NovelToon NovelToon
Perjuangan Dalam Pernikahan Dini

Perjuangan Dalam Pernikahan Dini

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author:

Mentari Senja, gadis desa yang berusia 18 tahun. Anak terakhit dari pasangan Jaka dan Santi. Dia merupakan salah satu gadis yang menjadi primadona di desanya. Dia mempunyai keluarga yang sederhana dan ayah yang sangat disayanginya. Mentari adalah sosok gadis yang lembut, cantik dan pendiam serta sangat menuruti permintaan sang ayah. Namun siapa sangka Mentari tiba-tiba saja dijodohkan oleh sang ayah dengan sosok lelaki yang dia tidak kenal sama sekali. Dia terpaksa harus menerima perjodohan itu demi kesembuhan sang ayah. Mengubur semua cita-citanya selama ini dan harapannya untuk melanjutkan pendidikan. Hidup dengan seorang laki-laki yang berstatus sebagai suaminya, tapi tidak pernah dianggap dan dicintai.

Chapter 5

Hari ini Mentari akan menjadi murid baru di sekolahnya Willie dulu. Ia akan mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, yang mungkin akan lebih menyenangkan atau bisa jadi malah ia yang tidak diterima dalam lingkungan tersebut.

“Sayang sekarangkan kamu akan sekolah di sekolah Willie yang lama, jadi kamu bisa pergi ke sekolah bareng Willie” ucap Inggrit pada Mentari.

Willie yang mendengar hal itu langsung saja terkejut. Kenapa mamanya ini suka sekali memutuskan sesuatu hal tanpa bertanya dulu sama dirinya.

“Tari kan murid baru ma, jadi ya mama yang nganterin dia buat perkenalan sama kepala sekolah” ucap Willie sama mamanya.

“Dia kan harus ngurus semua berkas kepindahan nya dulu” lanjut Willie.

“Owh iya sayang,, mama sampe lupa. Ya udah hari ini kamu bareng sama mama, tapi besok kamu sama Willie ya” ucap Inggrit sambil tersenyum pada Mentari.

“Iya ma,, Tari ikut aja” ucap Mentari lembut dengan senyuman manisnya.

“Selama-nya berangkat bareng mama juga gak apa-apa” gumam Willie begitu lirih. Hanya orang yang memiliki pendengaran tajam yang bisa mendengarnya.

“Kamu ngomong apa barusan?” tanya Tomi,, ia menatap Willie tajam.

Memang Tomi tepat berada di samping Willie, jadi suara kecil Willie bisa terdengar oleh dirinya. Tapi tidak begitu jelas apa yang diucap kan oleh putranya itu.

“Emangnya aku ngomong apaan pa?” bukannya menjawab Willie malah balik bertanya pada papanya dengan berlagak sok polos.

“Udah-udah, ayo kita sarapan dulu. Nanti pada telat berangkatnya” ucap Inggrit menengahi.

Mereka semua melaksanakan sarapan dengan tenang,, tanpa ada sedikit pun pembicaraan. Karena memang di rumah Willie kalau saat sedang makan tidak boleh ada yang saling berbicara.

Singkat cerita mereka pun selesai melaksanakan acara sarapan.

“Sayang mama ambil tas dulu di kamar ya” ucap Inggrit pada Mentari,, lalu dia langsung saja melangkah kan kakinya menuju ke kamar.

Willie yang kini berdiri tepat di samping Mentari, melirik gadis itu sekilas.

“Lo bakalan sekolah di tempat sekolah gua dulu, jadi gua minta jangan lo sebut-sebut nama gua” ucap Willie ketus dengan pandangan lurus ke depan.

Mentari langsung saja menoleh pada Willie. “Iya kak,, aku tau akan hal itu” ucap Mentari lembut.

Willie hanya melirik Mentari sekilas dengan tajam,, dan langsung saja melangkah ke luar saat melihat sang mama menuju ke tempat mereka.

