Rexa menatap tajam kearah Nerya,"apa mau Lo?."tanyanya.
Nerya mengakat sudut bibirnya, "Gue mau Lo."jawabnya,senang.
"Lo berani bayar berapa?."
Nerya Angelista Bimantara, Playgirl Kampus yang kepincut Maba brondong di kampusnya, Rexa Neil.
Rexa yang baru saja masuk dunia perkuliahan,dan mempunyai misi balas dendam malah terjebak hubungan dengan seniornya di kampus.
Apakah Rexa menerima cinta yang dibalut obsesi sang primadona kampus ?atau malah ditolak mentah-mentah oleh cowok tampan itu?
Yuk guys.. mampir di lapak aku..
Ditunggu komen dan sarannya ya. suwun🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22_Nginep
Nerya berdiri disamping motor Rexa.tubuh dan kakinya terpaku,diam tak bergeser sedikit pun dari tempat ia berdiri.raut cantik gadis itu menunjukkan kebingungan.bola matanya bergerak memutar mengamati lapak seorang pedagang—di atasnya di pasang terpal berwarna biru berfungsi sebagai penutup atau atap lalu di depan ada sebuah gerobak sederhana yang bertengger pas dibahu jalan.
Tatapan Nerya seolah bilang—"Beneran ini gue di bawa ke tempat kayak gini?"
Di body gerobak berkombinasi warna coklat dan kuning terdapat banner bertuliskan:
"Sedia:nasi Goreng Dan Mie Goreng/kuah", disertai gambar atau foto menu makanan.
Sedangkan Rexa,pemuda itu dengan tenang berjalan menghampiri si penjual yang tampak sibuk di meja belakang gerobak.
"Nasi gorengnya masih bang?."tanyanya pada si penjual.
Si Abang penjual seketika mendongakkan wajahnya,menoleh ke Rexa.
"Tinggal seporsi mas.."jawabnya,ramah.
Saat Rexa mau menjawab, tiba-tiba tangan Nerya menarik ujung jaketnya,ia pun menoleh.
"Apa?."
Raut muka ramah pemuda itu seketika berubah sinis saat menoleh ke arah Nerya.
Gadis cantik itu tak begitu perduli,ia malah mendekatkan bibirnya ke telinga Rexa.
"Lo yakin beli disini?."bisiknya,ada nada protes disana.
"Bawel!mau makan apa gak?."desis Rexa, tertahan.suaranya sedikit merendah agar tak terdengar oleh si abang penjual nasi goreng.
Bibir Nerya langsung manyun mendengarnya.dengan hati menggerutu,kepalanya ia anggukan sebagai jawaban.perutnya yang udah keroncongan membuatnya tak punya pilihan selain mengikuti keputusan Rexa yang membawanya ke sini.
Nerya yang dari kecil hidup mewah,jelas tak pernah beli makanan di warung pinggir jalan seperti ini.didalam otaknya,sudah terbranding kalau makanan pinggir jalan—pasti makanan yang tidak higienis dan tak enak.
Maklum ya guyss doi orang tajir,,gak pernah makan di atas trotoar sambil lesehan 😁
Setelah tak mendengar protesan keluar dari Nerya,Rexa menoleh lagi ke si abang penjual yang ternyata masih menunggu jawabannya, "Ok,bang gak pa-pa... dibungkus ya bang."katanya, sembari tersenyum ramah.
Nerya menatapnya dengan wajah cemberut, "Ck!sama gue aja judes banget kalau ngomong...giliran sama bang nasgor ramah beut..belok gak sih ini orang?."gerutunya sambil melirik sebal ke arah Rexa.
"Gue denger ya!"sahut Rexa,cuek.lalu merogoh ponsel di saku celananya dan mengabaikan gerutuan gadis cantik yang cukup membuatnya kerepotan malam ini.
Mulut Nerya langsung kincep kenak ultimatum pemuda yang sudah memporak porandakan hatinya.bibir mungilnya ia lipat kedalam,kikuk.
