NovelToon NovelToon
七界神君– Dewa Penguasa Tujuh Dunia

七界神君– Dewa Penguasa Tujuh Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:21.1k
Nilai: 5
Nama Author: Radapedaxa

Tujuh dunia kuno berdiri di atas fondasi Dao, dipenuhi para kultivator, dewa, iblis, dan hewan spiritual yang saling berebut supremasi. Di puncak kekacauan itu, sebuah takdir lahir—pewaris Dao Es Surgawi yang diyakini mampu menaklukkan malapetaka dan bahkan membekukan surga.

Xuanyan, pemuda yang tampak tenang, menyimpan garis darah misterius yang membuat seluruh klan agung dan sekte tertua menaruh mata padanya. Ia adalah pewaris sejati Dao Es Surgawi—sebuah kekuatan yang tidak hanya membekukan segala sesuatu, tetapi juga mampu menundukkan malapetaka surgawi yang bahkan ditakuti para dewa.

Namun, jalan menuju puncak bukan sekadar kekuatan. Tujuh dunia menyimpan rahasia, persekongkolan, dan perang tak berkesudahan. Untuk menjadi Penguasa 7 Dunia, Xuanyan harus menguasai Dao-nya, menantang para penguasa lama, dan menghadapi malapetaka yang bisa menghancurkan keberadaan seluruh dunia.

Apakah Dao Es Surgawi benar-benar anugerah… atau justru kutukan yang menuntunnya pada kehancuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radapedaxa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Langkah Xuanyan menggelegar di tanah yang sudah membeku. Es berderak di setiap pijakannya, dan tubuhnya melesat bagai kilat biru keperakan. Matanya dingin, tombak es surgawi di tangannya berkilau menusuk kegelapan.

“YAN MO!!!”

Jeritan Xuanyan bergema.

Yan Mo yang tubuhnya sudah penuh retakan luka akibat Dao es surgawi itu justru menyeringai lebar. Tubuhnya bergetar, darah hitam menetes deras, namun kegilaannya makin menjadi-jadi. “Hah! Bagus! Mari kita lihat sejauh mana tubuh rapuhmu bisa menahan badai milikmu sendiri!”

Keduanya saling menerjang.

BOOOM!!!

Tubuh mereka beradu, qi iblis dan qi es surgawi meledak, membentuk pusaran kekuatan yang membuat tanah berguncang. Badai es melawan api kegelapan, udara bergemuruh, pepohonan di sekitar hancur jadi serpihan.

Xuanyan menggertakkan giginya, tubuhnya mulai goyah. Malapetaka Badai Es yang ia lepaskan menuntut bayaran. Retakan-retakan tipis mulai muncul di kulit wajah dan tangannya, darah segar menetes. Setiap hembusan napasnya terasa bagai jarum menusuk paru-paru.

Yan Mo melihat itu, tawanya meledak. “Jadi ini batasmu ya, Xuanyan?! Tubuhmu mulai runtuh! Bagaimana rasanya… menjadi korban kekuatanmu sendiri?”

Dengan teriakan gila, Yan Mo mengeluarkan sebuah Talisman iblis. Simbol-simbol hitam melayang, menyelimuti udara. Seketika puluhan rantai bayangan menjulur, menghantam ke arah Xuanyan.

CLAAANG! CLAAANG!

Xuanyan menahan dengan tombaknya, namun tubuhnya terdorong mundur, darah memuncrat dari mulutnya. Meski begitu, matanya masih tajam. Ia hanya menggertakkan giginya, lalu perlahan mengangkat tangannya.

“Pedang Es Surgawi…”

Udara membeku. Kristal-kristal es berputar, menyatu, membentuk sebuah pedang panjang berwarna biru pucat yang memancarkan dingin menusuk tulang. Dengan satu hembusan napas berat, Xuanyan menjejak tanah dan kembali menerjang.

“BAJINGAN!!!”

Suara benturan kembali mengguncang bumi.

Di kejauhan, Meiyun hanya bisa terduduk. Tubuhnya terlalu lemah untuk bergerak, qi-nya habis. Matanya berkaca-kaca, melihat Xuanyan bertarung sendirian melawan monster itu. Tangannya menggenggam erat pakaian di dadanya, bibirnya bergetar.

Xuanyan… bertahanlah…

Namun Xuanyan tidak berhenti.

Setiap kali Yan Mo menghantamnya, ia terpukul mundur, tubuhnya makin rusak. Darah segar bercampur dengan pecahan es yang terkelupas dari kulitnya. Namun setiap kali jatuh, ia kembali berdiri.

Yan Mo akhirnya meraung, matanya merah. “SIAL! APA-APAN INI?! Seorang Qi Refining berani menahanku sejauh ini?! Dengan Dao es surgawimu, kau akan menjadi ancaman yang tidak bisa dibiarkan hidup!”

