NovelToon NovelToon
Istri Muda

Istri Muda

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Dokter Genius / Beda Usia / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:155k
Nilai: 5
Nama Author: moon

WARNING❗
Cerita ini, buat yang mau-mau saja, TAK WAJIB BACA JUGA
Mengandung banyak Flashback
Banyak nama tokoh dari novel-novel pendahulu mereka
Slow update
Alur lambat
So, yang gak suka silahkan cabut, dan berhenti sampai di sini ❗


⚠️⚠️⚠️

Kenzo akhirnya menerima permintaan sang bunda untuk menikahi putri sahabatnya semasa SMA.

Tapi ternyata gadis itu adalah adik tiri Claudia mantan kekasihnya. Dulu Claudia mencampakkan Kenzo setelah pria itu mengalami kecelakaan hingga lumpuh untuk sementara waktu.

Bagaimana lika-liku perjalanan pernikahan Kenzo dengan Nada? (yang selisih usianya 10 tahun lebih muda).

Di sisi lain, Nada masih terbelenggu dengan potongan ingatan masa kecil yang mengatakan bahwa ibunya meninggal karena mengakhiri hidupnya sendiri.

Apakah itu benar? Atau hanya dugaan semata? Lantas jika tidak benar siapa gerangan yang telah menghilangkan nyawa ibunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi Nada

#6

“Nada!” 

Kenz menjerit, jantungnya seolah hendak melompat keluar dari tempatnya ketika melihat tubuh Nada melayang di udara. Pria itu dengan gesit berlari agar tubuh Nada tak sampai jatuh ke tanah. 

“Mas, tolong!” jerit nada sesaat sebelum Kenz menangkapnya. 

Grep! 

Brug! 

“Akh!” pekik Kenzo, ketika tubuhnya menjadi alas bagi tubuh istrinya. Mereka terbaring di tanah yang ditumbuhi rumput kering dengan posisi tubuh saling bertumpuk. 

“Neng!” Mang Diman buru-buru berlari menghampiri sepasang pasutri muda tersebut. “Aduh, maaf. Mamang teh lupa mengingatkan, kalau ayunan itu sudah rapuh tambangnya,” ujar Mang Diman dengan rasa bersalah. 

Bukan hanya Nada yang shock, tapi Kenz juga merasakan nyeri di punggungnya, karena dirinya yang menggantikan Nada jatuh ke tanah. 

Mang Diman membantu Nada dan Kenz berdiri, “Sep, tidak apa-apa?” tanya Mang Diman khawatir, karena Kenz yang jatuh. 

“Alhamdulillah, nggak papa, Mang.” Kenz meringis menahan nyeri yang saat ini mulai berdenyut di punggungnya. 

“Mas, Maaf. Sakit, ya?”

“Pakai bertanya, ya, iyalah sakit.” 

Raut wajah Nada seketika berubah, “Sini, aku lihat.” Dengan polosnya, Nada menyingkap kaos yang menutupi punggung Kenz. 

“Eh, kamu apa-apaan, sih?” tolak Kenz, “Malu, ada Mang Diman.” 

Blush

Nada baru menyadari bahwa ada orang lain diantara mereka, gadis itu buru-buru menunduk dan bersembunyi di balik punggung suaminya. 

“Tidak apa-apa, Sep. Mamang juga pernah muda.” Mang Diman terkekeh, sepertinya mengerti bahwa pengantin baru tersebut butuh privasi. 

“Ya, sudah, kalian istirahat saja, nanti Mamang ke sini lagi, antar makan malam. Ini kunci rumahnya.” Setelah menyerahkan kunci Mang Diman pun meninggalkan mereka. 

Kenzo segera melangkah masuk ke dalam rumah, Nada mengikuti dengan langkah kecilnya. “Kamarnya di mana?” 

“K-kamar—” 

“Iya, kamar, aku mau meletakkan koper ini di kamar,” sahut Kenzo. 

“Oh, ini.” Nada berjalan lebih dulu ke salah satu pintu ruangan, “Ini kamarku. Dulu—” 

Kenz melangkah mengikuti Nada, kamar tersebut tidak terlalu luas, namun, terlihat sangat nyaman. Perabotnya memang sudah usang, tapi Kenz tahu itu bukan perabotan biasa, tapi perabotan dari kayu berkualitas tinggi, karena itulah tak mudah rapuh karena usia. 

Dinding-dinding kamar dipenuhi dengan tempelan sketsa gambar, ada yang berwarna, dan ada juga yang hanya hitam putih, “Ini—”

“Waktu kecil aku suka menggambar, Ibu bilang suatu saat aku pasti jadi pelukis terkenal. Ternyata— aku mengikuti jejaknya kuliah di fakultas kedokteran.” 

