Demi mencari tahu penyebab kematian sang adik yang sangat janggal. Shasa seorang agen rahasia harus menyamar menjadi seorang aktris.
Memasuki dunia yang bertolak belakang dengan identitas nya,membuat Shasa harus berhadapan dengan berbagai rahasia gelap dibalik kemerlapan dunia entertainment itu.
Mampukah Shasa membalas dendam atas kematian adiknya ketika Shasa harus berurusan dengan para mafia kelas kakap.
Apakah ia akan berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tumpangan
Kehebohan masih terjadi dan tidak akan hilang begitu saja. Dalam ingatan siapapun akan terekam dengan jelas di bagian otak mereka tentang apa yang mereka alami hari ini.
Bibir-bibir tampak aktif bergerak menyalurkan informasi yang mereka terima dan mereka alami sendiri. Berbagai macam juga beragam, dan diantara keberagaman itu, Shasa nampak bahagia dengan keberhasilan dirinya.
Setelah apa yang menimpa Angel, otomatis syuting dihentikan. Sehingga Shasa melangkahkan kakinya menuju ruang ganti dan dirinya segera pulang mencari target berikutnya.
Namun pergerakan tangannya terhenti karena telinganya menangkap pembicaraan yang berada di bilik sebelahnya.
"Kau lihat tadi?"
"Tentu saja! Aku tidak akan pernah lupa! Itu sangat mengerikan! Darah dimana-mana...." jelas sosok yang lain.
"Apa kau ingat tentang Shella?" Manik Shasa mengintip dari pintu ganti yang memperlihatkan kedua wanita itu telah berada di depan cermin yang terpajang besar di ruang ganti itu.
" Kenapa kau membahas tentang itu? Kita sudah sepakat bukan? Tapi kalau diingat-ingat itu sangat menyenangkan!" tampak wajah wanita satunya menjadi cemas sendiri.
"Benar, kau lihat wajah memohonkannya?"
"Ya, dia terus memohon agar kita melepaskan nya!"
"Itu adalah akibatnya karena dia merebut apa yang menjadi milik kita! Anak baru saja sudah sangat belagu. Gadis kampung!"
"Ya, sayangnya dia sudah tiada. Kita jadi tidak punya mainan lagi."
"Siapa bilang? Tentu saja ada. Ingat?" senyuman smrik itu terbentuk dari wajah wanita bergaun putih tulang itu.
"Ah ya..... Mereka memiliki kesamaan."
"Tepat sekali! Meskipun tanpa Angel, kita akan bersenang-senang!" Keduanya tertawa terbahak-bahak di ruang ganti itu.
Tanpa mereka sadari, tawa mereka telah membuat sebuah api menyala dengan besar saat ini. Manik yang tadinya tengah bahagia langsung berubah menjadi menyeramkan seketika.
"Kalian ikut terlibat rupanya...."
Suara heels itu perlahan menjauh dari ruang ganti yang masih didiami oleh Shasa dengan panas membara. Manik tajamnya terus melihat kedua wanita itu yang perlahan-lahan menghilang dari pandangannya.
"Mari kita bermain!" Shasa melihat ada cctv disini yang akan membuat kesenangan nya terganggu.
Sehingga dirinya segera meninggalkan ruangan itu untuk berburu mangsanya yang tengah berjalan ria.
Alunan musik terbaru terdengar menghiasi mobil bewarna putih itu. Tampak sang pengemudi dan juga penumpang bernyanyi ria dengan otak yang mulai lupa dengan kejadian yang menimpa salah satu rekan kerja mereka, bukan mungkin saingan yang mereka simpan dalam hati mereka saja.
"Wah lagu ini sungguh luar biasa! Aku jadi ingin berpesta sampai pagi. Bagaimana kalau kita ke klub dulu? sudah cukup lama tidak kesana, aku ingin bersenang-senang bersama pria tampan berotot itu. Ahhh, rahim ku saja langsung hangat membayangkan nya."
"Tentu saja, kenapa kita ikut bersedih karena itu? Angel yang malang..... Entah bagaimana keadaan nya. Kita hanya perlu menyiapkan air mata untuk wawancara nantinya. Ini akan menjadi berita yang sangat heboh!"
"Kau benar! Saingan kita juga berkurang.... Hahaha!" mereka tertawa sambil melajukan mobil mereka menuju jalanan tempat mereka akan bersenang-senang.
Entah mengapa mereka melihat jalanan cukup sepi karena jam yang menunjukkan hari sudah gelap serta rintikan hujan mulai turun perlahan-lahan.
"Cuaca yang sangat pas sekali! Kita akan membutuhkan kehangatan."
"Ya, kita akan segera sampai dengan jalan ini." Wanita satunya mengarahkan mobil nya menuju jalanan setapak untuk mempercepat klub tujuan mereka.
Dari manik mereka yang tidak terjangkau, ada sepasang manik singa betina yang tampak mengawasi buruannya. "Pilihan yang bagus! Ayo kita mulai saja." Daftar tangannya melempar ranjau yang tak lama akan membuat mobil itu berhenti di tempat yang akan menjadi eksekusi nya.
Benda runcing itu tampak mulai menjalankan tugas nya, roda tiga tengah berputar itu mulai terganggu dan kehilangan udara yang mengisinya membuatnya perlahan-lahan memelan.
"Astaga, apa ini?"
"Kenapa?" tanya temannya.
"S1all! Bocor ternyata!"
"Aduh! Kok bisa?"
"Mana aku tau! Sudah, ayo hubungi montir."
"Tunggu! Lihat ada mobil yang menuju kesini." Keduanya melihat ada sebuah mobil hitam yang mendekat. Keduanya mulai saling bertatapan karena melihat mobil yang mereka pastikan adalah milik orang kaya.
Tak lama keduanya memberikan sinyal bantuan yang membuat mobil itu berhenti dan mereka segera berlari kecil mendekat untuk melihat pemilik nya.
"Mobil kami bermasalah, apa bisa berikan kami tumpangan?" Ujar mereka yang perlahan melihat kaca mobil itu turun memperlihatkan pengemudi nya.
"Tentu...." Dengan seringainya, pengemudi itu memberikan tumpangan yang membuat kedua wanita itu tersenyum senang.
"Ah, terimakasih Nona."
"Sudah?" tanya wanita cantik dengan kacamata hitamnya.
"Ya, kami sudah naik!" Mobil hitam itu mulai melaju membawa kedua wanita berpenampilan seksi itu menelusuri jalanan setapak.
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya, terimakasih.
makasih author 🙏🙏🙏❤️❤️❤️❤️
gitu juga orang yg kamu aniaya, juga terasa sakit..