Seketika, aura Yan Mo meledak. Ia membakar jiwanya sendiri, tubuhnya menghitam, otot-ototnya menggembung, dan roh iblis leluhur yang sudah hancur tadi meninggalkan sisa energi hitam pekat yang menyatu dengan tubuhnya.

“DEMI DEMON GOD!!!”

Suara raungannya menggelegar, lalu sekali tebasan telapak tangannya menghantam Xuanyan.

BOOOM!

Xuanyan terlempar jauh, menghantam tanah hingga menciptakan kawah besar. Wajahnya penuh retakan es, darah segar bercucuran, napasnya tersengal.

“…Kugh! Aku… tidak kuat lagi… Tubuhku… akan hancur….”

Ia berusaha bangkit. Lututnya gemetar, tangan kirinya menekan tanah, darah menetes deras dari bibirnya.

Namun tiba-tiba, dari dalam tubuhnya terdengar suara retakan yang berbeda. Bukan retakan tubuh yang hancur, melainkan suara retakan meridian.

“Ini…?” Xuanyan tertegun. Matanya membesar. “Meridianku… terbuka?!”

Yan Mo, yang melihat Xuanyan terdiam, menyeringai kejam. “Hah! Bagus! Kalau kau tidak bergerak, aku akan menghabisimu sekarang juga!”

Ia menerjang, tangannya berubah menjadi cakar raksasa dari qi iblis.

Namun sebelum ia mencapai Xuanyan, badai es di sekitar tubuh Xuanyan berputar semakin dahsyat, menepis Yan Mo seakan-akan tubuhnya hanyalah daun kering di tengah angin ribut.

Yan Mo terpelanting mundur, matanya melebar. “APA?!”

Xuanyan menutup matanya. Napasnya teratur, pikirannya masuk ke dalam. Ia memusatkan fokusnya pada aliran qi di tubuhnya, membiarkan Malapetaka Badai Es mengguncang dan membersihkan meridiannya.

Yan Mo meraung. “Tidak akan kubiarkan kau menembus dasar, bajingan!!!”

Ia menerjang lagi, seluruh qi iblisnya terbakar, tubuhnya berubah menyerupai monster.

Namun Xuanyan tetap tenang. Tangan kanannya mengangkat, dan dua gerakan Dao es surgawi menyatu.

“Gerakan Pertama… Langit Beku!”

“Gerakan Kedua… Penjara Salju Abadi!”

Badai putih melesat, mengurung Yan Mo sepenuhnya. Tubuh Yan Mo membeku, menjadi patung es raksasa di tengah arena yang retak.

Es itu bergetar, retak perlahan, suara kraaak terdengar. Namun itu cukup.

Xuanyan merasakan tubuhnya bergetar hebat. Suara retakan dari dalam makin jelas, lalu—

BOOOM!!!

Ledakan qi surgawi mengguncang tanah.

Xuanyan meraung, seluruh tubuhnya diselimuti badai es yang berputar ganas. Es meledak ke segala arah, angin dingin menusuk tulang, cahaya biru pucat membelah langit.

Retakan di wajahnya mulai pulih, tubuhnya terasa ringan, lautan qi di dalam dantian-nya meluas.

“21… meridian…” Xuanyan terengah, matanya bersinar tajam. “Aku… menembus Foundation Establishment!”

Kultivasinya melonjak drastis, dari Qi Refining lapisan kelima ke Foundation Establishment lapisan pertama.

Xuanyan membuka matanya. Senyuman dingin tersungging di wajahnya. “Jadi… Malapetaka Badai Es bukan hanya untuk bertarung. Kau juga bisa membantuku… berkultivasi. Meski agak… ekstrim.”

Badai perlahan mereda, dan Xuanyan berdiri tegak, tubuhnya dipenuhi aura es surgawi yang lebih murni dan menakutkan.

Yan Mo meraung dari dalam bongkahan es yang retak. “MESKIPUN KAU SUDAH MENEMBUS, KAU MASIH BUKAN TANDINGANKU!!!”

Ia menghancurkan es itu, qi iblisnya meledak lagi. Tubuhnya penuh luka, tapi matanya masih penuh kegilaan.

Namun kali ini, Xuanyan melangkah maju dengan ringan. Setiap gerakannya membuat udara membeku.

Beberapa gerakan cepat—dan untuk pertama kalinya, Yan Mo terdesak.

Pukulan dan tebasan es surgawi Xuanyan menghantam pertahanan Yan Mo tanpa ampun, membuat tubuh iblis itu berdarah, matanya melebar tak percaya.

“Mustahil… Bagaimana bisa… seorang bocah baru Foundation Establishment… menekanku?!”