Nerya melirik lagi ke samping,sudut bibirnya tertarik keatas kala wajah tampan Rexa tengah serius menatap layar ponsel.lalu iris matanya turun ke bibir merah alami Rexa.
".. pengen.."ceplosnya tanpa sadar.
Gumaman dari Nerya ternyata tertangkap oleh telinga Rexa, dengan wajah datar Rexa menoleh.
"Apa lagi?."tanyanya.judes.
Dengan wajah polos Nerya mendekat, "Pengen diemut.."sambil menjilati bibir bawahnya, seolah tengah menggoda.
Rexa mendengus lirih, "Dasar cewek mesum."menatap horor ke senior mesumnya itu.
Hahaha..
Nerya malah tertawa renyah mendapati wajah kesal brondong kesayangannya.ia bahkan tak tersinggung dengan makian dan kata-kata sinis bin judes yang selalu pemuda itu lontarkan.seperti sudah biasa bahkan seperti makanan sehari-harinya kala ngobrol dengan pemuda itu.
Bertepatan dengan itu, pesanan nasi gorengnya sudah jadi.
"Ini mas pesanannya."kata abang penjual nasgor sambil mengulurkan sebungkus plastik berisikan nasi goreng.
Rexa yang tak ingin meladeni ke mesuman Nerya bergegas mendekat ke gerobak.
"Ok bang..ini uangnya, "balas Rexa menerima kantong plastik itu dan memberikan selembar uang berwarna biru ke abang penjual nasgor.
"...ini kembaliannya mas."ujar si Abang penjual nasgor, tangannya mengulurkan uang pecahan.
"Kembalinya ambil aja bang."sahut Rexa lalu beranjak ke motor nya.
"Makasih mas."
Tiba-tiba..
JGEER!
DUAARR!
Suara petir menyambar diatas sana.
"Mau ujan nih."bisik pelan Nerya.
Rexa langsung naik ke motornya, "cepet naik!."Pintanya ke Nerya.
Dengan cepat Nerya menuruti perintah Rexa dan.
Brummmm.....
Rexa mengegas motornya, kencang.
...----------------...
Darren memutar setang motornya makin dalam.dengan cepat motor sport itu melesat pergi menjelajahi jalanan ditengah suara petir penanda hujan.
Tak lama rintik-rintik hujan mulai turun ke aspal yang kering.kemudian hujan pun meluncur deras,mengguyur seluruh penjuru kota.
Untungnya Darren sudah memasuki halaman basecamp BlackWolf.bergegas ia memarkirkan motornya dan langsung berlari masuk kedalam.
Di dalam basecamp,hanya terdapat beberapa orang yang masih berjaga.ada yang sudah tidur dengan tenangnya dan sebagian lainnya tadi memilih untuk pulang.
Reno yang melihat kedatangan Darren langsung berdiri dari kursinya.
"Lo gak apa-apa,ren?Lo tadi kemana? anak-anak pada khawati-in Lo."todong Reno,dengan perasaan setengah khawatir sekaligus lega.
Darren tak menjawab ia malah berjalan melewati Reno dan langsung menjatuhkan tubuhnya ke sofa panjang di pojokan.punggungnya ia sadarkan ke belakang dan wajahnya mendongak keatas di sertai tangan yang menumpu diatas dahi.perlahan matanya pun terpejam.
Wajah ketua BlackWolf itu tampak murung.meski matanya terpejam,tapi otaknya masih terjaga.pikirannya tertuju ke sosok gadis cantik yang tak lain adalah kekasihnya, Nerya.
Sampai sekarang ia tak mengetahui dimana gerangan sang kekasih berada.ia sudah menghubungi nomor gadis itu tapi nomor Nerya tak bisa dihubungi.dia juga sudah keliling mencari Nerya setelah mengantar pulang Anggun tadi.
Bahkan ia menghubungi nomor pembantu di mansion orang tua Nerya,bik Surti untuk menanyakan—apakah Nerya sudah pulang.dan jawaban bik Surti membuatnya was-was.karena ternyata gadis itu tak pulang ke mansion.lalu ia berpesan pada bik Surti untuk segera menelponnya saat Nerya pulang kesana.
