Ketika membuka mata, Dani menemukan dirinya berada di sebuah kamar. Ia tak mengingat apapun tentang dirinya. Di sana dia bertemu dengan pria yang mengaku sebagai bosnya. Pria itu mengatakan kalau Dani merupakan personal trainer di gymnya yang diketahui juga melakukan pekerjaan p|us-p|us.
Namun semua itu tak berlangsung lama, karena ingatan Dani perlahan pulih setelah bertemu wanita yang mengetahui masa lalunya. Saat itulah Dani menggunakan keahlian hipnotisnya dan mengambil alih bisnis gym. Siapa yang menduga? Bisnis itu menjadi sukses besar saat dikelola oleh Dani.
"Layanan trainer-trainer di gym 24 luar biasa. Pokoknya bikin lemas dan banjir lendir. Eh, maksudnya lendir keringat. Hehe..." ucap salah satu tante langganan gym 24.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9 - Melawan Takut
Dani tentu penasaran dengan apa yang ingin dikatakan Lucky. Akan tetapi dia mencoba mengaitkannya dengan apa yang dikatakan Thalia tempo hari.
Saat itulah Dani sadar bahwa pekerjaannya sekarang cukup menyesakkan. Apalagi setelah dirinya menemui pelanggan yang tidak sesuai harapan.
Dani menatap Thalia dan trainer lain di gym. Namun mereka tampak kembali melakukan kegiatan seolah tidak ada apapun yang terjadi.
Dani menghela nafas panjang. Ia lantas mencoba bersikap seperti yang lain. Namun jujur saja, pikirannya selalu mengingat wanita yang memanggilnya dengan sebutan 'Arsya' kemarin di hotel.
Dani menggeleng cepat. Ia sedikit merintih karena sakit kepala kembali menyerang. Tetapi kali ini Arsya melihat sesuatu dari ingatannya. Yaitu melihat tumpukan buku tentang kedokteran.
Dani duduk sejenak untuk menenangkan diri. Tiba-tiba rekan trainernya yang bernama Dimas datang dan mengatakan kalau ada pelanggan baru untuk Dani.
Dani menjawab dengan anggukan. Ia berjalan menemui pelanggan barunya. Dani berniat ingin beristirahat saja dan menolak pelanggannya kali ini.
Namun saat Dani melihat pelanggan itu, dia terkejut. Pupil matanya membesar.
...***...
Di sisi lain, Deva berulang kali menghela nafasnya. Sungguh, dia merasa gugup sekali jika harus dekat-dekat dengan Lexy. Tetapi jika tidak mendekati gadis itu, kemungkinan dia akan kehilangan kesempatan untuk lari dari Kalajengking Hitam.
'Aku nggak boleh gini. Memalukan sekali bersikap gugup di hadapan gadis remaja,' batin Deva yang menyemangati dirinya sendiri. Ia kini sudah berada di mobil. Deva, Tegar, dan Rani akan mengantar Lexy ke sekolah pagi itu.
"Kau duduk di belakang, Ran!" suruh Tegar. Tampaknya tidak Deva saja yang merasa cannggung dengan Lexy.
"Enak aja. Aku nggak mau! Aku memang wanita, tapi aku tidak sedekat itu dengan Lexy!" Rani menolak tegas.
"Justru itulah kau sebaiknya duduk di belakang bersamanya. Kau dan Lexy bisa jadi dekat!" timpal Tegar.
"Jangan deh. Plis! Gimana kalau kita hompimpa biar adil?" usul Rani.
"Nggak usah. Biar aku saja duduk di belakang!" imbuh Deva.
Tegar dan Rani langsung menatap Deva secara bersamaan. Tak lama, tawa pecah keluar dari mulut mereka.
"Bukannya kau yang tempo hari hampir membuat misi di penari striptis gagal? Ada yang bilang kau gemetaran saat disentuh wanita!" timpal Rani sambil ngakak.
"Bener banget. Itu memang dia," sahut Tegar mengiyakan.
"Terserah kalian mau bilang apa. Aku nggak peduli!" balas Deva. Dia segera masuk ke mobil. Berlagak seolah tidak peduli. Namun dia memilih melawan rasa takut karena tekadnya untuk bebas dari dunia mafia sudah bulat.
Tak lama Lexy datang. Tegar dan Rani lantas bergegas masuk ke mobil.
Lexy tersenyum saat melihat Deva yang duduk bersamanya di kursi belakang.
"Aku kira punya pengawal akan membuat kehidupanku buruk. Tapi sepertinya tidak seburuk yang aku pikirkan," ungkap Lexy.
"Baguslah kalau kau senang, Nona..." Deva menyahut santai. Padahal jantungnya berdetak cepat tidak karuan. Ia menenggak salivanya berkali-kali saat melihat kaki Lexy yang mulus dan putih. Sepasang kaki itu begitu menggoda dengan balutan rok pendek seragam sekolah yang kala itu berwarna abu-abu dan bermotif kotak-kotak.
Lexy sendiri bersekolah di SMA swasta elit. Sekolah itu juga sekolah khusus perempuan. Jadi tidak heran Lexy sangat bosan dengan kehidupannya. Ia merasa sangat penasaran dengan lelaki, apalagi saat menemukan beberapa temannya yang punya pacar.
walaupun dia anak dari musuh besarnya tapi Laluna sudah punya anak dari Dani.
semoga nanti bisa bersatu dengan Dani .
bahagia bersama anak mereka
jangan-jangan nanti Lexy juga hamil...