Night King: The Asura

Setelah kaisar Song pergi, Lin Feng kemudian melanjutkan langkah kakinya untuk menyusuri kota kekaisaran, walaupun kota itu nampak sama seperti kota-kota yang pernah ia datangi, namun di setiap kota pasti akan selalu ada hal yang menarik, dan itulah yang dicari oleh Lin Feng.

"Semoga saja aku bisa menemukan hal-hal menarik di kota ini, jika tidak, mungkin akan sangat membosankan berada di sini" gumam Lin Feng sembari terus melangkahkan kakinya.

Tidak lama berselang, Lin Feng sampai di alun-alun kota, di sana banyak sekali penduduk yang bercengkerama bersama dengan keluarganya, dan hal itu lagi-lagi membuat Lin Feng merindukan mereka yang ia tinggalkan di dimensi pertama, apa lagi perasaan rindu pada kedua anaknya yang sangat besar.

Lin Feng tersenyum ketika melihat anak-anak yang sedang bermain di alun-alun, dalam lamunannya, Lin Feng melihat kedua anaknya juga ada di sana dan tengah bermain dengan anak-anak tersebut, dan tanpa ia sadari, mata yang selama ini memancarkan aura kematian, sekarang justru berlinang dengan air mata.

"Xie Long, Xie Ling, ayah benar-benar merindukan kalian."

Wushh!

Dhuaarrr!

Lin Feng tersadar dari lamunannya ketika bola api raksasa melesat dari langit dan menghantam alun-alun, getaran yang dihasilkan dari ledakan dahsyat itu membuat beberapa bangunan roboh, bahkan ledakan itu juga meninggalkan sebuah kawah yang sangat besar di alun-alun kota.

Orang-orang berlarian menyelamatkan diri, jeritan dan suara tangisan seketika memenuhi alun-alun. Lin Feng yang berada tepat didepan tempat jatuhnya bola api itu hanya bisa mematung, pasalnya, bola api itu jatuh tepat ditempat anak-anak kecil bermain.

"Tidak... ini tidak mungkin!" Lin Feng bergegas menghampiri kawah besar didepannya, ia mencoba mencari keberadaan anak-anak yang sebelumnya bermain di sana.

"Aku mohon, kalian harus baik-baik saja" gumamnya seraya terus mencari keberadaan mereka.

Tidak lama kemudian, Lin Feng berhasil menemukan seorang anak perempuan yang tengah tergelatak di dasar lubang tersebut, namun keadaan anak itu membuat Lin Feng merasakan sesak di dadanya, dan entah mengapa ia saat itu berpikir jika anak perempuan yang sudah tak bernyawa itu adalah anaknya sendiri.

"Takkan ku maafkan! Siapapun yang melakukan ini pasti akan mati!"

Wushh!

Lin Feng melepaskan aura kematian yang sangat dahsyat dari tubuhnya, dan seketika itu juga, seisi kota kekaisaran diselimuti oleh kengerian yang sangat luar biasa, tidak hanya itu saja, aura kekuatan yang ia lepaskan juga membuat seisi kota kekaisaran bergetar hebat, bahkan tidak seorangpun yang mampu menahan tekanan dari aura tersebut.

***

Pada saat yang bersamaan, di Dunia Dewa.

Shen Liu Yang yang sedang mengobrol bersama para Dewa tiba-tiba dikejutkan oleh kemunculan aura yang sangat dahsyat, raut wajahnya langsung berubah ketika mengetahui siapa yang telah melepaskan aura yang sangat dahsyat itu.

"Sialan! Siapa yang telah membuat orang gila itu murka?!"

"Yang mulia, apa maksud Anda?"

"Lin Feng, ini adalah aura kekuatan milik Lin Feng!" jawab Shen Liu Yang, "Cepat! Temukan siapa yang membuatnya murka, jika tidak, benua Duanxi pasti akan lenyap hari ini juga!"

"Baik yang mulia!"

***

Di bagian luar kota kekaisaran.

Sejumlah besar pasukan tiba-tiba muncul secara misterius tidak jauh dari gerbang kota kekaisaran Song, kemunculan mereka yang sangat mendadak membuat para prajurit yang berjaga terlambat menyadari keberadaan pasukan tersebut, dan saat mereka menyadarinya, pasukan itu telah melancarkan serangan kearah kota kekaisaran.

"Hahaha, hari ini, aku pasti akan menguasai seluruh kekaisaran Song!" ucap pria paruh baya yang memimpin pasukan tersebut.

"Itu sudah pasti yang mulia, dan hamba yakin, saat ini mereka tengah kebingungan karena serangan mendadak yang kita lakukan!"

