NovelToon NovelToon
Dari Babu Jadi Mantu

Dari Babu Jadi Mantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:35.9k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Bagaimana caranya Hanum si preman pasar yang bar- bar seketika menjadi anggun saat dia harus menikah dengan anak majikannya.

"Ada uang Abang kucinta. Gak ada uang Abang kusita."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gaun

Rendi memijat pelipisnya saat asistennya tengah memberi uang pada tiga preman yang dia sewa.

Tidak menyangka kalau Hanum bisa berkalahi. Bahkan dengann beberapa kali pukulan dia bisa melumpuhkan tiga pria sekaligus.

"Sialan, gak berguna." umpatnya kesal.

"Tuan, harusnya kau tambah lagi uangnya. Kau tahu kami hampir kehilangan masa depan kami karenamu."

"Kalian memerasku? Sudah jelas rencananya gagal. Harusnya aku bahkan tak perlu membayar kalian!" Seru Rendi dengan kesal. Harusnya dia benar-benar bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan Hanum lalu dia terpesona padanya dan jatuh cinta lalu meninggalkan Arya. Tapi siapa sangka Hanum justru bisa melawan.

Gadis itu benar- benar tak bisa di remehkan. Sekarang bagaimana caranya agar Hanum menyukainya dan meninggalkan Arya?

"Lalu bagaimana dengan masa depan kami, gadis itu menendangku sangat keras." ucap salah satu preman yang masih memegangi intinya.

Rendi meringiskan bibirnya, lalu mencebik kesal.

.....

Arya melangkah cepat memasuki rumah. Pria itu mengedarkan pandangannya, lalu melangkah ke arah kamar Hanum. Bukannya mengetuk pintu lebih dulu Arya langsung menerobos masuk membuat orang di dalamnya memekik terkejut.

"Apa- apaan nih!" Hanum yang tengah mengancing bajunya membalik tubuhnya, begitu pun Arya yang langsung membuang muka.

"Maaf, aku kira kamu gak lagi ganti baju." ucapnya di balik punggung Hanum.

"Yang sopan dong Tuan, aku tahu ini rumah Tuan, tapi biarpun cuma pelayan aku juga punya privasi."

"Aku kan sudah minta maaf." Arya masih tak berani melihat Hanum, hingga Hanum selesai memakai seragamnya lalu berbalik menghadapnya.

"Ketuk pintu dulu dong Tuan kalau mau masuk." Hanum menatap dengan tajam. Itu memang kebiasaan Arya, yang selalu seenaknya.

"Aku hanya terburu-buru tadi." Setelah memastikan Hanum berpakaian barulah Arya menoleh dan berjalan mendekat.

Saat benar- benar berdiri di depan Hanum. Arya menatap gadis itu dari atas ke bawah seolah tak melewatkan celah sedikit saja. Arya bahkan memicingkan matanya untuk benar-benar fokus.

"Kau sedang apa, Tuan?" Melihat tingkah Arya yang aneh Hanum pun mengernyit.

Bukan menjawab, Arya justru menyingsing lengan baju Hanum hingga dia melihat tangan Hanum yang merah akibat cengkraman si preman saat dia berkelahi.

Arya memejamkan matanya sesaat sebelum kembali menatap Hanum. "Sekarang kemana pun kamu pergi akan ada dua bodyguard yang mengikuti."

Hanum mengerutkan keningnya. "Hah, maksudnya?"

"Kamu di ganggu preman kan?"

"Apa hubunganya sama bodyguard."

Arya menaikan tangan Hanum yang masih membekas merah disana. "Karena itu kamu terluka."

Hanum menurunkan tangannya dengan segera. "Cuma luka kecil kok." Dia sudah terbiasa.

"Ya, sekarang cuma luka kecil. Selanjutnya?"

"Aku bisa jaga diriku sendiri."

"Jangan terlalu sombong, kalau sesuatu terjadi, bagaimana?"

"Tapi aku masih bisa mengatasinya." Ada apa dengan pria ini? Apa Arya sedang mengkhawatirkannya? Batin Hanum berucap.

Arya kembali memejamkan matanya. "Kamu akan menjadi istriku. Bukan hanya preman jalanan, tapi juga orang-orang yang mengincarku akan menargetkan kamu."