Xuanyan hanya menatapnya dingin. “Karena aku bukan kultivator biasa… Aku adalah pewaris Dao Es Surgawi.”

Tubuh Xuanyan bergetar, es yang menyelimuti separuh tubuhnya retak sedikit demi sedikit. Dia bisa merasakan tulang-tulangnya berteriak kesakitan, kulitnya pecah-pecah dengan bercak biru pucat, seolah dirinya hanyalah patung es yang sebentar lagi akan hancur berkeping-keping. Malapetaka badai es yang ia paksa kendalikan mulai menggerogoti organ dalamnya—setiap tarikan napas seperti menusuk paru-paru dengan ribuan bilah es.

Namun, di hadapan Yan Mo yang masih berdiri dengan tatapan membara, Xuanyan tidak menunjukkan rasa gentar sedikit pun. Senyum tipisnya justru semakin menusuk lawan.

“Kalau aku terus menunda…” Xuanyan bergumam lirih dalam hatinya, “malapetaka ini akan melahapku lebih dulu. Aku harus mengakhirinya dengan cara lain.”

Seketika tubuhnya bergetar hebat, lalu dalam satu gerakan penuh amarah, dia menghempaskan tubuh Yan Mo dengan hantaman badai es yang meledak seperti ribuan naga salju. Yan Mo terpental keras, menghantam gunung kecil hingga pecah berkeping. Darah segar memuncrat dari mulutnya, tubuhnya terbenam dalam reruntuhan batu.

Xuanyan tidak menunggu. Dengan kecepatan yang bahkan mengoyak udara, ia langsung melesat menjauh, meninggalkan arena yang sudah luluh lantak.

“Dasar bajingaaaaan!!” raung Yan Mo, suara marahnya menggema hingga membuat kawanan burung spiritual di langit panik beterbangan.

Ia merobek reruntuhan batu dengan energi iblisnya, wajahnya penuh murka, urat-urat hitam menyebar di leher dan pelipisnya. “Sekarang kau mau lari?! Aku tidak akan membiarkanmu hidup, Xuanyan!”

Tanpa ragu, Yan Mo mengepakkan sayap energi iblis di punggungnya, melesat dengan kecepatan menakutkan.

Xuanyan terus melaju di udara. Rambut hitamnya yang bercampur es terurai kacau tertiup angin malam, tubuhnya goyah setiap kali badai es di dalam dantiannya mengamuk. Dia menoleh ke belakang, melihat cahaya merah kehitaman yang melesat mengejarnya.

Yan Mo. Masih dengan murka, masih dengan keinginan membunuh yang tak terbendung.

Xuanyan tersenyum tipis, meski darah segar merembes dari sudut bibirnya. “Bagus… kejar aku terus. Sedikit lagi…”

Napasnya semakin berat, malapetaka badai es yang ia tekan paksa mulai merenggut sisa kekuatannya. Tubuhnya melambat. Bahunya berguncang hebat, seakan siap pecah kapan saja.

Yan Mo melihat itu dan tertawa dingin. “Hahaha! Jadi ini batasmu, bocah! Kau pikir Dao es surgawimu bisa selamanya melindungimu? Sekarang lihat bagaimana aku menghancurkanmu!”

Ia mengeluarkan sebuah Talisman iblis berwarna hitam pekat, menggoreskan darah segarnya di permukaan simbol kuno itu. Seketika, aura ganas keluar dari Talisman, lalu dengan kecepatan kilat ia meluncurkan serangan.

Ledakan iblis menyambar Xuanyan tepat di dadanya.

Tubuh Xuanyan berputar di udara, jatuh menghantam tanah hingga menciptakan kawah besar. Darah segar menyembur dari mulutnya, tubuhnya bergetar hebat, namun matanya tetap tajam.

“Kh…!” Xuanyan terengah, lalu menarik malapetaka badai esnya masuk dengan paksa. Rasa sakitnya bagaikan disayat ribuan bilah pisau, tapi ia tahu jika ia membiarkan badai itu mengamuk lebih lama, tubuhnya akan hancur total.

Yan Mo melayang di udara, tertawa terbahak-bahak. Tubuhnya makin kurus, kulitnya pucat karena terus mengorbankan darahnya untuk memberi makan energi iblis. Namun auranya tetap mencekam, bagaikan monster neraka yang tak kenal lelah.

“Inilah akhirnya, tikus kecil! Kau bukan siapa-siapa! Semua pengorbananmu sia-sia!”

Xuanyan perlahan mengusap darah di bibirnya, lalu tersenyum mengejek. “Benarkah? Kau tampak terlalu yakin untuk seseorang yang sudah separuh bangkai.”

Tatapan Yan Mo langsung memanas. “Apa kau tidak punya rasa takut, hah?!”