“Willie tadi mana sayang?” tanya Inggrit lembut.

“Kak Willie udah keluar duluan ma” ucap Mentari lembut.

“Owh gitu. Yaudah yuk kita juga berangkat” Inggrit mengengam lembut tangan menantu nya itu.

Willie ternyata sudah pergi lebih dahulu dengan mobilnya,, Mentari dan Inggrit juga langsung pergi mengantar Mentari.

.

“Sayang sekarang semua berkas kepindahan kamu udah selesai,, kamu masuk dalam kelas ya” ucap Inggrit pada Mentari.

“Iya ma,, makasih ya ma udah bantuin Tari” ucap Mentari lembut.

“Udah kewajiban mama sayang,, kalau gitu mama langsung pergi ke kantor aja ya” ucap Inggrit,, ia langsung saja melangkah kan kaki meninggalkan Mentari.

Kini Mentari tinggal seorang diri,, ia menatap gedung sekolah barunya yang jauh berbeda dengan sekolah ia yang lama.

“Bismillah Tari,, kamu pasti bisa” Mentari memberikan semangat pada dirinya sendiri untuk memulai kehidupan baru.

Gadis itu langsung saja melangkah kan kaki menuju ke kelas baru,, karena ia tadi sudah diberitahu oleh kepala sekolah dimana kelas nya.

Namun saat ia hendak menaiki tangga,, Mentari tidak sengaja menabrak seseorang.

“Maaf kak” ucap Mentari sambil menundukkan kepalanya.

“Lu kalau jalan pake mata” bentak gadis cantik tersebut.

“Berantakan semua kan make up gua” gerutu gadis itu dengan kesal.

“Lu beresin semuanya” bentak gadis itu pada Mentari.

Mentari langsung mengangguk kan kepala dan segera mengambil alat make up sang gadis yang terjatuh.

“Sayang kamu kenapa?” tanya Willie pada Natasya.

“Tu liat alat make up aku jatuh gara-gara cewek ini” ucap Natasya manja pada Willie.

Yap gadis itu adalah Natasya yang merupakan kekasih Willie.

Willie langsung melihat pada gadis yang tengah mengambil alat make up pacar nya itu,, cowok itu terkejut saat mengetahui kalau gadis itu adalah Mentari.

“Kak ini make up nya” Mentari menyerahkan alat make up Natasya,, ia langsung terkejut saat melihat ternyata ada Willie disini.

‘Ternyata yang dipanggil kakak cantik ini sayang adalah kak Willie. Wajar aja kak Willie tiba-tiba ada di sekolah ini dan tidak ke kampus. Ternyata ia mau menemui kekasihnya dulu’ ucap Mentari dalam hatinya.

Mentari menatap Willie dengan dalam,, ternyata yang diucap kan oleh suaminya itu adalah benar.

“Lain kali lu jalan mata di pake” bentak Natasya,, ia langsung mengambil alat make up tersebut dengan kasar dari tangan Mentari.

“Yuk sayang kamu anterin aku ke kelas dulu,” Natasya langsung saja menarik tangan Willie untuk pergi dari sana.

Willie hanya mengikut saja,, namun ia masih menatap Mentari dalam.

“Kalian berdua memang cocok kak” gumam Mentari tersenyum getir.

Tidak ingin pusing, Mentari melanjutkan langkahnya menuju ke kelas. Karena kelas sebelas terletak di lantai 2 dan kelas dua belas terletak di lantai 1.

Mentari mengikuti pembelajaran dengan sangat serius,, ia harus mengejar ketertinggal pelajaran karena sistem belajar disini sangat jauh berbeda dengan sistem pembelajaran di sekolah lamanya.

“Uhh,, memang jauh berbeda ya sekolah di kota sama di kampung” gumam Mentari rilih.

“Lu pindahan dari kampung ya” ucap gadis di sebelah Mentari.

“Ah iya,, aku pindahan dari Bandung” ucap Mentari malu-malu.

