Dijual oleh Ibu dan Kakak tirinya pada seorang CEO dingin demi untuk menebus rumah yang digadaikan oleh Ibu tirinya dan juga melunasi hutang judi Kakak tirinya. Diandra terpaksa menikah dengan laki-laki kejam bernama Erlangga.
CEO yang begitu terkenal dengan prestasi dan begitu diidamkan banyak wanita itu, selalu berlaku semena-mena pada Diandra, terutama saat diatas ranjang.
Diandra terpaksa bertahan, tetapi bukan karena mencintai Erlan, melainkan karena keluarga barunya yang begitu menyambut baik kedatangan Diandra sebagai menantu. Ditambah lagi, dia tidak punya tempat berteduh kecuali rumah suami kejamnya itu.
Akankah Erlan luluh dan mencintai istrinya Diandra saat kekasih Erlangga yang sesungguhnya datang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delis Misroroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berubah Sikap
Erlan sedang berdiri diambang pintu sejak beberapa saat yang lalu bahkan mendengar dengan jelas apa yang sedang tiga wanita itu bicarakan. Melihat Nenek juga Maminya begitu bahagia, Erlan tiba-tiba ingin menangis. Bukan karena Diandra yang pandai menghibur dua wanita kesayangannya itu, tetapi karena seharusnya bukan Diandra yang ada ditengah-tengah mereka, melainkan Cherin. Wanita satu-satunya yang dicintainya selama beberapa tahun ini.
Langkah kakinya kini menuju tempat dimana para wanita sedang asik bergurau. "Wah ... kayaknya asik nih? Ngobrolin apa? Pria beh ikutkan?" sapa Erlan dan duduk di sisi Diandra kemudian meraih bahunya sebagai tanda dia sangat merindukan istrinya. Tentu saja itu hanyalah sebuah acting belaka agar Mami juga Neneknya tidak berfikir macam-macam.
"Kamu pulang, Er. Tumben wajahmu senang setelah perjalanan bisnis. Biasanya juga wajahmu menyeramkan. Malah kadang nggak mau menyapa, huh!" kata Nenek Harni curiga dengan sikap Erlan. "Jangan-jangan dia baru saja bertemu dengan wanita di majalah dewasa itu," batin Nenek Harni.
"Ya seneng dong, bukannya kalian sedang menantikan Erlan junior? Kalau begitu saatnya Erlan memproduksinya, bukan?" ucap Erlan seraya beranjak dari tempat duduknya dan menarik tangan Diandra agar dia ikut bersamanya.
"Ya-ya ... terserah kamu saja. Memang semakin cepat semakin baik karena Mami juga merindukan tangisan bayi," jawab Mami Hasna ikut senang dengan sikap Erlan yang telah berubah.
Sesampainya di kamar tidur, Erlan segera meleparkan tubuh Diandra di atas tempat tidur dan menindihnya. "Kamu ternyata cerdas juga ya? Kamu pikir dengan mencuri perhatian mereka, kamu bisa menjadi Nyonya di rumah ini? Dasar penjilat!" pekik Erlan seraya menekan kedua pipi Diandra. "Nyalimu cukup besar juga ternyata," lanjut Erlan semakin menekan kedua pipi Diandra karena dia tidak melawan sama sekali.
Melihat mata Diandra yang menantang, Erlan pun melepaskan tangannya. "Memang saya harus bagaimana, Tuan? Saya tidak punya tempat untuk berteduh kecuali rumah ini. Kalau saya kabur dari sini, pastilah Tuan dengan mudah menemukan saya. Mereka tulus menyayangi saya dan saya tidak akan menyia-nyiakannya karena saya juga butuh perhatian dan kasih sayang dari seorang ibu juga nenek. Apa saya salah? Apa yang harus saya lakukan dirumah ini selain memerankan sosok istri yang begitu baik?" jawab Diandra dengan nada geram.
"Heh! Baiklah. Dengan begitu tidak sia-sia saya membeli mu dengan harga mahal. Sekarang layani suamimu ini agar segera lahir Erlan junior seperti yang mereka harapkan." Tanpa menunggu jawaban Diandra, Erlan langsung mencium dan melahap bibir manis Diandra yang tidak dia pungkiri selama perjalanan bisnisnya dia selalu merindukan bibir dan tubuh Diandra. Walaupun Diandra tidak selihai Cherin saat di atas ranjang, tetapi tubuhnya benar-benar membuat Erlan kecanduan.
"Kamu juga harus menikmati permainan ini, Sayang. Diluar sana banyak sekali yang ingin tidur denganku, tapi kamu wanita beruntung yang tanpa berebut sudah bisa tidur denganku." Diandra tidak menjawab bualan Erlan. Jangankan untuk menikmati, untuk merasakan kelembutan saja dia tidak bisa sama sekali karena Erlan bermain begitu kasar. "Sebut namaku dan mendesahlah dengan lembut, Sayang." Lagi-lagi Diandra tidak menanggapi bualan Erlan. Diandra hanya bisa memejamkan mata dan merasakan bagian intim yang panas karena benda tumpul yang dipaksa masuk.
...***...
Menangis adalah hal yang hanya bisa Diandra lakukan untuk menghibur dirinya sendiri. Merasa hanya sebagai pemuas, Diandra benar-benar meratapi nasibnya yang begitu malang. Walaupun demikian, dia masih bisa menahan itu semua demi keluarga baru yang menyayanginya. Kalau pun kabur, dia tidak punya tempat mengadu nasib malangnya itu.
