dikisahkan ada seorang gadis desa bernama Kirana, ia adalah gadis yang pintar dalam ilmu bela diri suatu hari, ayahnya yaitu ustadz Mustofa menyuruh Kirana untuk merantau ke kota karena pikirnya sudah saatnya ia untuk membiarkan putrinya itu mempelajari dunia di luar desa
Kirana memenuhi permintaan sang ayah dan pergi ke kota yang jaraknya tak terlalu jauh dari kampung halamannya. dan di sinilah Kirana mulai di hadapkan dengan situasi yang menguji keberanian serta kesabarannya, pertemanan, Cinta segitiga sampai akhirnya ia bertemu dengan takdir yang memang telah di putuskan untuk dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riris Sri Wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
merasa di perlakukan tidak adil
namun, intan bukannya mencari tetapi ia malah memanfaatkan keadaan itu buat mencela Reyhan di depan sang ayah, "aduh, kamu itu gimana sih Reyhan masak adik sendiri keluar kamu nggak tau? gimana tanggung jawab kamu sebagai kakak hah? "
"maaf ma, tapi Reyhan benar-benar nggak tau keberadaan Daniel, Dan Reyhan rasa Daniel yang harus memberitahu kalian lebih dulu sebelum ia pergi keluar rumah, dan lagi masalah Daniel yang mau pergi kemana, itu bukan urusan Reyhan ma. "
"Reyhan benar intan, Daniel memang harusnya minta izin dulu kalau mau pergi.kamu kenapa malah nyalahin Reyhan? kan dia nggak tau apa-apa soal urusan Daniel. "
Intan terdiam, dalam hatinya ia merasa tak Terima kalau anak tirinya itu berani menjawabnya seperti itu. Ya Reyhan walaupun ia adalah anak yang penurut tetapi di samping itu ia adalah anak yang pemberani membela diri apabila merasa tidak bersalah dan ia tidak ragu untuk bertindak bila ia tahu kalau apa yang ia lakukan itu benar . Inilah yang membuat Andre lebih menyayangi Reyhan ketimbang anak tirinya yaitu Daniel karena kepribadian mereka yang selalu bertolak belakang Reyhan yang penuh pertimbangan tetapi juga pemberani sementara Daniel ya sama beraninya dengan Reyhan tetapi ia adalah anak yang memiliki sikap dan sifat yang buruk apalagi kepada mereka yang lebih tua
Tetapi hal ini malah membuat Intan merasa tak terima bawa Reyhan adalah anak kandung dari suaminya tetapi ia tetap merasa melihat anak kandungnya diperlakukan tidak setara seperti itu apalagi kehidupan matanya sendiri selama ini pada kenyataannya membenci Reyhan karena ia tidak hanya menjadi kesayangan ayahnya tetapi ia juga menganggap bahwa Reyhan adalah halangan terbesarnya dalam mencapai tujuannya yang tersembunyi
Beberapa saat setelahnya, Daniel tiba di rumahnya, pak ujang yang saat itu sedang minum kopi terkejut melihat Daniel yang pulang dengan wajah berdarah.
"lah, den Daniel kenapa wajannya berdarah begitu? " namun Daniel tak menjawab justru ia langsung melangkah masuk ke dalam rumah tanpa melihat pak ujang yang tadi bertanya padanya. ketika Daniel masuk rumah, Andre dan Intan kaget melihat Daniel yang wajahnya berdarah, Reyhan dan Andre ingin bertanya mengenai apa yang telah terjadi tetapi intan sudah terlebih dahulu panik melihat keadaan Daniel yang seperti itu
"Daniel, wajah kamu kenapa? " tanya intan dengan panik
"aku...habis di hajar oleh orang ma, " ucap Daniel manja.
"astaga, siapa yang berani ngelakuin hal begini ke kamu? " Daniel terdiam dalam hatinya ia berkata, " misal aku jujur bahwa ia menghajarku itu adalah seorang perempuan bisa-bisa aku di kira penakut lagi, mana ada Reyhan lagi di sini. "
"Daniel kenapa diam aja? jawab mama! "
"em.. ga.. gak jadi kok ma, ini hanya luka biasa saja kok, "
"loh, kok gitu sih bilang dong siapa yang berbuat hal seperti ini ke kamu biar mama tuntut orangnya. "
Andre yang melihat reaksi istrinya yang berlebihan itupun coba menengahi, "udahlah ma, kan Daniel juga udah bilang kalau dia gak apa-apa kamu jangan berlebihan gitu lah! "
"nggak berlebihan gimana sih Mas anak kamu baru saja diajar orang dan kamu malah tenang di sini cari orang itu dan tuntut dia! " ujar Intan yang tak terima .
"Ma Daniel itu bukan anak kecil lagi Bukan dia seperti bayi dia itu kan laki-laki itu tidak seberapa Sudahlah jangan berlebihan begitu! " intan akhirnya diam.meski dalam hatinya ia kesal karena putranya di aniaya orang yang tidak di kenal.
"yasudah, Daniel kamu pergi ke kamar dan obati luka kamu papa, mama dan Reyhan tunggu di luar. "
"iya pah. "
