NovelToon NovelToon
Drasha

Drasha

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Drasha, si gadis desa yang cantik dan polos tiba-tiba diklaim sebagai keturunan keluarga Alveroz yang hilang 15 tahun silam.
Kecuali Nyonya besar Alveroz, tidak ada dari keluarga itu yang menerima Drasha. Bahkan dua orang yang katanya mama papa biologis Drasha lebih mengutamakan sang anak angkat.
Bagi mereka, Drasha adalah putri palsu yang hanya ingin memanfaatkan harta keluarga Alveroz. Sementara itu, sang anak angkat yang pandai mengambil hati keluarga, membuat posisi Drasha semakin terpojok.
Tapi, tanpa mereka semua tahu, Drasha bukan ingin memeras harta keluarga Alveroz melainkan dia membawa dendam dalam hatinya.
Siapa Drasha sebenarnya? Apakah dia memang putri palsu atau justru putri asli keluarga Alveroz? Dendam apa yang membuat Drasha memasuki keluarga Alveroz?
Yuk temukan jawabannya di cerita Drasha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Tak Terduga

Setelah shopping, Rachelle membawa Drasha ke sebuah restoran grill. Dua gadis cantik itu duduk di ruangan privat.

Drasha tak berhenti terpukau. Gadis itu mendongkak dan menyapu sekeliling dengan binar takjub di matanya. Desain serta furniture di dalam sana sangat menakjubkan.

Rachelle menyunggingkan senyum melihat betapa excited teman barunya itu. Jujur, Rachelle punya banyak teman, tapi tak satupun dari mereka tulus berteman dengan Rachelle.

Gadis imut itu kerap kali mendapat orang-orang yang mengaku temannya tapi pasti membicarakan Rachelle yang tidak-tidak di belakang.

Rachelle menyebut orang seperti itu munafik.

Tapi, ketika melihat Drasha pertama kali, Rachelle penasaran. Bagaimana bisa cewek dari desa itu tidak peduli sama sekali dengan bisik-bisik di sekitarnya?

Rachelle yang tidak pernah menginjakkan kaki di kafetaria area anak bronze tiba-tiba muncul dan menghampiri Drasha yang hampir saja naik ke lantai anak-anak platinum.

Rachelle hanya ingin memastikan apakah Drasha seperti cewek kebanyakan … munafik. Dan ternyata Drasha tidak seperti itu. Rachelle bahkan langsung terpukau dengan keberanian Drasha melawan Queena si ratu penuh drama di Alveroz Highschool.

Dan, di sinilah dia sekarang. Membangun pertemanan dengan Drasha.

"Gimana cara kamu bisa dapat beasiswa dari keluarga Alveroz?" tanya Rachelle, dia sedang membolak-balikan beberapa lembar daging di atas alat pemanggang.

Drasha yang masih berusaha belajar memegang sumpit kini menatap Rachelle. "Ummm, aku sebenarnya cuma iseng daftar, ternyata nilai aku di sekolah yang lama dan nilai tes aku lumayan tinggi. Jadi lolos jadi penerima beasiswa."

"Woah, keren, orang tua kamu pasti bangga, Drasha."

Drasha terpaku beberapa jenak, lalu mengulas senyum tipis. "Orang tua aku udah nggak ada. Aku yatim piatu, Rachelle."

Rachelle spontan meraih tangan Drasha. "Oh My God, sorry, Drasha, aku nggak bermaksud buat –,"

"Gapapa, Rachelle, aku juga baru ngasih tahu kamu."

"Iyah, sorry, yah." Rachelle merasa tidak enak pada Drasha.

"Mm, gapapa."

"Okay, kita gak bahas soal itu. Emm, bahas sekolah aja deh. Kamu merasa nyaman di sekolah lama atau di sekolah yang sekarang."

"Di sekolah yang sekarang, setidaknya di tempat yang sekarang pelajarannya lebih bervariasi, metode pembelajarannya juga keren. Sistem kelas di Alveroz Highschool juga bikin aku merasa tertangtang buat belajar lebih giat."

