Sejak kecil, Anul hanya dikenal sebagai anak yatim piatu tanpa asal-usul yang hidup di sebuah desa kecil. Tubuhnya tak pernah terluka meski dihajar, senyumnya tetap hangat meski dirundung.
Namun, siapa sangka di balik kesederhanaannya tersimpan rahasia besar?
Darah yang mengalir di tubuhnya bukanlah darah manusia biasa. Takdir telah menuliskan namanya sebagai pewaris kekuatan yang mampu mengguncang langit dan bumi.
Dari anak yang diremehkan, Anul akan melangkah menuju jalan bela diri, mengalahkan musuh-musuh kuat, hingga akhirnya menaklukkan Sepuluh Ribu Semesta.
Perjalanan seorang yatim piatu menuju takdir yang tak bisa dihindari pun dimulai!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.Employee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perlengkapan Mistis
"Liontin Peningkat Jiwa"
Papan kecil tergantung di bawah sebuah liontin. Deskripsi singkat ikut menyertai tepat di bawah nama perhiasan di atasnya.
Liontin ini mampu membantu kecepatan pelatihan jiwa seseorang hingga dua kali lipat.
Mata liontin terbuat dari batu pemecah jiwa, sebuah batu mulia yang memiliki kemampuan memecah jiwa seseorang. Batu itu sendiri sebenarnya tidak terlalu berguna, malah bersifat korosif bagi jiwa. Mereka yang terlalu lama bersentuhan dengan batu itu, jiwanya akan terkikis, hingga akhirnya hancur seutuhnya.
Rantai dan dudukan liontin itu terbuat dari Logam Penghangat Jiwa. Sifat kedua bahan ini saling bertentangan, menyebabkan sulit bagi mereka untuk bersatu.
Dengan komposisi dan teknik tempa yang tepat, hal yang sulit dilakukan itu menghasilkan sebuah mahakarya berbentuk liontin yang memiliki efek sangat bagus. Hanya saja tampilannya yang cantik dan terlalu berkilau membuatnya tidak cocok untuk dipakai oleh seorang pria.
40.000 Koin Emas
Mata Anul terbelalak, nafasnya tercekat, mulutnya ternganga. Papan kecil lain tergantung tepat di bawah deskripsi liontin itu. Harga yang tertera benar-benar membuat jiwa pelitnya menggeliat, meraung, memohon kepada kedua kakinya untuk segera beranjak pergi. Rasa penasaran mencoba melawan, membuatnya tetap tinggal untuk melihat perhiasan lainnya.
Rantai Tubuh Abadi
30.000 Koin Emas
Anting Angin Surga
70.000 Koin Emas
Gelang Kupu-Kupu Sayap Ungu
50.000 Koin Emas
Tidak berhenti jantungnya melonjak setiap kali melihat harga perhiasan mistis yang tertata di hadapannya. Dengan kekayaannya saat ini, ia hanya mampu membeli beberapa sebelum akhirnya jatuh miskin.
Perhiasan mistis hanyalah salah satu tipe dari Perlengkapan Mistis. Secara garis besar perlengkapan itu terbagi atas perhiasan, senjata, dan pelindung Tubuh. Pendekar yang miskin, mungkin tidak akan mampu untuk membeli salah satu dari Perlengkapan itu.
Harga yang tertera di etalase toko, adalah harga terendah—perhiasan adalah bagian dengan harga termurah dari Perlengkapan Mistis. Ditambah, perhiasan-perhiasan itu hanyalah perhiasan mistis tingkat Bumi.
Perlengkapan-perlengkapan itu juga dibagi menjadi tiga tingkatan—Bumi, Bulan dan Bintang. Tingkatan ini dibuat berdasarkan seberapa kuat efek yang diberikan oleh perlengkapan itu. Perlengkapan yang memberikan peningkatan sebanyak dua sampai lima kali lipat berada di tingkat Bumi.
Pada tingkat Bulan, peningkatannya sekitar enam sampai sepuluh kali lipat. Sedangkan tingkat Bintang, tidak ada batas maksimal, hanya batas minimal sebanyak sebelas kali lipat.