Perjuangannya mencari Nerya tak sampai disitu.Darren juga datang ke apartemen gadis itu.namun hasilnya juga nihil.beberapa kali ia menekan bel apartemen Nerya tapi tak ada respon.
Pasti dia belum balik.pikirnya saat itu.
Perasaannya semakin panik, karena tak menemukan keberadaan Nerya dimana-mana.akhirnya ia putuskan balik ke basecamp-nya.
Reno yang tadi sempat dicuekin,melangkah mendekati Darren lagi.
"Lo kenapa?."ulangnya,sambil mendudukkan bokongnya disebelah Darren.
Kelopak mata Darren terbuka setengah, "Nerya hilang."balasnya lirih.
Rudi dan Edo yang sedang main kartu, seketika menoleh.mereka saling berpandangan.
"Hilang gimana maksud Lo?"sahut Rudi.
"Bukannya tadi bareng sama Lo?."
"Gue tadi sama Anggun."jawab Darren,cepat.
Semua orang tampak kaget mendengar penuturan Darren.
"Lha terus Nerya dimana?."tanya Edo,ikut berkomentar.
Darren memijat-mijat hidupnya, "kalau gue tau dimana dia,gue gak mungkin sepusing ini."keluhannya.
Zzzzzzzzz....zzzzzz
Suara dengkuran mendadak mengalihkan perhatian mereka.kompak mereka menoleh ke arah karpet yang ditempati oleh Bombom.
"Dasar bangke si gendut.. ngoroknya kenceng banget kayak toa ."Umpat Rudi geleng-geleng kepala.
"..cewek sial mana yang bakal dapet buntelan kentut kayak dia."timpal Edo, berkelakar.
Ckckck!
Gelak tawa terdengar.suasana yang sempat tegang sedikit mencair dengan suara ngorok si Bombom.
"Lo dimana ner?."bisik Darren lirih,ada nada putus asa didalam wajah lelahnya.
*
*
Di Gedung Rusunawa Bakti Luhur
Motor Rexa mulai melambat dan memasuki area parkiran rusun.sebelumnya ia melewati pos satpam didepan sana.
Dengan cepat Rexa turun dari motornya diikuti oleh Nerya dari belakang.
Sampai di lobi rusun,Rexa dan Nerya kompak menepuk-nepuk baju mereka yang sudah basah kuyup terkena hujan.
Apalagi kaos ketat Nerya yang malah terlihat transparan.penutup gunungnya tercetak jelas, tampak menerawang.
Nerya memang tak memakai jaket ia hanya pakai kaos putih ketat dan celana jeans yang sobek-sobek dibagian atas lutut.
Untung suasana lobi gak ada orang.terlihat lengang dan sepi.
"Cih.. sekalian aja gak usah pakek baju."sindir Rexa memalingkan wajahnya kesamping.
Nerya mengerutkan keningnya,bingung, "Maksud Lo?."
"Penampilan Lo ngerusak mata gue."ketus Rexa sambil memutar tubuhnya berjalan menuju lift.
Nerya yang baru ngeh,apa maksud dari sindiran Rexa—mencebikan bibirnya. "Bilang aja Lo terangsang kan liat tubuh gue?."sambil berjalan mengekor di belakang Rexa.
Rexa tak menggubris celotehan Nerya,ia bergegas masuk kedalam lift.tubuhnya yang sudah basah membuatnya risih dan tak nyaman.
Hujan yang begitu deras membuat Rexa terpaksa mengajak Nerya ke rusunnya.karena rusunnya lebih dekat dibandingkan jarak tempuh ke rumah dan apartemen Nerya.
Kebetulan warung tenda yang mereka singgahi tadi tak begitu jauh dari rusun rexa.jadi Rexa memilih membawa Nerya kesini.dan ini ia lakukan atas dasar kemanusiaan dan rasa tak tega dengan kondisi mereka yang sudah basah kuyup bukan karena sengaja ingin mencari kesempatan dalam kesempitan.
CETEK!
Lampu ruangan pun menyala.
Rexa merangsek masuk ke kamar mandi,lalu keluar membawa handuk.