"Kamu semangat banget ya, Drasha."

"Iya, aku udah nggak punya siapa-siapa lagi sekarang, aku harus ngandelin diri aku sendiri dan bisa punya karir yang bagus ke depannya."

"Jadi kamu rencana masuk ke kelas platinum?"

Drasha mengangguk. "Iya, Rachelle, aku lihat-lihat informasi di portal, katanya kalau masuk kelas platinum, kita punya kesempatan ketemu dengan CEO-CEO terpandang dan bisa dapetin sponsor untuk punya karir yang bagus."

"Yapssss, bener banget. Kelas platinum memang sespesial itu." Rachelle menyipitkan mata sambil mengulum bibir, lalu dia beranjak duduk di sebelah Drasha. "Kok aku sekarang semangat pengen masuk kelas platinum juga, yah."

"Bagus dong, Rachelle."

Rachelle memandang Drasha lekat-lekat. "Drasha?"

"Em?"

Rachelle mulai mengarahkan jari-jari Drasha untuk memegang sumpit yang benar. Setelah itu dia menatap Drasha makin serius. "Gimana kalau kita mempererat pertemanan kita dengan simbiosis mutualisme. Kamu paham nggak?"

"Paham banget, maksudnya pertemanan yang bisa saling memberi feedback yang baik kan. Kamu bantu aku, aku bantu kamu, gitu kan maksudnya."

"Ahhhhh... Drasha, suka deh sama kamu yang cepet tanggap," Rachelle memeluk Drasha. Detik berikutnya dia memegang pundak Drasha. "Aku bakalan bantu dan ngajarin kamu tentang hal-hal kekotaan, apapun itu… to be a city girl. Dan, kamu bantu aku belajar supaya bisa masuk kelas platinum juga. Mommy sama Daddy aku datengin banyak mentor buat aku, tapi semuanya ngebosenin. Kalau sama kamu, aku semangat banget, Drasha."

"Oke, Rachelle, aku juga senang bisa bantu kamu, jujur aku nggak enak kamu udah ngelakuin banyak hal buat aku, padahal kita baru kenalan hari ini."

Rachelle memanyunkan bibirnya gemas. "It's okay, chingguyaa. Jadi, deal yah. Aku ikut belajar sama kamu."

Drasha mengangguk senang. Lalu menoleh panik pada pemanggangan. "Rachelle, dagingnya gosong."

"OOOHH? ASTAGA!!!" Gadis imut segera meraih daging-daging gosong itu dengan penjepit. Drasha ikut membantu. Selanjutnya mereka tertawa bersama.

***

Setelah selesai makan, Drasha ke toilet. Gadis itu memandangi dirinya di cermin dalam diam.

"Kamu harus masuk kelas platinum itu bagaimana pun caranya, Drasha." Dia membatin.

Tiba-tiba – Brakk!

Pintu salah satu bilik terbuka. Drasha terkejut. Dan matanya membola penuh ketika melihat seorang cowok keluar dari sana. Astaga.

Drasha berbalik cepat dan ingin berteriak, "TOL –,"

Tidak sempat. Cowok itu lebih dulu membungkam bibir Drasha dengan tangan besarnya.

"Hushhh! Jangan berisik!"

"MMMM… MMPTH… MMPTH…" Drasha bilang sesuatu tapi tidak jelas. Tapi pasti dia mengutuk cowok ini. Pasalnya matanya memelotot horor.

"Dibilang jangan berisik!" bentak cowok itu.

Drasha akhirnya diam. Matanya malah menelisik wajah cowok itu. Sangat tampan, garis wajahnya tegas, kulitnya putih bersih dan rambutnya hitam lurus. Bibir cowok itu juga sangat segar seperti kulit apel merah yang mengilap.

Hening melingkupi mereka berdua.

Tak lama kemudian, cowok itu menatap tajam ke arah Drasha. Bola mata hitamnya seakan menghipnotis.