"Hei! Buka pintunya!" teriak Erlan seraya mengetuk dengan keras pintu kamar mandi dari luar.
"Ya. Saya akan segera selesai," jawab Diandra kemudian bangkit dari bathtub. "Aw?" Rasa sakit dibagian bawahnya benar-benar membuat dia hampir tidak bisa berjalan bahkan tanpa disuruh, air matanya langsung menetes begitu saja.
"Hei! Cepatlah!" teriak Erlan lagi. Diandra segera meraih handuk kimono yang menggantung lalu memakainya dan berjalan perlahan membuka pintu kamar mandi. "Kenapa lama sekali?" tanya Erlan menerobos pintu kamar mandi itu hingga menabrak bahu Diandra. Dia pun tersungkur dilantai. "Dasar lemah!" Erlan tidak peduli dan segera berdiri di depan water closet untuk menuntaskan hajatnya.
Perlahan Diandra berdiri, tetapi rasa nyeri dibagian intim juga kakinya benar-benar membuat dia lemah. Bahkan Diandra saja tadi merangkak untuk menuju kamar mandi. "Kamu nggak boleh terlihat lemah, Diandra. Kamu kuat. Selama ini kamu bisa melewatinya. Sabarlah! Sabarlah sebentar lagi ... atau mungkin harus sabar selamanya hingga kamu mati," batin Diandra kembali berusaha bangkit dan meraih pintu untuk membantunya berdiri, tetapi masih saja gagal. "Sialan. Rasanya masih sama sakitnya seperti malam pertama. Dia benar-benar psyco," gumam Diandra.
"Kamu bilang aku apa?" tanya Erlan yang kebetulan telah selesai dengan hajatnya dan berdiri tepat dibelakang Diandra. Namun bukannya menjawab, Diandra kembali berusaha untuk bangun. Seolah paham, Erlan segera membopong tubuh Diandra. "Minta bantuan apa susahnya, hah?" Erlan pun menyunggingkan senyum. Diandra hanya diam tertunduk.
Perlahan Erlan merebah tubuh Diandra. Berbeda dari sebelumnya, dia benar-benar membantu Diandra dengan lembutnya. "Terima kasih, Tuan," ucap Diandra tanpa menoleh dan segera menutup tubuhnya dengan selimut.
"Apa aku menyakitimu sampai kamu susah untuk bangun?" Erlan memicing.
"Menurut Tuan, apa saya pura-pura? Anda tahu pasti saya belum pernah melakukan hal semacam itu. Bagaimana bisa Tuan bertanya tanpa merasa bersalah," jawab Diandra tanpa menatap wajah Erlan sama sekali karena dia membelakangi Erlan.
Setelah itu Diandra tidak mendengar apa pun lagi dari suaminya. Dia hanya mendengar Erlan membuka walk in closet. Beberapa saat kemudian Erlan membuka selimut yang menutupi tubuh Diandra. "Apa milikmu sudah berdiri lagi, Tuan? Siall, cepat sekali. Bahkan kita sudah bermain hampir dua jam tadi," sinis Diandra.
Tanpa menjawab, Erlan membantu Diandra duduk dan membuka handuk kimono yang dikenakan istrinya kemudian membuang sembarangan. Diandra tidak mengelak. Namun apa yang Diandra pikirkan bukanlah hanya sebuah hubungan suami istri, melainkan Erlan mengenakan daster juga celana padanya. Diandra benar-benar terharu. Andai laki-laki di depannya itu bersikap lembut, pastilah dia akan langsung jatuh cinta padanya.
Setelah selesai memakaikan Diandra baju, Erlan kembali menidurkannya kemudian menutup kembali tubuh wanita itu dengan selimut lalu mencium kening Diandra. "Maaf. Besok aku akan melakukan dengan lembut. Aku akan pergi ke ruangan sebelah. Kamu istirahatlah," ucap Erlan kemudian berlalu pergi.
"Kenapa? Kenapa kamu tiba-tiba menjadi baik? Apa tubuhku ini merubah sikapmu? Heh! Untuk apa memikirkan hal yang tidak penting seperti itu Diandra. Dasar bodoh!" gumam Diandra dalam hati seraya menyunggingkan senyum.
........
𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐪 𝐝𝐥𝐮 𝐡𝐛𝐬 𝐤𝐮𝐫𝐞𝐭 𝐭𝐝𝐤 𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐡𝐦𝐥 𝐦𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝟑𝐛𝐥𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚
𝐲𝐠 𝐩𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐤𝐫𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐞𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐧𝐠𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐥𝐨 𝐡𝐦𝐥 𝐦𝐮𝐝𝐚 𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐡 𝐤𝐞𝐜𝐚𝐩𝐞𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚𝐥𝐠𝐢 𝐮𝐬𝐢𝐪𝐮 𝐣𝐠 𝐦𝐬𝐡 𝐦𝐮𝐝𝐚
𝐲𝐠 𝐤𝐞 𝟐 𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐢𝐨𝐦𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐣𝐞𝐧𝐢𝐬 𝐤𝐢𝐬𝐭𝐚
𝐲𝐠 𝐤𝐞 𝟑 𝐛𝐥𝐢𝐧𝐝 𝐨𝐯𝐮𝐦 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐣𝐚𝐧𝐢𝐧 𝐭𝐝𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐝 𝐝𝐢 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐪𝐮 𝐡𝐧𝐲 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐧𝐭𝐨𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐲𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐢𝐫 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐛𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