Katherine mencintai Ethan. Melakukan semuanya dengan nama cinta. Sementara Ethan hanya menjeratnya dalam hubungan tanpa nama.
Saat Katherine berusaha lari tali di lehernya semakin mengencang dan mengerat. Ketidak relaan Ethan semakin menjeratnya semakin dalam.
"Kamu hanya milikku, Kath!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan
Plak!
Plak!
Suara tamparan bergema di tengah heningnya malam. Pipi Kath tertoleh saking kerasnya tamparan tersebut, tubuhnya bahkan terhunyung dan hampir terjatuh. Telapak tangan itu bahkan menyisakan bekas merah membuat pipi Kath terasa kebas.
"Tidak tahu diri! Dua bulan tidak kirim uang dan sekarang hanya memberiku satu juta?!"
Kath mendongak. Dia bahkan tidak memberikannya dan Ayahnya justru merampasnya tanpa menyisakan sedikit pun di dompetnya.
"Kenapa memanggilku?" tanya Kath dengan dingin seolah tamparan barusan tak ada artinya.
"Tentu saja untuk uang, apalagi?" Pria itu mengipas-ngipas uang yang dia dapat dari Kath.
"Kau bilang kondisi Mama tidak baik?" Kath melihat pada wanita paruh baya yang duduk dengan mengkerut di kursi. Wajahnya penuh luka akibat dari siksaan yang di terima dari pria di depannya.
"Memang begitu. Setelah itu baru kau mau datang." Ramon mendudukan dirinya di kursi. "Aku sudah bilang untuk beri aku uang 100 juta, dan kau boleh bawa dia pergi."
Kath menggigit bibirnya, tangannya mengepal erat. Ayah mana yang tega memeras putrinya dengan menggunakan Ibunya alias istrinya sendiri Lilyana. Itu Ramon Morice. Pria brengsek dan penjudi gila. Dia berhutang pada rentenir dan kini harus Kath yang membayarnya.
"Sudah ku bilang aku akan mendapatkannya."
"Kapan? Begini saja, jika tidak pergi menikah dengan Tuan Wilson, dia akan memberi mahar 100 juta, dan kau bisa bebas membawanya pergi."
Kath mendengus. "Sudah ku bilang aku akan mendapatkannya akhir bulan. Tapi selama itu jangan pernah sentuh Mama!"
"Kau membentakku!" Kath memundurkan tubuhnya saat Ramon bangkit dan menunjuknya. "Tidak tahu diri! Sudah bagus aku membiarkanmu hidup!"
Kath menelan ludahnya kasar saat Ramon mengambil sebuah rotan di sudut ruangan. "Ini balasanmu padaku yang membesarkanmu?"
"Tidak Ramon, jangan sentuh Kath!" Lily mencegat Ramon yang hendak melayangkan pukulan pada Kath.
"Minggir!"
"Kau bilang aku tidak tahu diri? Aku tanya padamu apa yang kau lakukan hingga aku harus membalas budi, tidak ada sedikit pun darimu yang membuatku bangga dilahirkan sebagai putrimu!"
"Kau!"
Bugh!
Sebuah pukulan berhasil ditahan oleh tubuh Lily, namun itu justru membuat Kath membelalakan matanya.
"Ma!"
"Sialan! Minggir kau!"
"Aku mohon Ramon, jangan sentuh Kath!" Lily menyentuh kaki Ramon dan berlutut.
"Ma!" Kath tak terima saat Lily justru berlutut di depan pria brengsek itu.
Baru saja akan kembali melayangkan pukulan suara pintu di ketuk menghentikan Ramon.
"Ramon! Aku tahu kau di dalam. Keluar dan bayar hutangmu!"
Mendengar suara itu Ramon mendadak panik dan melempar tongkatnya. "Jangan katakan pada mereka kalau aku ada di rumah!" Ramon pergi dari pintu belakang demi menghindari para penagih hutang itu.
Kath menghela nafasnya saat Ramon pergi. Dia membantu Lily berdiri dan mendudukan dirinya di kursi.
"Tidak bisakah Mama bertahan sampai akhir bulan? Aku akan dapatkan uangnya, tapi kau juga harus melawan," ucap Kath dengan kesal saat melihat luka di seluruh tubuh Lily.
"Kalau aku melawan dia mungkin akan menyakitimu. Lagi pula bagaimana kamu bisa mendapatkannya, 100 juta sangat banyak. Lebih baik kau jalani hidupmu di luar sana jangan sampai kembali kesini."