“Gua Queen” gadis itu mengulurkan tangan nya pada Mentari.

“Aku Mentari” dia membalas uluran tangan Queen.

“Santai aja,, formal banget gua lihat lu” ucap Queen tertawa.

Queen Hanzell salah satu murid yang famous di sekolah ini,, ia terkenal karena kecantikan dan juga sifat cuek yang di miliki oleh gadis itu.

“Hehe maaf” ucap Mentari lembut.

“Kalau sama gua biasa aja,, kita kan udah temenan mulai sekarang” ucap Queen sambil menepuk bahu Mentari.

Mentari merasa terkejut dengan sifat friendly gadis tersebut,, ia fikir kalau tak ada seorang pun yang mau berteman dengan dirinya. Apalagi setelah mereka tau Mentari gadis dari kampung. Tapi siapa sangka kalau ada seorang gadis cantik yang mau berteman dengan dirinya ini.

Sekitar 2 jam, pembelajaran pada pagi ini selesai. Mereka semua dipersilahkan untuk istirahat sebelum memulai kembali proses pembelajaraan.

“Lu mau ikut gua ke kantin” ucap Queen pada Mentari.

Namun karena tidak mendapat jawaban dari gadis itu, Queen langsung saja menarik tangan Mentari.

“Udah lu lama banget mikirnya” ucap Queen.

“Aku di kelas aja Queen” tolak Mentari lembut.

“Udah ngapain lu di kelas sendirian,, mending lu temenin gua ke kantin. Gua yang teraktir lu” ucap Queen santai.

Bukan masalah Mentari tidak memiliki uang,, namun gadis itu masih belum siap bertemu dengan lebih banyak orang di sekolah ini.

Saat mereka melewati koridor dengan banyaknya siswa dan siswi yang berlalu lalang disana,, mereka semua pada menatap kearah Queen dan Mentari.

Pasalnya Queen adalah gadis yang susah untuk berteman dengan orang lain,, apalagi mereka belum pernah melihat gadis yang bersama dengan Queen saat ini.

Sesampainya di kantin mereka berdua langsung saja memesan makanan dan minuman.

“Udah lu nggak usah peduliin tatapan mereka” ucap Queen pada Mentari.

“Tapi kenapa mereka lihatin aku seperti itu kali ya Queen?” tanya Mentari heran.

“Paling mereka kepo,, secara lu kan baru disini” ucap Queen santai.

“Udah mending lu makanan tu pesenan lu,, nggak bakalan kenyang cuma lu lihatin aja” lanjut Queen.

Mentari tersenyum dan langsung memakan pesanannya tersebut.

Brughh…

Meja mereka di tepuk oleh seseorang dengan sangat keras,, membuat Mentari terkejut, namun Queen hanya santai saja.

“Lu berdua pergi deh dari sini!” bentak Natasya.

Queen menarik nafas nya dalam lalu menghembus kan nya kasar,, ia menatap Natasya tajam.

“Siapa lu nyuruh-nyuruh kita pergi dari sini” ucap Queen ketus.

“Masih perlu gua kasih tau sama lu gua siapa Queeni” ucap Natasya,, dia menatap Queen sinis.

“Mending lu yang pergi dari sini,, gua males lihat muka lu itu” ucap Queen ketus.

Brughh..

“Apa lu bilang!” bentak Natasya.

“Jangan mentang-mentang lu pacar nya kak Willie gua bakalan nurut sama lu ya” ucap Queen.

“Modelan cewek kayak lu nggak bakalan diterima di keluarga Wijaya” lanjut Queen dengan ketus.

“Lu fikir gua takut sama lu,, lu itu cuma adik sepupunya Willie aja. Jadi lu nggak ada hak nentuin siapa yang berhak masuk dalam keluarga Wijaya” ucap Natasya tak kalah ketusnya.

Sedangkan Mentari dia terkejut mendapatkan sebuah fakta baru kalau Queen adalah adik sepupu dari suaminya. Jadi bisa dibilang dia saat ini tengah berteman dengan adik ipar nya walaupun tidak kandung.