“Aku rasa ibumu benar, gambarmu bagus, usia berapa kamu ketika menggambar ini?” 

Nada mencoba mengingat-ingat, namun semakin diingat, dirinya semakin lupa, akhirnya ia hanya menggeleng, “Aku lupa, karena ingatan masa kecilku banyak yang pudar, aku tak tahu kenapa.” 

Tak banyak yang Kenz tahu tentang Nada dan ibunya, Kenz hanya tahu ibunya Nada dulu adalah teman sekolah Ayah Juna dan Bunda Emira, bahkan mereka pernah menjadi dokter residen di rumah sakit yang sama, saat itu adalah awal-awal dimulainya hubungan serius antara ayah dan bundanya. 

Kenz duduk di kursi panjang lalu membuka kaosnya, tiba-tiba Nada berpaling karena malu sendiri, “Kenapa berpaling? Kamu bilang mau memeriksa punggungku?” 

“Eh, iya, kok aku bisa lupa, ya?” gerutu Nada, berjalan mendekat kemudian duduk di belakang suaminya. “Tidak ada luka terbuka, tapi memar di sini.” Tanpa sengaja Nada menekan memar di punggung Kenzo, hingga pria itu meringis. 

“Akh, sakit!” keluh Kenzo seraya memutar tubuhnya hingga menoleh ke belakang. 

“Oh, sakit, ya. Maaf, Mas, tidak sengaja.” Dengan panik, Nada mengusap bagian yang memar tersebut, kemudian meniupnya perlahan. 

Wushhh! 

Wushhh! 

Namun, yang Nada anggap sebagai hal biasa, bagi Kenz terasa luar biasa, karena mampu membuat tubuhnya merinding dan hampir membangunkan sesuatu dibawah sana. 

“Kenapa kamu malah meniupnya!” elak Kenzo mendadak berdiri dengan wajah merah karena tak kuasa menahan gejolak yang tiba-tiba menyeruak tanpa permisi. 

Memang tidak ada salahnya karena Nada adalah istrinya, tapi Kenz tak ingin buru-buru, ia ingin melakukan pendekatan secara perlahan. Meyakinkan apakah perasaannya sendiri dan juga perasaan Nada sudah bisa berjalan seirama dan sejalan dalam satu nafas bernama, cinta. 

“M-Mas, kenapa marah?” tanya Nada gugup, “aku hanya meniupnya pelan-pelan, karena itu dulu yang selalu dilakukan ibuku ketika aku terluka, atau merasakan sakit di bagian tertentu.” 

Melihat raut wajah istrinya, mendadak Kenz merasa bersalah karena sudah berbicara dengan menaikkan nada suaranya. “Tidak, aku tidak marah, hanya saja— ah sudahlah, kamu tak akan mengerti.” Kenzo berbalik dan keluar dari ruangan. 

Tak lama kemudian ia kembali, “Dimana kamar mandinya? Aku ingin mandi, tiba-tiba gerah.” 

“Di ruangan paling ujung, dekat tangga.” 

“Hmm.” 

Melihat Kenzo menghilang dari pandangan, Nada terdiam, sambil memikirkan dimana letak kesalahannya, kenapa tiba-tiba Kenzo menghindarinya, padahal beberapa saat lalu wajahnya pucat pasi ketika melihat tubuhnya melompat dari ayunan. 

Tapi di luar dugaan, pria itu kembali dan berkata, “Nanti, tolong bawakan handuk dan siapkan pakaian santai untukku.” 

Raut wajah Nada kembali berubah senang, ia teringat penuturan Aric yang mengatakan untuk mematuhi ucapan suaminya, selama itu sesuatu yang baik. “Iya, Mas.” 

•••

Usai menikmati hidangan yang dimasak istrinya Mang Diman, hujan turun lembut tidak deras dan tidak juga pelan. Namun, petir yang bersahutan tanpa henti, membuat tubuh Nada tiba-tiba menggigil ketakutan. 

“Nada, kamu kenapa?” Kenzo terkejut manakala kembali ke kamar melihat istrinya meringkuk di balik selimut dengan tubuh gemetar. 

“Ibu— jangan buka pintunya.” Suara Nada terdengar seperti orang yang mengigau. 

Kenzo segera menyibak selimut yang menutupi seluruh tubuh istrinya, wajah Nada terlihat pucat, berkeringat dan diliputi ketakutan. 

“Nada,” kata Kenzo dengan suara lembut namun penuh kasih, beberapa saat lalu Nada langsung pamit tidur, karena dirinya tengah menerima panggilan dari perawat di rumah sakit yang melaporkan kondisi salah satu pasiennya. 

“Ibu—” Nada kembali merintih diiringi suara isak tangis, benar, Nada sedang menangis. 

