"Saingan? Lawanku Janda aja, aku udah MENANG!"
.
.
.
Gladys, merutuk habis kekasihnya yang ketahuan sedang berselingkuh di sebuah kamar hotel dengan seorang Janda beranak tiga.
Hati wanita mana yang tak sakit, terlebih ia sudah menerima pria itu sepaket dengan putrinya yang selama dua tahun ini selalau berusaha agar bisa diterima dengan baik sebagai ibu sambung.
.
.
.
"Dasar DUDA gak tahu diri. Lihat saja, akan ku pastikan penggantimu adalah BERONDONG TAJIR"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part #07
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Penolakan Erica tentu membuat hati si Duda patah, belum lagi anaknya yang bingung atas sikap calon ibu sambungnya yang seolah kini berjarak padahal dulu mati matian berusaha ingin dekat.
Hanya itu yang bisa Erica lakukan, ia tak akan memberikan kesempatan lagi pada Ayah satu anak itu, sudah cukup rasanya selama dua tahun tutup mata dan terlinga atas apa yang di perbuat di belakangnya. Kini, saatnya Erica bangkit dan melangkah menerobos masa depan tanpa menoleh lagi ke belakang.
Lukanya ia biarkan sembuh seiring waktu, tak akan ia sesali segala yang terjadi, cukup jadi pembelajaran untuk di kemudian hari.
"Baik, Er, aku dan Nia pamit pulang kalau begitu," ucap Arhan berat hati, apalagi saat putri semata wayangnya itu menatap penuh heran.
"Iya, hati hati," jawab Erica datar.
Nia yang berada di dekatnya pun langsung memeluk sebentar kemudian mencium punggung tanganya juga sebelum benar-benar pergi dari rumah.
"Nanti Tante ke rumah ya," Pinta Nia yang hanya di bakal senyum tanpa jawaban.
Erica menatap dua punggung orang yang dulu adalah bagian hidupnya sampai menghilang dari pandangan ketika sepeda motor yang di naiki Arhan dan Nia semakin jauh.
"Er--," panggil Mama yang cukup mengagetkan sampai Erica langsung menoleh.
"Mah--, ada apa?" Tanya Erica, ia mendekat pada sang Mama yang duduk di kursi roda yang di belakangnya ada Cita.
"Mau apa lagi orang itu, Er?"
"Enggak, kok, Mah. Mama tenang aja, Er gak akan balik sama Irham lagi," Sahut Erica penuh keyakinan.
Mama menoleh ke belakang, seolah mencari kesungguhan lewat anak sulungnya, Cita yang paham meski hanya lewat sorot mata pun hanya mengangguk.
"Ayo masuk, belum sarapan kan?" ajak Erica, ia ambil alih kursi roda yang di pegang kakaknya lalu di dorong masuk ke dalam menuju ruang makan.
"Eh, udah duluan aja nih!" sindir Erica pada Adik laki lakinya yang ternyata sudah ada di meja makan.
"Kalian lama!" sahut si bungsu.
Cita hanya menggeleng kan kepala ketika melihat tingkah kedua adiknya yang jarang sekali akur, ia yang sudah siap ke kantor hanya menemani tanpa ikut sarapan.
"Makan sedikit, Ta," titah Mama yang duduk di samping si sulung.
"Nanti aja di kantor, Mah."
Erica yang baru makan beberapa suap, meletakkan sendok garpu nya ke atas piring yang masih ada setengahnya, "Kak, kalau ada lowongan infoin ya," ujarnya.
"Memang di tempat kamu kerja sekarang kenapa?" tanya Cita.
Erica menggeleng dengan senyum yang terpaksa, ingin jawab tapi ada rasa sungkan karna ada Mama di antara mereka, Erica juga tak mau mau merusak suasana sarapan pagi keluarganya.
"Hem, oke. Nanti di kabarin ya."
.
.
.
.
Hari terus berlanjut, Erica yang sudah mulai berdamai dengan rasa sakit usai perpisahan dengan si Duda terus berusaha menata kembali hatinya yang bukan lagi patah, melainkan berantakan dan pastinya berserakan.
Hal di luar dugaan, Erica bahkan sampai Resign dari tempat kerjanya karna semakin merasa tak nyaman, terutama saat tahu hubungan yang ia harap menjadi pelabuhan terakhir hingga pelaminan akhirnya kandas karna sebuah pengkhianatan. Ada saja sindiran pedas bahkan lelucon yang berujung hinaan yang rasanya menusuk bukan hingga ke jantung. Terlebih ia juga sadar betul dengan usianya yang sudah sangat matang bagi seorang perempuan.
Cek lek
"Kak, antar gue yuk," ucap Miko yang langsung membuka pintu kamarnya tanpa mengetuk lebih dulu.
"Kebiasaan ih! Gak sopan!" protes Erica kesal, ia yang sedang rebahan di ranjangnya sampai bangun lalu menghampiri adiknya itu.
"Aw! Sorry, Kak." Miko yang merasa memang salah hanya terkekeh kecil saat keningnya di toyor oleh Erica.
"Mau kemana?"
"Toko buku, ada tugas dadakan nih," jawab Miko sambil merengut.
Jika menyangkut sekolah, tentu saja Erica tak akan menolak meski di luar terik panasnya matahari terasa seperti di atas ubun ubun.
Ia yang mengiyakan permintaan si bungsu meminta waktu sepuluh menit untuk bersiap.
Tak banyak yang di lakukan oleh Erica di dalam kamar, ia hanya mengganti baju dan merapihkan rambutnya, setelah itu memasukan dompet serta ponsel ke dalam tas, tak ada polesan makeup berlebihan di wajahnya yang memang sudah cantik.
Dan benar saja, tak kurang dari sepuluh menir, Erica keluar kamar lalu bergegas menuju kamar Mama, disana ia akan pamit pada si pemilik Surganya.
"Ayo, Kak, nanti hujan." Miko yang sudah di ambang pintu terlihat tak sabaran.
"Jaga adikmu ya. Jangan pulang malam malam," pesan Mama.
"Iya, Mah, Er pamit dulu."
Setelah di izinkan, kakak beradik itu pergi menuju toko buku terlengkap di pusat kota, tentu saja dengan menggunakan motor matic kesayangan Erica. Meski Miko bisa mengendarai Mobil yang ada di garasi rumah, tapi jika ke jalan besar rasanya belum yakin berani.
Perjalanan kurang lebih satu jam pun akhirnya sudah membawa mereka ke tempat tujuan. Miko langsung masuk tanpa menunggu kakaknya lagi, sedangkan Erica yang berjalan di belakang hanya menggeleng kan kepala.
"Bener bener Urgent kah?" gumamnya.
Sama sama sudah masuk ke dalam gedung toko buku tiga lantai, tapi keduanya benar-benar berpisah. Erica biarkan adiknya mencari buku yang si butuhkan itu.
"Tinggi banget--," gumam Erica dengan tatapan mata tertuju pada satu buku di deretan rak paling atas.
"Ini?" tanya seorang pria yang entah datang dari mana, tapi tiba tiba ada di sebelahnya memberikan buku yang di maksudnya barusan.
"Eh, iya, Terima kasih," ucap Erica.
.
.
.
.
Makanya, tinggi tuh ke atas jangan lebar ke samping!
Tetep semangat 💪💪💪💪💪💪 dan sehat selalu Mak Othorrrr 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
akhirnya melipir ke sini setelah di paijo ndak muncul2.
kangen dengan rayuan luar biasanya 👏👏👏
Tetap semangat 💪💪💪💪 dan sehat selalu Mak Othorrrr 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