Kali ini Hanum diam. "Dan jika terjadi sesuatu sama kamu, apa yang akan terjadi padaku? Tentu saja kerugian." Sejak Arya menyadari jika dia tak banyak tahu tentang Hanum, dia meminta seseorang untuk mengawasi Hanum, dan saat mendapat laporan jika Hanum di ganggu beberapa preman Arya merasa marah. Beruntung Hanum bisa melawan, Jika tidak entah apa yang terjadi. Dan yang membuat Arya semakin kesal di sana juga ada Rendi. Kenapa pria itu ada disana? Apa ini juga rencananya untuk menjatuhkannya? Dan jika itu terjadi, maka Hanum bisa dalam bahaya. Satu- satunya cara agar membuat Hanum tetap aman adalah melakukan penjagaan pada gadis itu. Tapi seperti perkiraannya Hanum tidak akan setuju begitu saja. Dan yang harus dia lakukan hanya membuat Hanum tak berkutik dengan kata-katanya.

Hanum terlihat mengedutkan bibirnya. "Oh, oke kalau gitu."

Hanum tak lagi menjawab karena itu menyangkut kepentingan Arya. Tentu saja Hanum tak bisa membuat Tuannya mengalami kerugian. Bisa-bisanya dia sempat berpikir jika Arya melakukannya karena khawatir. "Kalau gitu, aku permisi untuk mulai kerja, Tuan." Hanum akan segera pergi, namun suara Arya kembali terdengar.

"Mulai sekarang kamu gak perlu kerja."

Hanum mengerutkan keningnya. "Kamu calon istriku. Bersikaplah seperti calon istri seorang Chandra Wijaya."

Hanum menghela nafasnya. "Jadi, aku ngapain di sini?"

"Ikut aku." Setelah itu Arya pergi, dan Hanum hanya bisa pasrah mengikuti.

Hanum menghentikan langkahnya saat melihat Arya berhenti dan melihat ke arah beberapa orang ada di ruang tamunya.

"Dia sudah siap." Arya berjalan ke arah sofa meninggalkan Hanum yang tertegun melihat banyak gaun bergantung dan beberapa terpasang rapi di manekin. Gaun- gaun itu nampak indah dengan nuansa putih dengan berbagai design yang cantik.

Hanum mengedarkan pandangannya. Ruang tamu rumah besar ini seperti berubah menjadi butik saking banyaknya gaun pengantin yang ada.

Ya, gaun- gaun itu adalah gaun pengantin.

"Mari, Nona, anda bisa mulai mencoba," ujar salah seorang wanita yang sepertinya pemilik butik yang Arya sewa. Di sekitarnya ada beberapa gadis yang mengenakan pakaian seragam. Sepertinya mereka adalah pegawai butik yang juga akan melayaninya.

Hanum melangkah ke arah sebuah kamar setelah pegawai butik tersebut mendorong gantungan pakaian dengan beberapa gaun menggantung di dalamnya.

Beberapa menit kemudian Hanum keluar dengan sebuah gaun dengan potongan sabrina di bagian bahu dengan aksen pita besar di bagian belakang. Bagian pinggang Hanum tercetak dan mengembang dari bagian pinggang ke bawah sudah seperti putri kerajaan.

Arya meneliti Hanum dari atas ke bawah, lalu menggeleng saat Hanum terus membenarkan bagian bahunya seorang gaun itu tidak nyaman di tubuhnya.

Hanum tersenyum tipis lalu kembali ke dalam kamar untuk menggantinya dengan gaun lain.

Gaun kedua memiliki bagian bahu lebih terbuka dengan hanya tali spagheti yang mengait di pundak Hanum. Hanum melihat ke bawah melihat bagian pinggulnya menonjol sebab bagian itu pas di tubuhnya, lalu ada kain rempel dari bagian betis ke bawah dengan bagian belakang panjang menyapu lantai. Gaun bermodel mermaid.

Hanum menggeleng dengan menatap Arya seolah dia tak suka dan Arya kembali mengibaskan tangannya.

Gaun ketiga dan ke empat Arya masih menggeleng, hingga gaun ke lima dan enam Hanum hampir menyerah dan mulai lelah, begitupun gaun ke tujuh dan delapan Arya masih menggeleng tak setuju. Gaun- gaun itu sangat berat meski tak semuanya, tapi beberapa memiliki berat yang lumayan membuat Hanum kelelahan.

"Boleh aku memilih sendiri?" tanya Hanum pada pemilik butik.

"Tentu, Nona."

