Mengulang Kisah

Hari ini adalah hari pernikahan papi Alena. Papi nya tidak mengundang banyak orang, hanya keluarga dan beberapa rekan bisnis nya saja.

Seisi rumah sedikit sibuk dari biasa nya, namun Alena nampak santai saja. Ia tidak terlalu peduli dengan acara ini. Ia menggunakan dress yang telah di pilih nya pada saat itu. Ia nampak stunning, aura mahal nya sangat terlihat.

Alena pergi menuju ke tempat acara. Sesampai disana, beberapa mata menuju pada diri nya. Hari ini Alena tidak terlihat seperti hari biasanya, ia tampil sangat cantik dan menawan.

Ia berjalan menapaki koridor gedung menuju ruang acara. Nampak Lyka yang sedikit gelisah, seperti menunggu seseorang. Lyka melihat Alena lalu menghampiri nya.

" maaf kak, aku boleh pinjam handphone nya, tadi handphone ku jatuh dan sekarang mati. Mama belum sampai gedung " ucap Lyka

" kamu ngga barengan sama mama mu? "

Lyka menggelengkan kepalanya. Melihat situasi seperti ini, Alena harus membantu nya, karena ini menyangkut reputasi papi nya juga.

Alena menyerah kan handphone nya.

"kamu kenapa ngga barengan sama dia?"

" aku pergi bareng sama om dan Tante, karena mereka tidak tau tempat acara ini"

Lyka mulai menelpon mama nya, namun tidak ada jawaban dari mama nya. Ia pun mencoba menelpon Oscar.

" Abang, mama belum sampai, aku takut om Roy melakukan sesuatu pada nya " Lyka mulai menangis.

Tanpa sadar tangan Alena mengelus punggung Lyka untuk menenangkan nya. Alena pun ikut sedikit panik.

" Siapa itu om Roy? " Alena langsung bertanya.

" dia mantan suami mama sebelum nikah dengan papah ku " ucap nya

" hah! Mamah kamu nikah berapa kali sih? Banyak banget mantan suaminya" Alena terkejut mendengar nya dan sedikit kesal.

" ini ketiga kalinya " jawabnya

Alena memasang muka masam.

" mamah dan om Roy bercerai karena kdrt, mamah dijodohkan oleh kakak nya dengan om Roy untuk melunasi utang kakak nya mamah" Lyka mulai menceritakan kisah mama nya.

" hah, jaman sekarang masih ada yang seperti itu?" Alena terkejut mendengarnya.

Lyka mengangguk lalu melanjutkan ceritanya

" bisnisnya hancur, om Roy suka mabuk dan berjudi, dia juga berselingkuh serta melakukan kdrt "

" brengsek banget! " tanpa sadar Alena mulai merasakan emosi nya.

" sebelum mama bercerai dengan om Roy, mama membalas perselingkuhan om Roy dengan berselingkuh dengan papah, hingga hamil aku, itu sebab nya Abang Oscar tidak menyukai mamah, dan ketika mamah hamil tua, om Roy melakukan kekerasan lagi pada mama, hingga terjadi pendarahan dan mengharuskan aku lahir prematur"

" kenapa kalian ngga lapor polisi sih!"

" sudah, dia pun masuk penjara, namun beberapa hari yang lalu ia telah bebas, dan masih memiliki dendam, ia menemui mamah dan mengancam akan membeberkan video perselingkuhan mama dan papa didepan om Bima (papinya Alena)"

Alena mendengarkan semua cerita Lyka tentang kehidupan mama nya. Cukup tragis, tapi ia juga tidak membenarkan perselingkuhan mama dan papanya.

" kita lapor polisi aja kalau gitu " ucap Alena tanpa pikir panjang.

" tapi acaranya?? Undangan om Bima banyak relasi bisnisnya yang tidak mengetahui latar belakang mama, aku takut reputasi om Bima jadi jelek karena mama" ucap nya.

Tak lama kemudian ia melihat Tante Meisha dan Oscar datang. Mata Lyka mulai berbinar setelah mengetahui mamah nya baik-baik saja. Ia pun memeluk mamah nya.

Namun beda dengan Alena, mata nya fokus melihat Oscar, yang terlihat luka dan lebam di wajah nya.