"Nih."rexa mengulurkan handuk bersih ke Nerya.
Nerya menerima handuk itu,ia sedikit tersenyum, "thanks."ucapnya.
"Lo mandi duluan."perintahnya ke Nerya.
"Tapi gue gak..."
"Lo pakek baju gue ."potong Rexa yang mengerti arah pembicaraan Nerya.lalu ia berjalan masuk kedalam kamarnya meninggalkan Nerya yang masih berdiri disana.
Sedangkan hati Nerya sudah berbunga-bunga dan senyumnya makin melebar mendapatkan perhatian kecil dari Rexa.
"Momennya pas banget lagi... hujan-hujan kayak gini"Batinnya,senang.
Pikiran-pikiran kotor mulai hinggap di otak mesumnya.fantasi liarnya merongrong untuk di realisasikan.
Rexa keluar dari kamarnya sambil membawa kaos dan celana training untuk diberikan ke Nerya.
"Mikirin apa Lo?."sentak Rexa membuyarkan lamunan fantasi Nerya.
Rexa menatap Nerya penuh selidik, "Gak usah berulan Lo..udah numpang,nyusahin lagi."sarkasnya sambil melemparkan kaos dan celana training ke arah Nerya.
Dengan sigap Nerya menangkap lemparan kaos dan training dari Rexa.
"Iya-iya..iih..senengannya,ngancem mulu"keluh Nerya sambil menghentak-hentakkan kakinya berjalan masuk ke kamar mandi.
Rexa menghela nafas lirih lalu beranjak ke arah samping dapur mininya.ia melepaskan jaket dan celananya yang basah dan memasukannya ke keranjang baju kotor.kini hanya menyisakan kos singlet dan boxer melekat di badannya.
Tak butuh waktu lama untuk Nerya menyelesaikan acara mandi tengah malamnya.dengan langkah pelan gadis itu beranjak keluar dari kamar mandi.
Tatapannya langsung terarah ke balkon.ternyata Rexa sedang duduk disana sambil nyebat.
"Buruan mandi..nanti masuk angin lho."ujarnya berjalan dari ambang pintu balkon.
Rexa pun menoleh.alis pemuda itu terangkat keatas saat melihat penampilan Nerya.kaosnya terlihat kebesaran sampai menenggelamkan tubuh gadis itu.tapi ekor matanya menangkap sesuatu yang ganjal,ia melirik ke tubuh bawah Nerya yang tak memakai apa-apa.
"Lha celana trainingnya gak Lo pakek?."tanyanya,heran
Dengan senyum jail Nerya maju menghampiri Rexa dan langsung duduk manis dipangkuan Rexa dengan tangan yang mengalun manja di leher kokoh brondongnya.
"Ngapain dipakek kalo nanti juga dilepas lagi."ucapnya dengan gaya sensual dan dengan gerakan pelan, Nerya menggesek-gesekan bokongnya ke paha Rexa.
Mata Rexa melotot, tangannya sudah siap mendorong tubuh Nerya.tapi gerakannya kala cepat..
CUP!
Lumatan kecil Nerya bubuhkan ke bibir merah itu.bau nikotin pun langsung tercium.Nerya yang memang sudah terangsang saat melihat Rexa hanya memakai kaos singlet dan boxer,tak ingin membuang kesempatan.
Rexa tak tinggal diam, tangannya mencoba mendorong pinggang Nerya.tapi nafsu dan otaknya kini sedang tak sejalan.ciuman Nerya yang semakin menuntut membuatnya terbakar gairah.ditambah lagi otongnya sudah mulai mengeras karena ulah bokong Nerya yang tak berhenti bergerak diatas pangkuannya.
Rexa pun mengambil alih permainan.ia mengangkat pinggang Nerya dan membuat tubuh Nerya menghadapnya.
"..jangan salahin gue..Lo yang mancing duluan."bisiknya di sela-sela ciuman mereka.
Sudut bibir Nerya terangkat, "Malam ini aku milikmu sayang."balasnya, suaranya terdengar parau.
CUP!
Cpcpcpcp...
To be continued...