Xuanyan menatapnya tajam, suaranya tenang. “Apakah kau tidak merasakan sesuatu yang aneh?”

Yan Mo terdiam sesaat. Alisnya berkerut. “Heh, pengalihan murahan lagi? Aku tidak—”

Seketika suara mengerikan mengguncang langit, bergemuruh seperti guntur namun jauh lebih menekan.

“BERANI SEKALI KULTIVATOR IBLIS YANG NAJIS BERADA DI WILAYAH SEKTE KU YANG BERSIH! AKU AKAN MEMENGGAL KEPALAMU!”

Suara itu bukan sekadar suara—ia adalah sebuah tekanan jiwa. Udara mendadak membeku, tanah bergetar, dan pepohonan di sekitar area langsung tercerabut akarnya.

Aura pembunuhan yang tak bisa digambarkan menindih seluruh langit.

Yan Mo seketika menegang. Tubuhnya bergetar, pupil matanya mengecil. “T-tekanan ini… Tidak mungkin…!”

Xuanyan menoleh, tersenyum samar. Suaranya lirih, namun jelas menusuk hati lawan. “Adios… kau sudah berada di wilayah Iron Fang Sect. Para maniak itu sangat membenci kultivator iblis.”

Yan Mo menoleh ke segala arah dengan panik, mencoba melacak sumber suara. Keringat dingin menetes deras di pelipisnya. Untuk pertama kalinya, tatapan iblis itu dipenuhi rasa takut.

Xuanyan yang masih berlutut di tanah menutup matanya sejenak, menenangkan napasnya. Dalam hatinya, ia berbisik: Rencanaku berhasil. Sekarang giliran Iron Fang Sect yang menangani sisanya.

Dari balik awan hitam, sebuah sosok perlahan muncul. Seorang pria tua kekar dengan jubah perak yang berlumuran aura pembunuhan. Matanya merah menyala seperti bara, dan di punggungnya tergantung kapak panjang berlapis rune kuno.

Diikuti dengan banyak orang yang memiliki aura tak kalah kuat dibelakang nya.

Setiap langkah mereka menindih udara, menimbulkan riak yang memecah awan.

“Kau… kultivator iblis.” Suaranya dingin, tiap kata seolah disertai vonis kematian.

Yan Mo mundur selangkah, wajahnya pucat. “Iron Fang Sect…? Kenapa aku tidak menyadarinya sebelumnya…?”

Xuanyan tertawa kecil meski tubuhnya penuh luka. “Karena kau terlalu sibuk memburuku. Lihatlah sekarang, siapa yang jadi buruannya?”

Yan Mo menggertakkan giginya, wajahnya dipenuhi murka bercampur panik. Ia tahu betul reputasi Iron Fang Sect—setiap anggota mereka terkenal haus darah dan pantang kompromi, terlebih jika berurusan dengan iblis.

“Kau…” Yan Mo menatap Xuanyan dengan kebencian membara. “Bajingan kecil… kau menjebakku!”

Xuanyan menatapnya dingin, mata birunya bersinar samar oleh es surgawi. “Tidak. Kau menjebak dirimu sendiri sejak kau menodai tanah ini dengan darah iblis.”

1
Nanik S
💪💪💪💪
Depressed: Ayo mampir kak, kali aja suka tema kultivator gitu
total 1 replies
Nanik S
Xuanyan Bagus... jadilah dirimu sendiri
Nanik S
Lanjut
Nanik S
Xuanyan... Raihlah puncak tertinggi dan #elamatkan Xueran
iwakali
pertarungan panjang bbrp chapter. musuh mati ditangan orang lain
Depressed: Ayo mampir kak, kali aja suka tema kultivator gitu. sugan
total 1 replies
Christian Matthew Pratama
mc bnyakan bacot...itu itu aja dr td bahasanya
Christian Matthew Pratama
mc ooon blm kuat tp sok hebat
Nanik S
Lanjut terus
Nanik S
Xuanyan.... lanjut.. jangan pernah berhenti dan bisa menolong Xueran dan mengambilnya
Nanik S
Xueran kenapa tidak muncul
Nanik S
Dimana Xueran
Nanik S
Xuanyan.... bisakah menarik perhatian dari salah satu Putri suci
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Semua sudah datang lalu kemana Yueran
Nanik S
Jadilah pemenang dalam Putra Suci dan jangan Yueran menderita
Nanik S
Lanjutkan Yor
Nanik S
Xuanyan dasar konyol
Christian Matthew Pratama
pake banget ya
Orie..
ok lanjut..jgn trlalu naif,humor aja .,
Depressed: Ayo mampir kak, kali aja suka tema kultivator gitu
total 1 replies
Nanik S
Lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!