Puk

Puk

Pelan-pelan Kenzo menepuk pipi Nada, khawatir nada sedang memimpikan sesuatu yang buruk tentang ibunya di masa lalu. “Nada.”

Namun Nada tak kunjung membuka mata, hingga Kenzo kembali mengeraskan suaranya. 

“Nada!” 

Ternyata membuahkan hasil, kelopak mata Nada kembali terbuka diiringi nafasnya yang memburu seperti baru saja lari maraton jarak jauh. 

Nada duduk, nampak sekali bahwa ia tengah kesulitan mengatur nafasnya, Kenzo keluar dari kamar, dan kembali dengan botol air mineral. “Minum dulu,” titahnya. 

Pria itu bahkan tak melepaskan tangannya dari botol berisi air mineral yang tengah di teguk istrinya. 

“Merasa lebih baik?”

Nada mengangguk, Kenzo berdiri, ia bermaksud keluar kamar mengambil beberapa botol air mineral dan gelas, barangkali nanti malam Nada merasa haus. 

“Mas, jangan pergi!” seru Nada panik, wanita itu berjalan cepat kemudian memeluk Kenzo dari belakang. “Temani aku di sini, mau, kan?” mohon Nada. 

1
Soraya
mksh thor👍
Soraya
Nada gak pantas jadi dokter
Soraya
katanya seorang dokter kn bisa membuktikan sudah berapa minggu kehamilan Nada gitu aja ribet
Soraya
Nada kn mahasiswi Kedokteran masa dibikin bodoh thor
Eva Karmita
Alhamdulillah happy ending 💓 tetap semangat Otor semoga rejekinya lancar dan kedepannya karya" mu mkin sukses aamiin 🤲🤲🥰
moon: amin...

mangga di lanjut ke Leon, jika berkenan, kak.

dan terima kasih banyak untuk apresiasinya selama ini 🥳
total 1 replies
Pujierde
yah gak ada bonchapnya donk 😁🤭
btw makasiih author udh bikin cerita yg seru, bikin penisirin n bikin dugun" juga sehat selalu dan semangaaaaat 💪💪
moon: sudah loncing eps perdana kak. silahkan mampir ya🥳
total 1 replies
Pujierde
telyus nanti joget gemoy baleng yaaaaa😂😂
Pujierde
xixixi 😆😆😆😆😆😆😆😆
Pujierde
pantecan gembul makan molo.....😂😂 tp onty cyuka....🥰🥰
Pujierde
sempet seliwer ney kenapa jadi bacanya cenayang jauh bgt yaks hahaha padahal cenangnya sama onty juga cenang cama dilimu mayla 🥰🥰
Sh
sedih..gagal retensi... diperhatikan..kami suka sekali jika upload cerita Geraldy...seru lihat mereka kumpul kumpul ..Tapi kemarin waktu tulis ulat bulu berhasil retensi... mungkin jika mau coba retensi lagi ..lepas dulu Geraldy..cari ide yang ga biasa...ulat bulu itu ga biasa dan segmennya terbatas..duda dan janda tua tapi berhasil... celotehan anak kecil juga suka berhasil... sampai sekarang aku juga bingung soal rumus retensi..padahal cerita bagus lho....jangan patah semangat ya .
moon: alhamdulillah, masih dapat sampai 40 babb kak. jadi nggak zonk2 amad.

aku juga suka edisi geraldy, ringan, banyak bercandanya, banyak nostalgila nya, tapi ya itu... banyak juga yang nggak suka, jadi asal udah dapat 40 babb udah bahagia kak.

nggak apa2, aku selesaikan Leon sekalin.
terus... entah kapan bikin anak cucu geraldy lagi 🥺
total 1 replies
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
ditunggu karya barunya, semangat 💪💪💪
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞: sami sami🫶
total 2 replies
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
🫶🫶🫶💚💚💚
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya happy ending, terima kasih kakak Author 🙏
semoga kakak Author selalu sehat, selalu semangat dan selalu sukses dalam berkarya, aamiin...
in Syaa Allah selalu menunggu karya2 kakak Author berikutnya 🙏❤️💪💪💪
moon: sama2 kak, terima kasih juga sudah olweis baca dan rajin komen, huhuhu terhuraa aku tuuhh 🥺🥺
total 1 replies
Marlina ☘𝓡𝓳
buah cinta
moon: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
Marlina ☘𝓡𝓳
hayoloh bayar 🤣🤣🤣
Marlina ☘𝓡𝓳
Leon apa Kenzo 🤔
Marlina ☘𝓡𝓳
karena mangga tetangga lebih menggiurkan 🤣
Marlina ☘𝓡𝓳
harap maklum dgn kelakuan orang kaya 🤣
Rahmawati
wkwkwkwk, kirain beneran jenis mangganya dari Spanyol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!