"Itu bukan urusan Mama. Aku akan mendapatkannya." Kath akan pergi namun Lily mencegahnya.
"Tinggallah sebentar, mungkin para penagih itu masih ada di luar." Kath menghela nafasnya lalu mendudukan dirinya di sebelah Lily. Dia hanya diam dan tak berniat bicara sedikit pun. Bahkan Lily pun sebagai Ibunya tak berani memulai percakapan. Keluarga mereka terlanjur dingin dan tak pernah ada kehangatan hingga Kath bahkan tak tahu apa itu kasih sayang.
Hidup di keluarga berantakan bahkan penuh siksaan Kath bahkan tak pernah menyangka jika dia akan bisa bebas lalu di terima di perusahaan besar milik Ethan.
Namun Katha tetap tak bisa lepas sepenuhnya. Setiap bulan separuh dari gajinya harus dia kirimkan pada Ramon demi menjamin Ibunya tetap hidup. Tapi itu rupanya tak cukup. Kebiasaan Ramon berjudi membuat pria itu terus bertaruh hingga kini hutangnya sudah menggunung.
Saat Kath mulai bekerja di perusahaan Ethan barulah dia mulai merasa apa itu di perhatikan. Perlakuan Ethan padanya membuatnya merasa diinginkan. Tanpa peduli jika pria itu hanya menginginkan tubuhnya Kath menyerahkan segalanya asal dia bisa terus merasa diinginkan.
Tapi saat ini Kath benar-benar tersadar dia harus segera mengakhiri ini. Pergi dari kehidupan gila ini dari Ethan juga dari orang tuanya yang hanya bisa menghisap darahnya.
Setelah hening beberapa saat Kath bangkit. "Mereka sudah pergi," ucap Kath dengan melangkah keluar pintu.
....
"Kubilang kau harus menjaga Kath bukan?" Ethan mendongak menatap Davin yang berdiri menundukan wajahnya. "Jadi, bagaimana ada luka di dahi Kath?"
Davin memberanikan diri mendongak. "Maafkan saya, Tuan. Saya terlalu ceroboh. Saya hanya pergi untuk menerima telepon, namun saat kembali Kath terjatuh dengan dahi yang terluka."
"Apa yang Kath katakan?"
"Dia hanya tak sengaja terjatuh."
"Dan kau percaya?" Davin terdiam.
"Cari tahu. Kalau sampai Kath terluka karena ulahnya batalkan saja kerja samanya."
Davin tertegun, namun hanya beberapa saat pria itu mengangguk lalu pergi.
Setelah kepergian Davin, Ethan mengabil ponselnya untuk mengirimkan pesan.
Kau dimana?
Sambil menunggu balasan Ethan kembali mengerjakan pekerjaannya. Namun setelah beberapa saat dan tak juga menerima balasan Ethan kembali membuka ponselnya.
Kau tidak membalas?
Ethan melihat pesan sebelumnya bahkan belum terbaca oleh Kath. Namun entah kenapa Ethan justru tak sabar untuk menerima balasan yang biasanya tak menunggu lama Kath akan membalas pesannya. Tentu saja dalam hitungan detik Kath selalu membalas pesannya.
Kau mau di hukum? Cepat balas pesanku!
Setelah pesan ketiga yang juga tak mendapat balasan Ethan meraih jasnya lalu pergi meninggalkan ruangannya.
...
Saat memasuki apartemennya Kath mendengar pesan masuk ke ponselnya.
Pesan dari Ethan. Namun Kath tak berencana membukanya dan hanya melihat dari layar atas saat pesan itu muncul.
Kau dimana?
Hanya dua kata, namun itu terasa seperti cekikan di lehernya. Kath melempar ponselnya ke ranjang sementara dirinya pergi ke arah kamar mandi.
Mungkin berendam akan membuat seluruh tubuhnya yang lemas sedikit lebih segar. Hari ini melelahkan, dia tak ingin menambah pikirannya dengan hal buruk lainnya. Dia hanya perlu menunggu dua minggu untuk benar-benar pergi dari sisi Ethan.
Tentu saja dengan rencana yang matang bahkan sudah dia pikirkan berkali-kali. Bukan hanya pergi sendiri. Kath akan memastikan Ethan yang akan mengusirnya.
Setelah itu dia bisa mendapatkan uang dari Teresha untuk membayar Ramon.
Dia bisa bebas dari semua belenggu ini. Dari Ayahnya yang gila dan juga Ethan.
