Grace Li selalu mencintai Ethan dalam diam. Tak pernah berani berharap, sampai takdir mempertemukan mereka dalam sebuah pernikahan yang terpaksa harus mereka jalani.
Sayangnya, meski Grace Li adalah istri sah, hatinya bukanlah tjuan cinta sang suami. Semua kasih sayang lelaki itu justru tertuju pada adiknya.
Namun, bukankah waktu bisa mengubah segalanya? Akankah pernikahan tanpa cinta ini prlahan melahirkan rasa yang tulus?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SELUSIN PRIA
Grace sedari tadi terlihat termenung, sambil menunggu Ethan. Sementara itu, sejak tadi tatapan Sarah tidak lepas dari guci di tangan Grace. Di kepalanya, sebuah rencana muncul.
Sarah ingin membuat guci itu jatuh, lalu menyalahkan Grace di depan semua orang. Dia pun pura-pura mendekat dengan langkah pelan. Dia membawa bunga di tangannya, seakan-akan ingin meletakkanny di dekat guci.
Begitu jarak sudah cukup dekat, Sarah sengaja menyenggol siku seorang pelayat lain agar terdorong ke arah Grace.
Tubuh pria itu oleng, menyenggol bahu grace. Guci di tangan Grace pun oleng, lalu terlepas. Bunyi pecah terdengar keras, dan abu berserakan di lantai.
Suasana langsung hening. Beberapa orang teriak kaget. Grace terpaku, wajahnya pucat.
“Ya ampun, Kakak!” seru Sarah suaranya keras. “Kok bisa sampai jatuh begitu?!”
sarah memasang ekspresi kaget, tetapi nada suaranya terdengar seperti menyalahkan.
Beberapa pelayat langsung menoleh ke arah Grace dengan tatapan tidak enak. Grace merasa bersalah karena guci pecah di tangannya. Sarah berdiri sedikit di belakang, tampak puas melihat keributan kecil yang baru saja dia buat.
Grace langsung berlutut, tangannya langsung memagari abu Kakek Mo, sedikitpun dia tidak rela angin membawa sebutir abu itu. Sarah berlutut di depan Grace, swpatunya sesikit menginjak abu jenazah itu. Grace mwndorong Sarah agar menjauh, tapi malah dia terjatuh ke belakang!"
Pada saat ini Ethan baru saja datang, matanya terbelalak, "Apa yang terjadi!"
Sarah langsung berdiri, "Kak Ethan, aku hanya ingin menolongnya, tapi malah didorong!"
Grace masih teelihat limbung, masih terlihat melindungi abu Jenazah Kakek Mo. Ethan menarik lengan Grace, "Kau memecahkan guci abu? Bagaimana cara kau memegangnya!"
"A-aku tidak...! suara Grace tercekat.
Sarah memandang ke pelayat yg tadi menyenggol bahu Grace. Pria itu mengenali Sarah. Wanita yang sepanjang malam menemani Ethan menyambut tamu yang datang untuk memberi penghormatan terakhir untuk Kakek Mo.
Berpikir bisa mendapatkan keuntungan, binar matanya pun terlihat licik, pria itu langsung maju dan berkata, "Aku melihat sedari tadi Nona ini tatapannya kosong, lalu sedikit terhuyung dan pada akhirnya gucinya terjatuh dan pecah!"
Grace tertegun, saat ini setengah nyawa terasa baru saja merasa ikut pergi dengan Kakek Mo, jadi tidak memperhatikan sekitar. Grace menghempaskan tangan Ethan. Lalu mulai berlutut lagi.
Petugas krematorium datang membawa guci baru dan membantu memasukan kembali abu itu ke guci yang baru. Sarah mengambil kesempatan, sambil merangkul. "Kak Ethan, jangan marah. Mungkin Kak Grace sedang lelah, jadi tidak sengaja!"
Petugas selesai memasukan abu ke guci, lalu memberikannya kepada Grace. Tapi langsung diambil oleh Sarah. Grace berdiri lemas, sambil memandang guci abu jenazah yang saat ini ada di tangan Sarah.
Nania yang baru saja pulang dari luar negeri langsung datang ke krematorium. Dia langsung menerabas kerumunan. Melihat Grace begitu sayu, dia pun langsung memeluk teman baiknya itu.
"Oh sayangku! Apa kau baik-baik saja!" kata Nania.
"Kau memanggilnya apa?" tanya Ethan sambil menaikan satu alisnya.
"Sayang... apa ada masalah jika aku memanggilnya begitu!"
"Kalau kau boleh memiliki teman wanita, lalu kenapa Grace tidak boleh memiliki teman wanita!" hardik Nania sambil menunjuk nunjuk Ethan dengan wajah Sangar.
"Ayo, aku antar kau pulang! Tenang saja, nanti akan aku catikan selusin pria yang lebih tampan darinya!" kata Nania sambil menaikan nada suaranya agar terdengar oleh Ethan.
" Hati yang busuk mengeluarkan napas yang bau "
🤣🤣🤣🤣 bangun tidur uda bau..walaupun cantik juga...Sekretaris Mei bisa aza...Sarah diam membisu...🤭🤭🤭🤭
kudu di kubek otak c e ny
c j pede bed,,org lg ngejar grace
nat tegas lu