambil terkekeh. Satya langsung ikut terkekeh mendengar-nya.
Mereka berbicara tentang kegiatan sehari-hari, mulai dari pekerjaan, kuliah, hingga kegiatan santai. Sama halnya juga dengan Satya.
Saat berbicara, mereka juga berbagi rasa rindu dan kerinduan mereka satu sama lain. Cia mengatakan betapa dia merindukan Satya dan ingin segera bertemu kembali. Satya juga mengungkapkan Perasaan-nya yang sama dan berjanji untuk segera menemui Cia.
"Ok ! Kamu jaga diri baik-baik di sana ya Sayang. Nanti kalau aku ada waktu pasti akan datang jenguk kamu ke kota." Ucap Satya.
"Siap, Sayang..! Aku pasti akan tunggu pacar manis ku ini. Kamu juga jaga diri baik-baik di sana ya..! Daaa Mas pacar..''
Setelah berbicara cukup lama, mereka memutuskan untuk mengakhiri panggilan video. Sebelum-nya, mereka berjanji untuk selalu saling mengupdate tentang kegiatan masing-masing dan berencana untuk bertemu secepat mungkin. Mereka mengakhiri panggilan dengan kata-kata manis dan janji untuk selalu setia satu sama lain.
Setelah panggilan video berakhir, Cia dan Satya sama-sama merasa lebih tenang dan bahagia. Mereka berdua kemudian mempersiapkan diri untuk tidur, dengan senyum di wajah mereka karena sudah berbicara dan berbagi cerita bersama.
0o0__0o0
Setelah membersihkan diri, Cia hendak tidur. Namun terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar kos-nya. Mau tidak mau Cia bangkit dan mem-bawah langkah kaki'nya ke arah pintu.
Tok..! Tok...! Tok..!
Suara ketukan pintu itu semakin cepat, seolah sedang di kejar setan saja. Cia sudah tau itu pasti sahabat-nya si Ery.
"Sabar Ery.." Saut Cia sambil memutar kunci pintu'nya.
Ceklek..!
Ery langsung masuk, setelah Cia membuka pintu kamar-nya. Cia menutup kembali pintu'nya, lalu menyusul Ery yang sudah nangkring di atas ranjang'nya.
Ery menarik cepat tangan Cia Sampai duduk di samping-nya. Cia melotot terkejut dengan tindakan tiba-tiba sahabat-nya itu. Untung dia tidak punya riwayat penyakit jantung, bisa berabe jika ber-urusan dengan Ery yang bar-bar.
"Cia, Lo kemana aja sehari ini hah. Gue tidak melihat batang hidung pesek Lo sama sekali." Tanya Ery penasaran. Ia merasa bahwa Cia menjaga jarak dari-nya.
Ya benar, Cia sengaja menjaga jarak dari sahabat-nya itu, setelah tahu semua kegiatan di luar batas yang dia dan sekumpulan teman-teman pacar sahabat-nya lakukan.
Apalagi pasca Aksa yang merebut first kiss-nya dengan paksa, tanpa per-setujuan dari-nya. Cia mulai merasa tidak nyaman dan ragu untuk terus berteman dengan Ery.
"Oh, Aku tadi lagi sibuk aja Er " Jawaban'nya canggung.
Ery menatap mata Cia dengan tatapan Menelisik, seolah mencari kebohongan di sana. "Jangan bilang Lo sengaja menghindar dari gue ?" Tebak-nya langsung.
Cia tersenyum kaku "Enggak kok Er, Tadi aku lagi sibuk mencari pekerjaan paruh waktu." Jawab-nya berbohong. Ya... walaupun tidak 100 % bohong.
Ery meng-hembuskan nafas'nya dalam-dalam, dia tau Cia lagi berbohong dan tidak nyaman dengan diri-nya saat ini.
"Cia, Jangan pernah berfikir kalau gue akan menjerumuskan Lo ke dalam lingkaran pergaulan yang tidak benar. Gue tau Lo polos dan berusaha menghindari orang-orang kayak gue". Ujar'nya serius.
Ery menatap dalam mata Cia yang terlihat jelas gelisah dan tidak nyaman. "Lo harus tau, gue tulus temenan sama Lo. Tanpa ada niatan buruk sedikitpun" Sambung'nya jujur.