"Teruskan! Jangan berhenti sampai kaisar Song muncul untuk mengakui kekalahannya!"

"Baik, yang mulia!"

Pria paruh baya yang memimpin pasukan itu adalah kaisar dari negara Huang, dan sudah menjadi rahasia umum bagi orang-orang di wilayah barat ini mengenai perselisihan antara kedua kekaisaran, namun tidak seorangpun yang menyangka jika kaisar Huang akan melakukan serangan secara diam-diam seperti ini.

Masalahnya hanya ada satu, yaitu kaisar Song menolak lamaran dari kaisar Huang yang ditujukan untuk putrinya, dan alasan kaisar Song menolak lamaran itu adalah, karena ia sudah mengetahui jika lamaran yang diberikan oleh kaisar Huang hanyalah sebuah siasat belaka, karena tujuan utamanya adalah menguasai kekaisaran Song.

Selain itu, kaisar Hong juga tidak ingin menyerahkan putrinya kepada pangeran kekaisaran Huang, karena hampir semua orang di wilayah barat ini sudah mengetahui bagaimana sikap buruk pangeran kekaisaran Huang, ia tidak hanya suka berbuat semena-mena, tapi juga suka mempermainkan banyak wanita.

Bahkan, ia tidak segan-segan untuk membunuh satu keluarga hanya demi mendapatkan putri keluarga tersebut, namun setelah memuaskan dirinya, ia akan mencampakkan gadis tersebut, dan lebih buruknya lagi, dia sering kali memberikan atau menjual gadis-gadis itu kepada pedagang budak.

"Yang mulia, siapa itu?"

Kaisar Huang mengarahkan pandangannya ke gerbang kota, di sana ia melihat seseorang yang tengah berdiri dalam diam sembari menggenggam pedang di tangan kanannya, "Sepertinya ada orang gila yang tidak sayang dengan nyawanya lagi" ucapnya.

"Bunuh dia!"

Beberapa prajurit kemudian menembakkan anak panah kearah pria yang masih berdiri mematung didepan gerbang kota, namun anehnya, anak panah yang mereka lepaskan mendadak hancur begitu saja sebelum mengenai tubuh pria tersebut.

"Oh, sepertinya dia lumayan juga" gumam kaisar Huang.

"Hujani dia dengan serangan energi spiritual!" perintah kaisar.

Wushh!

Wushh!

Dhuaarrr!

Berbagai macam serangan dilancarkan kearah pria yang tidak lain adalah Lin Feng itu, ledakan demi ledakan terus terjadi ketika serangan mereka menghantam tubuhnya, namun tidak seorangpun yang bisa melihat apa yang terjadi pada pria didepan gerbang itu, karena pandangan mereka dihalangi oleh debu-debu yang beterbangan.

"Dia pasti sudah mati!" ucap kaisar.

Setelah itu, seluruh pasukan melanjutkan serangan mereka ke kota kekaisaran Song, namun keanehan tiba-tiba terjadi dan berhasil mengejutkan mereka semua. Pasalnya, setiap serangan yang mereka arahkan ke kota kekaisaran mendadak lenyap tanpa tahu penyebabnya, dan anehnya lagi, mereka tidak melihat adanya formasi yang melindungi kota kekaisaran.

"Apa lagi ini? Kenapa tidak satupun serangan yang berhasil mencapai kota itu?"

"Yang mulia, coba lihat itu! Sepertinya pria tadi masih berada di tempatnya!"

"Apa?!" Kaisar Huang dan semua prajurit mengarahkan pandangannya ke gerbang kota, dan benar saja, pria yang mereka lihat sebelumnya masih berdiri tegak dan tidak bergeser sedikitpun dari tempatnya.

"Mustahil! Siapa sebenarnya orang itu? Kenapa dia bisa menahan serangan para prajurit?"

Disisi lain.

Setelah berhasil melenyapkan serangan yang mengarah ke kota, Lin Feng kemudian melangkahkan kakinya mendekati pasukan yang ada di depannya itu, kemarahan yang sangat besar tergambar jelas di raut wajahnya, dan hal itu juga bisa dibuktikan dengan aura kematian yang ia lepaskan lagi, setelah sebelumnya sempat ia tarik kembali.

"Mati! Kalian semua harus mati!" ucap Lin Feng.

"Hahaha, apa kalian dengar itu? Sepertinya orang bodoh ini masih tidak bisa membaca situasi!"

Lin Feng mengabaikan tawa mereka semua dan masih terus melanjutkan langkah kakinya, hingga akhirnya, ia berhenti setelah berada tepat didepan kaisar Huang, "Mati!"

Slash!