Lama berendam membuat Kath tak menyadari jika Ethan sudah memasuki apartemennya. Saat keluar dari kamar mandi Kath melihat Ethan duduk di sofa tunggal di sudut kamarnya. Menatapnya dengan mata tajam yang mengintimidasi.
Melihat itu Kath yang awalnya terkejut hanya menghela nafanya, lalu berjalan dengan tenang ke arah lemari.
"Kamu tidak membaca pesanku? Lagi?" tanya Ethan dengan suara dinginnya yang khas.
Kath yang akan mengambil pakaian menghentikan gerakannya. "Aku baru selesai mandi." itu alasan yang tepat namun tak membuat Ethan percaya.
"Aku kemari menempuh perjalanan 45 menit dan selama itu kamu di kamar mandi?" Kath menelan ludahnya kasar saat Ethan melangkah ke arahnya dan mengungkungnya antara dirinya dan lemari.
"Aku ketiduran di bathub." Kath memalingkan wajahnya saat Ethan hendak menyentuh pipinya.
"Kenapa aku merasa kau banyak berubah Kath?" Tangan Ethan masih mengapung di udara saat Kath baru saja memalingkan wajahnya. Namun saat ini Ethan justru melihat pipi Kath yang merah. Ada bekas merah disana seperti bekas tamparan. Sepertinya sangat kuat hingga bekas itu masih ada. Atau ini adalah luka yang baru Kath dapatkan.
Ethan tak bertanya dari mana luka itu dan hanya membawa Kath dengan sekali hentakan kedalam gendongannya lalu membawanya ke ranjang untuk dia letakan.
"Mau apa, kau?" Kath menahan tubuh Ethan saat pria itu menindihnya.
"Memang apa lagi? Tentu saja bercinta."
ethan jd laki2 kok egois ga peka, sapa jg yg mau sm laki2 yg mulutnya ga dijaga dan menikah dg wanita lain, walaupun sbnrnya ethan cm cinta kath, tp perempuan tuh butuh kepastian dan kata2 yg lembut.
dia seperti sETHAN yg menjerat mu agar kamu selalu seperti yg dia mau.siapa tau suatu saat nanti kamu punya keberuntungan bisa hidup seperti yg kau mau atau bisa mengatur si sETHAN ini seperti yang kau mau.
masih kecil sekali 🥹 tapi kalau Ethan tau , seperti yg kath khawatirkan, Nathan pasti akan dijadikan pion untuk mengendalikan kath sesuka hatinya 😔😔, itulah yang kath tak mau. apa si Ethan ini akan memaksanya jadi simpanan
😔😔😔 ngancem lagi🙄🙄🙄
seberapa besar dia mencintaimu, sebesar itu pulalah luka dihatinya karena kamu, cinta yang tulus pun bisa memudar karena tidak ada harapan didalamnya dan tidak ada penghormatan untuk rasa cinta itu.
dia yg tak memberi kepastian maka jangan berharap dan memberi harapan.
siapa tau dia juga tengah menantikan kelahiran anak dari istrinya, entah seperti apa hidupnya setelah 8bln sudah kehilangan mu,apa masih ngamuk² ,tantrum atau sudah berdamai dengan keadaan dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya.
apa kabarmu Ethan? semoga kau makin gila😄 ,doa jahat karena kamu jahat pada kath
kau jadikan dia pemuas n*fsumu saja dan ingin tetap jadi simpanan setelah kau punya istri 😔.
bisa saja dia minta banyak lalu kabur tapi membuat mu kena mental dgn harga murah rasanya lebih badas.
anjlok nggak tuh harga diri 🤭.
hilang yg lama ya kath🤗 jangan cepat ketemu, kalau ketemu semoga ketika anaknya sudah bisa membela ibunya dan melawan bapaknya.
kau hanya lelaki lemah dan tamak kekuasaan karena kau belum mampu membuat keputusan sesuai hati nurani mu, itu adalah bukti ketidakmampuan dalam bersikap.
bahwa kehadirannya sungguh berharga..
nyesel kan sekarang kamu Ethan😨
suatu saat sapa tau ketemu Ethan lagi
biar tahu rasa si ethan
obati hatimu yang terluka dgn tidak lagi berada disekitarnya.
mungkin dia hanya lelaki lemah
yg cuma bisa patuh pada aturan keluarganya atau dia lelaki tamak akan kekuasaan, persetan dengan cinta yang penting dia semakin sukses.
orang yg modelan begitu tidak cocok dengan wanita berhati tulus, cocoknya sama wanita yang sefrekuensi dengannya
wanita licik dan tak punya hati.