Hanum melihat beberapa gaun yang tergantung lalu tatapannya jatuh pada gaun yang nampak sederhana perpaduan antara kain brokat dan tulle dengan panjang lengan hingga ke siku, bagian leher kain tertutup dari dada ke pinggang menggunakan brukat lembut. Dengan rok lebar yang terbuat dari beberapa lapis tulle untuk memberikan kesan mengembang, ringan, dan dramatis.

"Aku mau coba ini," ucap Hanum dengan tersenyum.

"Baik, Nona." pelayan mengambil gaun tersebut dan membantu Hanum untuk mengenakannya.

Hanum menatap dirinya di cermin dengan tersenyum bisa jadi ini gaun yang paling sederhana atau mungkin paling murah di antara semuanya, tapi menggunakannya Hanum merasa nyaman.

Hanum melangkah ke luar kamar untuk menunjukkannya pada Arya masih dengan tersenyum, hingga dia berhadapan dengan Arya dan pria itu mendongak menatapnya.

Arya tertegun dengan mata yang tak berkedip. Gaun yang Hanum gunakan memang sederhana dan nampak lebih biasa di banding yang lain. Namun melihat Hanun tersenyum sepertinya gadis itu menyukainya. Ya, yang membuat Arya tertegun dan terkesima justru senyum lebar Hanum yang nampak tulus.

"Bagaimana dengan ini Tuan?"

Arya mengedipkan matanya lalu berdehem untuk menormalkan biasnya. "Kamu menyukainya?"

"Hm, ini bagus. Aku suka."

"Aku melihatnya, senyum kamu cukup lebar." Hanum mencebik dan menyurutkan senyumnya.

"Baiklah kita ambil ini. Tapi aku ingin kamu menambahkan beberapa aksen agar gaunnya tidak terlalu polos," ucap Arya pada pemilik butik yang sejak tadi juga ikut membantu Hanum mengenakan gaunnya.

Pemilik butik mengangguk. "Kalau begitu saya akan tunjukan beberapa contoh design yang cocok." Dan pemilihan gaun itu tak berhenti begitu saja.

1
Amidah Anhar
Up lagi biar cepat ketmu jalan keluar nya
partini
hemmm trauma sih trauma tapi tuh mulut jaga dikit Napa jangn asal jeplak,,ku buka itu aja deh masa bisa alergi di pegang jangan" pelecehan
Arya arya CEO sedikit stupid wkwkwkkwk
partini
hemmm yg kalian lawan Hanum she like Queen mafia jadi mending pikir dulu deh
Arin
Wah.... bahaya.... bahaya...
Siti Dede
Segitunya ya pasangan RR
Andriani
🤭🤭🤭🤭
Andriani
aih... ngeri kalo udah gila harta ya...
partini
hemmmm laki laki Cemen ga ad harga diri mau rebut punya orang ga ngotak
mbu ne
Andra ya?
si diam2 menghanyutkan...😏
partini
dari jauh jg ada Arya biar siaga siap tau mereka sewa orang lebih banyak jadi nya sudah antisipasi kalau bodyguard nya keteteran
mery harwati
Rendi jelas tertegun membayangkan "burung empritnya" ditendang Hanum, pasti langsung impoten pikir Rendi 😛🤣
Patrish
salah teori ya Rendi... sebentar kamu balik dipukul tukang keprukmu... gara2 salah prediksi.. 🤣🤣🤣
Nana Colen
🤣🤣🤣🤣🤣🤣preman dilawan ya jelas kalah lah...
Pjjmakkem
kocaakk hanum!!
dimana coba, dapat cewek cantik, somplak, trus jago berantem kayak hanum?
arya sih dapat jackpot namanya.. 😄😄
Arin
🤣🤣🤣🤣 akal-akalan Rendi. Sok-sokan jadi pahlawan kesiangan. Ternyata bacot doang. Gak ada tindakan apa-apa
Kalah duluan sama Hanum yang bertindak
Siti Dede
Kebayang wajah cengoknya Rendi, wkwkwk
partini
wkwkkwkw rencana jadi super horor yahhh,Hanum gitu loh dia tuh bisa lihat muka angel sama iblis
lanjut thor 👍👍👍👍
Amidah Anhar
Up lagi
Patrish
suara hati tidak pernah salah boz... merasa kehilangan adalah sebagian dari hati yang mulai terisi.... naah.. nahh....
Nana Colen
lanjut thooooor😍😍😍😍😍❤❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!