NovelToon NovelToon
Sistem Yang Merubah Nasib

Sistem Yang Merubah Nasib

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem
Popularitas:602.9k
Nilai: 4.3
Nama Author: @TomBayaha

Seorang petani miskin yang memiliki kehidupan yang keras disebabkan pandangan dan pola pikir manusia kebanyakan, yang lebih suka serta berpihak pada si kaya si kuat dan si hebat membuatnya harus tersisih dari pandangan dan penilaian masyarakat.

Seringkali rasa sakit dan penderitaan itu justru datang dari orang orang yang dikenalnya.

Namun semua berubah sejak dia beroleh sistem yang memungkinkannya untuk merubah nasib malangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter _9 : Membeli kebun

Kembali Haris ke warung setelah menyelesaikan makan paginya, warung selain sekedar tempat minum kopi juga berfungsi sebagai pusat informasi di desanya, berbeda dari biasanya dimana Haris selalu bertanya tentang pekerjaan, kali ini dia akan bertanya tentang hal yang lain yakni seputar informasi siapa yang akan menjual kebun.

" Iya Ris , kamu ngak ke kebun? kan sayang hari cerah begini"

Seseorang manyapa haris.

Hanya ada sedikit orang yang biasanya masih bertahan di warung di jam jam segitu, apalah itu orang yang sudah tua, orang yang mapan atau orang yang nganggur karena sedang tidak ada kerja upahan.

"Iya pak, hari ini saya diberi tugas oleh saudara saya mau menanyakan informasi, barangkali ada yang mau menjual kebun sawit."

"Wah hebat saudaramu Ris, ekonomi lagi anjlok begini malah beli kebun".

"Iya bang...! Rezeky tiap orangkan beda beda bang.

Sama seperti perut bagi seseorang ini mungkin lagi musim susah BAB tapi bagi yang lain justru lagi musim mencrettt... Heheheh."

Ucap haris pada seseorang yang ikut menimpali pembicaraan.

Lalu seseorang yang sedari tadi diam, ikut buka suara menanggapi obrolan ringan di kedai kopi yang sederhana itu.

"Kalau saudaramu itu serius mau beli kebun sawit , aku mau jual kebun yang dibelakang desa, sudah berbuah pasir dan satu tahun belakangan ini sudah normal panennya, kalau beneran mau harganya dua ratus juta sudah net, tanahnya ada dua hektar, serius ngak kamu ris?"

"Eh.... benar pak Samsul mau jual?"

"Benarlah, saudaramu itu beneran ngak mau beli?"

"Beneran pak, cuma mungkin harganya perlu ditawar lagi pak"

"Kok kebunnya di jual pak Samsul, kan sayang dekat begitu?

Seorang pria sepuh ikut bicara.

"Iya wak, sebenarnya sih sayang tapi lagi butuh uang, buat bawa ibu berobat ke kota P yang ada di luar negeri, disana katanya perawatannya bagus, ibu disarankan oleh dokter berobat kesana."

Mendengar itu Haris jadi tahu kalau si Samsul memang serius menjual kebunnya, dia jadi merasa sedikit bersalah tadi sempat menawar, sebab ternyata peruntukan uang itu akan digunakan buat berobat ibunya, hampir saja dia mau setuju, namun si Samsul sudah bicara lebih dulu.

"Haris! begini saja deh, kamukan sudah tahu itu uang buat berobat, jadi harganya sudah tetap segitu ngak bisa kurang lagi.

Kalau memang saudaramu itu serius niat mau beli, bantu aku yakinkan dialah. Nanti aku kasih satu juta deh buat uang rokokmu Ris, sekaligus tanda terima kasih, gimana..?

Haris bingung kalau di tolak terlalu menyolok untuk keadaannya yang selama ini kekurangan duit, dia belum mau mengekspos kekayaannya, tetapi kalau diterima dia merasa kasihan setelah tahu itu untuk berobat.

"Ah ... begini saja pak, sebenarnya uangnya sudah ada dititip sama saya, hanya saja tentu kita harus meninjau kebunnya agar saya bisa melaporkannya detail kepada saudara saya itu, sebab nantinya yang akan dipercayakan merawatnya adalah saya juga, karena yang bersangkutan kerja di luar daerah saat ini, paling dia cuma terima hasilnya saja nantinya."

Mendengar itu Samsul sangat semangat, akhirnya ibunya bisa jadi berobat, telah lumayan lama dia selama ini mencari dan mengatakan pada orang yang dikenal cukup banyak memiliki uang di daerahnya, tetapi rata rata mereka tidak mau membeli kebun yang akan dia jual.