"Inget, jangan berisik." Selanjutnya, cowok itu mengendap cepat keluar dari toilet cewek tersebut.

Sementara, Drasha akhirnya bisa bernapas lega. Itu siapa? Ganteng-ganteng kok mesum. Dia bergidik ngeri lalu merapikan seragam olahraga yang ia kenakan dan keluar setelah beberapa saat.

***

"Drasha, gawat!" kata Rachelle, begitu Drasha kembali dari toilet.

"Ada apa, Rachelle?"

"Di HouseLine, video kamu yang nyiram makanan ke Queena lagi hot trending. Terus berita soal kamu yang dikatain cewek kampung bau udah ilang.”

"Umm, bagus dong, kalau berita itu udah hilang."

"Nggak sama sekali, Drasha."

"Kenapa, Rachelle. Queena duluan kan yang nyiram aku pakai sup."

"Iya, tapi yang lagi dibahas sekarang itu kamu dituduh bully Queena."

"Apa!?"

"Iya."

"Umm ... kalau gitu yaudah, Rachelle. Itu pendapat mereka kan. Yang penting aku masih bisa belajar."

"Justru itu masalahnya, Drasha. Kamu bilang mau masuk kelas platinum kan. Kalau kamu nerima surat pendisiplinan dan gak bisa buktiin kalau kamu nggak salah, kamu bisa di kelas bronze. SAMPAI LULUS. NGGAK PUNYA KESEMPATAN MASUK KELAS PLATINUM."

"Se-rius, Rachelle?"

"Iya, Drasha aku serius."

"Oh, kan ada CCTV Rachelle. Kita bisa minta rekaman CCTV kantin dan buktiin kalau aku cuma membela diri aku."

"Not that easy, Drasha. Aku dapet info katanya CCTV error waktu kejadian di kafetaria."

"Kok bisa gitu."

"Karena Queena pasti sengaja pengen ngasih pelajaran buat kamu karena lawan dia, Drasha. Aku yakin dia dan antek-anteknya yang udah sabotase CCTV duluan."

"Jadi aku harus gimana, Rachelle?"

Rachelle mondar-mandir sambil berpikir. Drasha menoleh kiri kanan mengikuti pergerakan gadis imut itu.

Beberapa jenak kemudian, Rachelle berhenti dan melangkah ke depan Drasha.

"Nggak ada cara lain," kata Rachelle.

"Apa itu, Rachelle?" Drasha bingung. Memang cara apa maksud Rachelle.

"Kamu harus jadi member Roos, Drasha."

"Roos?"

1
Uncle A
keren 👍ditunggu kelanjutan ceritanya
doremidore
keknya riovan mulai luluh sm Drasha deh. Jangan2 mmg anaknya tp dr wanita lain (ibunya drasha yg udah jd ubi)
Yita Alian: nantikan kelanjutannya ya kak🤗
total 1 replies
mrsinch
mulai keliatan tujuan si drasha yg sbnrny
mrsinch
seru ada misterinya jg jd makin greget
Yita Alian: danke🥰
total 1 replies
mrsinch
ini siapa sbnrnya
cwo yg di toilet restoran itu jg gk sih
mrsinch
mantulll drasha
mrsinch
siapakah dia/Blush/
mrsinch
lanjut thor
doremidore
gk nyangka ceritanya seseru itu
penasaran bangt sm siapa drasha
beneran drasha asli ato plsu
Yita Alian: Terima kasih kak /Smile/💕
total 1 replies
doremidore
penasaran sm tujuan drasha sbnrnya
doremidore
penasaran deh cwonya siapa
doremidore
biciiittt kau cherryl
doremidore
bagus drasha balas dia
doremidore
yg sabar drasha
[donel williams ]
Duh, thor. Update dong, gak bisa tidur nih gara-gara penasaran 🙄
Yita Alian: ditunggu yah Kak, segera diup /Heart/
total 1 replies
yongobongo11:11
Gak nyangka bisa sebagus ini.
Yita Alian: wahhh makasih banyak kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!