Pantes saja Queen sangat berani dan tidak peduli dengan tatapan mereka semua tadi.

“Udah Queen mending kita pindah aja dan cari tempat duduk lain” ucap Mentari menengahkan mereka berdua.

“Nggak bisa Tar,, siapa ni cewek ngusir-ngusir kita” ucap Queen,, ia menatap sinis Natasya.

“Eh… ternyata lu gadis yang nabrak gua tadi. Cocok kalian berteman, sama-sama bar-bar” ucap Natasya tersenyum sinis.

Saat Queen dan Natasya tengah berdebat,, seseorang datang menghampiri mereka bertiga.

“Stop..” teriak Radit.

“Kalian apa-apaan sih,, bikin malasah terus” ucap Radit ketus.

“Dit lihat tu kelakuan adek sepupu sahabat lu,, masak dia nggak ngizinin gua gabung sama mereka” ucap Natasya menatap Radit dengan wajah memelas.

Radit adalah salah satu teman dekat Willie. Sejak Willie lulus dari sekolah ini, ia meminta Radit untuk menjaga kekasihnya.

Queen tersenyum miring mendengar ucapan pacar kakak sepupu nya itu,, sangat pandai sekali gadis itu memutar balikan fakta.

“Queen” bentak Radit.

Radit tidak tau kalau salah satu gadis diantara mereka bertiga ada Mentari, yang dimana gadis itu berdiri tepat di sebelah Radit.

“Huft, lu masih percaya sama kata-kata ni cewek Dit? Masih jaga amanah dari kak Willie lu untuk jagain dia” ucap Queen.

“Nggak usah banyak omong lo ya” bentak Radit pada Queen,, ia paling tidak suka kalau ada orang yang menjelekkan Natasya.

“Maaf sebelumnya” Mentari ikut berbicara.

Radit langsung saja menoleh pada gadis itu,, ia terkejut melihat kalau yang di sebelah nya saat ini adalah Mentari. Radit tau siapa Mentari, ia sempat mendengar kalau Willie akan di jodohkan dengan anak dari teman papanya. Radit sempat melihat foto Mentari di ponsel mamanya Willie.

“Tapi yang dibilang oleh kakak itu adalah bohong,, dia itu yang lebih dahulu mengusir Queen dan aku dari sini. Kakak itu bukan ingin bergabung dengan kita” jelas Mentari pada Radit.

Mentari tidak tau siapa Radit, namun ia sedikit mulai paham ketika Queen mengucapkan kalau lelaki di samping dirinya ini adalah teman suaminya.

Mentari berani berbicara karena ia paling tidak suka dengan seseorang yang suka membalikkan keadaan,, apalagi sampai melihat Queen dibentak oleh Radit seperti tadi.

“Jangan membalikkan fakta lu” bentak Natasya pada Mentari,, ia menatap Mentari tajam.

“Dit lu jangan percaya sama dia, lu kenal sama gue kan” ucap Natasya manja pada Radit.

“Lu yang suka mutar balikkan fakta,, jangan nuduh orang sembarangan lu” ucap Queen ketus pada Natasya.

“Lu dengar sendirikan penjelasan teman aku tadI, Dit” ucap Queen pada Radit.

Namun cowok itu tidak merespons ucapan Natasya atau pun Queen,, ia masih fokus menatap Mentari dalam. Dan yang membuat ia merasa bingung kenapa Mentari bisa berteman dengan adik sepupu Willie.

“Dit..” ucap Natasya menatap tajam.

Radit langsung tersadar dan menoleh pada pacar sahabatnya itu.

“Lu kenapa malah bengong, jangan karena ni cewek adek sepupu Willie jadi  lu lebih percaya sama dia” ucap Natasya kesal.

“Gua mau nanya sama lu,, tapi jawab jujur” ucap Radit pada Natasya.