Dua tingkatan awal, Bumi dan Bulan, bisa didapatkan dengan membelinya di toko. Tentu saja dengan harganya yang mahal. Sedangkan untuk tingkat Bintang, pada masa ini sudah tidak ada yang bisa membuatnya.
Bahkan tingkatan itu belum pernah muncul selama puluhan ribu tahun, kecuali mungkin senjata milik Bagjo, pedang besar hitam tanpa nama. Membuat tingkatan itu hanya menjadi mitos di kalangan Pendekar.
Membeli di toko hanyalah salah satu jalan untuk mendapatkan Perlengkapan Mistis. Rata-rata perlengkapan yang dijual di toko adalah perlengkapan yang kualitasnya paling standar. Kualitas yang lebih baik, akan muncul dalam sebuah pelelangan, membuat harganya melonjak tajam. Hal itu membuat toko tetaplah menjadi pilihan terbaik bagi sebagian besar Pendekar untuk mendapatkan Perlengkapan Mistis.
Jika beruntung, para Pendekar akan menemukan senjata mistis di reruntuhan kuno yang kadang muncul entah dari mana. Seperti Bagjo, saat ia menghilang, banyak yang menduga ia sudah menemukan jalan masuk ke reruntuhan kuno secara tidak sengaja. Setelah kembali, ia langsung menguasai dunia.
Sementara itu, membuat Perlengkapan Mistis bukanlah hal yang mudah. Tingkat keberhasilan untuk membuat perlengkapan tingkat Bumi hanyalah lima puluh persen, sedangkan tingkat Bulan hanya sepuluh persen, membuat jumlahnya tidaklah banyak.
Itulah kenapa harga dari sebuah Perlengkapan Mistis sangatlah tinggi. Di kerajaan Awan Petir, hanya ada satu orang penempa yang bisa membuat Perlengkapan Mistis. Orang itu adalah pemimpin organisasi bernama Rumah Tempa cabang Kerajaan Awan Petir—Shamrok. Perlengkapan Mistis buatannya pun hanya tingkat Bumi, dengan peluang keberhasilan tiga puluh persen di setiap prosesnya.
Seorang penjaga toko berjalan menghampiri, "Tuan muda, apakah ada yang menarik perhatian tuan dari perhiasan mistis kami?"
Penjaga toko itu sudah tua, rambutnya putih seutuhnya dengan kerutan yang jelas terukir di wajahnya. Garis-garis di lengannya yang berkerut masih meninggalkan jejak otot perkasa di masa puncaknya. Mungkin, ia adalah Pendekar hebat di masa lampau.
"Ah, tentu saja aku tertarik. Tapi harganya membuatku hampir bunuh diri."
Jawab Anul dengan tangan memegang dagu, seolah sedang berpikir.
Senyum di wajah penjaga tua itu tidak menghilang, malah semakin mengembang.
."Mata tuan muda sungguh sangat tajam, benda-benda ini hanyalah untuk pamer belaka. Tidak terlalu sebanding dengan harganya."
Persetujuan dari pria tua di hadapannya, membuat ia sedikit terkejut. Melihat reaksi Anul, sudut mata penjaga tua itu bersinar terang.
"Kami punya yang lebih bagus, aku yakin Tuan Muda akan puas," sambung penjaga itu.
Tanpa melanjutkan percakapan, penjaga itu berjalan menuju sebuah pintu merah di sudut toko. Anul dengan sigap mengerti maksud penjaga itu, mengikuti dari belakang.
Di balik pintu, ruangan lain yang lebih besar menyambut langkah mereka. Perhiasan-perhiasan mistis tersusun rapi di rak yang mengelilingi ruangan. Di tengah ruangan, di atas sebuah meja giok setinggi pinggang, sebuah kotak yang terbuat dari Kayu Roh Bumi, beristirahat dengan anggunnya.
"Tuan Muda, apa yang ada di dalam kotak ini merupakan perhiasan mistis terbaik di toko kami."
Sang Penjaga Toko lalu mengambil dengan lembut kotak itu, perlahan membuka tutupnya menunjukan sebuah benda yang bersemayam di dalamnya. Gaya misterius Penjaga Toko itu, berhasil memancing rasa penasaran Anul. Nafasnya tertahan sampai tutup kotak itu terbuka seutuhnya.