"Kalau begitu bisa dong cair hari ini juga ris?"

"Insya Allah bisa pak".

" Ya sudah buruan dong habiskan tehmu biar kita berangkat ha..ha..hahh."

"Tawa renyah begitu kental terdengar di kedai itu".

Semua pandangan orang terhadap Haris mulai sedikit berubah.

Dahulunya jangankan untuk bersikap akrab dan manis seperti itu, agar orang bersikap normal dan tidak terkesan merendahkan saja sulit Haris dapatkan.

"He.. he.. he .. he,, pak Samsul kalau jadi cair hari ini jangan lupa dong bayar minuman kita.."

Kata seseorang di kedai kopi itu menggoda Samsul.

"Amanlah itu, yang penting kuncinya ada pada si Haris sekarang, dia tokenya kalau dia bilang oke, pasti oke aman semuanya ya ngak Ris? ucap Samsul dengan begitu ramah."

"Aku ikutan dong pak, jadi saksi."

Seorang pria muda bernama Fauzan yang masih punya anak satu ikut dalam perbincangan .

"Oh iya bagus itu, kebun kalian yang sebelah timurkan berbatasan dengan kebun yang mau di jual ini Fauzan."

"Wah cocok kalau begitu pak"

Pria bernama Fauzan ikut menimpali

"Kalau lulus dari pemeriksaan Haris, kalian berenam yang ada disini masing masing dapat duit lima puluh ribu deh dan rokok sebungkus, hitung hitung uang dengar."

Ucap Samsul berusaha melibatkan lebih banyak orang, dengan tujuan agar Haris segan dan enggan untuk menolak membeli kebun sawit yang akan di lihat.

"Apa lagi Ris jadikanlah."

Semua yang ada disana mendukung hal itu sesuai apa yang Samsul inginkan.

"Iya pak mari kita lihat!"

"Kebun pak Samsul terkenal bagus Ris rawatannya cukup, buahnya juga bagus kwalitasnya, sayang kalau ngak jadi."

timpal yang lain."

Lalu mereka bergegas dari sana.

1
Wawan Setiawan
kg jelas cerita nya
Rivan Zuhri
sambil rokokan
Fathana
giliran kita kapan pak direktur😀😀
Zafrullah Effendy
ceritanya bagus dan kuharap tidak sampai putus di tengah jalan seperti cerita2 lainnya, dimana pembaca udah suka, eh tiba-tiba gak nongol lagi
Anonymous
Luar biasa
Choky Ritonga
ayah sasmita kontolllll !!!
vina matullesy
emang rasanya gimana di madu.... apakah senikmat minum madu murni
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Sebenarnya mertuanya haris itu ikhlas nggak ngasih lahan untuk haris menantunya terus kalau nggak ikhlas kenapa dikasihkan
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Yang Sabar ya Haris percayalah haris hukum tabur tuai itu ada yang udah tega sama kamu nanti juga dia dapat karmanya sendiri sesuai apa yang orang itu udah perbuat🙏
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Ya Allah Kasihan Haris Udah capek2 menggarap kebun dan udah menanami nya giliran udah jadi dan udah ada tanamannya dan tinggal metik hasilnya malah dijual sama mertuanya, tega banget ya mertuanya haris 😭🙏
Aldo Marvel
toke apa artinya lek ku
Aldo Marvel
batak sekali bah novel nya 🗿
helminst
Luar biasa
Catur Warsono
Lumayan
ahmad sudrajat
Luar biasa
dadun
berasa di siantar medan🤔😁
anggy tabitha
istri tolol, menjerumuskan suami.
yang ada ntar suaminya sakit hati dgn ide istrinya.
istri kok dgn sengaja mengundang masalah.
Minus Muhadi
kok cerita endingnya jd begini...kpn bisa ketemu sm MIYABI DI JEPANG
Minus Muhadi
hahahaha gw bilang jg apa...selama ini SISTEM CUMA KASIH DUIT DUIT DAN DUIT...MANA HADIAH SKILL ILMU PENGOBATAN...HAHAHAHA bwt apa bnyk DUIT klu hidup ITU MENDERITA krn PENYAKIT...DUIT DUIT... DUIT DUIT tdk selamanya orang hidup senang dan bahagia...yg ada tambah sakit krn kebnykn DUIT
Ali Wafa
justru bagus lah dua lebih lagi 3 atau 4 seru deh😂😂😂🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!