"makasih ya bang, kak Alena aku bisa minta tolong urus Abang dulu, aku mau urus mama, karena acara nya akan segera dimulai "

" hah! Aku?!" Alena terkejut mendengar permintaan Lyka.

Sesungguhnya hati Alena cukup kasihan melihat wajah Oscar terluka dan lebam, namun ia benci melihat ekspresi nya yang dingin dan jutek.

" ngga perlu repot, aku tidak menghadiri acara ini " ucap nya ketus.

Alena dibuat kesal dengan ucapan Oscar

" bagus lah " jawab Alena

Oscar berbalik arah dan melangkah pergi meninggalkan Alena. Begitu juga Alena, melangkah untuk pergi, namun baru 2 langkah, Sepersekian detik Alena merubah pikiran nya ingin menolong Oscar.

Ia mengejar Oscar lalu menarik lengan nya. Oscar terkejut dengan perlakuan Alena.

" apa yang mau kamu lakukan? "

Alena membulatkan mata nya dan menatap sinis Oscar. Oscar pun tampak bingung. Alena menarik lengan Oscar dan membawa nya ke sebuah ruangan.

Ia mendudukkan Oscar dengan paksa di sebuah kursi, Alena mulai membersih kan lukanya dengan handuk kecil basah.

Oscar mencoba berdiri " aku bilang ngga perlu!" ucap nya

Namun Alena mendorong nya kembali di kursi, lalu membersihkan luka serta mengompres lebam nya. Ia juga mengambil obat yang pernah dikasih Oscar untuk menyembuhkan lukanya.

Alena mulai mengoleskan obat, lalu meniupnya. Wajah Oscar sedikit memerah jantung nya berdebar kencang. Wajah mereka kembali berdekatan dan kali ini Oscar lah yang mengalami nervous nya, ia merasakan seperti apa yang pernah Alena rasakan.

Oscar memegang lengan Alena untuk menghentikan nya mengompres lebam di wajahnya. Ia pun mengambil kain tersebut dari tangan Alena.

" aku bisa sendiri "

Alena memundurkan diri nya dari Oscar.

" lunas ya utang ku " ucap Alena. Ia mengembalikan kebaikan Oscar menolong nya pada saat itu. Ia tidak ingin memiliki utang budi terhadap pria tersebut.

Oscar tersenyum sinis. Ia pun berdiri ingin kembali pergi dari situ, namun Alena menahan nya.

" Lyka memintaku untuk mengurusmu " ucap Alena

Oscar mengernyitkan dahi nya, lalu melangkah mendekat ke arah Alena, ia pun mendekatkan wajah nya ke Alena

" sejak kapan kalian sedekat itu?" tanya nya pelan dan sinis

Alena menatap tajam Oscar, dan mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi pada Oscar. ia ingin tau seberapa sinis nya Oscar pada nya.

" sejak di luar tadi" Alena mencoba memberanikan diri untuk melawan Oscar.

Oscar pun akhir nya mundur, dan tersenyum sinis lagi. Ia mengambil tuxedo yang sudah dipersiapkan oleh Tante Meisha.

Akhirnya ia keluar dengan kemeja lengan panjang nya, badan nya yang cukup proposional, membuat Alena mengagumi nya. Alena menunggu Oscar menyelesaikan nya. Namun ia melihat Oscar sedikit kesusahan untuk mengancing lengan kemeja nya.

Alena mendekat dan membantu nya, pada awalnya Oscar menolaknya namun Alena memaksa dan Oscar pun pasrah. Alena juga membantu memakaikan dasi, rompi serta jas nya. Selagi Alena membantunya berpakaian, Oscar sesekali melihat wajah Alena. Ia mulai menyadari kecantikan wanita dihadapan nya itu. Jantung nya terus berdebar kencang. Entah kenapa ada rasa bahagia, melihat Alena membantu nya untuk berpakaian. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih.

" sudah " Alena mengakhiri aktifitasnya.

" makasih " ucap Oscar lembut. Lalu meninggalkan nya.

Alena mengernyitkan dahinya "dia bilang apa barusan?" Alena bergidik mendengar ucapan Oscar. Ia merasa geli. Oscar yang dia kenal ketus bisa bilang terimakasih dengan lembut. Telinganya merasa aneh mendengarnya.