Mantan Tapi Menikah

35

Apa yang dilakukan Marvel kepada Celine berhasil membuat mata Daisy terbelalak lebar. Daisy tidak menyangka Marvel mau mencium Celine di depan banyak orang, meskipun di negara mereka hal seperti itu sangat lumrah dipertontonkan, tapi terlihat berbeda karena ini Marvel yang malakukannya. Marvel mencium Celine yang ia tahu wanita yang sangat dibenci Marvel.

'Kelihatannya kak Marvel sangat menikmati ciuman mereka, padahal selama ini dia sangat membenci kak Celine. Ada apa ini? Apa selama ini Marvel memang mencintai kakakku? Padahal, yang aku tahu hanya kakakku yang mencintainya,' batin Daisy mengiri.

"Cinta pria yang luar biasa hanya untuk wanita special. Sekarang kau sudah tau kenapa selama ini kau tidak pernah berhasil merayu tuan Marvel 'kan? Itu karena kau dan kakakmu dua wanita yang berbeda. Asalkan kau tau kau tidak ada apa-apanya dibandingkan nona Celine."

"Diamlah!" Daisy menginjak kaki Harry, ia tidak terima ditertawakan seperti ini.

Harry tersenyum remeh. "Apa tidak ada pria yang mau denganmu? Bagaimana kalau kau menjadi istriku?" tawarnya bercanda, ia sangat menikmati wajah Daisy cemberut seperti burung hantu.

Daisy berdecak, "Kau tidak tidak seluar biasa itu, Tuan Harry," ucap Daisy kemudian ia pergi, tapi Harry mengikuti dan menrik tangannya. "Apa?"

"Kau pun tidak sesepecial itu, Nona Daisy." Harry tergelak kemudian berlalu begitu saja.

"Awas saja. Akan aku buat kau bertekuk lutut padaku, nanti!" geram Daisy ia menghentakkan kaki kemudian pergi meninggalkan kediaman Marvel.

.

.

.

.

.

Ternyata bibir manis Celine mampu meredakan emosi yang membuncah di dalam diri Marvel, ciuman itu membuat Marvel lupa dimana saat ini mereka berada. Marvel bahkan memojokkan punggung Celine di salah satu pilar yang berdiri tegak di sana. Marvel tidak membiarkan Celine bergeser sedikitpun darinya. Semakin Celine memberontak, maka semakin dalam Marvel meresapi rongga mulut Celine. Tangan Marvel memegang rahang Celine agar wajah wanita itu hanya terarah padanya.

Marvel melepaskan bibirnya hanya untuk menghirup oksegen, kemudian ia mengulangi hal yang serupa, meresapi permukaan bibir dan lidah Celine sampai menimbulkan suara decakkan yang semakin membuat has rat Marvel menggila. Bibir Celine benar-benar sudah membuat dirinya Candu.

Ciuman pertama yang dicuri Marvel beberapa menit yang lalu saja masih jelas terasa dan terbayang, kini tanpa diduga Marvel mencium bibir Celine tanpa ijin lagi. Meskipun terkejut dengan apa yang dilakukan Marvel sekarang, namun Celine masih bisa mencoba menolak dada bidang Marvel, tapi usahanya sia-sia saja, Marvel malah semakin memerdalam ciumannya.

Marvel sangat rakus meresap bibir dan menghis*p lidah Celine membuat sekujur tubuh Celine meremang. Rasa hangat yang tiba-tiba hadir di bagian bawah perut Celine membuatnya lemas seketika hanya mampu memejamkan mata dan refleks meremat kedua sisi kemeja Marvel.

Setelah menyadari Celine kesulitan bernafas, barulah Marvel menarik wajahnya. Ditatapnya wajah Celine yang sudah memerah. Mata sayu Celine pun terarah padanya.

Marvel meraba bibir bawah Celine yang sudah hampir membengkak karena ulahnya, ia sedikit membungkuk dan bicara tepat di wajah Celine.