Sebuah jepit rambut, beralaskan kain yang dirajut dari benang sutra berwarna putih bersih, duduk manis di dalam kotak itu. Batangnya tampak lembut, juga tampak kokoh secara bersamaan. Warna hitamnya menambah kesan mewah dan elegan, bertahtakan beberapa kristal yang menghiasi ujungnya. Bahannya jelas bukan bahan logam biasa, aura kuno menyeruak tanpa bisa di jelaskan. Kain sutra putih yang menjadi alasnya, memberikan kontras yang epik, menambah kesan tersendiri.
"Ini adalah satu-satunya perhiasan mistis tingkat Bulan yang ada di toko kami, Jepit Rambut Peri Bumi," berhenti sebentar untuk menjaga ritme ucapannya, "jepit rambut ini memiliki efek meningkatkan kecepatan seseorang dalam pelatihan ketiga jenis kekuatan beladiri sebanyak sepuluh kali lipat. Perhiasan yang berada pada puncak tingkat Bulan."
Kembali berhenti untuk mengatur tempo, pria tua itu mencoba menambah daya tarik bagi jepit rambut itu, "benda ini ditemukan di sebuah reruntuhan kuno yang muncul di perbatasan tenggara kerajaan Awan Petir oleh sekelompok Pendekar Pengelana. Bahaya yang sangat besar mereka tempuh ketika di dalam reruntuhan itu. Sepuluh orang anggota kelompok mereka terbantai, hanya menyisakan satu orang. Orang itu lalu menjualnya ke toko kami."
Mengatur nafas lagi, bersiap untuk kalimat penutup, "untuk bisa mendapatkan benda ini, Tuan Muda hanya perlu membayar sebanyak tujuh ratus ribu koin emas."
Melotot, Anul hampir mengeluarkan seluruh isi perutnya.
"Tujuh ratus ribu koin emas? Kalaupun aku punya uang sebanyak itu, aku tidak akan menggunakannya untuk membeli jepit rambut di tangan Penjaga Toko tua itu. Tapi masalah utamanya, aku tidak punya uang sebanyak itu! Terlebih, untuk apa seorang pria menggunakan jepit rambut di kepalanya?" Anul menggerutu dalam hati.
Tetap tersenyum, seolah mengerti apa yang dipikirkan Anul, "tuan muda tidak perlu khawatir, wanita manapun yang mendapatkan benda ini sebagai hadiah dari Tuan Muda, pasti tidak akan bisa menolak cinta tuan muda. Di tambah, khusus untuk Tuan Muda, kami akan memberikan potongan sebanyak lima puluh ribu koin emas."
Kalimat terakhir dari Penjaga Toko tua itu benar-benar membuat Anul hampir goyah, wajah bak dewi milik Arum melintas di pikirannya. Tambahan potongan senilai lima puluh ribu koin emas, godaan sempurna untuk menutup sebuah penawaran dagang.
"Pria tua ini benar-benar seorang pedagang veteran!"
Untungnya, Anul memang tidak memiliki uang sebanyak itu.
Menarik nafas dalam, "Maaf, aku tidak punya uang sebanyak itu."
Mendengar jawabannya, penjaga toko itu hendak membuka mulut sekali lagi.
Takut pertahanannya runtuh, Anul langsung berbalik untuk meninggalkan ruangan itu, tak memberikan kesempatan pada Penjaga Toko untuk melakukan gerakan selanjutnya.
Tepat di bawah bingkai pintu, kakinya terhenti. Matanya melirik ke sebuah tong kecil berisi beberapa perhiasan usang tepat di sebelah pintu. Tong itu tidak terlihat pada saat masuk karena posisi dari meja giok yang berada di tengah yang terlalu mencolok, mengalihkan fokus orang yang masuk hanya menatap sesuatu yang ada di atas meja giok itu.
Sekarang, saat perhatian sudah tidak lagi fokus ke meja yang berada ditengah ruangan, keberadaan tong itu bisa terlihat dengan jelas.
Menatap dalam tong itu, sesuatu bergetar lembut dalam saku bajunya.
"Cincin Bagjo!"