Cia terenyuh saat mendengar kata-kata Ery, dia juga bisa melihat ke tulusan dari balik ke-dua bola mata'nya. Seketika dia jadi merasa bersalah.
Ery tersenyum lembut sambil meng-genggam tangan Cia "Sorry ya..kalau gue bikin Lo gak nyaman. Gue janji tidak akan mem-bawah Lo masuk ke dalam lingkaran bebas pergaulan gue dan teman-teman gue." Ucap Ery serius. Dan itu bukan hanya sekedar janji belakang.
"Maaf Ery, aku memang sengaja menghindar dari kamu. Aku merasa tidak nyaman melihat gaya kehidupan kalian yang sangat bebas. Maklumi ya..? Aku kan hanya gadis kampungan yang baru hidup di kota." Ujar'nya dengan jujur.
Ery menepuk pundak Cia pelan "It's oke..! Gue ngerti. jangan bilang Lo mendadak seperti ini karena sehabis ber duaan sama Aksa." Tebak-nya.
Cia hanya diam menunduk saja, walaupun tebakan Ery ada benarnya juga. Namun Ia tidak ada niatan untuk mengatahkan yang sebenar-nya.
"Apa dia jahatin Lo ? Bilang sama gue, biar gue labrak tuh cowok. Ya.. walaupun gue takut duluan melihat wajah-nya. Tapi demi sahabat tersayang, gue akan mem-beranikan diri." Sambung'nya meyakin-kan Cia untuk tidak perlu takut.
Cia masih tetap bungkam enggan menjawab, dia tidak mau sahabat-nya dapat masalah hanya karena membela diri-nya. Biarlah ini jadi rahasia antara diri-nya dan Aksa.
Ery jadi gemas melihat Cia yang sedari tadi hanya menunduk-kan kepala-nya saja. "jangan bilang Lo di perkosa sama Aksa ?" Tebak-nya frontal.
Cia langsung melotot terkejut dan menepuk sedikit kencang bibir sahabat'nya itu yang ceplas-ceplos.
"Anjir...Sakit Valencia, main tepok aja Lo. Kayak menepuk nyamuk aja" Dumel-nya protes.
"Salah kamu sendiri suka ngomong sembarangan, Tangan ku kan jadi reflek nyasar ke bibir kamu" Saut-nya sebal.
Ery terkekeh renyah "Asal Lo tau, di luar sana banyak cewek yang meng-gilai seorang Aksa. Bahkan mereka rela ngakang di bawah kaki'nya." Beber'nya jujur.
Cia hanya bisa menganga sambil melotot kedip-kedip kayak boneka Barbie, mendengar perkataan frontal sahabat-nya itu.
"Biasa saja muka-nya" Ujar Ery gemas. Sambil meraup wajah Cia pakai tangan-nya. Yang dapat balasan dengusan sinis dari Cia.
"Yang kamu bilang tadi benar apa lelucon ?" Tanya Cia memastikan sekaligus penasaran.
"Ya benar lah Valencia, Lo pikir gue tukang lawak apa. Selain Tampan, Aksa itu atlit boxing dan yang pasti anak sultan." Beber'nya serius. Cia hanya melongo saja.
"Harta-nya tujuh turunan dan tujuh tanjakan tidak akan habis, walau di buat foya-foya setiap hari." Sambung-nya santai.
"Oh....Ya..? Enak dong hidup'nya terjamin." Saut Cia mulai iri dengan kehidupan Aksa yang terlahir sebagai anak orang kaya.
"Yaps..itu salah satu alasan cewek-cewek pada ngejar-ngejar Aksa, karena mereka butuh jaminan hidup dari harta yang Aksa punya." sambung'nya.
"Lo kalau mau punya banyak duit tanpa kerja keras, tinggal Pepet aja si Aksa. Gue jamin duit Aksa bisa mengalir deras memenuhi kamar kos Lo ini." Kata-nya bercanda.
"Ha..Ha...Ha...Gak Lucu" Ujar'nya Sebal.
Ery terkekeh geli "Awas Lo kalau sampai kencantol dengan pesona seorang Aksa. Gue orang pertama yang akan ngetawain Elo" Ujar Ery. Sambil menaik-turunkan alis-nya menggoda Cia.
"GAK AKAN" Dengus Cia yakin.
0o0__0o0