"Aku sudah berusaha untuk menahan diriku, sampai detik ini aku belum memikirkan hukuman apa yang tepat untukmu yang selalu mendebatku, tapi ini bisa menjadi peringatan untukmu agar tidak lagi memancingku. Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa menahan diri, mulai saat ini kau harus berhati-hati denganku karena aku tidak perduli meskipun itu di depan umum sekalipun tidak akan ada yang bisa menghentikan aku. Sekali lagi kau memancingku, aku pastikan aku tidak akan berhenti di sana, aku akan meluc uti semua pakaianmu dan membuatmu mendes*h di bawah kungkunganku."

Marvel mengeluarkan kalimat demi kalimat dengan penuh penekanan agar Celine bisa mencerna dengan baik semua ucapannya, ia merapikan rambut Celine kemudian pergi tanpa mengatakan apapun lagi.

Sementara Celine ntah mengapa ia tidak dapat lagi mengatakan sepatah katapun kepada Marvel, peringatan yang diucapkan Marvel membuat ia sedikit takut. Takut kalau Marvel bisa lebih gila dari itu. Celine hanya diam menatap Marvel sampai benar-benar menghilang dari matanya.

"Kemana perginya semua orang? Kapan perginya paman Zack, Daisy, Harry dan pengawal tadi?" Celine mengutuk keadaan ini, ia malu setengah mati.

.

.

.

"Anak itu tidak bisa dibiarkan lagi, aku harus beri dia pelajaran supaya tidak semakin kurang ajar!"

Begitu masuk ke dalam rumah Zack langsung mengumpat dan memaki Marvel, ia merasa terhina dan tidak dihargai di rumah ini. Marvel sudah sangat menginjak harga dirinya.

"Kenapa pulang marah-marah?" Nyonya Cloe menghampiri suaminya di ruang tamu. Ayah Elma itu terlihat sangat emosi.

"Apa ada masalah di sana?" Cloe mengusap lengan suaminya, berusaha meredamkan amarhnya.

"Bukan di sana, tapi di rumah ini. Kenapa kau masih bisa tenang sementara anakmu diusir dari rumah?"

Cloe terkejut mendengarnya.

"Siapa yang mengusir Elma?" Suaranya lebih meninggi.

" Siapa lagi kalau bukan keponakanmu tersayang itu!"

"Marvel mengusir Elma dari rumah? Kenapa aku tidak tahu?" Jelas saja tidak tahu karena tadi ia dan Elma sama-sama berada di ruang makan. Elma pergi karena seorang pelayan mengatakan ada temannya menunggu di luar rumah sampai kini anknya itu belum kembali.

"Aku tidak tahu, yang jelas mereka sudah membawa Elma secara paksa." Tuan Zack menghela nafas kasar, tangannya mengepal mengingat tadi putrinya itu memohon untuk diselamatkan. "Bahkan, Marvel tidak mengizinkan Elma membawa uang."

Nyonya Cloe menjadi geram, ia henuskan tatapan tajam kepada Celine yang saat itu baru memasuki rumah.

"Semua pasti karena dia!" tunjuknya, ia mendekati Celine yang terbengong menatapnya.

"Ada apa?" tanya Celine ia tidak tahu apa maksud Nyonya Cloe menunjuknya.

"Semua ini salahmu! Semenjak kau masuk ke rumah ini, Marvel semakin semena-mena kepada kami. Apa kau sudah puas melihat Elma terusir dari rumah ini?" Da da Nyonya Cloe naik turun, ia benar-benar emosi.

"Kenapa menyalahkan aku? Aku sendiri tidak tahu kenapa Marvel mengusir Elma, bahkan dia juga melarang adikku menemuiku. Tapi, kenapa di sini aku yang disalahkan?"

"Sudahlah jangan mencari alasan karena kau tidak bisa menipuku, Celine. Aku tidak mau tahu apapun rencana jahatmu kau harus membawa Elma pulang ke rumah ini, jika tidak akan aku buat hidupmu seperti di neraka!" ancam Nyonya Cloe berapi-api, kemudian ia pergi mencari kepala pelayan.

Tinggallah Celine dan Tuan Zack di ruangan itu.

"Celine, kenapa kau bisa bertahan dengannya? Tinggalkan saja Marvel yang tidak berguna itu," ucap Tuan Zack.

Celine mengepalkan tangan, ia tidak suka paman Zack mengatai suami tidak berguna.

🌴🌴🌴

Celine kok gitu mau aja di muachh🙄

Gimana,ya. Kalau udah ditiyom rasanya hemmmm😌