“Yang dikatakan sama teman Queen itu benar?” tanya Radit.

"Gua tau lo pacarnya Willie dan gua diminta sama tu anak untuk jagain lo. Tapi bukan berarti gua membenarkan semua perbuatan lu ya Nat. Gua bukan Willie yang akan membela lo terus."

"Gua bisa aja ngelaporin kelakuan lu yang ngenganggu Queen dan temannya ini ke Willie. Lupa lu kalau Willie sekarang lagi ada kegiatan di sekolah ini."

Sontak saja Natasya langsung saja terkejut dengan pertanyaan dan ucapan Radit.  Ia merasa kesal karena Radit mulai tidak percaya dengan dirinya lagi.

“Owh jadi lu lebih percaya sama dia dari pada sama gua” ucap Natasya ketus.

“Lu tinggal jawab aja" ucap Radit.

ketika Radit tengah memaksa Natasya untuk bicara jujur, seseorang yang mereka sebut sejak tadi datang. Willie yang penasaran dengan keadaan Mentari di sekolah ini, melihat sebuah keributan kecil.

"Ngapain kalian berkumpul disini?" tanya Willie.

"Sayang..." Natasya langsung memeluk tangan Willie dengan manja dan memasang wajah sedihnya.

"Sayang adek sepupu kamu ini ngangguin aku. Masa dia tidak izinin aku gabung sama dia dan temannya" ucap Natasya.

“Aku kan cuma ingin lebih akrab sama Queen..."

“Nggak usah drama deh lu, sekarang jawab pertanyaan Radit. Sekalian kak Willie tau gimana kelakuan pacarnya” ucap Queen ketus.

"Apasih maksa-maksa gue, lu. Mau jelekkin gue di depan Willie ya lu" Natasya menatap Queen sinis.

Tatapan mata Mentari sejak tadi terfokus kepada Willie. Ternyata suaminya masih berada di sekolah ini, ia fikir Willie sudah ke kampus.

"Pertanyaan Dit?" tanya Willie.

"Biasa, cewek lu sama Queen ribut lagi. Udah sekarang lu jawab aja deh Nat" ujar Radit kesal.

“Iya,, terus mau apa lu? Willie juga paham sama gua” ucap Natasya ketus.

"Kamu bakalan marah sama aku sayang?" tanya Natasya kepada Willie.

Willie menarik nafasnya dalam,, ia sangat bingung sekarang ini. Dimana pacar, adik sepupu dan istrinya dalam satu situasi yang rumit saat ini.

Willie tidak menyangka kalau Mentari bisa berteman dengan adik sepupunya. Padahal Willie tau bagaimana sifat seorang Queen.

“Aku nggak marah sama kamu,, tapi bisa nggak aku minta sama kamu minta maaf sama Queen dan teman nya” ucap Willie lembut.

Natasya membulatkan matanya tidak percaya dengan permintaan cowok itu,, sama saja ia merendahkan harga dirinya meminta maaf pada dua gadis itu.

“Eh lu cewek sok polos,, gara-gara lu ini semua ya. Lu juga Dit” ucap Natasya ketus pada Mentari.

Bukannya memintaa maaf, Natasya malah membentak Mentari dan menyalahkan Radit.

“Natasya” bentak Willie.

“Apa.. kamu mau bela cewek itu” bentak Natasya pada Willie.

“Bukan sayang,, tapi aku mau kamu minta maaf” ucap Willie lembut.

“Udah lah,, kamu memang nggak pernah ngertiin aku” ucap Natasya.

Gadis itu langsung saja pergi begitu saja,, namun sebelumnya ia berhenti tepat di hadapan Mentari.

“Awas lu ya” ancam Natasya,, ia mendorong Mentari keras.

Sehingga membuat Mentari terdorong ke belakang,, tapi untung saja ada seseorang yang menahan tubuh gadis itu.

Bersambung…

1
Kyo Miyamizu
Wuih, plot twistnya dapet banget sampe gak tau mau bilang apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!